Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai orang Islam yang taat, kita tidak hanya menerapkan syariat agama pada
kehidupan sehari-hari kita, tapi kita juga harus mengetahui, mencermati, dan
menerapkan agama di dalam lingkup hukum.
Agama memang membawa peraturan, hukum yang harus dipatuhi, menguasai
dan menuntut untuk patuh kepada Tuhan dengan menjalankan ajarannya, membawa
kewajiban yang jika tidak dilaksanakan akan menjadi hutang yang akan membawa
balasan yang tidak taat.
Secara terminologis, Hasby as-siddiqi mendefinisikan agama sebagai dustur
(undang-undang) ilahi yang didatangkan Allah untuk menjadi pedoman hidup dan
kehidupan manusia didunia untuk mencapai kerajaan dunia dan kesejahteraan
akhirat. Agama adalah peraturan Tuhan yang diberikan kepada manusia yang berisi
sistem kepercayaan, sistem penyembahan dan sistem kehidupan manusia untuk
mencapai kebahagiaan didunia dan diakhirat. Pada dasarnya manusia meskipun
berbeda jenis, suku bangsa dan ras, di hadapan Allah dan muka hakim semuanya
sama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud profetik agama ?
2. Apa fungsi dari profetik agama ?
3. Apa tujuan dari profetik agama ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profetik Agama

Profetik berasal dari bahasa inggris prophetical yang mempunyai makna


Kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri
sebagai manusia yang ideal secara spiritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor
perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa
henti melawan penindasan.
Didalam sejarah, Nabi Ibrahim melawan Raja Namrud, Nabi Musa melawan
Firaun, Nabi Muhammad yang membimbing kaum miskin dan budak belia melawan
setiap penindasan dan ketidakadilan. Dan mempunyai tujuan untuk menuju kearah
pembebasan. Menurut Ali Syariati dalam Hilmy (2008:179) para nabi tidak hanya
mengajarkan dzikir dan doa tetapi mereka juga datang dengan suatu ideologi pembebasan.

2.2 Fungsi Profetik Agama

Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju


kebahagiaan juga memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan
terbentuknya batin manusia yang baik yang berkualitas yaitu manusia yang
bermoral (agama sebagai sumber moral). Kearifan yang menjiwai langkah
hukum dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap sehingga memuat
orang bisa memperbaiki kesalahan (bertubat kepada Tuhan). Fungsi profetik
agama :
1. Dalam Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaan
Menjelaskan dan mengubah fenomena-fenomena sosial masyarakat yang salah atau
kurang baik seperti :
Dalam Deideologisasi yang tidak sehat dan merugikan tatanan masyarakat
(Politik atau paham yang tidak sehat)
Dalam keamanan dan kebebasan yang nyaris menabrak rambu-rambu
hukum dan norma serta nilai yang ada
Dalam Reduksionisme (penurunan kwalitas ilmu pengetahuan) Ijazah ilegal
dan aspal

2
Dalam Materialisme (kebendaan), pamer, glamour, poya-poya dan lain
sebagainya
Dalam Ekologi (lingkungan) ketidakseimbangan kehidupan dalam
masyarakat (Imbalance), baik materi dan non materi, baik lahir maupun
bathin
Dalam Kultural (kebudayaan, peradaban) seperti Globalisasi (Endsof
Pluralisme)

Intinya :
1) Dalam berpolitik, seperti : Enthnocenterisme = Pemerintahan ditangan satu orang
2) Dalam Materialisme, seperti : Ekonomi kapitalisme
3) Dalam Ekologi, seperti : Materialisme, Sekularisme (pemisahan antara pendidikan
umum dan pendidikan moral, memisahkan pemerintahan Negara dengan
Agama). Agama terasing dari persoalan kehidupan manusia
4) Dalam Reduksionisme, seperti : Penurunan nilai, akhlak, kebenaran, kwalitas
ilmu pengetahuan
5) Dalam Kultural atau Budaya, seperti : Hedonisme (hanya memburu dan mengejar
kesenangan dunia)

2. Dalam mengatasi atau merevitalisasi keberagaman dalam menjalankan


agama dengan kembali kepada al-quran dan sunnah
Menjadikan Al-Quran dan sunnah sebagai:
Sumber dan paying hokum dalam memahami dan mengamalkan
ajaran islam
Sumber rujukan dalam menyelesaikan dan memutuskan suatu
hukum
Al-Quran merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan
sebagai petunjuk abadi untuk kebahagiaan manusia sepanjang masa, dan
terkandung ajaran yang mengatur semua totalitas kehidupannya.
Al-Quran sebagai hidayah dan universal sifatnya, serta
menetapkan hukum suatu masalah, maka senantiasa memperhatikan
kondisi sosial yang berkembang ditengah masyarakat.

3
Al-Quran hanya berbicara dalam konteks global, dan penganutnya
mengembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Dalam hal ini, agama yang berfungsi dan berperan untuk
menyelamatkan umat manusia dalam Al-Quran juga tidak mengenal
sistem kelas dan status sosial, maka yang taat pada hukum dan agama
serta taqwa kepada Allah itulah yang paling mulia dan baik di hadapan-
Nya.
Upaya yang harus dilakukan dalam rangka untuk menegakkan
hukum Islam dalam praktik bermasyarakat dan bernegara memang harus
melalui proses terutama di negara yang mayoritas penduduknya muslim,
namun bukan negara Islam, kebebasan mengeluarkan pendapat untuk
memikirkan pengembangan pemikiran hukum Islam harus direalisasikan.
Tugas generasi muda ialah merealisasikan hukum Islam, meskipun
diperluas proses, waktu, pemikiran, dan sumbang saran sesuai petunjuk
Allah dalam Al-Quran.

2.3 Tujuan profetik agama


a. Mendorong seseorang (manusia) berprilaku dan berbuat sesuai
dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang sah serta sesuai
al-quran sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat yang sadar akan
taat hukum.
b. Mendorong seseorang berprilaku yang baik dengan menteladani
pribadi Rasulullah agar manusia selamat dan bahagia dunia akhirat
(antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan allah serta
dengan alam lingkungan)
c. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan
primordial dan formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai
konflik sosial, politik, bahkan menjurus kepada perpecahan dan
perperangan.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fungsi profetik agama adalah sebagai sarana menuju kebahagiaan
juga memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin
manusia yang baik, yang berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama
sebagai sumber moral). Kearifan yang menjiwai langkah hukum dengan
memberikan anksi hukum secara bertahap sehingga membuat orang bisa
memperbaiki kesalahan(bertaubat kepada Tuhan)

3.2 Saran

1. Kami menyarankan agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam


tentang makalah yang kami sajikan

2. Kami menyarankan agar pembaca bisa menambah wawasan dengan


menerapkan ajaran Islam didalam lingkup hokum

5
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/dokumen/fungsi-profetik-agama-dalam-hukum.html

Anda mungkin juga menyukai