PENDAHULUAN
Sebagai orang Islam yang taat, kita tidak hanya menerapkan syariat agama pada
kehidupan sehari-hari kita, tapi kita juga harus mengetahui, mencermati, dan
menerapkan agama di dalam lingkup hukum.
Agama memang membawa peraturan, hukum yang harus dipatuhi, menguasai
dan menuntut untuk patuh kepada Tuhan dengan menjalankan ajarannya, membawa
kewajiban yang jika tidak dilaksanakan akan menjadi hutang yang akan membawa
balasan yang tidak taat.
Secara terminologis, Hasby as-siddiqi mendefinisikan agama sebagai dustur
(undang-undang) ilahi yang didatangkan Allah untuk menjadi pedoman hidup dan
kehidupan manusia didunia untuk mencapai kerajaan dunia dan kesejahteraan
akhirat. Agama adalah peraturan Tuhan yang diberikan kepada manusia yang berisi
sistem kepercayaan, sistem penyembahan dan sistem kehidupan manusia untuk
mencapai kebahagiaan didunia dan diakhirat. Pada dasarnya manusia meskipun
berbeda jenis, suku bangsa dan ras, di hadapan Allah dan muka hakim semuanya
sama.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam Materialisme (kebendaan), pamer, glamour, poya-poya dan lain
sebagainya
Dalam Ekologi (lingkungan) ketidakseimbangan kehidupan dalam
masyarakat (Imbalance), baik materi dan non materi, baik lahir maupun
bathin
Dalam Kultural (kebudayaan, peradaban) seperti Globalisasi (Endsof
Pluralisme)
Intinya :
1) Dalam berpolitik, seperti : Enthnocenterisme = Pemerintahan ditangan satu orang
2) Dalam Materialisme, seperti : Ekonomi kapitalisme
3) Dalam Ekologi, seperti : Materialisme, Sekularisme (pemisahan antara pendidikan
umum dan pendidikan moral, memisahkan pemerintahan Negara dengan
Agama). Agama terasing dari persoalan kehidupan manusia
4) Dalam Reduksionisme, seperti : Penurunan nilai, akhlak, kebenaran, kwalitas
ilmu pengetahuan
5) Dalam Kultural atau Budaya, seperti : Hedonisme (hanya memburu dan mengejar
kesenangan dunia)
3
Al-Quran hanya berbicara dalam konteks global, dan penganutnya
mengembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Dalam hal ini, agama yang berfungsi dan berperan untuk
menyelamatkan umat manusia dalam Al-Quran juga tidak mengenal
sistem kelas dan status sosial, maka yang taat pada hukum dan agama
serta taqwa kepada Allah itulah yang paling mulia dan baik di hadapan-
Nya.
Upaya yang harus dilakukan dalam rangka untuk menegakkan
hukum Islam dalam praktik bermasyarakat dan bernegara memang harus
melalui proses terutama di negara yang mayoritas penduduknya muslim,
namun bukan negara Islam, kebebasan mengeluarkan pendapat untuk
memikirkan pengembangan pemikiran hukum Islam harus direalisasikan.
Tugas generasi muda ialah merealisasikan hukum Islam, meskipun
diperluas proses, waktu, pemikiran, dan sumbang saran sesuai petunjuk
Allah dalam Al-Quran.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi profetik agama adalah sebagai sarana menuju kebahagiaan
juga memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin
manusia yang baik, yang berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama
sebagai sumber moral). Kearifan yang menjiwai langkah hukum dengan
memberikan anksi hukum secara bertahap sehingga membuat orang bisa
memperbaiki kesalahan(bertaubat kepada Tuhan)
3.2 Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/dokumen/fungsi-profetik-agama-dalam-hukum.html