Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN SMART

VILLAGE DALAM
RANGKA
PENGEMBANGAN
DESA
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD RIFA’I – F1B018054
NAUFAL RIZKY RAHMAN – F1B018066
GHAFFARA AN NAFFI – F1B018081
Membangun dan mengembangkan desa menuju
smart village
Pengertian Smart Village

Menurut Wiswanadham (2010) berpendapat bahwa smart village merupakan sebuah


layanan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam melaksanakan aktifitas desa yang
dikelola oleh masyarakat desa secara efektif dan efisien.

Smart kampung atau smart village merupakan pengembangan konsep dimana


masyarakat desa berada dalam suatu komunitas yang mengatasi permasalahan wilayah
dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang dimilikinya secara cerdas, bijak, dan
efisien serta mengangkat adat istiadat dan budaya setempat, serta norma-norma yang
berlaku (Baru, Djunaedi, & Herwangi, 2019)
Pengembangan smart village
Karakteristik wilayah desa, budaya, masyarakat yang homogen, menjadi suatu
alasan bahwa pengembangan wilayah desa tidak dapat disamakan dengan
lingkup kota dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Perlu
adanya suatu konstruksi konseptual yang mendasar pada karakteristik wilayah
desa dalam menerapkan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga desa
mampu menciptakan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan lingkungan
dengan mendasar pada nilai, karakter dan norma yang dimiliki desa (Herdiana,
2019)
Pengembangan smart village didasarkan kepada pendekatan dari bawah
“bottom-up” atas prakarsa dan keinginan masyarakat, sehingga adanya
penguatan kelembagaan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup
masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah desa melalui pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat dengan pemanfaatan teknologi informasi
sepenuhnya dilakukan dalam kapasitas pemerintah sebagai fasilitator. Sasaran
yang di tuju yaitu kategori masyarakat menengah, miskin dan belum
terberdayakan, sehingga pengembangan teknologi informasi mampu mendorong
kelompok masyarakat tersebut mencapai peningkatan kesejahteraan dan kualitas
hidup.
Proses pengembangan smart village
Pengembangan smart village dalam prosesnya memerlukan analisis tentang berbagai
nilai, karakter dan norma yang ada di masyarakat. Masyarakat diberikan prioritas
mengenai potensi dan karakter mana yang ingin dikembangkan dan dilembagakan
melalui dukungan teknologi informasi, sehingga akan tercipta pemanfaatan
teknologi yang tepat guna didasarkan kepada kebutuhan dan karakter masyarakat
dalam kerangka smart village.

Dengan adanya identifikasi secara mendalam terhadap berbagai nilai, karakter dan
norma yang ada, maka akan menentukan ukuran dari teknologi informasi yang akan
dipergunakan, mengingat adopsi teknologi informasi dalam praktiknya
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi, pada akhirnya diharapkan akan terjalin
kesesuian antara nilai, karakter, norma dan masalah dengan teknologi informasi
dalam pengembangan smart village.
Smart Village dapat mengembangkan potensi
desa
Sustainable Development Goals (SDGs) .

01 SDGs Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa


kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa
peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan,
Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap
budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan. Desa yang termasuk salah satu faktor utama pada
program SDGs kemudian mulai diploting dari yang sebelumnya
bersifat tradisional menuju modern.
Permasalahan yang di alami oleh masyarakat desa

Desa pada umumnya memiliki homogenitas pada komoditas yang dihasilkan.


Homogenitas tidak hanya ada disatu desa saja, umumnya pada desa yang
berdekatan disuatu wilayah maka hasil komoditasnya akan sama. Tingkat
homogenitas ini pada masa tradisional menjadi kesulitan tersendiri dimana
produk tidak dapat dijual dengan jumlah besar karena berbagai keterbatasan
serta tingkat kebutuhan yang relatif rendah. Dengan keadaan yang terbentuk
kemudian muncul juga masalah dimana angka kemiskinan Indonesia banyak
disumbangkan dari sektor pedesaan.
Inovasi dalam smart village
Konsep smart village difokuskan pada daerah pedesaan dan komunitas
dengan membangun kekuatan dan aset saat ini serta mengembangkan peluang
baru. Pada konsep smart village, tradisi, jaringan. dan layanan baru
ditingkatkan melalui teknologi digital yang lebih baik. Telekomunikasi,
inovasi dan penggunaan pengetahuan, untuk kepentingan komunitas pedesaan
dan bisnis.

Smart village di implementasikan atas kepekaan daerah berdasarkan


kebutuhan dan potensi masing-masing daerah dan strateginya didukung
dengan strategi teritorial baru atau yang sudah ada. Hal penting dalam smart
village adalah teknologi dalam investasi dalam infrastruktur, pengembangan
bisnis, pengembangan kapasitas sumber daya manusia komunitas.
Contoh implementasi inovasi dalam smart village

Desa Dukuh Rejosari di Kabupaten Kebumen yang memberikan pelayanan


wifi gratis kepada masyarakat desa. program ini bertujuan untuk
mengembangkan desa memiliki kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Dengan teknologi yang dimasa globalisasi ini dianggap sebagai kebutuhan
bahkan keharusan maka pemerintah desa melakukan inovasi dimana
memberikan wifi gratis demi menaikkan tingkat perekonomian desa. Program
ini dianggap sebagai salah satu program inovatif dimana Desa rejosari
diharapkan akan menjadi Smart Village yang menjadi percontohan desa lain
di Kabupaten Kebumen.
Program yang dikelola bumbes bersama dengan diskominfo ini akan
menargetkan kepada masyarakat Desa Rejosari akan membuka pasar lebih
luas dengan pemanfaatan wifi yang telah disediakan. Pelaksanaan program
ini selain untuk mengembangkan pemanfaatan sumber daya manusia dan
potensi desa juga ditujukan untuk meningkatkan literasi masyarakat Desa
Rejosari dalam berbagai bidang seperti Pendidikan dan pemanfaatan
teknologi yang dirasa sangat krusial dimasa sekarang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai