Anda di halaman 1dari 18

lutfi@perbanas.ac.

id

Analisis Laporan Keuangan


ANALISIS KOMPARATIF

1
Pengertian Analisis Komparatif
Analisis laporan posisi keuangan, laporan
laba rugi, atau laporan arus kas dari suatu
periode ke periode secara berurutan

Biasanya melibatkan kajian atas perubahan


setiap akun dalam laporan keuangan berbasis
tahun-ke-tahun (min. 2 tahun) atau multi-tahun 2
Manfaat Analisis Komparatif
 Memberikan informasi mengenai arah, kecepatan dan
kedalaman dari suatu tren
 Arah  apakah perubahan positif atau negatif
 Kecepatan & Kedalaman  apakah % perubahan besar atau kecil
 Memberikan gambaran tren dari item-item yang
berhubungan
 Misal “Persediaan” naik 20% dan “Penjualan” naik 18% maka ini
merupakan sinyal bahwa meningkatnya persediaan digunakan untuk
mendukung penjualan (baik). Tetapi jika penjualan naik 5% dan HPP
naik 15%, maka perlu ada evaluasi, khususnya terhadap aspek terkait
produksi
3
Metode Analisis
 Analisis berbasis nilai mata uang (misal: rupiah)
 Membandingkan nilai absolut dalam mata uang dari
berbagai item untuk suatu entitas pada tahun berbeda
 Formula: Perubahan Rp = Rp - Rp
t t -1
 Analisis berbasis persentase
 Perubahan dalam berbagai item laporan keuangan selama
periode berbeda yang dinyatakan dalam persentase
 Formula: % Perubahan =
Rp t - Rp t -1
x100%
Rp t -1

 Misal: Penjualan th 2014 = Rp. 100 (juta) dan 2015 =


Rp.120 (juta). Perubahan adalah [(120 jt – 100 jt) /100 jt)]
x 100% = 20%
4
 Tidak sensitif terhadap besaran perusahaan
HAL-HAL YANG PERLU PERHATIAN
 Angka tahun dasar tidak boleh negatif  karena hasil tidak
bermakna
 Tahun dasar harus memiliki angka atau tidak boleh nol  karena
hasilnya tak terhingga
 Angka dasar tidak terlalu kecil  hasil terlalu besar dan tidak
rasional
 Fokus pada item yang signifikan  perubahan ≤ 1% abaikan saja
 Perubahan faktor ekonomi & industri (jika covid maka tidak
seimbang jika dibandingkan dgn sebelum covid)
 Ketidak konsistenan penggunaan prinsip akuntansi  misal metode
persediaan FIFO ke Rata-rata, dan sebaliknya  perlu restatement
 Item-item yang bersifat temporer  rugi kebakaran, beban
restrukturisasi  item dikeluarkan & perlu restatement
 Pengaruh perubahan harga (inflasi), khususnya saat inflasi sangat 5
tinggi
CARA ANALISIS di LABA RUGI
 Sebaiknya analisis dimulai dari membandingkan % perubahan laba
bersih dan penjualan. Perbandingan perubahan kedua pos ini
menunjukkan kemampuan kinerja perusahaan secara keseluruhan,
baik dari aktivitas rutin (operasional) maupun non operasional ,
trus dihubungkan dgn pos beban operasional apakah naiknya lebih
besar dari penjualan atau sebaliknya

 Selanjutnya membandingkan % perubahan Penjualan dan HPP


(Laba Kotor). Perbandingan ini memperlihatkan seberapa efisien
kegiatan yang terkait dengan proses produksi (mulai dari
pembelian bahan baku sampai produk siap dijual)

 Selanjutnya membandingkan % perubahan laba operasi dan


penjualan. Hal ini untuk melihat efisiensi dari kegiatan operasional
(normal) perusahaan, mulai dari pembelian bahan baku sampai 6
produk terjual (termasuk kegiatan promosi dan administrasi)
KOMPARATIF LABA - RUGI
Perkiraan 2019 2018 Perubahan Perubahan
      (Rp) (%)
Penjualan 13,406 14,538 (1,132) (7.8)
HPP 7,293 7,976 (683) (8.6)
Laba Kotor 6,113 6,562 (449) (6.8)
* Beban Penj. Umum & Adm. 3,303 3,912 (609) (15.6)
* Beban Riset & Development 922 1,230 (308) (25.0)
* Beban Restrukturisasi   1,290 (1,290) (100.0)
Laba Usaha 1,888 130 1,758 1,352.3
Biaya Bunga 110 98 12 12.2
Pend. Lain-lain 328 21 307 1,461.9
Laba Sblm. Pajak 2,106 53 2,053 3,873.6
Estimasi Pajak 716 48 668 1,391.7
Laba Bersih 1,390 5 1,385 27,700.0

Biaya untuk mengatasi perusahaan akan bangkrut Angka terlalu besar, tidak logis 7
PERHATIAN!
 Pada saat melakukan komparatif analisis, harus diperhatikan
adanya item yang bersifat temporer dalam jumlah besar
 Dalam contoh ini perhatikan item ‘beban restrukturisasi’.
Beban ini adalah biaya untuk memperbaiki struktur
permodalan perusahaan yang sedang mengalami masalah
keuangan
 Biaya jenis ini jarang sekali muncul, sehingga perlu
dikeluarkan dalam analisis kinerja tahunan
 Untuk itu perlu restatement laporan laba rugi (lihat tabel
berikut)

8
LABA RUGI - Restatement
Perkiraan 2019 2018 Perubahan Perubahan
      (Rp) (%)
Penjualan 13,406 14,538 (1,132) (7.8)
HPP 7,293 7,976 (683) (8.6)
Laba Kotor 6,113 6,562 (449) (6.8)
* Beban Penj. Umum & Adm. 3,303 3,912 (609) (15.6)
* Beban Riset & Developmen 922 1,230 (308) (25.0)
* Beban Restrukturisasi        
Laba Usaha 1,888 1,420 468 33.0
Biaya Bunga 110 98 12 12.2
Pend. Lain-lain 328 21 307 1,461.9
Laba Sblm. Pajak 2,106 1,343 763 56.8
Estimasi Pajak 716 48 668 1,391.7
Laba Bersih 1,390 1,295 95 7.33

9
Contoh Analisis Laba - Rugi
 Secara keseluruhan kinerja perusahaan mengalami peningkatan
yang terlihat dari kenaikan laba bersih perusahaan
 Laba bersih perusahaan naik (7,3%) sedangkan penjualan
mengalami penurunan (-7,8%). Hal ini menunjukkan bahwa secara
keseluruhan terjadi peningkatan efisiensi (kinerja) perusahaan, yang
dipengaruhi oleh faktor-2 beriikut:
 Meningkatnya efisiensi produksi, yang terlihat dari penurunan HPP
sebesar (-8,6%) melebihi penurunan penjualan (-7,8%) atau juga bisa
dilihat dari penurunan Laba kotor yang lebih rendah dari penurunan
penjualan
 Kinerja perusahaan dari kegiatan normal mengalami peningkatan, yang
dapat dilihat dari adanya peningkatan laba usaha, meskipun penjualan
mengalami penurunan. Hal ini karena adanya peningkatan efisiensi
dibidang Penjualan, Adm. Umum dan Riset & Pengembangan (yaitu
mengalami penurunan lebih besar dibanding penurunan penjualan).

10
ANALISIS (Lanjutan)
 Pendapatan lain-lain mengalami peningkatan lebih besar
dibanding biaya lain-lain (bunga). Kegiatan non rutin
memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan
 Kesimpulan: peningkatan kinerja perusahaan dalam hal lebih
terutama didorong kegiatan diluar aktivitas rutin (lain-lain)
perusaan dan efisiensi biaya operasional (Penjualan, Adm
Umum serta Riset & Pengembangan). Sedang dari kegiatan
produksi terjadi sedikit peningkatan efisiensi. Kenaikan kinerja
yang sumber utamanya dari non rutin ini tidak baik karena
tidak akan berkelanjutan.
 Efisiensi keseluruhan bersifat temporer
 Saran: Perusahaan harus meningkatkan penjualan dan jika
diperlukan meningkatkan biaya promosi serta Riset &
Pengembangan untuk mendukung pengembangan produk
baru dan penjualan

11
CARA ANALISIS di POSISI KEU
 Fokus analisis adalah pada komponen yang
proporsinya besar atau komponen yang mengalami
perubahan secara signifikan.
 Analisis komparatif Posisi Keuangan dilakukan pada sisi
aset dan sisi liabilitas dan ekuitas.
 Dari sisi aset, dapat diketahui komposisi investasi
perusahaan, yaitu apakah investasi terutama dalam aset
jangka pendek atau jangka panjang (aset tetap).
 Perusahan-perusahaan dalam industri yang padat modal
(capital intensive) umumnya memiliki komposisi aset non
lancar yang lebih besar dibanding perusahaan yang padat
karya (labor internsive).

12
CARA ANALISIS di POSISI KEU
 Analisis komparatif dari sisi liabilitas dan ekuitas dapat
mengetahui bagaimana perusahaan mendanai asetnya,
yaitu apakah dengan menggunakan utang atau modal
sendiri (ekuitas).
 Jika menggunakan utang, apakah utang jangka pendek
ataukah utang jangka panjang.
 Perusahaan yang padat modal umumnya mendanai
asetnya dari sumber dana jangka panjang, sedang
perusahaan yang padat karya dan yang berada pada
industri perdagangan umumnya mendanai asetnya
sebagian besar menggunakan sumber dana jangka
panjang

13
CARA ANALISIS di POSISI KEU
 Berdasarkan prinsip kesesuaian (matching principles),
hubungan antara struktur aset dan sumber pendanaan
didasarkan pada kondisi berikut:
1. Aset lancar yang diharapkan dilikuidiasi atau dicairkan
dalam waktu maksimal satu tahun seharunsya didanai
dengan menggunakan sumber dana liabilitas lancar
dan/atau saldo laba
2. Asset non lancar yang memiliki umur ekonomis lebih dari
satu tahun seharusnya didanai dengan menggunakan
liabilitas jangka panjang, penerbitan saham, dan/atau
saldo laba

14
KOMPARATIF POSISI KEUANGAN
POSISI KEUANGAN
Aset 2019 2018 Perubahan Rp Perubahan %
Kas 806 685 121 17.66%
Investasi Jk Pendek 391 458 (67) -14.63%
Piutang Usaha 1,346 1,266 80 6.32%
Persediaan 893 780 113 14.49%
Biaya dibayar dimuka 331 221 110 49.77%
Aset Lancar 3,767 3,410 357 10.47%
Investasi Jk Panjang 1,012 737 275 37.31%
Aset Tetap Bersih 2,721 2,293 428 18.67%
Aset Lain-lain 530 317 213 67.19%
Total Aset 8,030 6,757 1,273 18.84%

15
KOMPARATIF POSISI KEUANGAN
Liabilitas dan Ekuitas 2019 2018 Perubahan Rp Perubahan %
Hutang Jk Pendek 793 327 466 142.51%
Hutang Usaha 1,138 937 201 21.45%
Hutang Dividen 217 178 39 21.91%
Hutang Pajak 679 465 214 46.02%
Jumlah Liabilitas Jk Pendek 2,827 1,907 920 48.24%
Hutang Jk Panjang 124 118 6 5.08%
Pajak Tertunda 695 701 (6) -0.86%
Kepentingan Minoritas 549 510 39 7.65%
Total Liabilitas 4,195 3,236 959 29.64%
Modal Ekuitas (Nominal) 167 153 14 9.15%
Laba Ditahan 6,387 5,394 993 18.41%
Treasury Stock (2,719) (2,026) (693) 34.21%
Total Ekuitas 3,835 3,521 314 8.92%
Total Liabilitas dan Ekuitas 8,030 6,757 1,273 18.84%
16
Treasury stock adalah saham yang sudah diterbitkan namun dibeli kembali
Analisis di Posisi Keuangan
 Terjadi peningkatan kas (17,66%) yang kemungkinan besar dari hasil
penjualan surat berharga jangka pendek (-14,63%)
 Perusahaan melakukan investasi dalam aset jangka panjang, berupa
investasi jangka panjang (37,41%) maupun aset tetap (18,67%)
 Investasi ini sebagian besar didanai dari liabilitas jangka pendek (48,24%%)
serta sebagian dari Laba ditahan
 Penggunaan hutang jangka pendek untuk mendanai investasi jangka panjang
dapat membahayakan likuiditas perusahaan karena ketika hutang harus
dibayar, aset tersebut belum cukup menghasilkan pendapatan
 Perusahaan melakukan pembelian kembali saham (treasury stock) senilai
Rp.993 yang didanai dari Laba ditahan
 Pengelolaan piutang (manajemen piutang) relatif menurun atau kurang
efektif, karena terjadi peningkatan piutang (6,32%) sedangkan penjualan
mengalami penurunan (7,8%). Demikian juga dengan pengelolaan/
manajemen Persediaan kurang efektif  dimana penjualan menurun
(7,8%) sementara persediaan meningkat sebesar 14,49%

17
18

Anda mungkin juga menyukai