Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH MEREK DAN DESAIN TERHADAP

PERILAKU BELI SMARTPHONE CHINA


(STUDI KASUS MAHASISWA KAMPUS 1 UMC)

Disusun oleh
Nama : Ahmad Syarif Hidayat
NIM : 120111006

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
 Negeri China bangkit sebagai salah 1 kekuatan Ekonomi Dunia.
Kebangkitan yang dialami Negeri China karena Revolusi
Budaya, yang mengubah pola pikir Masyarakatnya yang tadinya
tertutup menjadi terbuka.
 Merek

 Merek menurut Keagan adalah sekumpulan citra dan


pengalaman kompleks dalam benak pelanggan, yang
mengomunikasikan harapan mengenai  manfaat yang akan
diperoleh dari suatu produk yang diproduksi oleh perusahaan
tertentu.
 Desain

 Menurut Couirul Amin, Desain adalah kerangka bentuk,


rancangan, motif, pola, dan corak.
 Perilaku Beli
TABEL 1.1 PENJUALAN SMARTPHONE CHINA:
Penjualan Smartphone China di Tahun Penjualan Smartphone China di Tahun
No. Merk Smartphone
2014 2015

1 Xiaomi 9,5 Juta 14,5 Juta

2 Huawei 8 Juta 11,2 Juta

3 Lenovo 10,5 Juta 8,2 Juta

4 ZTE 9,2 Juta 11,2 Juta

1.2 Kelebihan dan Kekurangan Smartphone China


Gambar 1.1 Xiaomi Memimpin Penjualan Pada Pasar
Smartphone China Q4 2014.
 1.3 Rumusan Masalah

 1.4 Tujuan Penelitian

 1.5 Manfaat Penelitian


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENELITIAN SEBELUMNYA

No. Peneliti Judul Metode Hasil

1 Praba Analisis Pengaruh Citra Non‐ Kualitas produk

Sulistyawati Merek dan Kualitas Probability memiliki pengaruh

(2010) Produk terhadap Sampling lebih besar terhadap

Keputusan Pembelian keputusan pembelian

Laptop Merek Acer di konsumen

Kota Semarang. dibandingkan

variabel citra merek.

2 Albertus Pengaruh Desain produk Penelitian Desain Produk yang

Agastya M terhadap keputusan Survey menarik, awet, nyaman

(2015) pembelian produk Sepatu dan mudah diperbaiki

Futsal Specs di Kota menarik minat bagi

Bandung. konsumen.
 2.2 Landasan Teori
 2.2.1 Perilaku Beli
 Perilaku Beli adalah tingkah laku dari pembeli, dimana mereka dapat mengilustrasikan
pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan
jasa mereka. Fokus dari perilaku beli adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk
menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.

 2.2.1.1 Definisi Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli:


 Perilaku Konsumen Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang
diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk
dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
 Perilaku Konsumen Menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah proses pengambilan
keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu
dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-
jasa.

 2.2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian menurut Phillip


Kotler (2003)
 Faktor Budaya
 Faktor Sosial
 Faktor Pribadi
 Faktor Psikologis
 2.2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
dalam Pembelian Suatu Produk:
 Faktor Sosial

 Faktor Personal

 Faktor Psikologi

 Faktor Kebudayaan

 2.2.1.4 Keputusan Pembelian


 Proses pengambilan keputusan dapat digolongkan sebagai berikut:

 Fully Planned Purchase

 Partially Planned Purchase

 Unplanned Purchase
 2.2.2 Merek
 Merek adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan produk atau jasa
dan menimbulkan arti psikologis atau asosiasi yang terdiri dari 3 Jenis Merek,
yaitu Merek Dagang, Merek Jasa dan Merek Kolektif.

 2.2.3 Desain
 Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai
pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa
digunakan, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja,
"desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru".
Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari
sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau
berbentuk benda nyata.

 2.2.3.1 Definisi Desain menurut Para Ahli:


 Desain menurut Soekarno dan Lanawati Basuki adalah pola rancangan yang
menjadi dasar pembuatan suatu benda, seperti busana.
2.3 Kerangka Berpikir dan Hipotesis
 Alur penlitian yang akan dilakukan untuk menganalisis Pengaruh Merek dan Desain terhadap
Perilaku Beli Smartphone China (Studi Kasus Mahasiswa Kampus 1 UMC) yaitu dengan langkah
sebagai berikut: Pertama, menganalisis dan meneliti tentang pengaruh merek terhadap perilaku
beli Smartphone China sebagai variabel Independent pertama (X1). Kedua, menganalisis
pengaruh desain terhadap perilaku beli Smartphone China sebagai variabel Independent kedua
(X2) baik pengaruh masing-masing maupun pengaruh secara bersamaan terhadap variabel
Perilaku Beli (Y).

Pengaruh Merek (X1)

Perilaku Beli (Y)

Penggaruh Desain (X2)

Kerangka Berpikir

Menurut Kerlinger (2003), Hipotesis adalah dugaan tentang apa yang kita amati
dalam upaya untuk memahaminya. Dengan kata lain hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian berdasarkan teori yang ada. Dengan
demikian, berdasarkan angka pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis
didalam penelitian ini adalah.
2.3.1 Pengaruh Merek Terhadap Perilaku Pembelian
 Alice M. Tybout dan Gregory S Carpenter (2001:76-77) mengemukakan bahwa merek
adalah sebuah nama, simbol atau pekerjaan yang berhubungan dengan produk maupun
layanan yang melampirkan makna psikologis kepada pembeli. Dengan merek yang
bagus dan ternama. Seseorang akan memiliki persepsi yang positif terhadap sebuah
barang atau jasa. Bahkan dengan persepsi yang positif terhadap sebuah merek barang
atau jasa, seseorang akan merekomendasikan merek tersebut kepada kerabatnya.
 Pada penilitian terdahulu milik Danny Alexander Bastian (2014) dengan judul skripsi
Analisa Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan Kepercayaan Merek (Brand Trust)
Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) ADES PT. Ades Alfindo Putra Setia
menujukkkan bahwa Brand Image berpengaruh positif signifikan terhadap brand
loyalty. Hal ini menunjukkan citra merek yang dibentuk karena perusahaan mampu
memberikan presepsi yang baik kepada konsumennya.
 Dari pernyataan tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
 H1: “Semakin ternama merek Smartphone China, maka akan semakin tinggi
perilaku beli konsumen.”
2.3.2 Pengaruh Desain Terhadap Perilaku Pembelian
 Desain menurut Dedi Nurhadiat adalah perencanaan untuk mewujudkan suatu gagasan.
Desain mempengaruhi seseorang dalam pembelian sebuahh barang atau jasa. Semakin
bagus, menarik dan unik desain dari sebuah barang atau jasa. Maka akan semakin
mempengaruhi seseorang dalam keputusan pembelian sebuah barang atau jasa.
 Pada penilitian sebelumnya milik Yudhi Soewito (2013) dengan judul Kualitas
Produk, Merek, dan Desain pengaruhnya terhadap keputusan pembelian Sepeda
Motor Yamaha Mio menunjukkan bahwa Kualitas Produk, Merek, dan Desain
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Yamaha Mio.

 2.3.3 Pengaruh Merek dan Desain secara bersama


terhadap Perilaku Beli Smartphone China
 Dari pernyataan yang telah disebutkan diatas, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
 H2: “Semakin bagus dan menarik desain Smartphone China, maka akan
semakin tinggi perilaku beli konsumen.”
 H3: “Merek Smartphone China yang ternama dan Desian Smartphone China
yang bagus dan menarik berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
perilaku beli Smartphone China.”
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI
OPERASIONAL VARIABEL
 3.1.1 Variabel Penelitian
 Atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

 3.1.2 Variabel Dependen


 Variabel Dependen (variabel terpengaruh) adalah variabel yang nilainya bergantung pada nilai
variabel lain yang merupakan konsekuensi dari perubahan yang terjadi pada variabel bebas,
Marzuki (2005). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Perilaku Beli Mahasiswa (Y).

 3.1.3 Variabel Independen


 Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang
lain, sering disebut dengan variabel yang mendahului (Indriantoro dan Supomo, 1999).
Variabel dilambangkan dengan X.
 Variabel Independen (X) :
 X1 = Pengaruh Merek
 X2 = Pengaruh Desain
3.1.4 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
 Definisi operasional variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel
dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberi suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nazir, 1998).

Tabel 2.2
Definisial Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran

Pengaruh Merek (X1) Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu 1.Leadership Pengukuran Skala Likert dengan bobot 1 s.d.

merek (brand equity) dapat diukur 2.Stability 5 yaitu:

berdasarkan 7 3.Market 5 = Sangat Setuju

4. Internationality 4 = Setuju

5. Trend 3 = Ragu-ragu

6. Support 2 = Tidak Setuju

7. Protection 1 = Sangat Tidak Setuju

Pengaruh Desain Menurut Kotler (2004) Desain merupakan 1 Warna Pengukuran Skala Likert dengan bobot 1 s.d.

totalitas keistimewaan yang mempengaruhi 2 Modifikasi 5 yaitu:

penampilan dan fungsi suatu produk dari segi 3 Model 5 = Sangat Setuju

kebutuhan konsumen.   4 = Setuju

3 = Ragu-ragu

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen Menurut James F Engel 1. Pengaruh lingkungan, Pengukuran Skala Likert dengan bobot 1 s.d.

( 1994 ) : perilaku konsumen adalah tindakan 5 yaitu:


2. Perbedaan dan pengaruh individu
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, 5 = Sangat Setuju

mengkonsumsi, dan menghabiskan produk 3. Proses psikologis, 4 = Setuju

dan jasa, termasuk proses keputusan yang 3 = Ragu-ragu

mendahului dan menyusul tindakan ini. 2 = Tidak Setuju

  1 = Sangat Tidak Setuju


 3.2 Populasi dan Penentuan Sampel
 3.2.1 Populasi

Mahasiswa UMC Fakultas Ekonomi Populasi Mahasiswa UMC Fakultas Ekonomi

Tingkat Pertama 141

Tingkat Kedua 81

Tingkat Ketiga 39

Tingkat Akhir 27

Total 288

 Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk


peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa
yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu
dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006).
 3.2.2 Penentuan Sampel
 Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian Mahasiswa
UMC Fakultas Ekonomi dari semester awal hingga semester akhir sejumlah 60 orang.
 Untuk menentukan jumlah sampel minimal dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
 N (Yamane dalam Rahmat, 2000)
 n=
 N.d² + 1
 Dimana :
 n = ukuran sampel
 N = ukuran atau jumlah populasi
 d = presisi yang digunakan (taraf kesalahan 1%, 5%, atau 10%). Besarnya presisi
adalah 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, maka jumlah sampel minimal adalah
sebagai berikut:
 n= 288
 288.(0,1)²+1
 n = 57.6 (dibulatkan menjadi 60)
3.3 Metode Pengumpulan Data
 3.3.1 Penyebaran Kuesioner
 Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2004). Penelitian ini digunakan skala interval dengan menggunakan teknik
Agree-Disagree Scale dimana adanya urutan skala 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai
dengan 5 (Sangat Setuju) untuk semua variabel. Hal ini dilakukan karena 1 artinya
Sangat Tidak Setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Ragu-ragu, 4 Setuju, dan 5 Sangat Setuju,
sehingga akan memudahkan responden dalam memberikan penilaian atas pertanyaan
yang akan diajukan.

 STS SS
 1 2 3 4 5
 3.4 Metode Analisis Data
 3.5 Analisis Kuantitatif
 3.6 Analisis Data
 Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk
menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab
(X) terhadap Variabel Akibatnya (Y). Faktor Penyebab pada umumnya
dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan Predictor sedangkan
Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan Response.
 Model Persamaan Regresi Linear Sederhana adalah seperti berikut ini :
 Y = a + bX
 Dimana :
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh
Predictor.
 Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah ini :
  a =   (Σy) (Σx²) - (Σx) (Σxy)
                 n(Σx²) – (Σx)²
  b =   n(Σxy) – (Σx) (Σy)
              n(Σx²) – (Σx)²
3.7 UJI KELAYAKAN KUESIONER
 3.7.1 Uji Validitas
 3.7.2 Uji Reliabilitas

3.8 UJI ASUMSI KLASIK

 3.8.1 Uji Multikolinieritas


 3.8.2 Uji heteroskedastisitas
 3.8.3 Uji Normalitas

 3.9 Analisis regresi linier berganda

4.1 Uji Kelayakan Model

 4.1.1 Koefisien Determinasi (R2)


 4.1.2 Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F)
 4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian (Uji t )
 4.2.1 Analisis Kualitatif
 4.2.2 Analisis Indeks Jawaban Responden

Anda mungkin juga menyukai