BIDANG KESMAS
DKP2KB KAB. SUMENEP
PMT BERBASIS PANGAN LOKAL
Kemandirian keluarga dalam penyediaan pangan bergizi
dengan memanfaatkan potensi pangan lokal dan edukasi
pola konsumsi makanan bergizi diharapkan akan
memperbaiki keluarga dan masyarakat agar mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang dan berlangsung secara
berkelanjutan.
Balita
Gizi PANGAN DIET KHUSUS
PANTAU
Kurang 2 minggu
ASUPAN
2. Balita @450 ml
DAN BB
Balita ( cek di situs cek BPOM)
Berat DAN PAB
PANGAN LOKAL 14
Badan ATAU TB
Kurang HARI, UNTUK YANG
setiap
MEMBAIK
minggu
Balita KONSELING ASI DAN
Tidak
MPASI
Naik
(1T)
Balita yang underweight dan
weight faltering
Kriteria Balita dengan kenaikan berat badan
yang tidak adekuat:
kasus BB/U1 di bawah -2 SD
Tren (pertambahan waktu ke
waktu) BB/U1 tidak naik mengikuti
garis pertumbuhan
Referensi standar deviasi (SD) mengacu pada grafik pada KMS di buku
KIA, sedangkan persentil kenaikan berat badan mengacu pada tabel
weight increment pada Permenkes 2/2020 tentang Standar
Antropometri Anak
1. Berat badan menurut umur
A 6
Balita gizi kurang
Kriteria Balita dengan tanda:
kasus BB/PB1 atau BB/TB2 pada -3 SD
sampai dengan < -2 SD
LiLA3 di antara 11,5 cm dan < 12,5
cm pada balita 6 - 59 bulan
Referensi standar deviasi (SD) mengacu pada grafik pada KMS di buku
KIA
B 7
Kasus weight faltering, BB kurang, dan gizi kurang
Penjelasan algoritme
KASUS WEIGHT FALTERING, BB KURANG,
GIZI KURANG:
Jika ditemukan kasus weight faltering
atau BB kurang atau gizi kurang, maka
diberikan PKGK (PDK)1 selama 2
minggu
Weight Faltering/Berat Badan Kurang/Gizi Kurang Jika terjadi perbaikan (yaitu tidak ada
gizi kurang atau BB kurang atau weight
faltering lagi), maka dapat:
dirujuk kembali ke Posyandu
1
Diberikan PMT penyuluhan selama
Diberikan dukungan PKGK (PDK)1 2 minggu ( 14 hari ) 14 hari
Diberikan konseling ASI dan
konseling PMBA
Jika tidak terjadi perbaikan, maka
2 Jika ada perbaikan (tidak ada gizi kurang/BB kurang/weight faltering)
perlu dirujuk ke RSUD
Pasien dirujuk balik ke posyandu
Diberikan Makanan Tambahan penyuluhan selama 14 hari +++ Setelah ada perbaikan juga
diberikan PMT penyuluhan
Diberikan konseling ASI dan konseling PMBA selama 12 hari + konseling ASI +
PMBA saat dikirim balik ke
3 Jika tidak ada perbaikan Posyandu
(buat jadwal konseling ASI +
Dirujuk ke rumah sakit
konseling PMBA untuk kedua
protokol; di prof: PMBA
1. PER BPOM No. 1 Tahun 2018
termasuk pemberian PMT lokal)
• Anak dengan berat badan rendah, weight faltering atau gizi kurang
namun tidak berperawakan pendek (PB/U atau TB/U ≥-2 SD) dapat
diberikan Pangan untuk Keperluan Diet Khusus (PDK) sesuai indikasi
dan/atau pangan padat energi yang mempunyai komposisi gizi
yang memenuhi persyaratan PDK serta terbukti secara ilmiah
mengatasi gizi kurang secara efektif.
Pencegahan Sekunder
Pemberian makanan tambahan bagi baduta harus terus diiringi dengan pemberian ASI
Bahan makanan yang digunakan untuk membuat makanan tambahan bagi balita disesuaikan
dengan sumber daya lokal setempat
Lauk hewani diharapkan dapat bersumber dari 2 macam sumber protein yang berbeda.
Misalnya telur dan ikan, telur dan ayam, telur dan daging. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang lengkap.
17
Untuk Produk Pangan Diet Khusus dapat di cek di Cek BPOM
Kabupaten
Terpilih
SASARAN
Lokasi Pelaksanan :
Posyandu, Klas ibu
hamil dan Balita atau
yang disepakati
bersama (diluar PMT Bumil KEK rata2
jadwal pelaksanaan) 21.500/hari
PMT Balita GK rata2
16.500 /hari
PDK rata2 13.500 / hari
KOMPONEN BIAYA UNTUK PMT
Manajemen (maksimal)
Rp. 3.650.000/PKM
Pembekalan dari Puskesmas (Unit Cost per Puskesmas)
Satuan
Nama Kegiatan Uraian Volume Biaya JUMLAH
Belanja Rp 6.742.000
Sisa Anggaran
Pertanggungjawaban Bantuan • Dinkes Ka/Kota merekap