Anda di halaman 1dari 32

SOSIALISASI

PMT PANGAN LOKAL


TAHUN 2022

BIDANG KESMAS
DKP2KB KAB. SUMENEP
PMT BERBASIS PANGAN LOKAL
 Kemandirian keluarga dalam penyediaan pangan bergizi
dengan memanfaatkan potensi pangan lokal dan edukasi
pola konsumsi makanan bergizi diharapkan akan
memperbaiki keluarga dan masyarakat agar mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang dan berlangsung secara
berkelanjutan.

 Dari hasil studi PMT berbasis kearifan lokal, lebih efektif


disertai dengan konseling gizi dan pendampingan (dr.Amalia,
2021)

 Makanan tambahan berbasis pangan lokal efektif dan


memberikan efek menstimulasi kesinambungan pemberian
makanan bergizi di masyarakat.
 Makanan tambahan berbasis pangan lokal efektif dan memberikan efek
menstimulasi kesinambungan pemberian
makanan bergizi di masyarakat.

 kedua hal inilah menjadi acuan pemanfaatan anggaran Pemberian


Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal untuk ibu hamil KEK
dan balita gizi kurang pada tahun 2022 melalui mekanisme dana bantuan
pemerintah (Banper).

 Pelaksanaan bantuan pemerintah ini merujuk kepada Permenkeu 168


tahun 2015 diubah sebagaimana menjadi Permenkeu 173 tahun 2016 dan
telah diubah terakhir kalimenjadi Permenkeu 132 tahun 2021, serta
Permenkes 24 tahun 2021 tentang Perubahan ke-4 Atas Permenkes
Nomor 79 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

 Dalam pedoman umum tersebut tercantung dalam pasal 5 ayat 5 tentang


bantuan pemerintah lainnya yang memiliki karateristik banper yang di
tetapkan PA dalam bentuk uang yang digunakan untuk pembelian
makanan tambahan untuk instansi pemerintah pusat/instansi pemerintah
daerah /masyarakat /perseorangan.
Pemberian Makanan Tambahan Lokal
A. TUJUAN
 Meningkatkan status gizi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang melalui
pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal sesuai
dengan standar.
Indikator Perbaikan Balita
1. Balita BB/PB atau BB/TB ≥ - 2 SD
B. Sasaran : 2. Peningkatan BB sesuai umur
sasaran
1. Ibu Hamil KEK
2. Balita gizi kurang usia 6-59 bulan Indikator Perbaikan Ibu hamil
3. Balita dengan weight faltering Penambahan BB sesuai trimester dari BB
pra hamil
SASARAN MAKANAN TAMBAHAN LOKAL DAN PANGAN DIET
KHUSUS

1. Bumil PMT Lokal


KEK

Balita
Gizi PANGAN DIET KHUSUS
PANTAU
Kurang 2 minggu
ASUPAN
2. Balita @450 ml
DAN BB
Balita ( cek di situs cek BPOM)
Berat DAN PAB
PANGAN LOKAL 14
Badan ATAU TB
Kurang HARI, UNTUK YANG
setiap
MEMBAIK
minggu
Balita KONSELING ASI DAN
Tidak
MPASI
Naik
(1T)
​Balita yang underweight dan
weight faltering
Kriteria ​Balita dengan kenaikan berat badan
yang tidak adekuat:
kasus  BB/U1 di bawah -2 SD
 Tren (pertambahan waktu ke
waktu) BB/U1 tidak naik mengikuti
garis pertumbuhan
​Referensi standar deviasi (SD) mengacu pada grafik pada KMS di buku
KIA, sedangkan persentil kenaikan berat badan mengacu pada tabel
weight increment pada Permenkes 2/2020 tentang Standar
Antropometri Anak
1. Berat badan menurut umur

A 6
​Balita gizi kurang
Kriteria ​Balita dengan tanda:
kasus  BB/PB1 atau BB/TB2 pada -3 SD
sampai dengan < -2 SD
 LiLA3 di antara 11,5 cm dan < 12,5
cm pada balita 6 - 59 bulan
​Referensi standar deviasi (SD) mengacu pada grafik pada KMS di buku
KIA

1. Berat badan menurut panjang badan


2. Berat badan menurut tinggi badan
3. Lingkar lengan atas

B 7
Kasus weight faltering, BB kurang, dan gizi kurang
​Penjelasan algoritme
KASUS WEIGHT FALTERING, BB KURANG,
GIZI KURANG:
 Jika ditemukan kasus weight faltering
atau BB kurang atau gizi kurang, maka
diberikan PKGK (PDK)1 selama 2
minggu
Weight Faltering/Berat Badan Kurang/Gizi Kurang  Jika terjadi perbaikan (yaitu tidak ada
gizi kurang atau BB kurang atau weight
faltering lagi), maka dapat:
 dirujuk kembali ke Posyandu
1
 Diberikan PMT penyuluhan selama
Diberikan dukungan PKGK (PDK)1 2 minggu ( 14 hari ) 14 hari
 Diberikan konseling ASI dan
konseling PMBA
 Jika tidak terjadi perbaikan, maka
2 Jika ada perbaikan (tidak ada gizi kurang/BB kurang/weight faltering)
perlu dirujuk ke RSUD
 Pasien dirujuk balik ke posyandu
 Diberikan Makanan Tambahan penyuluhan selama 14 hari +++ Setelah ada perbaikan juga
diberikan PMT penyuluhan
 Diberikan konseling ASI dan konseling PMBA selama 12 hari + konseling ASI +
PMBA saat dikirim balik ke
3 Jika tidak ada perbaikan Posyandu
(buat jadwal konseling ASI +
Dirujuk ke rumah sakit
konseling PMBA untuk kedua
protokol; di prof: PMBA
1. PER BPOM No. 1 Tahun 2018
termasuk pemberian PMT lokal)

A/B© Damayanti Rusli Sjarif (2022) 8


Tata Laksana
Perlambatan
Pertumbuhan, BB
Kurang, Gizi Kurang
Pencegahan Primer (Promotif)
• Pencegahan primer dilakukan mulai dari tingkat kader di
posyandu
• Pemantauan pertumbuhan, pengukuran Panjang Badan atau
Tinggi Badan (PB atau TB) dan
Berat Badan (BB) menggunakan alat dan metode pengukuran
standar
• Edukasi kepada orang tua/pengasuh mengenai pemberian ASI
eksklusif dan MPASI dengan kandungan gizi lengkap terutama
protein hewani
• Saat pelaksanaan posyandu, diusahakan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) yang
mengandung protein hewani seperti susu, telur, ayam, ikan
dan daging
Pencegahan Primer (Promotif)
• Jika didapatkan anak dengan PB atau TB berdasarkan usia dan
jenis kelamin <-2 SD, BB/U <- 2 SD, atau weight faltering
(kenaikan berat tidak memadai) dan growth deceleration
(perlambatan pertumbuhan linier), maka anak tersebut
harus dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau
puskesmas. Penimbangan berat badan, dan pengukuran
panjang badan di posyandu harus dilakukan setiap bulan
untuk deteksi dini weight faltering.
PNPK Stunting, 2022. Proposed
Pencegahan Sekunder
• Pencegahan sekunder dilakukan oleh dokter di fasilitas kesehatan
tingkat pertama

• Dokter melakukan konfirmasi pengukuran antropometrik sebelumnya


dan penelusuran penyebab potensial stunting

• Anak dengan berat badan rendah, weight faltering atau gizi kurang
namun tidak berperawakan pendek (PB/U atau TB/U ≥-2 SD) dapat
diberikan Pangan untuk Keperluan Diet Khusus (PDK) sesuai indikasi
dan/atau pangan padat energi yang mempunyai komposisi gizi
yang memenuhi persyaratan PDK serta terbukti secara ilmiah
mengatasi gizi kurang secara efektif.
Pencegahan Sekunder

• Tindakan ini juga bertujuan untuk mencegah agar


anak-anak dengan gangguan gizi tersebut tidak
berlanjut menjadi stunting. Pangan olahan yang
termasuk dalam PKGK adalah susu formula standar
untuk usia 0-12 bulan dan susu pertumbuhan untuk
usia 1-3 tahun.
• Pemberian PKGK diresepkan dan dipantau
penggunaannya oleh dokter di FKTP
 Dasar pemberian Pangan Olahan untuk Keperluan Diet khusus
(PDK):

