Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA ANGGARAN

(E-MONEV BAPPENAS)

Direktorat Sistem dan Prosedur Pemantauan, Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Kementerian
PPN/Bappenas

Disampaikan dalam Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Anggaran dan Monitoring Evaluasi
Pelaporan Kegiatan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tahun 2021 pada Badan Restorasi
Gambut dan Rehabilitasi Mangrove
17 Juni 2021
Kebijakan Monevdal dan Urgensi
Monevdal

2
Monev dalam Siklus Pembangunan
Tahapan Pembangunan (UU 25/2004)

Penyusunan
rencana
pembangunan

Evaluasi Penetapan
pelaksanaan rencana
rencana pembangunan

Pengendalian
pelaksanaan
Memastikan program/kegiatan pemerintah tidak hanya terlaksana rencana
tapi harus memberikan manfaat bagi masyarakat. pembangunan
Tidak hanya berorientasi proses tapi lebih berorientasi pada hasil.
3
Delivered not just Sent
Dasar Hukum Pelaksanaan PEPP
UU No. 25/2004: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

1. Pasal 8 : Tahapan Perencanaan Pembangunan (Penyusunan Rencana → Penetapan Rencana → Pengendalian Pelaksanaan Rencana → Evaluasi
Pelaksanaan Rencana).
2. Pasal 28 : Pengendalian dan Evaluasi memerlukan data pelaksanaan/realisasi yang didapatkan melalui proses pemantauan

PP No. 39/2006: Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

1. Pasal 3: Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang
tertuang dalam rencana dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan pengawasan.
2. Pasal 4: Pimpinan Kementerian/Lembaga/Daerah/SKPD-OPD/Satker melakukan pemantauan pelaksanaan Renja-KL yang meliputi pelaksanaan
program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya. (dirangkum)
3. Pasal 10: Menteri menghimpun dan menganalisis laporan pemantauan triwulanan Kementerian/Lembaga laporan triwulanan Bappeda Provinsi
untuk menilai kemajuan pelaksanaan rencana serta mengidentifikasi permasalahan yang memerlukan tindak lanjut. (dirangkum)

PP No. 17/2017: Sinkronisasi Proses Perencanaan & Penganggaran Pembangunan Nasional

1. Pasal 33(1): Menteri Koordinator sesuai dengan bidangnya, bersama-sama dengan Menteri PPN, Menkeu dan menteri/pimpinan lembaga serta
instansi terkait melakukan koordinasi pengendalian dan pemantauan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.
2. Pasal 33(2): Menteri PPN melakukan pengendalian dan pemantauan pelaksanaan program tahun berjalan bersama Menkeu.
3. Penjelasan pasal 5(2) : Menteri PPN melakukan evaluasi kinerja pembangunan dan tahun berjalan yang akan dilanjutkan
4
PEMANTAUAN
1. Pemantauan merupakan kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi
serta mengantisipasi permasalahan yang timbul atau akan timbul untuk diambil tindakan sedini mungkin.
2. Tujuan Pemantauan:
▪ Melihat dan atau menilai apakah program/proyek/kegiatan/aktivitas on track atau tidak;
▪ Mengukur kinerja proses pelaksanaan program/kegiatan;
▪ Estimasi atas capaian program/kegiatan
3. Pemantauan dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi e-monev untuk melihat perkembangan pelaksanaan
kegiatan.

CARA PEMANTAUAN
Pemantauan Pasif
Pemantauan dilakukan melalui mekanisme laporan (laporan manual maupun on line), laporan dari pihak
lain dan media tracking (memantau berita dan informasi di media cetak, dan elektronik).

Pemantauan Aktif
Mendatangi obyek yang dipantau untuk dilakukan observasi langsung di lapangan.

Jika obyek pemantauan cukup banyak maka, pemantauan aktif dilakukan setelah menerima laporan kemudian dipilih
obyek yang mengalami masalah saja 5
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin
agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Contoh Pengendalian kinerja kegiatan X:
Target/ Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
Realisasi I II III IV
TW
Target (%) 20 55 80 100

Realisasi (%) 5 20 ? ?

Target TW 2 Perlu 1. Perbaikan manajemen


tidak tercapai Pengendalian
2. Percepatan pelaksanaan kegiatan
3. Revisi rencana kerja dan anggaran
4. dll.

