Anda di halaman 1dari 58

K

Diklat Peningka
PENGUKURAN POTENSI
KOMPOSISI DAN STRUKTUR
TEGAKAN HUTAN
KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti pembelajaran


ini peserta dapat menganalisa
potensi komposisi dan struktur
tegakan hutan.
Indikator Keberhasilan :
Test

1. Menganalisa komposisi jenis Non tes


tegakan hutan

Tertulis

Non test

praktek
MATERI :
KOMPOSISI JENIS :
- Jumlah dan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan
- Indeks Nilai Penting, Indeks Keanekaragaman, Indeks Kemerataan

STRUKTUR TEGAKAN :
- Stratifikasi Tajuk Tegakan Hutan
- Diagram Profil Tegakan Hutan
Istilah lain yang sama pengertiannya dengan
inventarisasi hutan :
Bosch Inventarisatie
(Bahasa Belanda)

AN Forest Inventory
HUT
I
Timber Cruising
SAS
ARI
Timber Estimation
ENT
INV
Cruising

Forest Survey Conservation


“…..Kerangka Pemikiran…..”
“ … kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan
Inventarisasi fakta mengenai sumber daya hutan untuk perencanaan
Hutan pengelolaan sumberdaya tersebut. Ruang lingkup inventarisasi
hutan meliputi : survei mengenai status dan keadaan fisik hutan,
flora dan fauna, sumber daya manusia, serta kondisi sosial
masyarakat di dalam dan sekitar hutan …”
(UU No.41 tentang Kehutanan/1999)

Potensi “ … potensi variabilitas di antara makhluk hidup dengan


Keanekaragaman lingkungannya, melputi jumlah dan keberadaan flora dan
fauna yang hidup berinteraksi dengan keadaan
Hayati lingkungan sekitarnya …”
(Convention on Biological Diversity, 1993)

“ … jumlah jenis flora yang hidup dari berbagai


Potensi Flora tingkat pertumbuhan …”
ANALISIS VEGETASI

KOMPOSISI DAN
STRUKTUR TEGAKAN
BAGIAN 1

PENGUKURAN
KOMPOSISI JENIS
TEGAKAN HUTAN
KOMPOSISI JENIS
TEGAKAN HUTAN
KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN : definisi……
“ … susunan dan jumlah jenis yang terdapat dalam komunitas tumbuhan
berupa jenis, jumlahnya, serta susunannya …”
(Edris dan Soeseno,1987)

“ … kumpulan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalam suatu wilayah yang


tersusun atas berbagai jenis dengan kelimpahan relatifnya. Vegetasi di suatu
wilayah dapat dilukiskan dengan berbagai cara baik struktur kelimpahan,
kepadatan dan lain-lainnya…”
(Spuur dan Barnes,1980)

“…susunan semua jenis tumbuhan di suatu wilayah dan hubungannya dengan


pola sebaran jenis baik secara parsial maupun temporal…”
(Barbour and Pitts,1980)
TUJUAN KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN

Jumlah
Jenis

Indeks Komposisi Keanekaraga


Jenis man
Nilai
Tumbuhan
Penting
KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN : penjelasan…..

KOMPOSISI ANALISIS
JENIS VEGETASI
TEGAKAN
KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN : Analisis vegetasi…..
Penyiapan tim kerja
dan perlengkapan

Penentuan
Metode
Penentuan parameter
I analisis vegetasi
ETAS
VEG Metode penentuan dan
pengambilan sampling
LISIS
ANA
NIK Pelaksanaan
TEK
Identifikasi Jenis

Analisa data
vegetasi
Pelaporan hasil
analisis vegetasi
ANALISIS VEGETASI : Persiapan tim kerja dan perlengkapan…..
• Tim Kerja:
- 1 Regu mengerjakan minimal 5 plot
- 1 Regu terdiri dari 3-5 orang sesuai pembagian tugas yaitu ketua
regu, tenaga rintis, pengenal jenis tumbuhan, pencatat data
vegetasi, tenaga logistik