• Kebutuhan energi pada anak-anak dengan gizi kurang yang


meningkat sesuai dengan laju pertambahan berat badan
selama masa kejar tumbuh (catch-up growth)
• Kecukupan nutrisi harus sekurang-kurangnya terdiri dari
30% lemak dan 10-15% protein
• Selain itu, 4.5% dari total kebutuhan energi anak gizi kurang
harus mengandung n-6 polyunsaturated fatty acids
(PUFAs) dan 0.5% dari n-3 PUFAs, dengan rasio asam
linoleic/alpha-linolenic berkisar antara 5-15
• Dokter berkewajiban untuk menilai adanya penyebab anak mengalami
perlambatan pertumbuhan/BB kurang/gizi/kurang atau berisiko stunting
dan stunting → dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dasar yang
tersedia seperti pemeriksaan darah rutin, urinalisis, feses rutin dan
pemeriksaan TB
• Rujuk ke dokter spesialis anak di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjut (FKRTL) apabila :
1.Teridentifikasi ada penyebab medis misalnya penyakit jantung
bawaan, alergi susu sapi, dll
2.Tata laksana dengan PDK tidak menunjukkan respon yang adekuat
selama 1 minggu
3.Gizi buruk dengan komplikasi medis dan/atau tidak sesuai target/
tidak ada perbaikan klinis dalam 1 minggu
4.Anak yang terkonfirmasi perawakan pendek (PB/U atau TB/U <-2
SD)
• Dokter dan petugas gizi lapangan di puskesmas tetap
memberikan konseling dan edukasi kepada orang tua
• Menyampaikan informasi tentang penilaian pertumbuhan
anak dan alasan rujukan ke rumah sakit (jika perlu
dirujuk)
• Edukasi meliputi anjuran cara pemberian makan sesuai
usia dan kondisi anak, cara menyiapkan formula,
petunjuk
• memilih jenis bahan makanan dan pelaksanaan aturan
makan (feeding rules)

PNPK Stunting, 2022.


Proposed
Catatan tambahan
​Standar menu makanan tambahan bagi baduta baik berupa kudapan maupun makanan
lengkap dalam sekali makan rata-rata mengandung:
 Energi 175 – 200 kalori (usia 6-11 bulan) dan 225 – 275 kalori (usia 12-23 bulan)
 Protein 9 gram (15%)
 Lemak 11 gram (40%)
 Karbohidrat 28 gram (45%)

​Pemberian makanan tambahan bagi baduta harus terus diiringi dengan pemberian ASI

​Pemberian makanan tambahan dilakukan secara responsive feeding untuk menstimulasi


kemampuan makan anak

​Bahan makanan yang digunakan untuk membuat makanan tambahan bagi balita disesuaikan
dengan sumber daya lokal setempat

​Lauk hewani diharapkan dapat bersumber dari 2 macam sumber protein yang berbeda.
Misalnya telur dan ikan, telur dan ayam, telur dan daging. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang lengkap.
17
Untuk Produk Pangan Diet Khusus dapat di cek di Cek BPOM

Cek ijin edar melalui : https://cekbpom.pom.go.id/


PMT Lokal Protokol
Monitoring Kenaikan PMT Bumil KEK
BB/minggu Makanan Siap Santap
90 hari
Unit Cost Rp. 21.500,-

PMT Lokal Protokol ACS RUJUK


Pangan Diet Khusus (PDK)
Tidak Lulus
selama 14 hari:
BB Tidak
• Balita Gizi Kurang Naik

• Balita Berat Badan Kurang PMT Lokal


• Balita Tidak Naik Berat 14 hari
Badan Lulus: Kenaikan
BB Unit Cost Rp. 16.500,-
Unit Cost Rp. 13.500,-
*TEKNIS PELAKSANAAN
Provinsi Terpilih

Kabupaten
Terpilih

Pkm 1 Pkm 4 Pkm 5 Pkm 8 Pkm 9


Pkm 2 Pkm 3 Pkm 6 Pkm 7 Pkm 10

Semua Semua Semua Semua Semua Semua Semua Semua Semua


Semua
Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa
Desa

SASARAN

Lokasi Pelaksanan :
Posyandu, Klas ibu
hamil dan Balita atau
yang disepakati
bersama (diluar PMT Bumil KEK rata2
jadwal pelaksanaan) 21.500/hari
PMT Balita GK rata2
16.500 /hari
PDK rata2 13.500 / hari
KOMPONEN BIAYA UNTUK PMT

