Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI EFEKTIF

DALAM HUBUNGAN
INTERPERSONAL DENGAN
SESAMA PERAWAT DAN
TENAGA KESEHATAN
LAINNYA
KELOMPOK 12:
1.Rizki Nurayu Wulandari 202205194
2.Zhalsya maliqa.s 202205211
3.fitri 202205172
4.Sitti Apriani.S. _202205199
5.amanda Damayanti_202205162
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih secara bertatap muka dimana
pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima
pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung (Cangara,
2010). Menurut West and Turner (2008) komunikasi interpersonal atau
komunikasi antarpribadi merujuk pada komunikasi yang terjadi secara
langsung antara dua orang. Komunikasi interpersonal merupakan
komunikasi yang dilakukan oleh individu untuk saling bertukar gagasan
ataupun pemikiran kepada individu lainnya (Hanani, 2017).
Tujuan Komunikasi
Interpersonal
•menemukan diri sendiri
•menemukan dunia luar
•untuk bertukar ide atau gagasan
•untuk merubah sikap atau perilaku
•membentuk dan menjaga hubungan yang
penuh arti
manfaat Komunikasi
interpersonal
1.Memberi dan mengumpulkan informasi: Komunikasi interpersonal dapat membantu
seseorang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan juga memberikan informasi
kepada orang lain.
2. Mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain: Komunikasi interpersonal dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain, baik secara positif maupun negatif.
3. Membentuk kontak dan hubungan yang baik: Komunikasi interpersonal dapat membantu
seseorang untuk membangun hubungan dengan orang lain, seperti bertukar pikiran, informasi,
dan keterampilan
4. Membantu dalam manajemen konflik: Komunikasi interpersonal dapat membantu seseorang
dalam manajemen konflik dengan orang lain
5. Mengurangi tekanan dan terhindar dari kesendirian: Komunikasi interpersonal dapat
mengurangi tekanan dan terhindar dari kesendirian

Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal


1.Komunikasi diadik
hanya melibatkan dua orang. Komunikasi diadik menurut Pace terbagi dalam tiga bentuk, yakni
percakapan dengan suasana cenderung informal dan bersahabat, dialog dengan suasana
cenderung lebih intim, dan wawancara dengan suasana cenderung lebih serius akibat pemosisian
penanya dan penjawab. Contoh komunikasi diadik adalah komunikasi pasutri, guru dengan
murid, pimpinan dengan bawahan, dan sebagainya.

2. Komunikasi kelompok kecil


Komunikasi kelompok kecil melibatkan tiga orang atau lebih untuk terlibat dalam interaksi secara
tatap muka selama berkomunikasi. Contoh keterlibatan tersebut ialah percakapan, pembicaraan,
musyawarah, diskusi, dan sebagainya. Kelompok kecil bermakna bahwa kelompok tersebut
beranggotakan sedikit dan saling mengenal satu sama lain dengan baik, dimana antar
anggotanya mengkomunikasikan pesan bersifat unik (Suranto, 2011).
Tantangan Dalam Komunikasi
Interpersonal
Sebagai seorang perawat, terdapat beberapa tantangan dalam melakukan
komunikasi interpersonal, antara lain:
1. Keterbatasan waktu:
Keterbatasan ketrampilan komunikasi
2. Perbedaan bahasa dan budaya
3. Kondisi fisik pasien.
4. Kondisi emosional pasien
CONTOH KASUS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA
PERAWAT DAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1.Komunikasi perawat dengan perawat lainnya


Seoranb perawat sedang melakukan shift handover dengan
perawat lainnya. Mereka saling berkomunikasi untuk memberikan
informasi tentang kondisi pasien, tindakan yang telah dilakukan,
dan rencana perawatan selanjutnya. Selama komunikasi, perawat
tersebut juga menggunakan keterampilan mendengarkan yang
baik untuk memahami informasi yang diberikan oleh perawat
lainnya. Setelah shift handover selesai, perawat tersebut juga
melakukan komunikasi interpersonal dengan pasien, seperti
memberikan informasi tentang obat-obatan yang akan diberikan
dan memberikan dukungan emosional kepada pasien.
2.Komunikasi perawat dengan dokter
Berikut adalah contoh komunikasi interpersonal antara perawat dan dokte
Seorang perawat memberikan informasi yang akurat tentang kondisi
pasien kepada dokter, dan dokter memberikan instruksi yang jelas tentang
tindakan medis yang harus diambil
Seorang perawat memberikan motivasi kepada pasien untuk mempercepat
proses penyembuhan, dan dokter memberikan penjelasan yang jelas
tentang kondisi pasien dan memberikan harapan positif.
3. Komunikasi Antar Perawat Dengan Bidan

Misalnya, ketika seorang pasien wanita sedang melahirkan, perawat dapat berkomunikasi
dengan bidan untuk membantu dalam proses pengawasan dan perawatan. Selama persalinan,
perawat dapat berkomunikasi secara langsung dengan bidan melalui percakapan tatap muka
atau melalui penggunaan komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh dan kontak mata. Mereka
mungkin saling bertukar informasi tentang kondisi pasien, seperti denyut jantung janin, tanda-
tanda vital ibu, atau kemajuan persalinan. Dalam hal ini, komunikasi interpersonal antara
perawat dan bidan sangat penting untuk memastikan koordinasi yang efektif dalam memberikan
perawatan yang tepat dan tepat waktu kepada pasien.

4. Komunikasi Antar Perawat Dengan Apoteker


Perawat dan apoteker akan berinteraksi secara langsung atau melalui komunikasi telepon atau
sistem pesan internal rumah sakit. Perawat akan memberikan informasi tentang pasien, kondisi
medisnya, serta rincian tentang obat yang diperlukan. Apoteker akan mengevaluasi permintaan
tersebut dan memberikan informasi atau saran yang relevan kepada perawat.
Kesimpulan
Komunikasi interpersonal perawat adalah proses pertukaran
informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang terjadi antara perawat
dan pasien secara tatap muka. Tujuan dari komunikasi interpersonal
perawat adalah untuk membangun hubungan yang baik dengan
pasien, memahami kebutuhan pasien, dan memberikan dukungan
emosional kepada pasien. Proses komunikasi interpersonal perawat
melibatkan beberapa tahapan, seperti pengkodean pesan,
pengiriman pesan, penerimaan pesan, dan dekode pesan.

Anda mungkin juga menyukai