• Perlengkapan Alat:
- GPS Garmin - Perlengkapan lapangan dan ATK
- Haga Hypsometer - Perlengkapan K3
- Compas Clinometer - Pengenalan jenis flora
- Roll Meter - Tally sheet
- Laser meter
- Phi-band
- Tali tambang
- Pita ukur
- Patok kayu
- Kamera
ANALISIS VEGETASI : Metode analisi vegetasi…..
ANALISIS VEGETASI : Metode analisi vegetasi kuantitatif…

Cara petak/kuadrat (Quadrat Sampling Techniques)


1. Petak tunggal (pohon/permudaan & tumbuhan bawah)
2. Petak ganda (pohon/permudaan & tumbuhan bawah)
3. Jalur/transek (pohon/permudaan & tumbuhan bawah)
4. Jalur berpetak (pohon/permudaan & tumbuhan bawah)
Cara tanpa petak
1. Cara kuadran (pohon)
2. Cara berpasangan (pohon)
3. Cara garis intersep (tumbuhan bawah)
4. Cara titik intersep (tumbuhan bawah)
5. Cara Bitterlich
PETAK/QUADRAT: 1. Petak tunggal
• Ukuran minimum petak ini dapat ditentukan dengan
menggunakan kurva spesies-areabahwa penambahan
luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah spesies
lebih dari 5%
• Cocok untuk hutan yang benar-benar homogen
PETAK/QUADRAT: 2. Petak ganda
• Banyak petak contoh yang letaknya tersebar merata.
• Peletakan petak contoh sebaiknya secara sistematis.
• Jumlah petak tergantung pada Kurva species area,
Intensitas sampling, Keadaan vegetasi
PETAK/QUADRAT: 3. Jalur/transek
- Hutan sangat luas
- Belum diketahui keadaan sebelumnya
- Cocok untuk mengetahui perubahan vegetasi berdasarkan
perubahan faktor lingkungan
Cavin & Castro (1959) - lebar 20 m, panjang 1000 m
- jarak antar jalur 200 m
- intensitas (IS) 10 %
Boon & Tideman (1950) - lebar 10 m-20 m
- jarak antar jalur 200-1000 m
- IS 2 % luas hutan ≥ 10.000 ha
- IS 10 % luas hutan < 1000 ha
INTAG (1967) : Hutan luas minimal 5 jalur dengan jarak antar jalur
1-5 km
PETAK/QUADRAT: 4. Kombinasi jalur dengan garis berpetak

• Metode kombinasi yang dimaksudkan adalah kombinasi


antara metode jalur dan garis berpetak.
- Dibuat petak-petak kecil dalam petak
- Dapat pula kombinasi antara jalur dan garis berpetak
jalur untuk pohon
garis berpetak untukseedling, sapling, poles.

- Modifikasi petak ganda atau cara jalur


- Modifikasi petak ganda melompat satu/lebih petak
dalam jalur
- Bentuk segi panjang, bujur sangkar, lingkaran
bujur sangkar/segi panjang
- Ukuran petak 10x10; 20x20; 20x50

lingkaran r = 17,8m (0,1 ha)


Kombinasi Jalur dan Garis Berpetak
ANALISIS VEGETASI : parameter analisis vegetasi.…

“………Kerapatan adalah jumlah individu suatu jenis


Kerapatan tumbuhan dalam suatu luasan tertentu, misalnya 100
(density) individu/ha. Dengan kata lain, kerapatan merupakan jumlah
individu organism per satuan ruang…….”

Kerapatan Relatif : Persentase individu jenis dalam komunitas.


Relatif menghindari kemutlakan nilai/angka, karena sampling
bukan sensus
Kesulitan menghitung kerapatan untuk rumpun/menjalar
individu di tepi petak contoh
contoh : perlu perjanjian.
ANALISIS VEGETASI : parameter analisis vegetasi.…

“……Frekuensi suatu jenis tumbuhan adalah jumlah petak


contoh dimana ditemukannya jenis tersebut dari sejumlah
Frekuensi petak contoh yang dibuat. Biasanya frekwensi dinyatakan
dalam besaran persentase…..”

