Bab Vi
Bab Vi
Bagaimana Membumikan
Islam di Indonesia
High
Tradition
Islam
Low
Tradition
Wahyu (yang difirmankan) berfungsi:
1. Menjawab beberapa permasalahan yg tdk
ditemukan jawabannya dlm tanda2 Tuhan yg
terbentang;
2. Memotivasi manusia agar makin detil dlm membaca
& memahami alam yg terbentang sehingga bisa
memperoleh makna dari setiap fenomena yg
dialaminya;
3. Memperpendek proses pembacaan alam
Situasi yg mendorong pewahyuan secara lisan:
1. Pertanyaan tentang sebuah masalah;
2. Problematika sosial budaya yg harus
dicarikan solusinya;
3. Misi kenabian untuk merombak budaya
suatu umat
Model pembacaan Al-Qur’an mengacu pada aspek:
1. Kesatuan tema;
2. Konteks historis; konteks situasional yg melingkupi
peristiwa pewahyuan, peristiwa penafsiran masa
nabi, & masa2 generasi sebelumnya sebagai sumber
inspirasi penafsiran;
3. Konteks pembacaan; situasi kondisi pada saat Al-
Qur’an dibaca & ditafsirkan kembali oleh penafsir dg
mengacu pada pelbagai pendekatan & problematika
kehidupan kontemporer.
Perbedaan epistemologi dalam penetapan hukum
bermula dari:
1. Perbedaan mengenai kaidah2 ushul
2. Perbedaan dalam memahami dalil
3. Perbedaan dalam menyikapi dalil yg
bertentangan
4. Perbedaan dalam menetapkan sumber
hukum
AL-QUR’AN
Muhkamat Mutasyabihat
Kesesuaian & ketepatan dlm
ekspresi agama ditentukan
oleh konteks:
Transfor
Sekuler Revivalis matif