Belanja bahan pangan, dan operasional Upah/jasa memasak


(minimal) (maksimal)
disesuaikan dengan disesuaikan dengan
jumlah sasaran dan jumlah sasaran dan
frekuensi kegiatan frekuensi kegiatan

Manajemen (maksimal)

dari alokasi pagu


anggaran per
kabupaten Perhitungan per Kabupaten
pada slide
selanjutnya
Perhitungan Pagu Anggaran Untuk MT Bumil dan Balita

JUMLAH SASARAN PUSK Satuan Jml Total


NO PUSKESMAS DESA BUMIL BB BALITA SASARAN (ORG) Harga HM (dlm Ribuan)
KEK GIKUR KRG T
  (Rp) (Kali) Rp.
1 MASALEMBU Sukajeruk 2 2 13 28 4 21.500 90 7.740.000
Bumil
2   Masalima 2 2 42 34
3 Masakambing 0 1 3 6 Balita dapat 138 16.500 14 31.878.000
PMT
4   Kramian 0 1 1 5
Total MT Mkn lokal 39.618.000
    TOTAL 4 6 59 73
TOTAL Bumil 4 Balita dpt
PDK 138 13.500 14 26.082.000
TOTAL Balita 138

Kategori (PMT Makanan Lokal) Prosentase Dalam Ribuan


Komponen Bahan Makan, dll (maksimal) 80% x 39.618.000 31.694.400
Komponen Jasa (Maksimal) 15% x 39.618.000 5.942.700
Komponen Administrasi 5% x 39.618.000 1.980.900
Kategori (PDK) Prosentase Dalam Ribuan
Komponen Bahan PDK 95% x 26.082.000 24.777.900
Komponen Administrasi 5% x 26.082.000 1.300.100
• Dilakukan secara daring Penyiapan siklus menu dan nilai gizi untuk PMT
• Mengundang pihak terkait seperti • Bumil KEK dan Balita Gizi Kurang (siklus 10-30 hari)
lintas program dan sektor, Pemda Pembagian Tugas Memasak (PKK desa/Kades)
• Edukasi secara berkala oleh Nakes/kader
Provinsi/Kab/kota, dinkes prov,
• Demo memasak 2 minggu sekali oleh PKK/Mitra
Poltekes, Sponsor, Dinkes • Pelaksanaan PMT kepada ibu hamil KEK dan Balita
kab,Puskesmas • Gizi kurang selama 90 hari, dilokasi yang disepakati
bersama di tingkat Desa
• Pre/Post test sasaran
• Pencatatan & pelaporan (penerimaan dan hasil
pengukuran BB)

• Dilakukan secara luring selama 1 hari


• Pelaksanaannya di Puskesmas
• Peserta tiap desa 5 org kader/PKK
• Bila peserta terlalu banyak dapat dilakukan  Pendampingan oleh Poltekes di daerah terpilih
2 kali pelaksanaan
Dokumentasi kegiatan
• Materi : Tatacara penyiapan/memilih BM,
 Monev oleh nakes secara berjenjang (Pusat sd
pengolahan BM dan penyajian makanan
Daerah)
serta menjaga keamanan pangan
 Pengolahan Data
 Penyusunan laporan akhir
Komponen Pembiayaan

1. Pembelian bahan makanan untuk demo


2. Konsumsi
3. Transport PKK/Kader
4. Transport Petugas Puskesmas untuk Monev

Rp. 3.650.000/PKM
Pembekalan dari Puskesmas (Unit Cost per Puskesmas)
Satuan
Nama Kegiatan Uraian Volume Biaya JUMLAH

