Disusun oleh
Nama : Ahmad Syarif Hidayat
NIM : 120111006
Bandung. konsumen.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Perilaku Beli
Perilaku Beli adalah tingkah laku dari pembeli, dimana mereka dapat mengilustrasikan
pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan
jasa mereka. Fokus dari perilaku beli adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk
menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.
Faktor Personal
Faktor Psikologi
Faktor Kebudayaan
Unplanned Purchase
2.2.2 Merek
Merek adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan produk atau jasa
dan menimbulkan arti psikologis atau asosiasi yang terdiri dari 3 Jenis Merek,
yaitu Merek Dagang, Merek Jasa dan Merek Kolektif.
2.2.3 Desain
Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai
pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa
digunakan, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja,
"desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru".
Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari
sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau
berbentuk benda nyata.
Kerangka Berpikir
Menurut Kerlinger (2003), Hipotesis adalah dugaan tentang apa yang kita amati
dalam upaya untuk memahaminya. Dengan kata lain hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian berdasarkan teori yang ada. Dengan
demikian, berdasarkan angka pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis
didalam penelitian ini adalah.
2.3.1 Pengaruh Merek Terhadap Perilaku Pembelian
Alice M. Tybout dan Gregory S Carpenter (2001:76-77) mengemukakan bahwa merek
adalah sebuah nama, simbol atau pekerjaan yang berhubungan dengan produk maupun
layanan yang melampirkan makna psikologis kepada pembeli. Dengan merek yang
bagus dan ternama. Seseorang akan memiliki persepsi yang positif terhadap sebuah
barang atau jasa. Bahkan dengan persepsi yang positif terhadap sebuah merek barang
atau jasa, seseorang akan merekomendasikan merek tersebut kepada kerabatnya.
Pada penilitian terdahulu milik Danny Alexander Bastian (2014) dengan judul skripsi
Analisa Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan Kepercayaan Merek (Brand Trust)
Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) ADES PT. Ades Alfindo Putra Setia
menujukkkan bahwa Brand Image berpengaruh positif signifikan terhadap brand
loyalty. Hal ini menunjukkan citra merek yang dibentuk karena perusahaan mampu
memberikan presepsi yang baik kepada konsumennya.
Dari pernyataan tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1: “Semakin ternama merek Smartphone China, maka akan semakin tinggi
perilaku beli konsumen.”
2.3.2 Pengaruh Desain Terhadap Perilaku Pembelian
Desain menurut Dedi Nurhadiat adalah perencanaan untuk mewujudkan suatu gagasan.
Desain mempengaruhi seseorang dalam pembelian sebuahh barang atau jasa. Semakin
bagus, menarik dan unik desain dari sebuah barang atau jasa. Maka akan semakin
mempengaruhi seseorang dalam keputusan pembelian sebuah barang atau jasa.
Pada penilitian sebelumnya milik Yudhi Soewito (2013) dengan judul Kualitas
Produk, Merek, dan Desain pengaruhnya terhadap keputusan pembelian Sepeda
Motor Yamaha Mio menunjukkan bahwa Kualitas Produk, Merek, dan Desain
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Yamaha Mio.
Tabel 2.2
Definisial Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran
Pengaruh Merek (X1) Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu 1.Leadership Pengukuran Skala Likert dengan bobot 1 s.d.
4. Internationality 4 = Setuju
5. Trend 3 = Ragu-ragu
Pengaruh Desain Menurut Kotler (2004) Desain merupakan 1 Warna Pengukuran Skala Likert dengan bobot 1 s.d.
penampilan dan fungsi suatu produk dari segi 3 Model 5 = Sangat Setuju
3 = Ragu-ragu
2 = Tidak Setuju
Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen Menurut James F Engel 1. Pengaruh lingkungan, Pengukuran Skala Likert dengan bobot 1 s.d.
Tingkat Kedua 81
Tingkat Ketiga 39
Tingkat Akhir 27
Total 288
STS SS
1 2 3 4 5
3.4 Metode Analisis Data
3.5 Analisis Kuantitatif
3.6 Analisis Data
Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk
menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab
(X) terhadap Variabel Akibatnya (Y). Faktor Penyebab pada umumnya
dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan Predictor sedangkan
Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan Response.
Model Persamaan Regresi Linear Sederhana adalah seperti berikut ini :
Y = a + bX
Dimana :
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh
Predictor.
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah ini :
a = (Σy) (Σx²) - (Σx) (Σxy)
n(Σx²) – (Σx)²
b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)
n(Σx²) – (Σx)²
3.7 UJI KELAYAKAN KUESIONER
3.7.1 Uji Validitas
3.7.2 Uji Reliabilitas