Anda di halaman 1dari 52

LAYANAN BK SMK

DALAM KURIKULUM OLEH


AIP BADRUJAMAN

MERDEKA
PERTANYAAN
KONSEP KURIKULUM MERDEKA?
IMPLIKASI KURIKULUM MERDEKA PADA LAYANAN BK DI SMK?
PERBEDAAN LAYANAN BK DALAM KURIKULUM MERDEKA DAN
KURIKULUM 2013?
BAGAIMANA GURU BK MENYELENGGARAKAN LAYANAN BK DI SMK?
TIGA OPSI KURIKULUM

Kurikulum 2013,
Kurikulum Darurat
Kurikulum Merdeka.
 Pembelajaran intrakurikuler yang beragam
 Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar
 Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan
berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kurikulum terdiri dari
kegiatan intrakurikuler,
projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan
ekstrakurikuler.

Tidak ada penjurusan di jenjang SMA, peserta didik akan memilih mata
pelajaran kelompok pilihan di Kelas XI dan XII /Pilihan kelas XI dan
XII di SMK. sesuai minat dan bakatnya dengan panduan guru
Bimbingan Konseling.
KURIKULUM MERDEKA

Mudah Dilakukan Fleksibilitas Sederhana

Sekolah memiliki wewenang Melakukan pembelajaran yang Kurikulum ini akan fokus
untuk mengembangkan dan sesuai dengan kemampuan pada membangun perilaku
mengelola kurikulum dan peserta didik (teach at the right /jiwa peserta didik dan
pembelajaran sesuai dengan level) dan melakukan pengembangan kompetensi
karakteristik satuan penyesuaian dengan konteks pada fasenya.
pendidikan dan peserta didik. dan muatan lokal.
IMPLIKASI PADA PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING?
PERAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
KURIKULUM MERDEKA

Berikut ini merupakan peran Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka di Sekolah, selain
menjalankan 4 (empat) komponen program dan 4 (empat) Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling.

Sebagai koordinator dalam


mewujudkan kesejahteraan
psikologis peserta didik (student
wellbeing) dan memfasilitasi
Bimbingan dan Konseling ikut
perkembangan peserta didik agar Nilai – nilai pada Layanan menjadi bagian dalam
mampu mengaktualisasikan Bimbingan dan Konseling sudah Penyusunan Perencanaan Projek
potensi dirinya dalam rangka mengacu kepada dimensi Profil Profil Pelajar Pancasila.
mencapai perkembangan secara Pelajar Pancasila.
optimal.
Mata Pelajaran Pilihan 144 JP kelas XI dan 108 JP kelas XII.

• PENYESUAIAN • ASESMEN
LAYANAN • PERANCANGAN
PERENCANAAN PROGRAM
INDIVIDUAL DAN • PENEGAKAN
DIAGNOSIS
PEMINATAN
• PEMINATAN DAN
KARIR
ORIENTASI TUJUAN BK
CAPAIAN LAYANAN
PROFIL PANCASILA VS STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

WILAYAH PERKEMBANGAN PROFIL PANCASILA


Landasan Hidup Religius BERIMAN BERTAQWA KONTEN
Landasan Perilaku Etis BERAKHLAK MULIA LAYANAN
Kematangan Emosi
Kematangan Intelektual BERNALAR KRITIS
Kesadaran Tanggung Jawab Sosial BERGOTONG ROYONG
Peran Sosial sebagai Pria atau Wanita
(Kesadaran Gender)
Pengembangan Pribadi MANDIRI
Kemandirian Perilaku Ekonomi
(Perilaku Kewirausahaan)
Wawasan dan Kesiapan Karir
Kematangan Hubungan dengan Teman BERKEBINHEKAAN
Sebaya GLOBAL STRATEGI
Kesiapan Diri untuk Menikah dan ……………………………….. LAYANAN
Berkeluarga
KREATIF
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN
NOMOR 028/H/KU/2021 TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN
PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN SMALB
SKKPD Aspek/Elemen Capaian Layanan Fase E (Kelas X) Capaian Layanan Fase F (Kelas XI-XII)
Mempelajari hal ihwal
ibadah.Mengembangkan pemikiran Menerapkan pengetahuan Menerapkan pengetahuan
tentang kehidupan keberagamaan atas dasar keyakinan keberagamaan serta mengajak teman
beragama.Melaksanakan ibadah atas yang dimiliki secara konsisten sebaya atas dasar keyakinan yang
keyakinan sendiri disertai sikap Landasan Hidup melalui sikap dan perilaku sehari dimiliki secara konsisten melalui
toleransi. Religius hari. sikap dan perilaku sehari hari.
Mengenal keragaman sumber norma
yang berlaku di masyarakat.
Menghargai keragaman sumber norma
sebagai rujukan pengambilan Berperilaku atas dasar keputusan yang
keputusan.Berperilaku atas dasar Berperilaku berdasarkan keragaman mengintegrasikan keragaman norma
keputusan yang mempertimbangkan Landasan sumber norma dan aspek etis dalam dan aspek etis dalam kehidupan
aspek-aspek etis. Perilaku Etis kehidupan sehari-hari. seharihari.
Mempelajari cara-cara menghindari
konflik dengan orang lain. Bersikap
toleran terhadap ragam ekspresi
perasaan diri sendiri dan orang lain. Mengembangkan ragam ekspresi
Mengekpresikan perasaan dalam cara- perasaan diri sendiri secara bebas Menyesuaikan ekspresi perasaan diri
cara yang bebas, terbuka dan tidak Kematangan dan terbuka tanpa menimbulkan dan orang lain secara tepat untuk
menimbulkan konflik. Emosi konflik menyelesaikan konflik.
Mempelajari cara-cara pengambilan Mengembangkan ragam alternatif
keputusan dan pemecahan masalah pengambilan keputusan dan
secara objektif.Menyadari akan pengentasan masalah secara objektif Mengembangkan ragam alternatif
keragaman alternatif keputusan dan menggunakan konsep ilmu pengambilan keputusan dan
konsekuensi yang dihadapinya. pengetahuan dan pengentasan pengentasan masalah secara objektif
Mengambil keputusan dan pemecahan Kematangan masalah secara objektif menggunakan konsep ilmu
masalah atas dasar informasi/data Intelektual menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar
secara objektif. perilaku belajar pengetahuan dan perilaku belajar serta konsekuensinya
Mempelajari keragaman interaksi
sosial.Menyadari nilai-nilai
persahabatan dan keharmonisan dalam Menunjukan kesamaan (equality)
konteks keragaman interaksi dan/atau kesetaraan (equity) dalam
sosial.Berinteraksi dengan orang lain Kesadaran Berinteraksi secara harmonis dengan berinteraksi dengan orang lain sesuai
atas dasar kesamaan (equality). Tanggung jawab orang lain sesuai hak dan kewajiban hak dan kewajiban
Mempelajari perilaku kolaborasi antar
jenis dalam ragam kehidupan.
Menghargai keragaman peran laki-laki
atau perempuan sebagai aset
kolaborasi dan keharmonisan
hidup.Berkolaborasi secara harmonis Menunjukkan kolaborasi secara Mendesain bentuk kolaborasi secara
dengan lain jenis dalam keragaman Kesadaran harmonis dengan lain jenis sesuai harmonis dengan lain jenis dalam
peran. Gender peran sosial. keberagaman peran sosial.
Mempelajari keunikan diri dalam
konteks kehidupan sosial.Menerima
keunikan diri dengan segala kelebihan Berperilaku secara tepat sesuai Mengelola dan Mengembangkan
dan kekurangannya.Menampilkan dengan kemampuan dan keunikan kemampuan dan keunikan diri yang
keunikan diri secara harmonis dalam Pengembangan diri dalam lingkungan sosial yang dimiliki dalam lingkungan sosial yang
keragaman. Pribadi lebih luas lebih luas

Mempelajari strategi dan peluang


untuk berperilaku hemat, ulet,
sungguh-sungguh, dan kompetitif
dalam keragaman kehidupan.
Menerima nilai-nilai hidup hemat, ulet,
sungguh-sungguh, dan kompetettif Perilaku
sebagai aset untuk mencapai hidup Kewirausahaan/ Membiasakan diri berperilaku Mendesain beberapa peluang
mandiri.Menampilkan hidup hemat, Kemandirian hemat, ulet, kompetitif dan wirausaha yang akan diambil untuk
ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif Perilaku kolaboratif untuk mengembangkan mencapai kemandirian secara
atas dasar kesadaran sendiri Ekonomis jiwa kewirausahaan finansial dan sosial
Mempelajari kemampuan diri, peluang
dan ragam pekerjaan, pendidikan dan
aktifitas yang terfokus pada
pengembangan alternatif karir yang
lebih terarah. Internalisasi nilai-nilai
yang melandasi pertimbangan
pemilihan alternatif Melatih diri menerapkan budaya Menyelaraskan perilaku diri dengan
karir.Mengembangkan alternatif kerja di lingkungan keluarga, sekolah kebutuhan bidang karier masa depan
perencanaan karir dengan dan teman sebaya sebagai landasan yang diminati baik bekerja,
mempertimbangkan kemampuan, Wawasan kesiapan karier antara bekerja, melanjutkan studi maupun
peluang dan ragam karir . Kesiapan Karir melanjutkan studi atau berwirausaha berwirausaha

Mempelajari cara-cara membina


kerjasama dan toleransi dalam
pergaulan dengan teman
sebaya.Menghargai nilai-nilai
kerjasama dan toleransi sebagai dasar Menunjukkan jalinan persahabatan
untuk menjalin persahabatan dengan Kematangan dengan teman sebaya antar budaya Mengembangkan kemampuan kerja
teman sebaya.Mempererat jalinan Hubungan dengan memperhatikan norma- sama yang harmonis dengan teman
persahabatan yang lebih akrab dengan dengan Teman norma dan nilai-nilai yang dijunjung sebaya antar budaya tanpa stereotip
memperhatikan norma yang berlaku. Sebaya tinggi bersama dan prasangka
Mengenal norma-norma pernikahan
dan berkeluarga. Menghargai norma-
norma pernikahan dan berkeluarga
sebagai landasan bagi terciptanya Menunjukan pemahaman tentang
kehidupan masyarakat yang Mencapai Mengeksplorasi norma-norma dan bentuk-bentuk kesiapan pernikahan
harmonis.Mengekspresikan kematangan dan kesiapan yang dibutuhkan dalam serta peran dan tanggung jawab
keinginannya untuk mempelajari lebih kesiapan diri pernikahan dan berkeluarga (agama, dalam pernikahan dan berkeluarga
intensif tentang norma pernikahan dan untuk menikah fisik, psikologis, sosio-ekonomi, ilmu (agama, fisik, psikologis, sosio-
berkeluarga. dan berkeluarga pengetahuan) ekonomi, ilmu pengetahuan)
PROJEK PEMBENTUKAN PROFIL
PANCASILA
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
BERBASIS PROJEK (PROJECT-BASED LEARNING)

Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara
menelaah suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan
investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.
Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan
produk dan/atau aksi.
TUJUH TEMA TERSEBUT
ADALAH:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/SMK).
2. Kearifan lokal (SD-SMA/SMK).
3. Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/SMK).
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/SMK).
5. Suara Demokrasi (SMP-SMA/SMK).
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI (SD-SMA/SMK).
7. Kewirausahaan (SD-SMA/SMK)
TUJUAN
Kepala satuan Pendidikan: acuan untuk fungsi pemimpin
pembelajaran (instructional leader) yakni mendampingi agar proses
pembelajaran berjalan dengan optimal, termasuk layanan BK
Guru BK: referensi dalam memberikan layanan, termasuk dalam
mengkoordinasikan layanan yang diberikan oleh pendidik, orang tua,
atau tenaga ahli yang dilibatkan
Pendidik: referensi dalam memberikan layanan bimbingan dan
konseling bagi para peserta didik
Pengawas: referensi untuk membantu proses pendampingan satuan
pendidikan
Hal-hal yang
bersifat teknis yang
Panduan
tidak tertera dalam
implementasi
panduanPermend
digunakan untuk
ikbud Nomor 111
professional
Tahun 2014 tentang
judgment
bimbingan dan
konseling
FILOSOFI BK DALAM
KURIKULUM MERDEKA

Mengakomodasi peserta didik untuk mampu memahami dan menerima diri sendiri
dan lingkungannya, mengembangkan potensi, merencanakan masa depan, dan
menyelesaikan permasalahan, untuk mencapai kemandirian dan kemaslahatan
peserta didik.
Bersifat fleksibel didasarkan pada pemikiran ki hajar dewantara = memerdekakan
manusia
Keleluasaan dalam menyesuaikan kurikulum dengan keragaman dan kebutuhannya.
Profil pelajar pancasila sebagai dasar untuk memberikan layanan
Guru BK harus menjadi teladan bagi peserta didik (ing
ngarsa sung tuladha); bersama-sama dengan peserta didik
sebagai sahabat untuk membangun karsa ing madya mangun
karsa; menginspirasi, menguatkan motivasi, serta
memfasilitasi setiap peserta didik untuk mencapai tingkat
perkembangan yang optimal (perkembangan cipta, rasa,
dan karsa). Selain itu, bimbingan dan konseling berperan
sebagai penyambung suara peserta didik tut wuri handayani.
PRINSIP DASAR = PRINSIP BK

Membangun Inklusivitas
 Tiap peserta didik berhak mendapat pelayanan secara profesional
 Bagian integral dari proses Pendidikan
 Tiap peserta didik memiliki hak untuk dihargai dan diperlakukan sama. Layanan diperuntukkan bagi
semua dan tidak diskriminatif

Mencapai Perkembangan yang Optimal= Setiap peserta didik


 Memiliki nilai-nilai positif yang perlu dioptimalkan.
 Berhak mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling guna mengembangkan diri secara optimal
menuju capaian profil pelajar Pancasila
 Didorong untuk mengambil dan merealisasikan keputusan secara bertanggung jawab sesuai dengan
situasinya.
 Berhak memiliki pilihan yang difokuskan pada pengembangan minat, bakat, dan karir di masa depan.
Dan
 Bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan sesuai kebutuhan
Kesukarelaan
Keterbukaan
Responsif
ETIKA Keaktifan

KERJA = Kedinamisan

ASAS BK
Kemandirian
Keterpaduan
Normatif
Keahlian
TUJUAN Membantu peserta didik mencapai
perkembangan optimal dan kemandirian secara
LAYANAN utuh yang meliputi aspek pribadi, belajar,
sosial, dan karir.
BK Jangka Panjang: mewujudkan peserta didik
menjadi pembelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila, profil pelajar Pancasila
INTEGRASI SKKPD DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Profil Pelajar Pancasila SKKPD


1 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan landasan hidup religius
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
2 Berkebhinekaan global landasan perilaku etis, kesadaran tanggung jawab sosial dan
kematangan hubungan dengan teman sebaya, kesadaran gender
3 Bergotong royong kesadaran tanggung jawab sosial dan kematangan hubungan
dengan teman sebaya
4 Mandiri kesadaran tanggung jawab sosial, wawasan dan kesiapan karier,
pengembangan diri dan perilaku kewirausahaan (kemandirian
perilaku ekonomis).
5 Bernalar kritis Kematangan intelektual, pengembangan diri
6 Kreatif kematangan intelektual, pengembangan diri
Wawasan kesiapan karier, kesiapan diri untuk menikah dan
berkeluarga

31
DALAM MENYELARASKAN
DIMENSI DAN ELEMEN PROFIL
PELAJAR PANCASILA DENGAN
LAYANAN, SATUAN PENDIDIKAN
TIDAK PERLU MEMETAKAN
DIMENSI DAN ELEMENNYA UNTUK
MASING-MASING LAYANAN
STRATEGI IMPLEMENTASI DI
SATUAN PENDIDIKAN

dirancang secara komprehensif untuk menjawab kebutuhan peserta didik


dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki satuan
Pendidikan
Berbagai layanan BK bertujuan untuk memfasilitasi perkembangan
peserta didik agar mampu memelihara dirinya secara efektif, independen,
kreatif dan bertanggung jawab di dalam kehidupan dan budayanya
Guru BK atau guru yang memiliki latar belakang pendidikan BK,
tugas dan peran BK dapat diampu oleh wali kelas atau pendidik lain yang
ditugaskan oleh pimpinan satuan pendidikan, dengan tetap terus
mengupayakan ketersediaan Guru BK yang memadai.
4 Layanan dasar
KOMPONE Layanan peminatan dan
N BESAR perencanaan individual
DALAM Layanan responsif
LAYANAN Layanan dukungan
BK sistem
SIKLUS
LAYAN
AN BK
LAYANAN DASAR
Membuat pemetaan kebutuhan
 Guru BK atau kepala satuan pendidikan juga menganalisis hasil rapor pendidikan (survei karakter dan survei
lingkungan belajar) untuk ditindaklanjuti dalam program

Membuat analisis kebutuhan


Membuat perencanaan layanan
 Dalam layanan dasar, satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan koordinator dan/atau fasilitator projek
penguatan profil pelajar Pancasila sesuai kebutuhan peserta didik.

Pelaksanaan program atau kegiatan


Evaluasi program atau kegiatan
LAYANAN PEMINATAN DAN
PERENCANAAN INDIVIDUAL

Melakukan pemetaan kebutuhan peserta didik.


Merumuskan tujuan area pengembangan diri
Pelaksanaan pengembangan diri.
LAYANAN RESPONSIF

Melakukan pemetaan kebutuhan peserta didik


Analisis kebutuhan untuk penanganan yang tepat
Pelaksanaan layanan
Konseling Individu
Konseling kelompok
Layanan Rujukan.
Refleksi
LAYANAN DUKUNGAN SISTEM

Identifikasi sumber daya


Koordinasi dan kolaborasi sumber daya
Pengelolaan data
PENGGUNAAN MEDIA/TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI
PENDUKUNG LAYANAN

Teknologi informasi dan komunikasi serta media interaktif yang mudah diakses
oleh peserta didik seperti ,film, video, permainan edukatif, dan sebagainya
Sistem e-counseling (electronic counseling). Layanan dengan sistem ini dapat
dilakukan tanpa bertatap muka dengan Guru BK, misalnya dengan menggunakan
media sosial.
STRATEGI SATUAN PENDIDIKAN DALAM PENCEGAHAN
DAN PENANGANAN ISU TIGA DOSA BESAR
PENDIDIKAN

Pemahaman guru BK tentang perundungan,


kekerasan seksual dan intoleransi
Prinsip penanggulangan dalam layanan dasar,
responsive dan dukungan sistem
STRATEGI KERJA SAMA
KELUARGA DAN MITRA

Strategi Pemberdayaan Keluarga


Strategi Kerja Sama dengan Mitra
TERIMA KASIH DAN TETAP
SEMANGAT………..

Anda mungkin juga menyukai