Pembekalan dari Puskesmas ke Tim Pelaksana PMT Pangan Lokal Rp 6.742.000

Belanja Rp 6.742.000

  - Konsumsi 2 gr x 1 hr x 28 or x 1 PKM 56 Rp 42.000 Rp 2.352.000

  - Fotocopy dan       2 gr x 1 pkt x 1 PKM 2 Rp 195.000 Rp 390.000


Penggandaan
Pembelian Bahan
  - Makanan (demo       2 gr x 1 pkt x 1 PKM 2 Rp.300.000 Rp 600.000
masak)
  - Transport 2 gr x 2 or x 1 hr x 1 PKM 50 Rp 50.000 Rp 2.500.000
PKK/kader 5
Transport
  - Puskesmas       2 KL x 3 or x 1 PKM 6 Rp 150.000 Rp 900.000
Tindak Lanjut 15 Kab/Kota
1. Penentuan jadwal pembekalan Tim Pelaksana Desa
2. Penyampaian sasaran dan nomor rekening sebagai dasar pengisian
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
3. Update Sasaran di Proposal:
• Ibu Hamil KEK : sasaran x 90 hari x Rp. 21.500,- (sesuai proposal
lama)
• Balita-Pangan Diet Khusus 450ml (75gr bubuk)/hari:
• PDK Balita Gizi Kurang : sasaran x 14 hari x Rp. 13.500,-
• PDK Balita BB Kurang (BB/U <-2SD dan >-3SD) : sasaran x 14 hari
x Rp. 13.500,-
• PDK Balita Tidak Naik BB (1T) : sasaran x 14 hari x Rp. 13.500,-
• Balita-PMT Lokal:
• PDK Balita Gizi Kurang : sasaran x 12 hari x Rp. 16.500,-
• PDK Balita BB Kurang (BB/U <-2SD dan >-3SD) : sasaran x 14 hari
x Rp. 16.500,-
• PDK Balita Tidak Naik BB (1T) : sasaran x 12 hari x Rp. 16.500,-
TA H A PA N
Persiapan
• Penetapan Kabupaten/Kota
K E G I ATA N
Penerima
• Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Kegiatan
• Menyusun Menu sesuai
• Pemberitahuan Kegiatan
• Sosialisasi standar
• Pembekalan/Orientasi Tim • Pembelian Bahan
Pelaksana di Desa Makanan
• Pemberian MT lokal siap Pengendalian dan
santap Pemantauan
• Pelaksanaan Edukasi Gizi
dan Demo Memasak • Pengendalian
Perencanaan secara berkala • Pemantauan
• Pendampingan • Evaluasi
• Penyusunan Proposal
• Pencatatan dan Pelaporan • Serah Terima Pekerjaan
Kegiatan
• Penetapan Tim Pelaksana
Kegiatan
TATA K E L O L A
PENCAIRAN DANA BANPER
( L A N J U TA N )

Sisa Anggaran
Pertanggungjawaban Bantuan • Dinkes Ka/Kota merekap

Pemerintah pengembalian untuk


dibuatkan e-billing
Pelaporan • Dit Gizi dan KIA
Penggunaan Dana
Pertanggung mengirimkan e-billing untuk
Pencatatan • Laporan keuangan
jawaban disetorkan
• Transaksi disertai kwitansi dan • Penyetoran e-billing wajib
penerimaan dan • BAST dari
nota, bukti setor pajak melalui Himbara (BRI,
pengeluaran dana Dinkes
• Laporan Pelaksanaan
Kab/Kota ke BTN, BNI dan Mandiri)
disertai bukti Fisik berisi daftar
PPK • Bukti Setor dikirimkan
• Buku Bank penerima MT, BAST, melalui email ke
Dinkes • Laporan dan
laporan dan banperMTLokal22@gmail.c
• Daftar Sasaran dokumentasi
dokumentasi, om
• Daftar Penerima kegiatan tiap
rekapitulasi hasil • Bukti setor pengembalian
Upah lokasi
penimbangan BB dan disampaikan paling lambat
laporan pelaksanaan tanggal 27 Desember 2022
TATA K E L O L A
PENCAIRAN DANA BANPER
( L A N J U TA N )

Ketentuan Perpajakan Larangan dan Sanksi


• Mengacu pada Permenkeu • Larangan: dana bantuan PMT
132/PMK.05/2021 tentang dilarang digunakan untuk
perubahan kedua atas Permenkeu membiayai kegiatan selain
173/PMK.05/2016 tentang Pemberian Makanan Tambahan
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Lokal
Bantuan Pemerintah pada K/L • Sanksi
• Jenis barang tidak kena Pajak • Penerapan sanksi sesuai dengan
Pertambahan Nilai: uang, emas peraturan dan undang-undang yang
batangan, dan surat berharga berlaku
• Bantuan disahkan oleh pemerintah • Dana bantuan yang terbukti
dikecualikan dari objek pajak disalahgunakan agar dikembalian
kepada kas Negara
• Pemblokiran dan penghentian
sementara bantuan pemerintah
pada tahun berikutnya

Anda mungkin juga menyukai