Anda di halaman 1dari 39

Kelompok 2

KARBOHIDR
Caren Putri gracia (10)
Chika Rizki Amanda (11)
Dea Anggareta (12)
Desti Anggi S (13)
Deswita Selly (14)

AT
Devita Sulistiani (15)
Dita Syahrani (16)
Elvira Zaskia S (17)
Essy Ananta (18)

Here is where your


presentation begins
TABLE OF CONTENTS

01 02 03 04 05
PENGERTIAN PENGGOLONGAN SIFAT-SIFAT REAKSI KEGUNAAN
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT
01
PENGERTIAN
KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT
Merupakan polimer alami yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat memiliki
rumus molekul Cn(H2O)n. Nama karbohidrat berasal dari karbon dan hidrat (air). Namun,
atom karbon tidak mengikat air (H2O) melainkan atom H dan molekul OH. Karbohidrat juga
dikenal sebagai sakarida, yang berarti gula.
02
PENGGOLONGAN
KARBOHIDRAT
PENGGOLONGA
N
KARBOHIDRAT
Berdasarkan sifat hidrolisisnya, karbohidrat
digolongkan menjadi empat, yaitu:

• Monosakarida
• Disakarida
• Oligosakarida
• Polisakarida
MONOSAKARIDA
Adalah karbohidrat yang tersusun dari satu unit gula dan tidak dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana lagi.

Contoh monosakarida: Glukosa, Fuktosa, Pentosa dan Galaktosa.

Penamaan monosakarida didasarkan pada jumlah atom karbon yang


dimilikinya dan gugus fungsinya.
PENAMAAN MONOSAKARIDA
• BERDASARKAN GUGUS FUNGSIONAL
Jika memiliki gugus fungsi aldehid (-COH) maka digolongkan dalam golongan aldosa. Jika memiliki gugus fungsi keton
(-CO) maka digolongkan dalam golongan ketosa.

• BERDASARKAN JUMLAH ATOM C


Berdasarkan jumlah atom C yang dimilikinya, monosakarida digolongkan menjadi tritosa- (memiliki 3 atom C), tretosa-
(memiliki 4 atom C), pentosa- (memiliki 5 atom C), dst.

Jumlah Atom C Aldosa Ketosa


3 (triosa) Aldotrosa (gliseraldehida) Ketotritosa (dihidroksiaseton)

4 (tetrosa) Aldotretosa (eritrosa, treosa) Ketotretosa (eritulosa)

5 (pentosa) Aldopentosa (ribose, arabinosa) Ketopentosa (ribulosa)

6 (heksosa) Aldoheksosa (glukosa, manosa, galaktosa) Ketoheksosa (fruktosa)

7 (heptosa) Aldoheptosa Ketohepsosa


CONTOH

*Berdasarkan gugus fungsional


Struktur monosakarida digambarkan Emil Fischer secara alifatik, sedangkan Haworth
menggambarkan secara siklik. Berdasarkan letak gugus –OH terakhir, monosakarida struktur
Fischer dibagi menjadi dua, yaitu D (dekstro = kanan) dan L (levo = kiri). Kedua senyawa tersebut
berperan sebagai isomer satu sama lain. Contoh rumus Fischer sebagai berikut.
Molekul karbohidrat lebih stabil dalam bentuk siklik. Rumus Haworth menggambarkan struktur
lingkar karbohidrat dengan ikatan antara C pertama dengan O-hidroksil pada atom C kelima. Nama
monosakarida didasarkan pada posisi gugus –OH pada atom C pertama. Jika posisi gugus –OH
pada atom C pertama mengarah kebawah disebut struktur . Akan tetapi, jika gugus –OH mengarah
keatas disebut struktur . Contoh rumus Haworth sebagai berikut.
MONOSAKARIDA DI ALAM
1. Glukosa
Glukosa merupakan aldoheksosa yang juga dikenal dengan nama dekstrosa karena bersifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan. Glukosa terdapat dalam gula merah, madu, buah anggur, dan serum darah. Glukosa tidak
bersifat higroskopis dan termasuk gula pereduksi. Glukosa tidak mudah meleleh, dapat larut dalam air, dan berasa
manis. Glukosa dimanfaatkan dalam pembuatan permen, biscuit, dan roti.

2. Pentosa
Senyawa pentosa tidak terdapat di alam dalam keadaan bebas. Contoh senyawa aldopetosa antara
lain arabinosa, xilosa, ribose, dan 2-deoksiribosa.
MONOSAKARIDA DI ALAM
3. Fruktosa
Fruktosa dikenal dengan nama levulosa karena merupakan heksosa yang bersifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kiri. Fruktosa terdapat dalam sari buah dan madu. Fruktosa merupakan jenis gula yang
paling manis. Fruktosa digunakan dalam pembuatan minuman ringan/softdrink dan sirop.
MONOSAKARIDA DI ALAM
4. Galaktosa
Galaktosa merupakan monosakarida yang dihasilkan dari proses hidrolisis gula susu (laktosa)
sehingga tidak ditemukan dalam keadaan bebas. Galaktosa bersifat memutar bidang polarisasi ke kanan
dan termasuk gula pereduksi. Jika dibandingkan dengan glukosa, galaktosa kurang manis dan kurang larut
dalam air.
MONOSAKARIDA DAPAT MENGALAMI REAKSI-REAKSI KIMIA,
SEPERTI:
a. Mutarotasi Monosakarida mengandung gugus hidroksil yang dapat
Apabila dilarutkan dalam air, monosakarida mengalami reaksi seperti alcohol. Monosakarida dapat
dapat memutar budang polarisasi. membentuk ester dengan asam organic dan anorganik.

b. Oksidasi e. Pembentukan Glikosida


Aldehida dan Alkohol primer dapat dioksidasi menjadi asam Tiap-tiap molekul monosakarida dapat saling berikatan
karboksilat. Gugus aldehida membentuk rantai panjang melalui ikatan glikosida.
pada karboksilat lebih mudah dioksidasi
daripada gugus alkohol primernya.

c. Reduksi
Gugus aldehida atau keton dapat direduksi menjadi alkohol.

d. Pembentukan Ester
DISAKARIDA

Disakarida merupakan karbohirat yang tersusun atas dua molekul monosakarida. Contoh
disakarida adalah sukrosa, maltosa, selobiosa dan laktosa.

1.Sukrosa
Sukrosa adalah gula pasir yang kita kenal dan berasal dari gula tebu atau gula bit. Sukrosa
juga terdapat dalam gula aren, gula kelapa, Madu, nanas dan wortel. Sukrosa dapat dihidrolisis
mengunakan enzim sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa. Sukrosa bukan termasuk gula
perekdusi.

2. Maltosa
Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa larut dalam air
dan mempunyai rasa lebih manis dibandingkan laktosa, tetapi kurang manis dibandingkan
sukrosa. Maltosa termasuk gula pereduksi.
DISAKARIDA
3. Selobiosa
Selobiosa merupakan disakarida yang terdiri atas dua molekul glukosa. Perbedaanya
dengan maltose adalah ikatan glikosida pada selobiosa merupakan ikatan  (beta),
sedangkan ikatan glikosida pada maltose adalah  (alfa). Selobiosa diperloleh dari hasil
hidrolisis parsial selulosa oleh enzim selulose. Enzim yang dihasilkan oleh bakteri dan
jamur ini dapat memutuskan ikatan -glikosida. Rayap dan hewan pemamah biak (sapi dan
kambing) memiliki bakteri yang dapat menghasilkan enzim selulose dan mengunakan
selulosa sebagai sumber glukosa.

4. Laktosa
Laktosa merupakan disakarida yang tersusun atas glukosa dan galaktosa. Laktosa
disebut gula susu karena terdapat dalam susu sapi dan susu ibu. Laktosa diuraikan oleh
enzim laktase. Jika kekurangan enzim lactase dalam tubuh, gula susu tidak dapat dicerna.
penyakit ini disebut galaktosemia.
OLIGOSAKARIDA
Golongan oligosakarida terdiri atas 3-10 monosakarida yang saling berkaitan dan sulit dicerna oleh tubuh.

1. Rafinosa
Rafinosa merupakan trisakarida yang tersusun atas galaktosa, glukosa, dan fruktosa. Hidrolisis rafinosa oleh enzim sukrase
menghasilkan fruktosa dan melibiose. Hasil hidrolisis sempurna dapat diperoleh menggunakan enzim sukrase dan melobiosa.
Rafinosa tidak termasuk gula pereduksi. Rafinosa terdapat buah bit dan tepung biji kapas.

2. Stakiosa
Stakiosa merupakan tetrasakrida yang terdiri atas 2 molekul glaktosa ,1 molekul glukosa, dan 1 molekul fruktosa. Gula rafinosa
dan stakiosa sukar di serap dalam proses pencernaan sehingga dapat menyebabkan terjadinya fermentasi dan pembentukan gas di
dalam perut. Tidak memiliki sifat mereduksi.

3. Verbaskosa
Verbaskosa merupakan pentasakarida dari tumbuhan yang terdiri atas 3 molekul galaktosa,1 molekul glukosa, dan1
molekul fruktosa.
POLISAKARIDA

Merupakan polimer alam yang tersusun atas unit-unit monosakarida membentuk


rantai panjang melalui reaksi kondensasi. Umumnya, polisakarida mempunyai
molekul lebih besar dan lebih kompleks dinbandingkan monosakarida, disakarida
maupun oligosakarida. Ada dua golongan polisakarida, yaitu homopolisakarida
yaitu polisakarida yang mengandung satu jenis monosakarida. Dan
heterosakarida, yaitu polisakarida yang mengandung beberapa jenis
monosakarida.
POLISAKARIDA
a. Amilum (pati)
Amilum atau pati (starch) tersusun atas molekul-molekul -D-glukosa. Berbentuk granula yang
terdiri atas dua polisakarida, yaitu amilosa (tidak bercabang) dan amilopektin (bercabang).
Sifat pati:
1) Sedikit latut dalam air dingin. Jika suspensi dalam air dipanaskan, akan membentuk gel.
Pemanasan lebih lanjut dengan cukup air menghasilkan koloid bersifat optis aktif memutar
polarisasi ke kanan.
2) Daya reduksi sangat kecil.
3) Mudah diuraikan menjadi glukosa.
4) Menghasilkan warna biru saat direaksikan dengan larutan iodin.
Pati terdapat pada beras, kentang, sagu, ubi kayu, jagung, dan gandum. Berfungsi sebagai makanan
cadangan bagi tumbuhan serta sumber karbohidrat bagi hewan dan manusia.
POLISAKARIDA
b. Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang terbentuk serabut (serat), bersifat kenyal/liat, dan tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut Schweitzer. Selulosa terdapat dalam dinding sel pelindung, seperti
batang, dahan dan daun dari tumbuh-tumbuhan.
Contoh:
1) Kayu tersusun dari selulosa (50%) dan polimer lain.
2) Kertas saring hamper mengandung 100% selulosa.
3) Kapas (katun) mengandung 90% selulosa.
Selulosa dan amilum mengandung monomer yang sama, yaitu D-glukosa. Perbedaanya terletak
pada ikatan glikosidanya berbentuk ikatan (alfa), sedangkan ikatan glikosida pada selulosa
berbentuk ikatan (beta)
Hidrolisis selulosa secara biologi dapat terjadi dengan adanya enzim selulose. Enzim ini dihasilkan
oleh mikrooragnisme yang terdapat pada rayap dan hewan pemamah biak
POLISAKARIDA

c. Glikogen
glikogen tersusun atas glukosa dan bersifat optis aktif
karena dapat memutar polarisasi ke kanan. Glikogen mudah larut
dalam air panas . Larutannya dapar mereduksi larutan Fehling.
Reaksi hidrolisis glikogen dengan asam encer menghasilkan
glukosa, sedangkan reaksi hidrolisis dengan enzim amilosa
menghasilkan maltose. Glikogen lebih banyak terdapat pada
manusia dan hewan daripada tumbuhan
POLISAKARIDA
d. Kitin
Tersusun atas monomer-monomer N-asetil glukosamin (2-asetamida-2-deoksi-D-
glukosa) yang terikat oleh ikatan glikosida pada posisi (1-4). Strukturnya mirip dengan
selulosa, tetapi jenis gugus yang terikat pada atom atom karbon nomor 2 berupa gugus
asetamida (-). Banyak ditemukan dalam cangkang hewan Arthropoda. Ada atau tidaknya
kitin dapat diidentifikasi dengan reaksi warna Van Wesslink.
03
SIFAT-SIFAT
KARBOHIDRAT
SIFAT FISIK

● Berwarna putih atau putih kecoklatan ● Monosakarida dan disakarida memiliki


● Berwujud padat pada suhu kamar rasa manis.
● Karbohidrat monosakarida dan ● Bersifat optis aktif atau dapat memutar
aligosakarida dapat larut dalam air cahaya terpolarisasi.
maupun etanol/alkohol. Tapi ● Tingkat kemanisan karbohidrat
karbohidrat jenis ini tidak larut di berbeda-beda. Monosakarida,
dalam cairan organik misalnya pada disakarida, dan oligosakarida berasa
ether, chloroform, benzene. manis dan larut dalam air. Polisakarida
berasa tawar dan tidak larut dalam air.
SIFAT KIMIA

● Monosakarida dan beberapa disakarida ● Monosakarida dapat bereaksi dengan


bersifat reduktor dan mempunyai sifat basa dan alkohol
mereduksi terutama dalam suasana ● Dapat mengalami hidrolisis, fermentasi
basa dan oksidasi
● Jika dipanaskan dengan asam kuat
yang pekat dapat mengalami reaksi
dehidrasi
● Bereaksi dengan senyawa asam
membentuk senyawa ester
SIFAT KIMIA

a. Hidrolisis: polisakarida disakarida monosakarida.


b. Fermantasi: glokosa etanol +
c. Dehidrasi: karbohidrat karbon +
d. Oksidasi: reaksi oksidasi karbohidrat menghasilkan asam.
e. Reaksi karbohidrat dengan hidroksida logam mengakibatkan karbohidrat teroksidasi,
sedangkanhidroksida logam akan tereduksi.
04
REAKSI
IDENTIFIKASI
KARBOHIDRAT
REAKSI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

1. Uji Molisch
Bertujuan membuktikan adanya karbohidrat secara kuantitatif. Dilakukan
dengan cara mencampurkan sampel dengan pereaksi Molisch. Selanjutnya,
campuran tersebut ditambah asam sulfat pekat. Uji positif adanya kaarbohidrat
ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu. Dehidrasi pentose oleh
asam sulfat menghasilkan furfural, sedangkan dehidrasi heksosa menghasilkan
hidroksi metil furfural. Senyawa furfural tersebut akan bereaksi dengan -naftol
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu.
REAKSI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

2. Uji Iodin
bertujuan membuktikan adanya polisakarida (Amilum, glikogen, dekstrin).
Reaksi yang terjadi merupakan pembentukan kompleks adsorpsi berwarna
spesifik oleh polisakarida. Reaksi iodin dengan amilum atau pati menghasilkan
warna biru, dengan dekstrin menghasilkan warna merah, serta dengan glikogen
dan Sebagian pati menghasilkan warna coklat.
REAKSI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

3. Uji Gula Pereduksi


Bertujuan membuktikan adanya gula pereduksi, missal glukosa, fruktosa,
galaktosa, maltose, dan laktosa. Pereaksi yang digunakan adalah pereaksi
fehling dan pereaksi tollens. Uji positif dengan pereaksi fehling menghasilkan
endapan merah bata (CO). Uji positif terhadap pereaksi tollens menghasilkan
cermin perak. Senyawa sukrosa, amilum dan selulosa tidak bereaksi dengan
pereaksi fehlings dan tollens.
REAKSI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Uji gula pereduksi juga dapat dilakukan dengan pereaksi Benedict. Pereaksi
Benedict terbuat dari larutan natrium karbonat, natrium sitrat dan tembaga (II)
sulfat pentahidrat. Jika sampel tidak mengandung gula pereduksi, hasil uji
warna biru, akan tetapi jika sampel mengandung gula pereduksi akan terbentuk
endapan yang berwarna hijau, kuning atau merah bata tergantung
konsentrasinya dalam sampel. Pereaksi Benedict lebih cepat digunakan dalam
uji diabetes melalui urin dari pada pereaksi Fehling
REAKSI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

4. Uji Bial

Bertujuan mengetahui adanya pentose yang ditandai


dengan warna biru. Dalam pengujian ini pentose didehidrasi
oleh asam sulfat pekat sehingga menghasilkan furfural.
Selanjutnya, hasil dehidrasi (furfural) bereaksi dengan
orsinol (3,5-dihidroksi toluena) membentuk kompleks
berwarna biru.
REAKSI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

5. Uji Seliwanofff

Bertujuan mengetahui adanya ketosa (fruktosa) atau


membedakan antara glukosa dengan fruktosa. Fruktosa
dalam sampel akan didehidrasi oleh HCl pekat menghasilkan
hidroksimetil furfural dan dengan penambahan resorsinol
akan menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah.
Sementara itu reaksi HCl dengan glukosa menghasilkan
warna merah.
REAKSI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

6. Uji Osazon

Bertujuan memebedakan jenis karbohidrat berdasarkan


gambar kristalnya. Semua karbohidrat yang mempunyai
gugus aldrhid atau keton bebas akan membentuk hidrazon
atau oazon saat dipanaskan Bersama fenilhidrazin berlebih.
Tiap-tiap osazon akan membentuk kristal dengan titik lebur
yang spesifik. Sukrosa tidak membentuk osazon karena
gugus aldehid atau keton tidak berada dalam keadaan bebas.
REAKSI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

7. Uji Asam Musat

bertujuan membedakan antara glukosa dengan


galaktosa. Uji ini menggunakan asam nitrit pekat. Reaksi
karbihidrat dengan asam nitrit pekat menghasilkan asam
musat yang larut dalam air, kecuali laktosa dan galaktosa.
Asam musat dari laktosa dan galaktosa tidak dapat larut air.
Reaksi asam nitrat dengan glukosa menghasilkan asam
sakarat yang larut dalam air.
05
KEGUNAAN
KARBOHIDRAT
KEGUNAAN KARBOHIDRAT

1. Memberikan energi

2. Menunjang fungsi otak

3. Meningkatkan gula darah dan merangsang produksi insulin

4. Mengatur metabolisme lemak

5. Membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur gerak peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses

6. Melindungi protein agar tidak terbakar sebagai penghasil energi

7. Serta membantu menyerap kalsium


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai