Anda di halaman 1dari 12

KONSEP BIMBINGAN KONSELING

KOMUNITAS

Bersama: Dr. H. Aep Kusnawan, S.Ag, M.Ag, CPCE.


Dosen S2 Bimbingan Konseling Islam UIN Bandung
HP. 082118685787/081321235040, email: aep_kusnawan@uinsgd.ac.id

Disampaikan pada Perkuliahan Kedua


Prodi Prodi S2 Bimbingan Konseling Islam
Asumsi Konseling Komunitas
 Asumsi pertama yaitu bahwa interaksi antara klien dengan lingkungan dapat berdampak positif
maupun negatif. Lingkungan merupakan sumber belajar dan dukungan bagi setiap individu.
Interaksi yang terjadi antara individu dan lingkungannya secara terus-menerus, akan bisa membantu
atau membahayakan tumbuh kembang individu. Karena adanya interaksi tersebut konselor
komunitas berpendapat bahwa tidaklah efektif membantu orang tanpa berurusan dengan masyarakat
tempat orang tersebut berada. Maka harus ada interaksi antara layanan yang ditujukan langsung
kepada individu dengan layanan yang diberikan secara tidak langsung yaitu melalui upaya
mengubah masyarakat.
 Asumsi kedua yaitu bahwa pelayanan dengan menggunakan pendekatan multifaceted lebih efisien
dibandingkan dengan hanya menggunakan satu pendekatan. Multifaceted approach merupakan satu
jenis layanan yang memiliki banyak sisi, sehingga konselor komunitas tidak hanya menggunakan
satu jenis pendekatan dalam memberikan layanan konseling kepada masyarakat, melainkan dapat
menggunakan metode-metode yang berbeda. Menggunakan multifaceted berarti melayani individu
dan komunitas atau masyarakat secara keseluruhan.
Asumsi Konseling Komunitas
 Asumsi ketiga yaitu bahwa pencegahan lebih efisien daripada pengulangan
kembali. Pencegahan bertujuan untuk menghindari datangnya masalah-
masalah tertentu, atau untuk menjaga kesulitan-kesulitan umum di antara
anggota-anggota masyarakat yang dilayani.
 Asumsi keempat yaitu bahwa konseling komunitas dapat diterapkan dalam
berbagai situasi. Masyarakat didefinisikan sebagai sebuah sistem tempat
orang-orang saling bergantung, berkelompok dan berorganisasi dengan
tujuan memenuhi kebutuhan primer individu, mempengaruhi kehidupan
sehari-hari individu, dan bertindak sebagai perantara individu dan
masyarakatnya.
Menurut Hershensen (2000), komunitas sebagai lingkungan yang
mempengaruhi setiap individu memiliki kekuatan yang dapat berfungsi
untuk meningkatkan dan mengembangkan individu baik secara pribadi
maupun sosial.
Pengertian Community Counseling

 Community counseling merupakan sebuah layanan yang berupaya membantu individu


dengan memanfaatkan sumber daya masyarakat. Lewis & Lewis (1977).
Dalam layanan tersebut potensi yang ada di masyarakat benar-benar difungsikan untuk
saling membantu satu sama lain, baik sebagai konselor maupun sebagai klien.
 Blocher dan Biggs (Lewis dan Lewis, 1977) mendefinisikan konseling komunitas
sebagai penerapan prinsip-prinsip konseling dan praktik di lembaga, organisasi, atau
pengaturan praktik individu yang berada di masyarakat, dan berinteraksi dengan
masyarakat di sekitarnya.
Pendekatan- pendekatan perlu ada dalam pengaturan praktik, orientasi, fokus intervensi, dan
keterampilan khusus, dengan klien dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi,
atau segmen yang mencari bantuan.
Tujuan Konseling Komunitas

 Membantu anggota masyarakat agar hidup lebih


efektif baik bagi dirinya sendiri maupun bagi
lingkungannya.
 Mencegah masalah yang sering muncul dan
dialami oleh klien di dalam masyarakat, dengan
melakukan perubahan-perubahan pada
lingkungan (Hershensen, 1996).
Focus Konseling Komunitas
 Kenyataan tersebut berdampak pada kegiatan dan pandangan konselor baik sebagai diri
mereka sendiri atau sebagai pekerja. Sehingga ada dimensi baru yang ditambahkan yaitu
interaksi antara konselor dan klien individu, karena konselor sekarang harus
berkonsentrasi pada menilai hubungan antara klien dan sistem sosialnya.
 Lingkungan juga tidak dianggap sebagai sebuah realitas yang diam dan tidak bergerak,
melainkan sebuah realitas yang dapat melakukan penyesuaian.
 Konselor dan klien berpartisipasi dalam ekplorasi bersama menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut: (1) sejauh mana individu mampu menyelesaikan masalah
melalui perubahan pribadi? (2) apa sumber daya lingkungan yang tersedia untuk
membantu individu? (3) solusi apa yang selain mampu mengubah individu juga mampu
mengubah lingkungan? (4) bagaimana tindakan konselor dan konseli agar dapat
membaca perubahan yang dilakukan oleh lingkungan.
Pendekatan dalam konseling komunitas

Menurut Blocher dan Biggs (Lewis dan Lewis, 1977), ada beberapa pendekatan dalam mendefinisikan
konseling komunitas, yaitu:
 Pendekatan yang berusaha mendefinisikan konseling komunitas dengan pengaturan dimana
konseling dipraktikan di suatu lembaga masyarakat dibedakan dari sekolah atau perguruan tinggi. 
 Pendekatan lain mendefinisikan konseling komunitas dengan fokus khusus intervensi komunitas
yang berbeda yaitu fokus hanya pada individu dan keluarga.
 Pendekatan ketiga mendefinisikan konseling komunitas sebagai orientasi tertentu, terhadap
konseling (proaktif, multiface, peka terhadap lingkungan, dan memberdayakan), yang dapat
dipegang oleh konselor yang bekerja dengan populasi klien di seting apapun.
 Pendekatan keempat mendefinisikan konseling komunitas sebagai seperangkat keterampilan
tertentu dalam kesehatan masyarakat. Keterampilan berasal dari ilmu-ilmu sosial seperti:
antropologi dan sosiologi; diterapkan di bidang rekayasa sosial seperti: organisasi masyarakat, dan
pengembangan sumber daya manusia.
Orientasi Bimbingan Konseling Komunitas
Menurut McLeod (2006) tiga orientasi teoretis utama konseling yaitu psikodinamik, humanistik, dan
kognitif-behavioral merepresentasikan pendekatan yang berbeda satu sama lain dalam teori dan
praktik menangani kelompok.
 Teori psikodinamik yang dipelopori oleh Bion, Foulkes dan Jacques, ide kuncinya terfokus kepada
kelompok sebagai kesatuan. Ketika pasien individual dalam psikoanalisis menunjukkan penolakan
terhadap realitas, demikian pula halnya dengan kelompok.
 Pendekatan humanistik memberikan perhatian khusus kepada pertumbuhan dan perkembangan.
Tujuan utama kelompok kerja berbasis humanistik adalah penciptaan cultural island ‘pulau
kultural’, tempat seseorang dapat bereksperimen dengan berbagai perilaku yang berbeda, membagi
pengalaman, dan menerima umpan balik dari orang lain dalam seting di luar kehidupan sehari-hari.
 Pendekatan kognitif-behavioral menaruh perhatian pada penggunaan kelompok untuk membantu
perubahan perilaku klien. Di dalamnya terdapat komponen didaktik tempat ketua kelompok
memberikan pengajaran dan contoh keterampilan yang sesuai.
Jenis Layanan Konseling Komunitas

Menurut Lewis dan Lewis (1977) terdapat empat jenis layanan dalam community conseling yaitu :
 Direct Community Services adalah layanan langsung kepada masyarakat berupa program
pendidikan untuk semua kalangan. Program ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat
mendapatkan informasi pengetahuan dan keterampilan dari sesama anggota masyarakat dengan
cara berpartisipasi dalam kegiatan dan mendapatkan pengalaman baru. Layanan ini disebut juga
Pendidikan Masyarakat.
 Indirect Community Services adalah layanan kepada masyarakat secara tidak langsung yaitu
dengan pengorganisasian masyarakat sebagai upaya untuk membuat seluruh masyarakat lebih
responsif terhadap kebutuhan para anggotanya (organisasi masyarakat)
 Direct Client Services adalah layanan langsung kepada klien berupa program konseling yaitu
khusus bagi individu atau kelompok yang memerlukan bantuan.(Konseling Klien)
 Indirect Client Services adalah layanan tidak langsung kepada klien yaitu berupa program
advokasi, yang melakukan intervensi secara aktif dalam lingkungan individu tertentu, atau
kelompok yang memungkinkan kebutuhan khusus mereka terpenuhi. (Advokasi Klien).
Jenis Layanan Konseling Komunitas

Menurut Lewis dan Lewis (1977) community conseling yaitu :


 Walk-In Counseling Center, merupakan layanan konseling yang diberikan kepada individu
dan keluarga selama 24 jam sehari. Layanan ini dilakukan oleh para konselor dan relawan.
 Alternative Shelter Care, Merupakan layanan penampungan hidup melalui jaringan
komunitas panti asuhan baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Tempat
ini diperuntukkan bagi remaja perempuan berusia 12 s.d. 18 tahun, dengan daya tampung
sepuluh orang.
 Teen Health Clinik, Klinik Kesehatan Remaja memberikan layanan berupa pemberian
informasi, konseling dan pelayanan medis kepada para remaja wanita
 maupun pria selama beberapa kali dalam seminggu. Informasi yang diberikan meliputi:
seksualitas dan alat reproduksi manusia, konseling kontrasepsi, diagnosis dan pengobatan,
tes kehamilan, perawatan prakelahiran dan parenting skills.
Jenis Layanan Konseling Komunitas

Menurut Lewis dan Lewis (1977) community conseling yaitu :


 Outreach Projects, merupakan layanan konseling dan perawatan serta penampungan bagi individu
dan keluarga di pinggiran kota yang jauh dari kota proyek.
 Specialized Group Services, merupakan layanan kelompok khusus sebagai program kegiatan ekstra di
luar program yang ada, dengan maksud meningkatkan efektivitas program-program yang ada tersebut.
 Drug Emergency Response Program, merupakan program penanganan terhadap anak-anak muda yang
mengalami reaksi serius terhadap obat dan alkohol. Adapun konseling pencegahan obat terlarang
diberikan sebagai pendidikan di sekolah-sekolah dasar dan menengah.
 Youth Employment Program, merupakan layanan yang diperuntukkan bagi para pemuda pelamar
pekerjaan. Layanannya berfokus pada pemuda-pemuda yang baru lulus dari sekolah. Adapun program
yang diberikan berupa keterampilan untuk mencari pekerjaan, kesiapan dalam menghadapi
kekecewaan, pelatihan- pelatihan pekerjaan dan tentang lowongan pekerjaan, identifikasi keahlian,
penempatan dan konsultasi.
 LISTEN: A Youth Participation Project, merupakan layanan dengan melatih para pemuda agar mampu
terlibat dalam pengambilan keputusan.
 
Sekian
Terima Kasih

Wassalamu Alaikum Wr.Wb


12

marzukiwahid@yahoo.com Friday, February 3


, 2023

Anda mungkin juga menyukai