Anda di halaman 1dari 20

PAPARAN

Pengendalian Dan Evaluasi


Perencanaan Pembangunan
Daerah
Disampaikan pada
Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun
2022
Daftar Isi
01 02 03
Pengantar Pelaksanaan Monitoring dan Sistem Informasi
Evaluasi Pemantauan Kinerja

1. Definisi Monitoring, 1. Tahapan Evaluasi Rencana 1. Penjelasan Singkat Sistem


Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Pemantauan Kinerja
2. Konsep Monitoring dan 2. Tahapan Evaluasi RKPD
Evaluasi 3. Teknik Analisis pada
3. Jenis dan Metode Evaluasi Evaluasi
4. Evaluasi Pembangunan 4. Contoh kasus
Daerah

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Definisi Monitoring, Pengendalian
dan Evaluasi (1)

Monitoring/Pemantauan
Kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan,
mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau
akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. (Permen
PPN/Bappenas Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi
Pembangunan Nasional)

Evaluasi Pengendalian
Penilaian yang sistematis dan Serangkaian kegiatan manajemen yang
objektif atas desain, dimaksudkan untuk menjamin agar
implementasi dan hasil dari suatu program/kegiatan yang
intervensi yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana
berlangsung atau yang telah yang ditetapkan (PP 39 Tahun 2006
selesai (Permen tentang Tata Cara Pengendalian dan
PPN/Bappenas Nomor 1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Tahun 2017 tentang Pembangunan)
Pedoman Evaluasi
Pembangunan Nasional) 2

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Konsep Monitoring dan
Evaluasi (1)

Monitoring Evaluation
Dilakukan secara terus menerus Alat assessment atas
atau permanen dan juga perencanaan/rencana yang
secara komprehensif. Aktifitas sedang berlangsung atau
monitoring yang dilakukan sudah selesai untuk
mampu mengenali kegagalan, memastikan relevansi,
keterhambatan dalam konteks efektifitas, efisiensi, dampak,
perkembangan atau kemajuan dan bahkan
pelaksanaan suatu program keberlangsungannya.
dan kegiatan.

Singkatnya monitoring Apabila pelaksanaan evaluasi


merupakan suatu system kerja dirancang dengan baik maka
yang saling terhubung yang akan mampu menunjukkan
dapat mengamankan fungsi hubungan kausal dalam
manajemen dan hasil kerja. pengambilan keputusan.

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Konsep Monitoring dan Evaluasi (2)
Evaluasi umumnya fokus pada 3 (tiga) aspek :

Output
Sasaran
Lorem Kegiatan
ipsum dolor adalah
sit amet, nibh est.barang atau jasa
A magna maecenas, yang
quam dihasilkan
magna oleh
nec quis, lorem suatu
nunc. kegiatan
Suspendisse yang
viverra sodales mauris,
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan kebijakan/program.
cras pharetra proin egestas arcu erat dolor, at amet.

Outcome
Segala sesuatu yang dihasilkan dari suatu program yang mencerminkan
berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan.

Impact
Perubahan jangka panjang pada masyarakat yang ingin dituju sebagai akibat dari
pelaksanaan pembangunan.

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Jenis dan Metode Evaluasi
Evaluasi Ex-Ante Evaluasi Pengukuran
Dilakukan sebelum dokumen perencanaan Kinerja
ditetapkan.
Tujuan evaluasi ex-ante adalah memilih
01 02 Dilakukan untuk melihat capaian kinerja
kebijakan/program/kegiatan dengan
alternatif kebijakan terbaik dari berbagai
membandingkan antara target dengan
alternatif yang ada. Memastikan dokumen
capaian. Metode pengukuran kinerja yang
perencanaan disusun secara terstruktur,
dilakukan dengan menggunakan metode
koheren dan sistematis
Gap Analysis.

Evaluasi Proses Pelaksanaan Evaluasi kebijakan


Rencana Pembangunan
Dilakukan untuk mendeskripsikan proses
strategis/program besar
pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan Penilaian secara menyeluruh, sistematis dan
secara mendalam. Evaluasi proses obyektif terkait aspek relevansi, efisiensi,
pelaksanaan rencana pembangunan efektivitas, dampak, dan keberlanjutan dari
dilakukan terhadap
kebijakan/program/kegiatan terpilih untuk
03 04 pelaksanaan kebijakan/program dengan
menunjukkan hubungan sebab akibat akan
kegagalan atau keberhasilan pelaksanaan
mengetahui fungsi mana yang berjalan
dengan baik dan mana yang tidak. kebijakan/ program.
5

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Evaluasi Pembangunan Daerah
Bappeda
Perangkat Daerah
Lap. Evaluasi
RPJMD/LKPJ
Laporan Evaluasi Laporan Evaluasi Laporan Evaluasi
BPS

Renja Renstra RPJMD


Publikasi
Lembaga lain
yang relevan
Laporan Evaluasi
RKPD

Evaluasi
Evaluasi Pengukuran
Evaluasi Ex-Ante Kinerja
Kebijakan/Program
Data & Informasi Besar
Evaluasi keselarasan - Pengukuran Kinerja
penyusunan dokumen terhadap tujuan dan - Relevansi
RKPD dengan sasaran RPJMD triwulanan - Dampak
dokumen RPJMD - Pengukuran kinerja - Efektivitas
e-MONEV dan e- terhadap program-program - Efisiensi
SAKIP Evaluasi Proses prioritas - Berkelanjutan
- Pengukuran kinerja
Pelaksanaan terhadap urusan
pemerintah konkuren,
Evaluasi capaian fisik urusan pilihan
6

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Tahapan Evaluasi Berdasarkan Dokumen Perencanaan
(Permendagri 86/2017)
Fungsi Pengendalian Fungsi Pengendalian Fungsi Pengendalian Fungsi Pengendalian Fungsi Pengendalian
1. Dilakukan 1. Dilakukan 1. Dilakukan
penyempurnaan 1. Dilakukan penyempurnaan 1. Dilakukan
penyempurnaan penyempurnaan implementasi program
implementasi kegiatan penyempurnaan
implementasi kegiatan implementasi kegiatan
2. Perubahan target jika 2. Perubahan target jika 2. Perubahan target jika 2. Perubahan program, kegiatan, implementasi program
diperlukan indikator (sebagai landasan 2. Perubahan Target
diperlukan diperlukan perubahan RPJMD
3. Perubahan sasaran 3. Arah pembangunan
kegiatan/sub kegiatan

Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi


Evaluasi Renja-
01 RKPD 02 Renstra-PD 03 RPJMD 04 RPJPD 05
PD
(Triwulanan) (Tahunan) (Tahunan) (5
(Triwulanan)
Tahunan)

Substansi
Analisa factor penghambat
Jenis Evaluasi Realisasi Realisasi Realisasi Keterangan
Realisasi Output dan faktor pendukung
Anggaran Outcome Impact
keberhasilan program
Dijadikan landasan evaluasi RKPD dan
Evaluasi Renja-PD √ √ √ - -
Renstra-PD
- Dikaitkan dengan sasaran RKPD tahunan
Evaluasi RKPD √ √ √ √ √
- dijadikan landasan untuk evaluasi RPJMD
- Dikaitkan dengan sasaran Renstra tahunan 7
Evaluasi Renstra PD √ √ √ √ √
- Dijadikan landasan untuk evaluasi RPJMD
Evaluasi RPJMD √ - √ √ √ -
Evaluasi RPJPD - - √ √ √ -
Tahapan Evaluasi RKPD
Tahap I Tahap II Tahap III
Pasal 205: Pasal 226 : Pasal 248 :
Pengendalian dan Evaluasi Perumusan Kebijakan Pengendalian dan Evaluasi terhadap pelaksanaan Evaluasi Terhadap Hasil Rencana Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Pembangunan Daerah Daerah.

Pasal 218 : Pasal 239 : Pasal 257 :


Pengendalian terhadap kebijakan perencanaan Pengendalian terhadap pelaksanaan RKPD lingkup Evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan
pembangunan tahunan Daerah lingkup Provinsi provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226 tahunan Daerah lingkup provinsi sebagaimana
sebagaimana dimaksud Pasal 205, mencakup mencakup Renja-PD dan RKPD Provinsi dimaksud dalam Pasal 248 mencakup hasil Renja
perumusan kebijakan Renja Perangkat Daerah dan Perangkat Daerah provinsi dan hasil RKPD provinsi.
kebijakan RKPD Provinsi
Substansi: Substansi : Substansi :
Memastikan bahwa perumusan kebijakan RKPD Menjamin sasaran dan prioritas pembangunan memastikan bahwa target rencana program, lokasi,
telah berpedoman pada RKPD dan RPJMD Provinsi tahunan Daerah, rencana program dan kegiatan dan kegiatan prioritas Daerah dalam RKPD provinsi
(Pasal 222) prioritas Daerah serta pagu indikatif yang dapat dicapai, untuk mewujudkan visi
ditetapkan dalam RKPD dijadikan pedoman pembangunan jangka menengah Daerah provinsi
penyusunan rancangan KUA, PPAS dan APBD dan mencapai sasaran pembangunan tahunan
Provinsi (Pasal 196) nasional (Pasal 261).

Waktu: Waktu : Waktu :


Mulai dari tahap penyusunan rancangan awal mulai dari tahap penyusunan RKA SKPD/PPKD& setiap Triwulan dalam tahun anggaran berjalan
sampai dengan RKPD Provinsi ditegaskan dengan Raperda APBD sampai dengan penetapan
Peraturan Gubernur Perda/Pergub APBD

Sumber : Permendagri 86/2017


8

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Teknik Quick Analisis Pada Evaluasi (1)
Salah satu teknik evaluasi cepat (quick evaluation) dalam pelaksanaan evaluasi adalah dengan melihat
konfigurasi antara capaian outcome, output dan input.
Rata-rata Capaian Realisasi / Serapan
Capaian Indikator Sasaran
Indikator Program Anggaran Program
Kategori mencapai / mencapai Interpretasi
tidak tidak mencapai tidak
melebihi / melebihi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Kemungkinan:
1. ✓ ✓ ✓
Kinerja dapat diasumsikan dalam kondisi baik*
Kemungkinan:
1. Tidak memiliki kausalitas yang baik
2. ✓ ✓ ✓
2. Target program terlalu ambisius
3. Target sasaran terlalu pesimis
Kemungkinan:
3. ✓ ✓ ✓ 1. Perencanaan anggaran yang kurang baik / tidak efisien
2. Target Sasaran dan Program kurang challenging
Kemungkinan:
4. ✓ ✓ ✓ 1. Kausalitas antara program dan sasaran lemah
2. perencanaan anggaran yang kurang baik / tidak efisien
Kemungkinan:
5. ✓ ✓ ✓
1. Kausalitas antara program dan sasaran lemah
Kemungkinan:
6. ✓ ✓ ✓ 1. Penganggaran tidak berbasis kinerja
2. Gagal mengimplementasikan
Kemungkinan:
7. ✓ ✓ ✓ 1. Kausalitas antara program dan sasaran lemah
2. Perencanaan anggaran yang kurang baik / tidak efisien
Kemungkinan: 9
8. ✓ ✓ ✓ 1. Gagal merencanakan
2. Gagal mengimplementasi
*) perlu diuji dengan evaluasi dampak/outcome untuk membuktikan perencanaan sudah efektif
Teknik Quick Analisis Pada Evaluasi (2)
Salah satu teknik evaluasi cepat (quick evaluation) dalam pelaksanaan evaluasi adalah dengan melihat
konfigurasi antara capaian outcome, output dan input.
Rata-rata Capaian Realisasi / Serapan
Capaian Indikator Rata-rata Capaian
Indikator Anggaran Program /
Program Indikator Kegiatan
Kategori
mencapai / mencapai /
Subkegiatan
mencapai
Subkegiatan Interpretasi
tidak tidak tidak mencapai tidak
melebihi melebihi / melebihi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kemungkinan:
1 ✓ ✓ ✓ ✓ 1. Kinerja dapat diasumsikan dalam kondisi baik*
2. Alasan lain (Jelaskan!)
Kemungkinan:
1. Perencanaan anggaran yang kurang baik / tidak
efisien
2 ✓ ✓ ✓ ✓
2. Target kinerja program/kegiatan/subkegiatan
kurang menantang
3. Alasan lain (Jelaskan!)
Kemungkinan:
1. Kausalitas antara subkegiatan dengan program
dan kegiatan lemah (subkegiatan tidak mendukung
3 ✓ ✓ ✓ ✓ program dan kegiatan)
2. Target subkegiatan terlalu ambisius
3. Target Program dan kegiatan terlalu pesimis
4. Alasan lain (Jelaskan!)
*) perlu diuji dengan evaluasi dampak/outcome untuk membuktikan perencanaan sudah efektif
10

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Teknik Quick Analisis Pada Evaluasi (3)
Salah satu teknik evaluasi cepat (quick evaluation) dalam pelaksanaan evaluasi adalah dengan melihat
konfigurasi antara capaian outcome, output dan input.
Rata-rata Capaian Realisasi / Serapan
Capaian Indikator Rata-rata Capaian
Indikator Anggaran Program /
Program Indikator Kegiatan
Kategori Subkegiatan Subkegiatan Interpretasi
mencapai / mencapai / mencapai
tidak tidak tidak mencapai tidak
melebihi melebihi / melebihi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kemungkinan:
1. Perencanaan anggaran tidak berbasis kinerja
2. Kausalitas antara subkegiatan dengan program
dan kegiatan lemah (subkegiatan tidak mendukung
4 ✓ ✓ ✓ ✓ program dan kegiatan)
3. Target program dan kegiatan terlalu pesimis
4. Implementasi subkegiatan tidak terlaksana
dengan baik
5. Alasan lain (Jelaskan!)
Kemungkinan:
1. Kausalitas antara kegiatan dengan program dan
subkegiatan lemah (subkegiatan tidak mendukung
5 ✓ ✓ ✓ ✓ kegiatan; kegiatan tidak mendukung program)
2. Target kegiatan terlalu ambisius
3. Target program dan subkegiatan terlalu pesimis
4. Alasan lain (Jelaskan!)

11

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Contoh Kasus (1)
Anggaran Serapan
Kode Program Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
Perubahan Anggaran
A.2.08.04 Program Peningkatan Meningkatnya Persentase
Kualitas Keluarga pembangunan pembinaan terhadap
kualitas keluarga keluarga yang % 100 100 100,00% - -
memiliki anak tidak
sekolah
Kegiatan/ Anggaran Serapan
Kode Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
Subkegiatan Perubahan Anggaran
2.08.04.1.0 Peningkatan Kualitas Terlaksananya Jumlah keluarga yang Keluarg 1161 1161 100,00%
1 Keluarga dalam peningkatan kualitas memiliki anak tidak a
Mewujudkan keluarga dalam sekolah yang
- -
Kesetaraan Gender (KG) mewujudkan mendapatkan
dan Hak Anak Kesetaraan Gender pendampingan
Kewenangan Provinsi (KG) dan hak anak
2.08.04.1.0 Advokasi Kebijakan Meningkatnya jumlah Jumlah keluarga yang Keluarg 1161 1161 100,00%
1.01 dan Pendampingan keluarga yang memiliki anak tidak a
Keluarga untuk mendapatkan sekolah yang
Mewujudkan KG dan advokasi kebijakan mendapatkan
Perlindungan Anak dan pendampingan pendampingan - -
Kewenangan Provinsi tentang kesetaraan
dan Lintas gender, perlindungan
Kabupaten/Kota anak serta
pengasuhan anak
1. Indikator level kegiatan dan subkegiatan sama
2. Secara makna, indikator program dan indikator kegiatan/indikator subkegiatan juga sama 12
3. Antara program, kegiatan dan subkegiatan tidak berkausalitas
4. Program dapat tercapai 100% sementara anggarannya dihapus, dapat diasumsikan bahwa pencapaian program tidak
membutuhkan anggaran dalam pelaksanaannya
Contoh Kasus (2)
Rata-rata Capaian*) Serapan
Program Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
Program Kegiatan Subkegiatan (%)
Program Peningkatan Tersedianya stok Persentase
% 100 100 100,00%
Diversifikasi dan kebutuhan pangan ketersediaan pangan
99,03% 100,00% 100,00% 30,81%
Ketahanan Pangan Skor Pola Pangan
Skor 88 86,3 98,07%
Masyarakat Harapan
Serapan
Anggaran
Kode Subkegiatan Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Realisasi Anggaran
Perubahan
(%)
2.09.03.1.01.02 Penyediaan Pangan Terdistribusinya pangan Jumlah paket pangan paket 1.200.000 1.506.250 125,52% 605.610.000.000 185.772.899.900 30,68%
Berbasis Sumber Daya subsidi kepada subsidi yang diterima oleh
Lokal penerima manfaat tepat penerima manfaat
waktu dengan stok
terjamin dan mutu
terjaga
2.09.03.1.01.04 Koordinasi dan Terpantaunya Persentase ketersediaan persen 100 100 100 1.175.380.440 1.149.462.283 97,79%
Sinkronisasi ketersediaan pangan di pangan di DKI Jakarta
Pemantauan Stok, Provinsi DKI Jakarta
Pasokan dan Harga
Pangan
2.09.03.1.01.05 Pengembangan Terkelolanya Toko Tani Jumlah jenis bahan pangan jenis 10 10 100 - - 0%
Kelembagaan dan Indonesia (TTIC) strategis yang tersedia
Jaringan Distribusi Provinsi DKI Jakarta dengan harga terjangkau
Pangan
1. Program dapat tercapai 99.03% tetapi serapan anggaran sangat rendah, dapat diasumsikan bahwa untuk pencapaian program tidak
dipengaruhi oleh anggaran
13
2. Pada level subkegiatan, terdapat 1 subkegiatan yang realisasinya melebihi target tapi anggarannya tidak terserap maksimal.
3. Terdapat 1 subkegiatan yang dapat tercapai meskipun anggarannya dihapus, dapat diasumsikan bahwa pelaksanaan subkegiatan
tidak membutuhkan anggaran sehingga perlu dipertimbangkan pengalokasian anggarannya pada perencanaan tahun depan.
Contoh Kasus (3)

Rata-rata Capaian*)
Program Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Serapan (%)
Program Kegiatan Subkegiatan
Meningkatnya Persentase daya listrik
pemanfaatan terpasang di % 87 100 114,94%
ketenagalistrikan Kepulauan Seribu
Program Pengelolaan secara aman, Persentase
100,00% 100,00% 25,00% 16,96%
Ketenagalistrikan handal dan bangunan/gedung/sar
berkelanjutan untuk ana/prasarana milik % 46 50,7 110,22%
mendukung pemda yang memiliki
pembangunan kota SLO ketenagalistrikan

Serapan
Kode Kegiatan/Subkegiatan Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Anggaran
(%)
3.29.06.1.02Penatausahaan Izin Operasi yang Tersedianya sertifkat kelaikan operasi Jumlah pembangkit dan unit 30 0 0 0
Fasilitas Instalasinya dalam Daerah pada pembangkit dan instalasi instalasi ketenagalistrikan
Provinsi ketenagalistrikan yang diperiksa kelaikan
operasinya
3.29.06.1.02.03 Pengendalian dan Pengawasan Tersedianya sertifkat kelaikan Jumlah pembangkit dan Unit 30 0 0 0
Pelaksanaan Perizinan Operasi operasi pada pembangkit dan instalasi kelistrikan yang
yang Fasilitas Instalasinya dalam instalasi ketenagalistrikan laik/berfungsi
Daerah Provinsi

14
Lanjutan-Contoh Kasus (3)
Serapan Anggaran
Kode Kegiatan/Subkegiatan Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
3.29.06.1.06Penganggaran untuk Teranggarkannya kegiatan Panjang Jaringan Kabel Bawah Laut Meter 76790 76790 100 16.96
Kelompok Masyarakat Tidak untuk Kelompok Masyarakat di Kepulauan Seribu yang
Mampu, Pembangunan Tidak Mampu, Pembangunan terpelihara
Sarana Penyediaan Tenaga Sarana Penyediaan Tenaga
Listrik Belum Berkembang, Listrik Belum Berkembang, Tersedianya material pendukung Jenis 8 8 100
Daerah Terpencil dan Daerah Terpencil dan Jaringan Tegangan Menengah
Perdesaan Perdesaan
Tersedianya Peralatan Kerja Jenis 5 5 100
Jaringan Tegangan Menengah
Tersedianya Material Bahan Jenis 3 3 100
Bangunan
3.29.06.1.06.05 Koordinasi dan Sinkronisasi Tersedianya Sumber Daya
Jumlah Pengadaan material Jenis 8 0 0 16,96
Penyediaan Tenaga Listrik Listrik di Kepulauan Seribu
pendukung Jaringan Tegangan
Belum Berkembang, Menengah
Daerah Terpencil dan Jumlah Peralatan Kerja Jaringan Jenis 5 0 0
Perdesaan Tegangan Menengah
Jumlah Pengadaan Material Jenis 3 0 0
Bahan Bangunan
Panjang Jaringan Kabel Bawah Meter 76,79 76,79 100
Laut di Kepulauan Seribu yang
terpelihara
1. Terdapat indikator level kegiatan yang sama dengan level subkegiatan. Menunjukkan tidak adanya penjenjangan antara level kegiatan dan subkegiatan.
2. Capaian subkegiatan sangat rendah, sementara program dapat tercapai maksimal. Mengindikasikan bahwa upaya yang disusun pada level subkegiatan tidak
berpengaruh terhadap pencapaian program. Hal ini berarti perlu dipikirkan kembali upaya yang harus dilakukan untuk memastikan efektivitasnya dalam
mendukung program
3. Sasaran kegiatan/subkegiatan belum menggambarkan kinerja yang harus dilakukan. 15
4. Serapan anggaran yang sangat rendah, sementara pada level program tercapai. Hal ini dapat diasumsikan, terdapat kesalahan penganggaran?
Contoh Kasus pada Evaluasi RKPD TW 1
Tahun 2022
Keterangan :
1 = Program Pengelolaan Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
2 = Program Pengelolaan Perikanan Tangkap
3 = Program Pengelolaan Perikanan Budidaya (A)
4 = Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
5 = Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (A)
6 = Program Pengelolaan Perikanan Budidaya (B)
7 = Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (B)

Langkah analisis selanjutnya,


dilakukan pengecekan cascading
pada Program Pengelolaan
Perikanan Tangkap 16

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


Contoh Kasus pada Evaluasi RKPD TW 1 Tahun 2022
1 Subkegiatan “Penjaminan Ketersediaan Sarana Usaha 2 masih terdapat beberapa indikator yang belum memenuhi
Perikanan Tangkap”. unsur spesific seperti indikator jumlah nelayan yang
Indikator dan nomenklatur subkegiatan terlihat tidak sesuai terampil dan jumlah kawasan pelabuhan yang tertib.
karena sasaran nomenklatur subkegiatan tersebut adalah Dikatakan tidak spesifik karena tidak jelas “terampil” dan
terjaminnya ketersediaan sarana usaha perikanan tangkap “tertib” yang dimaksud dalam hal apa atau merujuk pada
akan tetapi indikatornya menyasar pada pembinaan nelayan standar apa.

17
Sistem Informasi Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja
Sistem Monev Sistem SAKIP

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


1. Perencanaan kinerja level secara elektronik (E-SAKIP) merupakan sistem
Kegiatan dan Subkegiatan informasi bertujuan:
2. Pemantauan Realisasi 1. Implementasi manajemen kinerja
Anggaran 2. pengukuran kinerja
3. Pemantauan Progress 3. pemantauan, dan evaluasi kinerja
Pelaksanaan Perangkat Daerah dan para pejabat Eselon
Kegiatan/Subkegiatan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.
Alamat : monev.jakarta.go.id atau Alamat : sakip.jakarta.go.id
monev.bappedadki.net
18

Diklat MPPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai