FILSAFAT ILMU
Dosen Pengampu:
FILSAFAT ILMU
Objek Material:
Scientific
• Kritis
• Radikal
• Komprehensif
Knowledge
Objek Formal :
FILSAFAT
Periodesasi Pemikiran Filsafat
Jean Piaget
• Usaha manusia untuk menangkap
dan menyingkap realitas sejauh apa
yang bisa dijangkau akal manusia
melalui pengalaman yang dialami
• Kajian yang mengkombinasikan
rasionalisme dan empirisme
What is Philosophy of
Science??
P e n g e r ti a n F i l s a f a t I l m u
Definisi Definisi
Umum Khusus
Subjek
mempertanyakan
Objek Produk
yang dipertanyakan dalil-dalil, teori, dan
paradigma
METODE ILMIAH:
Prosedur yang ditempuh untuk mencapai tujuan dalam dunia keilmuan,
bersifat tekhnis
METODOLOGI
• Studi tentang metode ilmiah, tekhnik yang digunakan dalam
memahami, menguji, menemukan, dan membuktikan objek dari
tiap cabang keilmuan dengan berdasar pada prosedur keilmuan
dari masing-masing cabang keilmuan
• Studi tentang asas dasar yang digunakan dalam melandasi
penyelidikan yang melibatkan logika berpikir, asumsi dasar, dan
penggolongan tertentu
• Studi tentang kosep dasar, postulat, dan pra anggapan dari ilmu
khusus
META METODE
• Usaha dalam memahami esensi dari keberagaman ilmu
• Mengkaji tentang titik temu dari tiap cabang keilmuan
• Perbedaan antar disiplin ilmu
• Kemungkinan-kemungkinan dalam memunculkan unified
science yang berdasar pada plurimetodologis atau
monometodologis
1 K l a s i fi k a s i M e t o d e U m u m
Deduksi Induksi
Metode penalaran dari Metode penalaran dari
proposisi yang paling umum proposisi yang bersifat
menuju yang paling khusus khusus menunju kesimpulan
yang paling umum
Metode
Relasi Ganda
Memecah suatu substansi Menggabungkan komponen-
menjadi bagian-bagian yang komponen yang terpisah
terpisah menjadi satu kesatuan yang
koheren
Analitis Sintesis
Tahapan Metodis
Identifikas Analisa
permasalahan
Pengumpulan data (observasi, wawancara, kuesioner, dll)
Merumuskan
permasalahan
Hipotesis
Pengolahan data
Analisa
Verifikasi
Kesimpulan
PENYIMPULAN
Empiris Rasional
(Uji Hipotesis) (Permasalahan)
PROSES
ANALISIS
HIPOTESIS
Syarat Problem Ilmiah
• dapat dikomunikasikan
• dapat disikapi secara ilmiah
• dapat didekati dengan metode ilmiah
Syarat-Syarat Hipotesis
Ilmiah
• Harus dapat diuji kebenarannya dng membandingkan fakta
yg diamati
• Harus terbuka dan dapat meramalkan bg pengembangan
konsekuensinya
• Harus runtut dengan dalil2 atau prinsip2 yg sudah dianggap
benar
• Harus dapat menjelaskan fakta2 yang dipersoalkan
Bahasa Ilmiah
• Bersifat deskriptif
• Univoke: semua orang memakainya dalam satu
makna
• Mematuhi prinsip-prinsip logika (principle of:
identity, noncontradiction, causality,
sufficient of reason)
• Berpola argumentatif
Argumentasi
Rangkaian Pernyataan yang
mempunyai tujuan Klaim bahwa fakta tersebut
membuktikan/mempertahankan mengimplikasikan sesuatu
sesuatu (kesimpulan) inferential claim.
(keyakinan/opini/pendapat)
Metode KHUSUS
1. Tahap Teologis
Manusia bagian dari alam semesta
3. Tahap Positifis
Pendasaran terhadap proses observasi
2. Tahap Metafisis
Pencarian hakikat dan esensi dari segala sesuatu
Tahap Teologis
• Terjadi dengan berdasar pada kesadaran manusia
terhadap keterbatasan diri nya, dan kemampuan diatas
diri manusia
• Kuasa adikodrati diangggap memiliki pengaruh dominan
terhadap kehidupan manusia
• Zaman teologis dimulai dengan tiga tahap yaitu animism,
politeisme, dan monoteisme
Tahap Metafisis
• Terjadi karena keinginan manusia mendobrak mitos-mitos
• Pergeseran dari mitos ke logos
• Manusia mulai mencoba menjawab segala rahasia alam
semesta dengan berbagai proposisi abstrak tentang yang
“ada”
• Mengintegrasikan alam dengan manusia
Tahap Positif
• Adalah tahap paling akhir dari perkembangan manusia
• Pada zaman ini kebenaran diakui melalui
pengujian/verifikasi terhadap fakta-fakta yang ada
• Masyarakat pada masa ini merupakan masyarakat ilmiah /
scientific society
Kekurangan dan kelebihan
• positifisme
Kelebihan: mendorong optimisme keilmuan, dan
meingkatkan daya kreatif manusia; memberi pengetahuan
yang pasti dan dapat menjadi landasan keputusan
manusia; menekankan aspek rasionalitas dalam dunia
keilmuan
• Kekurangan: analisa positivistic dalam bidang sosial
menggerus sebagian unsur kemanusiaan (spriritualitas,
faith, empati, dsb); manusia hanya dinilai dengan
kuantitas yang dapat terukur; berhenti pada yang empiris
dan tidak dapat menguak apa yang berada dibalik yang
fisik