Anda di halaman 1dari 10

Diskrminasi

Mahasiswa papua dengan kata kata


“rasis”
KELOMPOK 5
Menjelaskan apa aja sih?

1 PENGANTAR 5 DAN KESIMPULAN


YGY
2 LATAR BELAKANG

3 KRONOLOGI
PERISTIWA
4 SOLUSI KASUS
Pengantar
kami mengangkat salah satu kasus diskriminasi ras yang ada
diIndonesia,yang dianggap melanggar HAM (Hak Asasi
Manusia) karena ada seseorang oknum yang diduga
melakukan tindak Diskriminasi ras (RASIS) dan
menyebarkan hoaks dan provokasi dalam kaitannya dengan
Papua kepada mahasiswa asal papua yang menetap
diasrama,Surabaya ini adalah salah satu materi yang cocok
untuk disampaikan kepada teman teman hari ini agar
dijadikan pembelajaran untuk tidak perlu adanya
Diskriminasi ras untuk menjatuhkan satu ras dengan ras yang
lain hanya karena tidak suka dengan suatu ras dan
menganggap rasnya lebih tinggi dari ras yang lain
(ETNOSENTRIS).
Yuk simak video
berikut
Latar belakang
Dari beberapa sumber yang telah kami perdalam ternyata penyebab
konflik atau kasus ini dipicu dengan adanya seseorang oknum yang
diduga melakukan tindak Diskriminasi ras (RASIS) dan
menyebarkan hoaks dan provokasi dalam kaitannya dengan
Papua,mereka mengatakan bahwa mahasiswa yang berasal dari
papua itu sudah mematahkan bendera merah putih dan
membuangnya ke selokan didepan asrama mereke, lalu ada
beberapa perwakilan massa yang menfoto hal tersebut dan foto
tersebut pun dengan cepat beredar ke grub grub WhatsApp.namun
pada saat massa sudah berkumpul tiang bendera itu sudah dicor
dan kembali berdiri tegak ke tempatnya semula,tak berhenti disitu
saja masalahnya,satpol pp disusul dengan beberapa tentara datang
ke lokasi kejadian mereka merusak pagar,memaki,bahkan
mengeluarkan kata kata rasis dengan berkata “MONYET”
Video lagi ya heheh
Kronologi peristiwa versi
lite
Mahasiswa Papua yang sedang berkumpul di Asrama Kamasan Surabaya, dikepung oleh beberapa aparat.
Saya tidak tahu apakah TNI, Polri. Tapi juga ada penyerangan dari Ormas reaksioner juga," kata Surya dalam
konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/8).Surya menjelaskan, awal mula pengepungan itu
disebabkan oleh perusakan Bendera Pusaka yang terletak di depan Asrama. Pihak aparat pun menduga
perusakan Bendera Pusaka dilakukan oleh oknum mahasiswa di asrama.Surya menyayangkan pengepungan
tersebut. Menurutnya, aparat tidak melakukan investigasi mendalam terlebih dulu terkait perusakan Bendera
Pusaka. Selain itu, aparat juga 'membiarkan' ormas reaksioner yang turut melakukan pengepungan.Parahnya
lagi, kata dia, aparat justru ikut menyerang asrama yang disertai tembakan gas air mata."Saya menyayangkan,
pihak aparat yang ada di lokasi sebelumnya tidak melakukan proses penanyaan atau investigasi kepada
mahasiswa di asrama terlebih dahulu. Bukannya mengamankan penyerangan, tapi malah menembakkan gas
air mata, dan ikut menyerang," katanya.Surya lebih jauh mengatakan pengepungan dan penyerangan ini juga
diiringi perusakan berbagai fasilitas asrama. Para pengepung juga beberapa kali melontarkan makian bernada
rasis kepada mahasiswa Papua."Penembakan gas air mata berkali-kali, dan juga perusakan fiber di pagar
asrama. Makian bernada rasis pun terus dilakukan," ujarnya.Surya menambahkan, pihaknya mencatat ada 43
mahasiswa yang terjebak di asrama. Mereka bertahan dan mengamankan diri di dalam asrama tanpa makan
dan minum semalaman."Mereka tidak makan dan minum semalaman, tidur di emperan lantai asrama yang
masih ada gas air matanya. Tak bisa keluar karena dikepung, ada anjing penjaga juga di depan pagar, mereka
Solusi
Quotes
Menyelesaikan melalui jalur -Michel Eyquem d
e
damai Montaigne-
Aparat seharusnya melakukan investigasi “Di dunia ini tak
pernah ada dua
d ap a t y a ng s am a,
pe n
a
Tak mudah termakan hoax demikian pula pad
tau
dua helai rambut a
dua butir biji padi;
g
kualitas yang palin
Menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang
ada
universal adalah
menerapkan ideologi Negara indonesia, yaitu keberagaman.”
Pancasila
kesimpulan
Dari kasus tersebut kita dapat mengambil kesimpulan
bawasanya
Banyak pelanggaran hak asasi manusia yang belum
terselesaikan, dan meningkatnya marginalisasi dan diskriminasi
terhadap orang Papua, masih belum terselesaikan. Kami
menyimpulkan bahwa pemerintah perlu mengubah pendekatan
keamanan terhadap konflik Papua
Kesimpulan
, dan menyarankan pemerintah melakukan pendekatan
humanis yang menyentuh akar penyebab konflik tersebut
serta
Kita sebagai masyarakat harus bisa menghilangkan
pemikiran yang cenderung memandang buruk orang
papua hanya karena kulitnya yang hitam.
Thank You

yuk ingat ingat kembali kata kata dari pak Soekarno:


“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi
perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri.”

Anda mungkin juga menyukai