Anda di halaman 1dari 11

Berdirinya Dinasti

al-ayyubiyah
Pendiri Dinasti Al-Ayyubiyah
Dinasti Al-Ayyubiyah
(569 H/1174 M – 650 H/1252 M)

Pendiri : Sultan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi


Di Eropa lebih dikenal dengan sebutan
Saladdin.
Kematian khalifah Al-Adid dari Fatimiyah pada
tahun 567 H/1171 M adalah tanda berakhirnya Dinasi
Fatimiyah dan kekuasaan diambil oleh Salahuddin Al-
Ayyubi.
Salahuddin Al-Ayyubi membangun benteng bukit di
Mukattam, untuk mengantisipasi pemberontakan dari
pengikut Fatimiyah dan serangan dari tentara Salib.
Mukattam menjadi pusat pemerintahan dan kemiliteran.
Sejarah Salahudin Al-Ayyubi
Salahuddin Al-Ayyubi merupakan panglima perang dan
pejuang Muslim Kurdi dari Tikrit ( bagian Utara Irak
sekarang).
Daerah kekuasaannya :
o Yaman
o Irak
o Mekkah Hejaz
o Diyar Bakr
Selain itu melebar menguasai Aleppo dan Mosul
 Salahudin juga terkenal di kalangan Kristen karena
sifatnya yang ksatria dan pengampun, terutama
pada saat ia melawan tentara Salib.
 SultanSalahuddin juga seorang ulama, beliau
memberikan catatan kaki dan berbagai macam
penjelasan dalam Kitab hadis Abu Daud
Ayahnya : Najmuddin Ayyub
Pamannya : Asaduddin Syirkuh
Ayah dan pamannya meninggalkan kampung halamannya dekat Danau
Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak).

Salahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi.


Dilahirkan di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/ 1313 M, ketika
ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit.
Paman dan Ayahnya mengabdi pada Immanuddi Zangi, Gubernur
Seljuk, yang kemudian merebut wilayah Balbek, lebanon tahun 534 H/
1139 M. Lalu ayah Salahudin pun diangkat menjadi Gubernur Balbek.
Selama di Balbek inilah Salahuddin mengisi masa mudanya dengan
menekuni teknik perang, strategi dan politik.
Setelah itu, melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari
Teoligi Sunni selama 10 tahun.
Pada tahun 1169 Salahuddin Al-Ayyubi diangkat menjadi seorang Wazir
(konselor)

Setelah meninggalnya Nuruddin, Salahuddin menerima gelar


Sultan di Mesir (1174) kemudian:
o mendirikan Dinasti Al-Ayyubi
o mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir,
o memperlebar wilayah ke sebelah barat di Maghreb
o melanjutkan ke Laut Merah untuk menaklukan Yaman.
Asaduddin diangangkat menjadi Perdana Menteri Khilafah
Fatimiyah setelah 3 pertempuran melawan Tentara Salib di Mesir
dan berhasil mengusirnya pada tahun 559-564 H/ 1164-1168 M.
Kemudian..
Salahuddin berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan
pasukan Romawi Bizantium. Sultan Nuruddin memerintahkan
Salahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khalifah Fatimiyah
dan mengembalikan pada Khalifah Abbasiyah di Bagdad mulai
tahun 567 H/1171 M.
Khalifah Al-’Adid meninggal  Kekuasaan Khalifah Fatimiyah
di tangan Salahuddin.
Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M,
terjadi perselisihan perebutan kekuasaan, sehingga
wilayah kekuasaan Nuruddin menjadi terpecah-
pecah. Salahuddin pun ke Damaskus untuk
membersekan keadaan, tetapi mendapat perlawanan
dari pengikut Nuruddin.
Akhirnya, Salahuddin Al-Ayyubi melawannya dan
menyatakan diri menjadi raja untuk wilayah Mesir
dan Syam pada tahun 671 H/ 1176 M. Dan berhasil
memperluas wilayahnya hingga Mousul, Irak bagian
utara
Sejarah Pribadi Salahuddin Al-Ayyubi

Sifat-sifat Sultan Salahuddin : berani, wara’, zuhud, khusyu’, pemurah,


pemaaf, tegas, dan sifat terpuji lainnya.
Sifat-sifat Salahuddin pun disebutkan pada buku The Historians’ History of
the World.

“ Hari kematiannya merupakan kehilangan besar bagi agama Islam


Seorang penulis dan kamu Muslimin kaena mereka tidak pernah menderita semenjak
sejarah kehilangan kesempat khalifat yang pertama. Istana, kerajaan, dan
dunia diliputi oleh wajah-wajah yang tertunduk, seluruh kota
mengatakan
terbenam dalam dukacita, dan rakyat dengan khidmat mengantar
jenazahnya sambil diiringi dengan tangisan dan ratapan. “
Sekian dan Terimakasih
Rosita Aisyah

Anda mungkin juga menyukai