Evaluasi merupakan penilaian yang sistematis dan objektif dari


kegiatan/program/kebijakan yang sedang berjalan atau sudah selesai, termasuk desain,
implementasi, dan hasilnya.
6
Urgensi Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian
Melalui evaluasi maka dapat
mengetahui keberhasilan
pelaksanaan program/kegiatan

Melalui pengendalian dapat


menjamin pelaksanaan rencana Hasil evaluasi menjadi feedback untuk
pembangunan sesuai dengan penyusunan perencanaan pada
tujuan dan sasaran yang telah periode berikutnya
ditetapkan

Melalui pemantauan dapat Akuntabilitas – Pemerintah telah


melihat perkembangan melakukan pengelolaan keuangan
pelaksanaan rencana dengan baik untuk mencapai tujuan
pembangunan dan pembangunan
mengidentifikasi permasalahan
yang timbul atau akan timbul

7
Kerangka Evaluasi dan Pengendalian
Pembangun

8
Sumber: Dit. PEPPS dan Dit. SPPEPP (diolah)
Intervensi Pemerintah sebagai Obyek PEPP

Sementara ini, aplikasi e-Monev memang hanya fokus pada intervensi pemerintah
dalam hal ini intervensi yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga. Tidak menutup
9
kemungkinan,
e-monev mendatang akan memantau pelaksanaan intervensi pemerintah yang lain
Pemantauan dan Pelaporan
Perubahan struktur Kebijakan
Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP)

Sebelum RSPP Sesudah RSPP 1. Objek Pelaporan pada aplikasi


e-Monev tahun 2021 mengikuti
Program struktur program dan kegiatan
Program
(non lintas dan Lintas setelah RSPP.
2. Struktur User/pengguna aplikasi
Kegiatan
Kegiatan e-Monev mengikuti struktur
(non lintas dan lintas) organisasi hasil RSPP (PJ Program
dan kegiatan lintas)
Output dan Suboutput KRO dan RO
3. Pada tahun 2021 tidak ada
perubahan signifikan terkait
mekanisme/bisnis proses entri
data realisasi hasil pemantauan,
Komponen Komponen
yaitu di level komponen,
rincian output/RO dan
indikator kinerja
11
Objek Pemantauan (Pelaporan)
Perubahan struktur kebijakan dari output- suboutput menjadi klasifikasi rincian output (KRO) dan rincian output (RO)

Rincian Output (RO)


Klasifikasi Rincian Output (KRO)
”Keluaran (output) riil yang sangat spesifik yang dihasilkan
”kumpulan atas keluaran (output) K/L (Rincian
oleh unit kerja Kementerian/Lembaga yang berfokus pada
Output – RO) yang disusun dengan mengelompokkan
isu dan/atau lokasi tertentu serta berkaitan langsung
atau mengklasifikasikan muatan keluaran (output)
dengan tugas dan fungsi unit kerja tersebut dalam
yang sejenis/serumpun berdasarkan sektor/ bidang/
mendukung pencapaian sasaran kegiatan yang telah
jenis tertentu secara sistematis”
ditetapkan”

KRO RO Komponen (input)

Barang/jasa Barang/jasa Barang/jasa

Bukan Output Riil Output Riil Unit Kerja Aktivitas riil unit kerja

Data Realisasi yang dilaporkan dalam aplikasi e-Monev adalah data realisasi pelaksanaan komponen dan
capaian rincian output (RO) serta indikator kinerja di level program dan kegiatan

12
RO dan KRO
Contoh Output Non Fisik (General) Contoh Output Non Fisik

Jenis KRO Peraturan Jenis KRO Bantuan Pendidikan


(atribut) (atribut)

KRO Peraturan Peraturan KRO


(struktur) (struktur) Bantuan Pendidikan Tinggi
Menteri Pemerintah

Beasiswa yang Beasiswa yang Beasiswa yang Beasiswa yang


RO Permenhub Permen PP RO diberikan kepada diberikan kepada diberikan diberikan
mahasiswa baru mahasiswa kepada kepada
(struktur) ttg XX PUPR ttg YY Disabilitas (struktur) Papua dan Papua below poverty mahasiswa mahasiswa baru
Barat line baru difable di daerah 3T

Sumber: Direktorat Sistem dan Prosedur Pendanaan Pembangunan, 2020

13
Mekanisme Pelaporan & Pemantauan
Mekanisme pelaporan dimulai dengan penginputan data laporan yang disampaikan oleh K/L dan satker dalam aplikasi
e-Monev yang selanjutnya data tersebut digunakan untuk melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
1 2 3
Pelaporan Pemantauan Pengendalian & Evaluasi

Satker/ kementerian KL/Satker/SKPD/


Lembaga melakukan Bappeda & Bappenas KL/Satker/SKPD/Bappeda:
entry data dalam aplikasi melakukan pemantauan Data digunakan untuk
e-Monev untuk atas pelaksanaan pengendalian pelaksanaan di
melaporkan capaian program/kegiatan tahun berjalan dan bahan untuk
pelaksanaan berdasarkan data yang melakukan evaluasi
kegiatan/programnya diinput dalam e-Monev

Bappenas:
Data digunakan untuk pengendalian
K/L dan satker melakukan Data realisasi yang dilaporkan ke dan evaluasi intervensi pemerintah
pemantauan atas kegiatan/ dalam aplikasi e-Monev, dalam kontribusinya terhadap
program yang dilakukannya (self dimanfaatkan untuk pelaksanaan pencapaian sasaran pembangunan
monitoring) berdasarkan data pengendalian dan evaluasi secara (RKP)
yang diinput dalam aplikasi e- berjenjang
Monev 14
Alur Pelaporan (Berjenjang)
Mekanisme pelaporan dalam aplikasi e-Monev dilakukan secara berjenjang, sebagaimana diatur dalam
PP No. 39/2006, pasal 4, 5,6,7 dan 8, sebagai berikut:
Indikator Indikator
Rincian Output Rincian kinerja
Komponen kinerja
(RO) satker Output (RO) Kegiatan Program

Pelaporan Data Pelaporan Pelaporan


Pelaporan realisasi RO capaian capaian
data realisasi satker (data RO Pelaporan indikator indikator
pelaksanaan berdasarkan data realisasi kinerja di level kinerja di level
komponen
dokumen RKA-KL) RO kegiatan (IKK) program (IKP)

Pelaksana dan Pelaksana dan Pelaksana dan Pelaksana dan Pelaksana dan
penanggung penanggung penanggung jawab RO penanggung jawab penanggung jawab
jawab jawab RO di (UKE 2) melaporkan Kegiatan (UKE 2) Program (UKE 1)
komponen masing- realisasi RO berdasarkan melaporkan realisasi melaporkan realisasi
melaporkan masing satker data sebaran RO (satker) IKK berdasarkan data IKP berdasarkan data
pelaksanaan melaporkan dan realisasi komponen realisasi komponen, RO realisasi komponen, RO
komponen realisasi RO (satker) dan RO satker, RO dan IKK

Pelaporan dibuka setiap 4 bulan terakhir 15


Verifikasi Laporan
• Data realisasi yang telah diinput oleh Satker/UKE-2/UKE-1 akan diverifikasi oleh Biro Perencanaan
mewakili kementerian/Lembaga.
• Model verifikasi ini merujuk pada mekanisme pelaporan sebagaimana diatur dalam PP 39/2006, pasal
9 ayat 4, dimana pimpinan kementerian /Lembaga menyampaikan laporan triwulanan kepada
Bappenas paling lambat 14 hari kerja setelah triwulan berakhir.
• Penyusunan laporan triwulanan akan menggunakan data yang telah diverifikasi tersebut.

Pelaporan TW1 Pelaporan TW3


Verifikasi akan Verifikasi akan
dibuka tanggal 1 dibuka tanggal 1
April dan akan Oktober dan akan
ditutup 14 hari ditutup 14 hari
setelahnya setelahnya
Des
jan Pelaporan TW4
Pelaporan TW2
Verifikasi akan Verifikasi akan
dibuka tanggal 1 Juli dibuka tanggal 1
dan akan ditutup 14 Januari T+1 dan
hari setelahnya akan ditutup 14 hari
setelahnya

16
Pengguna (User) aplikasi e-Monev
Sesuai dengan struktur kebijakan (program dan kegiatan Renja K/L), struktur pengguna (user)
aplikasi e-Monev adalah sebagai berikut:

Kelompok User Penginput Data

K8 K5 K8 K5 K4 K3
(Input) (Output) (Outcome)
Komponen Rincian Output Indikator Kinerja
User User User User
User User User User User User User User
K8 K5 K8 K5 K5 K2
K6 K6 K3
K7 K7 K4
User User
User User User User
K4 K4
K2 K2
K3 K3

Kelompok User Pemanfaat Data


17
Peran Pengguna (User) e-Monev
User Organisasi Tugas
Admin, Tim Pengelola aplikasi e-Monev
K1 Pengelolaan aplikasi e-Monev
Direktorat SPPEPP Bappenas

Pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Renja K/L


K2 Direktorat Mitra K/L di Bappenas
(termasuk dalam pelaksanaan RKP – Prioritas Nasional)
• Verifikasi data laporan satker dan unit kerja
K3 Biro Perencanaan
• Entri data capaian sasaran strategis K/L
• Pengendalian pelaksanaan Renja K/L (program dan kegiatan
Unit Kerja Eselon 1 (termasuk koordinator
K4 dilingkupnya)
program lintas) • Entri data realisasi indikator kinerja program
• Pengendalian pelaksanaan Renja-KL (level kegiatan, RO, RO
Unit Kerja Eselon 2 (termasuk koordinator (satker) dan komponen)
K5 • Entri data realisasi komponen, rincian output (RO) dan RO (satker)
program lintas)
• Entri data realisasi indikator kinerja kegiatan
K6 Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota • Pengendalian pelaksanaan Renja K/L di wilayah administrasinya
OPD dan instansi vertikal untuk beberapa • Pengendalian pelaksanaan Renja K/L atas satker-satker dalam OPD
K7
KL tersebut atau dalam kendali instansi vertikal tertentu
• Pemantauan pelaksanaan Renja K/L level komponen dan RO (satker)
K8 Satuan Kerja
• Entri data realisasi komponen dan RO (satker)

18
Pendekatan Entry Data e-Monev
Pendekatan Kerangka Logika
• Satuan Kerja (komponen
• Satuan Kerja
dan RO satker) • UKE-2 (IKK)
• Unit Kerja Eselon 2
• UKE-2 (komponen dan RO • UKE-1 (IKP)
(PJ Kegiatan/RO)
satker)

Komponen Rincian Output (RO) Indikator Kinerja

Input Output Outcome


• proksi dari aktivitas atau proses • Rincian Output (RO) • Outcome dalam bentuk
• Data realisasi dilaporkan setiap dilaporkan dilevel Satker indikator kinerja dilaporkan
bulan ke dalam aplikasi e-Monev dan UKE-2 pada bulan tercapainya
• Data realisasi dilaporkan • Indikator kinerja yang
setiap bulan ke dalam dilaporkan adalah indikator
aplikasi e-Monev kinerja Program (IKP) dan
Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK)

20
Pendekatan Entri Data : Nilai Mutlak/absolut
• Nilai mutlak atau absolut yang dimaksud dalam aplikasi e-Monev merujuk untuk entri data realisasi
komponen dan rincian output yang produknya merujuk pada barang/jasa
• Untuk entri data realisasi indikator kinerja, dimana produknya beberapa berupa kondisi/perubahan
kondisi, maka entri data realisasinya disesuaikan dengan kareteristik indikator kinerja tersebut.

Ilustrasi:
Unit Pengolah Pupuk Organik : Target 100 unit
September
Realisasi : 70 Unit

Januari Mei November Desember


Realisasi : 10 Unit Realisasi : 20
Unit

Pendekatan pencatatan data realisasi :


1. Data dientrikan sesuai dengan nilai mutlaknya, target 100 unit, realisasi 10, 70 dan 30
2. Pencatatan secara parsial dimasing-masing bulan, bukan kumulatif. Mei 10 unit; September 70 Unit;
November 20 Unit
3. Pencatatan realisasi setelah target tercapai/akhir pekerjaan atau pada awal pekerjaan tahun. Mohon
dapat memahami bisnis proses program/kegiatan/rincian output/komponen

21
A. Pemahaman Bisnis Proses Program Dan Kegiatan
Model Tahapan • Secara garis besar, model pekerjaan dalam pelaksanaan program dan
kegiatan dapat dibagi menjadi dua , yakni, tahapan dan non tahapan
• Pekerjaan dengan model tahapan merujuk pada pekerjan dengan
pendekatan pembangunan atau pengadaan yang menghasilkan
produk/barang/jasa. Produk/barang/jasa dari model pekerjaan ini antara
lain produk fisik (jalan, jembatan, Gedung, peralatan, kebijakan, peraturan,
dan lainnya)
• Sementara pekerjaan dengan model non tahapan merujuk pada pekerjaan
dengan pendekatan pelayanan atau menghasilkan produk/barang/jasa
secara kontinyu. Pekerjaan dengan model non tahapan banyak merujuk
Model Non Tahapan
pada pekerjaan operasional/dukungan manajemen seperti layanan kantor,
dukungan operasional dan lainnya. Pekerjaan dengan model non tahapan ini
banyak pula ditemui pada pekerjaan lain seperti pemberian bantuan,
beasiswa, pendampingan, asistensi, advokasi, penyediaan obat/peralatan
(dalam kerangka pelayanan publik) dan lainnya
• Pemahaman atas jenis pekerjaan ini akan berpengaruh pada model entri
data di aplikasi e-Monev, realisasi dientrikan di awal atau diakhir. Demikian
pula dengan entri data status pemanfaatannya
B. Ilustrasi Entri Data Pekerjaan Tahapan (1)
Ilustrasi : pembangunan gedung/pengadaan peralatan (kontraktual)
Target: 10
Model Tahapan
Unit Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Realisasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0
Status pelaksanaan PR PS PL PL PL PL PL PL PL PL S S
Progres 8% 17% 28% 28% 44% 50% 50% 58% 77% 84% 100% 100%
Status pemanfaatan BM BM BM BM BM BM BM BM BM BM BM SM

Pencatatan realisasi dapat dilakukan bertahap disesuaikan dengan kondisi dilapangan atau menunggu seluruh rincian
rincian output terealisasi. Misal pengadaan peralatan komputer 100 unit, dan diadakan bertahap atau
produk/barang/jasa diserahkan pihak ketiga/kontraktor secara bertahap maka dapat dicatatkan secara parsial di
masing-masing bulannya. Demikian pula dengan pencatatan status pemanfaatannya (dimanfaatkan langsung secara
Keterangan
bertahap dimasing-masing bulan, atau menunggu seluruh target terealisasi)
PR Perencanaan
Ilustrasi : pembangunan gedung/pengadaan peralatan (kontraktual)
PS Persiapan Target: 100 Unit
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
PL pelaksanaan
Realisasi 0 0 0 25 0 25 0 0 25 0 25 0
S Selesai
Status pelaksanaan PR PS PL PL PL PL PL PL PL PL S S
BM Belum
dimanfaatkan Progres (%) 8% 17% 28% 28% 44% 50% 50% 58% 77% 84% 100% 100%

SM dimanfaatkan Status pemanfaatan BM BM BM SM SM SM SM SM SM SM SM SM


Pencatatan informasi pemanfaatan dapat dilakukan juga apabila sebagian dari target produk/barang/jasa telah
terealisasi dan telah pula dimanfaatkan sebelum akhir tahun berjalan. Apabila pada bulan April produk/barang/jasa
sudah terealisasi sebagian dan sudah dimanfaatkan, maka hingga akhir tahun, status pemanfaatan = dimanfaatkan
C. Ilustrasi Entri Data Pekerjaan Tahapan (2)
Ilustrasi : Penyusunan Kajian/Peraturan/kebijakan(Swakelola)
Target: 10 Dokumen
Model Tahapan
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Realisasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0
Status pelaksanaan PS PS PL PL PL PL PL PL PL PL S S
Progres 12% 17% 28% 28% 44% 50% 50% 58% 77% 84% 100% 100%
Status pemanfaatan BM BM BM BM BM BM BM BM BM BM BM SM

Pencatatan realisasi dapat dilakukan bertahap atau menunggu seluruh target terealisasi, disesuaikan dengan kondisi
dilapangan. Entri data progres dapat sama dengan bulan sebelumnya jika memang tidak ada progres. Status
pelaksanaan tidak harus dimulai dari tahap perencanaan (dapat langsung ke persiapan atau pelaksanaan). Demikian
pula dengan pencatatan status pemanfaatannya (dimanfaatkan langsung secara bertahap dimasing-masing bulan,
Keterangan
atau menunggu seluruh target terealisasi)
PR Perencanaan
Ilustrasi : penyusunan kajian/peraturan/kebijakan (Swakelola)
PS Persiapan Target: 10 Dokumen
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
PL pelaksanaan
Realisasi 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 5 0
S Selesai
Status pelaksanaan PL PL PL PL PL PL PL PL PL PL S S
BM Belum
dimanfaatkan Progres (%) 28% 33% 38% 45% 50% 50% 54% 58% 77% 84% 100% 100%

SM dimanfaatkan Status pemanfaatan BM BM BM BM BM BM BM SM SM SM SM SM


Pencatatan informasi pemanfaatan dapat dilakukan juga apabila sebagian dari target produk/barang/jasa telah
terealisasi dan telah pula dimanfaatkan sebelum akhir tahun berjalan. Apabila pada bulan April produk/barang/jasa
sudah terealisasi sebagian dan sudah dimanfaatkan, maka hingga akhir tahun, status pemanfaatan = dimanfaatkan
D. Ilustrasi Entri Data Pekerjaan Non Tahapan (1)
Ilustrasi : Layanan Kantor/SDM/Perencanaan/Pemeriksaan/Operasional
Model Non Tahapan Target: 1
layanan Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Realisasi 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Status pelaksanaan PL PL PL PL PL PL PL PL PL PL PL S
Progres 26% 32% 38% 46% 54% 60% 68% 78% 82% 89% 96% 100%
Status pemanfaatan SM SM SM SM SM SM SM SM SM SM SM SM

Pencatatan realisasi untuk komponen dan rincian output dengan volume 1 dan satuan layanan adalah dengan
mencatatkan 1 diawal tahun (Januari) dan selebihnya mencatatkan 0 (nol). Status pelaksanaan adalah pelaksanaan
dan progres dicatatkan sesuai koridor status pelaksanaan “pelaksanaan”. Sementara status pemanfaatan adalah
dimanfaatkan dimuali dari bulan Januari. Hal ini terkait dengan konsep layanan yang dilaksanakan selama tahun
Keterangan
berjalan dan langsung memberikan manfaat bagi pihak lain.
PR Perencanaan
Ilustrasi : Layanan Kantor/SDM/Perencanaan/Pemeriksaan/Operasional
PS Persiapan Target: 12 Bulan layanan
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
PL pelaksanaan
Realisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S Selesai
Status pelaksanaan PL PL PL PL PL PL PL PL PL PL PL S
BM Belum
dimanfaatkan Progres (%) 28% 33% 38% 45% 50% 50% 54% 58% 77% 84% 100% 100%

SM dimanfaatkan Status pemanfaatan SM SM SM SM SM SM SM SM SM SM SM SM


Pencatatan realisasi untuk komponen dan rincian output dengan volume 12 dan satuan bulan layanan adalah dengan
mencatatkan realisasi sebesar 1 untuk setiap bulannya. Untuk penjelasan lainnya sama dengan ilustrasi diatas terkait
1 layanan.
E. Ilustrasi Entri Data Pekerjaan Non Tahapan (2)
Ilustrasi : pemberian bantuan social/beasiswa/pendampingan
Model Non Tahapan Target: 100 orang
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Realisasi 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Status pelaksanaan PL PL PL PL PL PL PL PL PL PL PL S
Progres 26% 32% 38% 46% 54% 60% 68% 78% 82% 89% 96% 100%
Status pemanfaatan SM SM SM SM SM SM SM SM SM SM SM SM

Pencatatan realisasi untuk komponen dan rincian output dengan model realisasi yang berulang pada setiap bulannya,
secara periodik atau sepanjang tahun berjalan seperti pemberian bantuan, beasiswa, pendampingan; dilakukan pada
awal tahun sebesar realisasi yang berulang tersebut. Realisasi pada bulan berikutnya hingga akhir tahun (bulan
berikutnya hingga akhir tahun dientrikan nilai 0. Secara kumulatif, maka setiap bulan capaian akan dianggap sama
Keterangan
dengan di awal tahun.
PR Perencanaan Status pelaksanaan adalah “pelaksanaan”, dengan nilai progres disesuaikan dengan perkembangan pelaksanaan
pekerjaan dari waktu ke waktu selama tahun berjalan. Sementara status pemanfaatan adalah dimanfaatkan dengan
PS Persiapan memprosikan bahwa bantuan atau beasiswa atau pendampingan dilakukan selama periode tertentu atau sepanjang
PL pelaksanaan tahun berjalan.
S Selesai
BM Belum Apabila dalam perjalanannya, terjadi perubahan realisasi baik lebih banyak maupun lebih kecil dari target, mohon
dimanfaatkan dapat dicatatkan di keterangan status pelaksanaan.
SM dimanfaatkan Mohon untuk dapat memahami bisnis proses terkait komponen dan rincian output seperti ini. Sebagai ilustrasi,
pemberian bantuan kepada 100 orang seharusnya dapat dipahami sebagai pemberian bantuan kepada 100 orang
selama 12 bulan (1200 orang bulan) atau selama periode tertentu (misal selama 6 bulan = 600 orang bantuan bulan)
atau periode pemberian bantuan (misal banuan diberikan 4 kali dalam setahun = 400 orang bantuan)
Pendekatan Entri Data : Status Pelaksanaan (1)
• Pendekatan status pelaksanaan dimaksudkan untuk melihat perkembangan pelaksanaan program dan
kegiatan secara lebih baik.
• Entri data progres dalam persentase disesuaikan dengan koridor status pelaksanaan.
• Nilai progres yang dientrikan disesuaikan dengan pelaksanaan masing-masing program dan kegiatan sesuai
dengan bisnis proses, lingkungan strategis, tupoksi, wewenang dan lainnya.
• Pendekatan status pelaksanaan digunakan untuk semua tipe pelaksanaan (kontraktual, swakelola dan
campuran)
• Status pelaksanaan dapat digunakan sesuai kebutuhan, tidak selalu harus dimulai dari tahap perencanaan.
• Status pemanfaatan merupakan indikasi atas kemanfaatan atas komponen dan rincian output. Status
pemanfaatan dapat dinilai dengan pendekatan proksi. Demikian juga dengan pemahaman
beneficiaries/penerima manfaat yang lebih utuh dan kontekstual

2020 2021 • Pencatatan progres


pelaksanaan (%) hanya
Status pelaksanaan : dilakukan pada pelaporan di
Status pelaksanaan : 1. Perencanaan (1-10%) level komponen. Nilai progres
1. Perencanaan (1-10%) 2. Persiapan (11-25%) dalam persen akan
2. Persiapan (11-25%) 3. Pelaksanaan (26-99%) diakumulasikan menjadi nilai
3. Pelaksanaan (26-99%) 4. Selesai (100%) progres di level rincian
4. Selesai (100%) output (RO).
5. dimanfaatkan (100%) • Pencatatan progres dalam
Informasi : persentase (%) secara kumulatif
Status pemanfaatan :
27
Pendekatan Entri Data : Status Pelaksanaan (2)
Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Selesai Dimanfaatkan

• Menyusun rencana pemilihan • Menilai kualifikasi Penyedia • Pekerjaan sesuai • Fisik 100% telah • Produk (barang/jasa) dari
Penyedia Barang/jasa. Barang/Jasa melalui Kontrak sudah selesai. pelaksanaan pekerjaan
• Menetapkan Dokumen prakualifikasi atau diterapkan/ diproksikan dapat
Pengadaan. pascakualifikasi. dilaksanakan. memberikan manfaat bagi
Pengadaan
Barang/Jasa • Menetapkan besaran nominal • Melakukan evaluasi pihak lain.
Jaminan penawaran. administrasi, teknis dan
• Mengumumkan pelaksanaan harga terhadap
Pengadaan Barang/Jasa di penawaran yang masuk.
website K/L/D/I atau papan • kontrak telah
pengumuman resmi. ditandatangani/
• Menyusun jadwal ditetapkan.
pelaksanaan pekerjaan.
• Menyusun jadwal rencana • Penyusunan rencana • Pelaksanaan • Pekerjaan sudah • Produk (barang/jasa) dari
pelaksanaan/ implementation tindak berdasarkan pekerjaan. selesai 100 persen, pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan plan tahun berjalan rencana pelaksanaan • Kunjungan lapangan. sesuai dengan diproksikan dapat
• Pelaksanaan rapat-rapat • Pengambilan data.
Swakelola berdasarkan TOR/Juknis/juklak volume komponen/ memberikan manfaat bagi
• Verifikasi data penerima • Penulisan laporan.
• Menyusun rincian • Penyaluaran rincian pihak lain.
bantuan
pelaksanaan kegiatan bantuan. output yang
ditetapkan.
Rincian status pelaksanaan ini merupakan indikasi, User dapat menyesuaikan dengan pelaksanaan pekerjaan dan
kondisi di lapangan. Status pelaksanaan dapat digunakan secara fleksibel, tidak selalu harus berurutan dari
perencanaan, persiapan, pelaksanaan.
28
Pendekatan Entri Data : Permasalahan
• Entri data permasalahan menjadi bagian penting dalam aplikasi e-Monev
Permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan dapat menjadi pintu masuk (entry point) untuk
melakukan pendalaman dalam kerangka pengendalian dan evaluasi
• Entri data permasalahan dilakukan dengan memilih salah satu kategori permasalahan dan kemudian
menuliskan rincian permasalahan tersebut di kolom keterangan
• Permasalahan dapat dipilih lebih dari satu kategori

Kategori Permasalahan :
• Entri data permasalahan dilakukan hanya untuk
1. Anggaran
2. Barang/Material. pelaporan komponen dan RO.
3. Penerima manfaat. • Entri data permasalahan dilakukan setiap bulannya
• Apabila tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan
4. Waktu.
pekerjaan di setiap bulannya, User dapat memilih
5. Lokasi.
“tidak ada masalah”
6. Desain Perencanaan/
konsep.
• Permasalahan di pelaksanaan pekerjaan di level
7. Cara/Metode Pelaksanaan komponen akan menjadi informasi bagi user
8. Aparatur Pemerintahan. penanggung jawab RO untuk menelusuri lebih lanjut
9. Stakeholder Terkait dalam kerangka pengendalian dan evaluasi
10. Persepsi/ Pengendalian.
11. Force Majeure

29
Pendekatan Entri Data : Bukti Dukung
Sehubungan dengan keterbatasan pelaporan yakni hanya berdasarkan koridor entri data, aplikasi e-Monev
membuka ruang apabila kementerian/Lembaga sesuai dengan kebutuhannya memerlukan informasi pendukung
dari data yang dilaporkan. Saat ini pendekatan bukti dukung ini bersifat opsional, namun kementerian/Lembaga
dapat memanfaatkan fitur ini sesuai kebutuhan masing-masing kementerian/Lembaga.

Dokumen, upload
✔ Fitur Bukti Pendukung hanya untuk entri realisasi di
(Maksimal 5 MB)
level komponen dan rincian output (RO).
✔ Bukti pendukung berupa dokumen (format word dan
Pdf) dapat langsung diunggah (upload) di aplikasi
e-Monev.
✔ Sementara untuk bukti pendukung berupa foto dan
Foto, tautan (url) video, user diminta menyimpannya di penyimpanan
online dan menuliskan tautan atau URL (Uniform
resource locator) atau Lokator Sumber Seragam
(LSS) di kolom entri data realisasi.

Video, tautan (url)

30
Penyajian Data
Penyajian Data Realisasi
Data realisasi hasil pemantauan yang telah dientrikan ke
Analisis RO dalam aplikasi e-Monev dapat disajikan secara parsial
berdasarkan bulanan dan triwulanan, maupun secara kumulatif untuk
Komponen mendukung pelaksanaan pengendalian dan evaluasi. Data
realisasi tersebut dapat disajikan dalam dua model sebagai
berikut:
Analisis RO
Penyajian data 1. Laporan Digital
berdasarkan
• Laporan digital (pdf, dapat dicetak) untuk pelaksanaan
sebaran RO (satker) komponen dan RO di Satker
2. Data realisasi
Analisis Indikator
• Data realisasi dalam bentuk excel yang dapat diolah
berdasarkan lebih lanjut untuk berbagai analisa mendukung
komponen dan RO pengendalian dan evaluasi.

Beberapa fitur dalam aplikasi e-Monev didesain untuk


menampilkan data secara komprehensif. Fitur-fitur ini hanya
terdapat pada beberapa kelompok user, sesuai dengan
kebutuhan dalam kerangka pengendalian dan evaluasi.
32
Hal-hal Baru dalam e-Monev 2021
Hal-hal yang Baru dalam e-Monev 2021

1 2 3 4 5 6
Obyek Satker tidak e-Monev Perubahan Terdapat Penginputan
pelaporan hanya menggunaka data PN pemisahan progres
dan struktur mengisi n sistem dilakukan antara status pelaksanaan
user dalam komponen, buka tutup. pada aplikasi capaian (%) dilakukan
e-Monev namun juga KRISNA “dimanfaatkan pada level
E-Monev
mengikuti rincian sedangkan ” dengan komponen,
dibuka
struktur output (RO Non Prioritas status capaian dan akan
setiap 4
program dan satker) perubahannya lainnya diakumulasi ke
bulan
kegiatan terakhir dapat level RO
setelah RSPP dilakukan satker. Dan
pada RKA-KL menjadi bahan
penginputan di
level RO

34
Hal-hal yang Baru dalam e-Monev 2021

7 8
Penginputan Penonaktifan
data Satker komponen yang
dimulai dari tidak
komponen dilaksanakan,
kemudian RO dilakukan pada
satker. menu
Jika management
komponen data (user K8)
belum Komponen yang
diinput maka nonaktif dapat
tidak dapat diaktifkan
mengisi RO kembali namun
satker data realisasi
yang sudah
diinput akan
terhapus. 35
Username dan Password
K3, K4 dan K5
Sesuai dengan username dan password yang sudah disampaikan

Satker (K8)
Username : K8_kode satker
Password : AYOPAKAIMASKER

36
Capaian Kinerja dan Anggaran Badan
Restorasi Gambut Triwulan I TA 2021

37
Realisasi Anggaran dan Progres Pelaksanaan Kegiatan Badan
Restorasi Gambut

Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran dan Progres


Pelaksanaan Kegiatan
6.16% 7
6 6.16
5 5 Progres Pelaksanaan
(%)
4 Realisasi Anggaran (%)
3 3
2 1.99
93.84% 1 1
0 0
Jan Feb Mar
Realisasi Belum terealisasi

Badan Restorasi Gambut memiliki anggaran sebesar: Status Pelaporan TW I


Rp. 152,99 Miliar dengan realisasi anggaran sampai
bulan Maret mencapai 9,2 Miliar atau mencapai 6,16%
Output Satker Komponen
100% 100%
38
Realisasi Anggaran dan Progres Pelaksanaan Per
Kegiatan

39
Reviu Penginputan

Jika realisasi fisik sudah ada (1) maka status pelaksanaan yang
dipilih adalah: “Pelaksanaan”

40
Terima Kasih

41

Anda mungkin juga menyukai