Frekuensi dipengaruhi :
Pengaruh luas petak contoh
semakin luas semakin besar jumlah jenis terambil frekuensi
semakin besar
Pengaruh penyebaran tumbuhan
Jenis yang menyebar merata berpeluang frekuensi semakin besar
pengaruh ukuran jenis tumbuhan
Tumbuhan yang tajuknya sempit akan mempunyai peluang terambil
lebih besar daripada luasan yang sama sehingga
frekuensi semakin besar
ANALISIS VEGETASI : parameter analisis vegetasi.…

“…..Dominansi menunjukkan spesies tumbuhan yang dominan


Dominansi dalam suatu komunitas. Untuk pohon, basal area diduga
dengan mengukur diameter batang….”

Dominansi : Besaran yang menyatakan derajat penguasaan ruang


atau tempat tumbuh.
- berapa luas areal yang ditumbuhi
- kemampuan suatu jenis tumbuhan untuk bersaing terhadap
jenis yang lain
Pengukuran Dominansi :
- Penutupan tajuk
- Luas bidang dasar
- Biomassa
- Volume
ANALISIS VEGETASI : parameter analisis vegetasi.…

Indeks “…..Indeks nilai penting (importance value index) adalah


parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk menyatakan
Nilai tingkat dominansi (tingkat penguasaan) spesies-spesies
Penting dalam suatu komunitas tumbuhan…..”

INP = KR + FR + DR
ANALISIS VEGETASI : parameter analisis vegetasi.…

“….. Ada beberapa indeks keanekaragaman jenis yang


Indeks
dapat dipilih untuk dipakai dalam analisis komunitas, salah
Keanekaragaman
satunya adalah Indeks Shannon Wienner (Ludwig and
Jenis
Reynold, 1988) karena data kelimpahan jenis diambil secara
acak dari suatu komunitas atau sub-komunitas…..”

Indeks H’ = 0-2 KEANEKARAGAMAN RENDAH


Keanekaragaman
Jenis H’ = 2-3 KEANEKARAGAMAN SEDANG
(Barbour et. al 1987).
H’ > 3 KEANEKARAGAMAN TINGGI
ANALISIS VEGETASI : parameter analisis vegetasi.…

“….. individu – individu yang ada di dalam populasi


Pola mengalami penyebaran di dalam habitatnya mengikuti salah
Distribusi satu diantara tiga pola penyebaran yang disebut pola
distribusi intern. Menurut Odum (1993), tiga pola distribusi
intern yang dimaksud antara lain distribusi acak (random),
distribusi seragam (uniform), dan distribusi bergerombol
(clumped)…..”
ANALISIS VEGETASI : Metode sampling.…

“…contoh yang dipilih harus dapat


Ketewakilan mewakili semua unsur atau kelompok yang
(representativeness) ada dalam populasi secara proporsional…”

“…selang taksiran bagi parameter sedapat


mungkin tidak melampaui batas-batas
Prinsip Ketelitian tertentu yang ditetapkan sebelumnya,
dimana hal tersebut akan dipengaruhi oleh
Sampling (accuracy)
tingkat keragaman populasi dan jumlah
contoh atau intensitas sampling…”

“….perlunya diupayakan untuk


Kepraktisan memperoleh suatu tingkat ketelitian
(efficiency) tertentu, dengan pengorbanan waktu,
tenaga dan biaya yang minimal….”
ANALISIS VEGETASI : Metode sampling.…
“….pemilihan contoh yang paling obyektif. Pada pemilihan
Sampling Acak contoh acak, semua anggota populasi (atau lebih tepatnya
semua himpunan bagian dari populasi) diberi kesempatan
(Random
yang sama untuk terpilih sebagai pewakil populasi yang akan
Sampling) diamati untuk mendasari pendugaan sifat-sifat dari populasi
yang menjadi obyek pengamatan….”

Sampling “….sampling yang dilakukan berdasarkan pertimbangan


subjektivitas dari pelaksananya. Secara statistika, tingkat
Pertimbangan
ketelitian dari sampling pertimbangan ini sulit diukur, namun
(Purposive kadang-kadang digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu,
Sampling) misalnya pada pengumpulan informasi yang bersifat umum…”

“…pemilihan contoh dengan penyebaran unit-unit contoh yang


Sampling berpola teratur atau sistematik. Pada sampling sistematik ini,
Sistematik semua anggota populasi (atau lebih tepatnya semua himpunan
(Systematic bagian dari populasi) tidak mempunyai kesempatan yang sama
Sampling) untuk terpilih sebagai contoh (pewakil populasi) yang diamati
untuk mendasari pendugaan sifat-sifat populasi…”
ANALISIS VEGETASI : Intensitas sampling.…

Intensitas Sampling (IS) dpt dihitung dg rumus:


IS = Luas contoh x 100 %
Luas areal studi
ANALISIS VEGETASI : cara pengambilan sampling.…

ukuran tumbuhan (tumbuhan bawah, semai, pancang,


Ukuran tiang, pohon) makin tinggi luas
petak Kerapatan tumbuhan (makin rapat makin kecil).
Heterogenitas (makin heterogen makin
besar/luas)
Penting dalam menunjang kemudahan analisis vegetasi
Bentuk dan efisiensi pengambilan sample
Macam macam bentuk petak :
petak
Segi Empat (jalur)
Efektif untuk mempelajari perubahan vegetasi karena
pengaruh perubahan lingkungan. Asalkan arah jalur tegak
lurus kontur.
Bujursangkar (kuadrat)
Merupakan cara yang luas penggunaannya karena dapat
disesuaikan dengan semua tipe-tipe komunitas tumbuhan.
Lingkaran
Untuk vegetasi yang rendah, mudah dilakukan dengan
memutartambang pada titik lingkaran. Error lebih kecil.
ANALISIS VEGETASI : cara pengambilan sampling.…

Jumlah petak harus minimum dengan


Jumlah mempertimbangkan kendala waktu, biaya, dan tenaga,
petak tetapi harus cukup mewakili
Optimal ukuran dan jumlah petak yang mewakili
komunitas tumbuhan caranya dg
menggunakan kurva species area

Kurva • Dapat digunakan untuk mengetahui luas minimal


dan jumlah minimal kuadrat yang akan digunakan
Species • Cara Kerja untuk menentukan luas minimal kuadrat:
Area  Buatlah petak kecil ukuran 1 x 1 m
 Hitunglah jumlah jenis tumbuhan yg ada dlm petak 1 x 1 m tsb
 Perbesar petak 1 x 1 m tsb dua kali lipat sehingga menjadi 2 x 1
m, kemudian hitunglah jumlah jenis tumbuhannya.
 Perbesar lagi petak petak terakhir dua kali lipat, dan lakukan
perhitungan jumlah jenis tumbuhannya.
 Demikian seterusnya sampai tidak terjadi lagi penambahan
jumlah jenis atau penambahannya kurang dari 10%
 Kemudian buatlah kurva species areanya sbb:
Jml jenis
27 Optimum

23

18
Titik optimasi dicapai bila penambahan
luas petak tidak menyebabkan
10
penambahan jenis atau maksimal 5-10%
5

1 2 4 8 16 Luas petak

Luas berbagai petak contoh pada berbagai tipe vegetasi


berdasarkan penelitian Lihat Soerianegara & Indrawan,
1988
Jadi jumlah petak contoh disesuaikan dengan luas contoh dan
ukuran petak.
ANALISIS VEGETASI : cara pengambilan sampling.…

Peletakkan Perlu orientasi/pengamatan pendahuluan (Reconaicence)


Melihat keseluruhan
petak - Jenis dominan
contoh - Hub. Antara komunitas dengan lingkungan
(topografi, genangan air, dsb).
- Tipe & kerapatan tegakan homogenitas
Peletakan petak contoh
- Purposive (ditentukan) subyektif
- Acak/Random murni
sistematik (jarak tertentu)

1 2 3 1 2 3
4 5 6 4 5 6
7 8 9 7 8 9
murni sistematik
ANALISIS VEGETASI : cara pengambilan sampling.…

Langsung
Acak
Bertingkat (Stratified random sampling)
perbedaan tinggi, tempat, tanah, umur, dll
pengacakan dipisahkan, kemudian baru diacak
A

Misalnya : Pembagian berdasarkan jenis


tanah A, B, C

C B
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

 Dilengkapi peta lokasi (luas kawasan),


1. Penunjukkan data lingkungan, data tofografi, dan
kawasan data vegetasi
 Pengumpulan dan pemahaman
kawasan yang akan dilakukan analisis
vegetasi dari berbagai referensi yang
sudah ada sebelumnya

 Penentuan metode dan jumlah


2. Penentuan sampling yang akan dipakai melalui
sampling intensitas sampling dan sesuai
persyaratan yang berlaku.
 Pengambilan sampling sesuai bentuk,
ukuran, jumlah dan letak petak ukur
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

3. Pembuatan
petak ukur

 Pengambilan titik koordinat lokasi


 Penentuan arah azimuth pengambilan sampli (sesuai
data tofografi dan keanekaragaman vegetasi)
 Pembuatan petak contoh (didalam petak contoh harus
memiliki petak ukur setiap tingkat pertumbuhan)
 Pohon (20-30 m) = berdiameter ≥ 20 cm ke atas
(kecuali mangrove ≥ 10 cm dengan ukuran 10x10 m
 Tiang (10x10 m) = diameter 5-19 cm
 Pancang (5x5 m) = tinggi lebih dari 1,5 m dan
diameter kurang dari 5 cm
 Semai (2x2 m) = tinggi sampai dengan 1,5 m

P.67/Menhut-II/2006
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

 Parameter kuantitatif yang biasa digunakan dalam


3. Identifikasi Anveg adalah :
jenis Identifikasi tumbuhan : - pengenalan lapangan
- tanya pada ahli
- buku identifikasi
- herbarium
- lembaga herbarium

 Mengklasifikasi habitus pohon, tiang, pancang dan semai


dengan benar
 Memperhatikan efek tepi. Jika posisi pohon > 50% berada
di dalam petak, maka pohon tersebut diidentifikasi dan
diklasifikasikan habitusnya. Jika posisi pohon < 50% di
dalam petak, maka tidak diidentifikasi dan diklasifikasi
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

Pengamatan Tingkat Semai

Amati semua permudaan pohon yang memiliki


tinggi < 1,5 m di dalam sub plot, kemudian
identifikasi nama jenis (nama
species/lokal/daerah/ perdagangan) dan
hitung jumlahnya menurut masing-masing
nama jenis
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

Pengamatan Tingkat Pancang

 Amati dan identifikasi semua pancang yaitu


permudaan pohon yang memiliki tinggi ≥ 1,5 m
dan dbh < 5 cm.
 Catat nama jenis dan hitung jumlahnya menurut
masing-masing nama jenis.
 Pencatatan pancang dipisah dari semai pada Tally
Sheet meskipun dari species yang sama
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

Pengamatan Tingkat Tiang

 Amati semua tiang yaitu permudahan pohon yang memiliki


dbh 5 cm sampai dengan < 20 cm (kecuali untuk hutan
magrove ukuran tiang dbh dari 5 cm sampai dengan < 10
cm).
 Pendataan tiang dilakukan dari yang paling dekat dengan
pusat plot dan berlanjut seterusnya ke yang terdekat
berikutnya .
 Setiap tiang diidentifikasi nama jenis dan diukur
diameternya. Pengukuran diameter dilakukan pada
ketinggian 1,3 m di atas permukaan tanah.
 Untuk konsistensi pengukuran dbh, gunakan tongkat
sepanjang 1.3 m sebagai alat bantu pada saat mengukur
diameter pohon
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

Pengamatan Tingkat Pohon

dbh ≥ 20 cm (kecuali hutan mangrove dbh ≥ 10 cm).


Pendataan pohon dilakukan mulai paling dekat
dengan pusat plot
pengamatan dan pengukuran paramater berupa nama
jenis, diameter, tinggi total, tinggi bebas cabang,
jarak datar pohon dari pusat plot, dan azimuth pohon
dari pusat plot.
Pengukuran diameter pohon dilakukan pada
ketinggian 1,3 m di atas pangkal pohon.
Untuk pohon berbanir, titik pengukuran dbh pohon
berada pada ketinggian 20 cm di atas banir utama.
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

Pengukuran Diameter
Pohon
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

Pengukuran Tinggi
Pohon

 Pilih kejauhan sesuai dengan skala yang ada


yaitu antara 15, 20, 25, atau 30 meter dari
pohon, di mana poin yang dibidik dapat
dilihat. 
 Ukur jarak horizontal yang dipilih dari
pangkal pohon. 
 Pilih skala jarak yang sesuai pada batang
berputar. 
 Lepaskan pointer dengan menekan tombol
 Tekan tombol pointer (tombol pelepas
di bagian samping instrument
kunci).
 Bidik pangkal pohon (atau bisa juga tinggi
 Kemudian bidik ujung pohon, lalu tekan
pohon pada tinggi 1,3 meter), lalu tekan
tombol pengunci. Baca angka yang muncul
tombol pengunci. Baca angka yang muncul
pada skala (b).
pada skala (a)
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

Pengukuran Tinggi
Pohon
ANALISIS VEGETASI : Pelaksanaan.…

Pengukuran Tinggi
Pohon
ANALISIS VEGETASI : Analisis Data.…
Cara Kuadrat (Quadrat Sampling Techniques)
ANALISIS VEGETASI : Analisis Data.…

Indeks H’ = 0-2 KEANEKARAGAMAN RENDAH


Keanekaragaman
Jenis H’ = 2-3 KEANEKARAGAMAN SEDANG
(Barbour et. al 1987).
H’ > 3 KEANEKARAGAMAN TINGGI
ANALISIS VEGETASI : Analisis Data.…

Pola Penyebaran
Jenis
BAGIAN 2

PENGUKURAN
STRUKTUR TEGAKAN
HUTAN
STRUKTUR
TEGAKAN HUTAN
STRUKTUR TEGAKAN : definisi……
“ … susunan bentuk (life form) dari suatu vegetasi yang merupakan
karakteristik vegetasi yang kompleks, dapat digunakan dalam penentuan
stratifikasi (vertikal dan horizontal) dan menjadi dasar dalam melihat jenis-
jenis dominan, kodominan dan tertekan …”
(Whittaker, 1975)

“ … lapisan-lapisan tajuk pohon


(stratifikasi) yang terjadi karena perbedaan tinggi pohon/tumbuhan…”
(Onrizal, 2008)

“… pengorganisasian dalam
ruang oleh individu-individu pada suatu tegakan dan elemen dasar suatu struktur
adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk.…”
((Whitmore, 1984))
STRUKTUR TEGAKAN : Stratifikasi tajuk……
“….. Stratifikasi yang terdapat pada hutan hujan tropis dapat dibagi
menjadi lima stratum berurutan dari atas ke bawah, yaitu stratum A,
stratum B, stratum C, stratum D, dan stratum E…….”
(Arief, 1994; Ewise, 1990; Soerianegara dan Indrawan, 1982)

STRATUM A  Lapisan teratas


 Tinggi total pohon > 30 m
 Tajuk diskontinyu
(tersebar)
 Pohon tinggi, lurus dan
batang bebas cabang tinggi
 Semi-toleran
STRUKTUR TEGAKAN : Stratifikasi tajuk……
 Lapisan kedua
STRATUM B
 Tinggi total pohon 20 – 30 m
 Tajuk kontinyu (rapat)
 Pohon banyak cabang, batang
bebas cabang tidak terlalu tinggi
 Jenis-toleran

 Lapisan ketiga
STRATUM C
 Tinggi total pohon 4 – 20 m
 Tajuk kontinyu (rapat)
 Rendah, kecil, dan banyak
cabang
STRUKTUR TEGAKAN : Stratifikasi tajuk……
 Spesies tumbuhan semak dan perdu yang
STRATUM D
tingginya 1-4 m.
 Spesies pohon yang masih muda atau dalam
fase anakan (seedling), terdapat palma-palma
kecil, herba besar, dan paku-pakuan besar

STRATUM E  Spesies-spesies tumbuhan penutup tanah


(ground cover) yang tingginya 0-1m.
 Keanekaragaman spesies lebih sedikit
dibandingkan dengan stratum lainnya
STRUKTUR TEGAKAN : Stratifikasi
tajuk……
STRUKTUR TEGAKAN : Stratifikasi
tajuk……
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai