Anda di halaman 1dari 4

A.

Tugas Perkembangan Peserta Didik/konseli Sekolah Dasar


Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas yang harus diselesaikan peserta
didik/konseli pada periode kehidupan/fase perkembangan tertentu. Tugas
perkembangan bersumber dari kematangan fisik dan psikis, tuntutan masyarakat atau
budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu. Keberhasilan peserta didik/konseli
menyelesaikan tugas perkembangan membuat mereka bahagia dan akan menjadi
modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya mengarah pada
kondisi kehidupan yang damai, berkembang, maju, sejahtera, dan bahagia dunia
akherat. Sebaliknya, kegagalan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas
perkembangan membuat mereka kecewa dan atau diremehkan orang lain. Kegagalan
ini akan menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan fase berikutnya.
Tugas perkembangan merupakan salah satu aspek yang harus dipahami guru
bimbingan dan konseling atau konselor karena pencapaian tugas perkembangan
merupakan sasaran layanan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan
konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli mencapai
tugas-tugas perkembangan. Tugas-tugas perkembangan peserta didik/konseli Sekolah
Dasar adalah: 1) Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa; 2) Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca,
menulis, dan berhitung; 3) Mengembangkan kata hati, moral, dan dan nilai-nilai
sebagai pedoman perilaku; 4) Mempelajari keterampilan fisik sederhana; 5) belajar
bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya; 6) Belajar menjadi pribadi yang mandiri
dan dapat mengendalikan diri; 7) Membangun hidup yang sehat mengenai diri sendiri
dan lingkungan; 8) Mengembangkan konsep-konsep hidup yang perlu dalam
kehidupan; 9) Belajar menjalani peran sosial sesuai dengan jenis kelamin; 10)
Memilih sikap hidup terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial (Kartadinata
dkk., 2002).

B. Keterkaitan Tugas Perkembangan dan Standar Kompetensi Kemandirian


Peserta Didik
Tugas perkembangan peserta didik/konseli yang telah teridentifikasi
sebelumnya perlu dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk standar kompetensi.
Dalam layanan bimbingan dan konseling, standar kompetensi tersebut dikenal dengan
istilah Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). Berbagai aspek
perkembangan yang terdapat dalam SKKPD pada dasarnya dirujuk dari tugas
perkembangan yang akan dicapai oleh peserta didik/konseli dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) tingkat Satuan Pendidikan SD. Keterkaitan tugas perkembangan dan
aspek perkembangan yang terdapat dalam SKKPD dapat digambarkan pada tabel
berikut.
Tabel 1. Hubungan antara Tugas Perkembangan dengan Aspek Perkembangan
dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD)
No Tugas Perkembangan Aspek Perkembangan SKKPD

1. Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman Landasan Hidup Religius


dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengembangkan kata hati, moral, dan dan Landasan Perilaku Etis
nilai-nilai sebagai pedoman perilaku
3. Membangun hidup yang sehat mengenai diri Kematangan Emosi
sendiri dan ingkungan
4. Mengembangkan ketrampilan dasar dalam Kematangan Intelektual
membaca, menulis, dan berhitung
5. Memilih sikap hidup terhadap kelompok dan Kesadaran Tanggung Jawab Sosial
lembagalembaga sosial
6. Belajar menjalani peran sosial sesuai dengan Kesadaran Gender
jenis kelamin
7. Mempelajari keterampilan fisik sederhana Pengembangan Pribadi
8. Belajar menjadi Pribadi yang mandiri Kewirausahaan/ Kemandirian Perilaku
Ekonomis
9. Mengembangkan konsep-konsep hidup yang Wawasan dan Kesiapan Karir
perlu dalam kehidupan
10. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok Kematangan Hubungan dengan
sebaya Teman Sebaya

Aspek-aspek perkembangan dalam SKKPD selanjutnya menjadi rumusan


kompetensi yang dirujuk oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam
mempersiapkan rancangan pelaksanaan dari berbagai kegiatan layanan bimbingan dan
konseling. Rumusan kompetensi tersebut dikembangkan lebih rinci menjadi tugas-
tugas perkembangan yang harus dicapai oleh peserta didik/konseli dalam berbagai
tataran internalisasi tujuan, yaitumpengenalan, akomodasi, dan tindakan. Yang
dimaksud dengan tataran internalisasi tujuan, yaitu: 1) pengenalan, untuk membangun
pengetahuan dan pemahaman peserta didik/konseli terhadap perilaku atau standar
kompetensi yang harus dipelajari dan dikuasai; 2) akomodasi, untuk membangun
pemaknaan, internalisasi, dan menjadikan perilaku atau kompetensi baru sebagai
bagian dari kemampuan dirinya; dan 3) tindakan, yaitu mendorong peserta
didik/konseli untuk mewujudkan perilaku dan kompetensi baru itu dalam tindakan
nyata sehari-hari. Rincian tugas-tugas perkembangan tersebut sebagaimana
terdeskripsi dalam Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Rincian Tugas Perkembangan dalam Tataran Internalisasi Tujuan
Aspek Perkembangan Rincian Tugas Perkembangan dalam Tataran Internalisasi Tujuan
Pengenalan Akomodasi Tindakan
1. Landasan Mempelajari hal Mengembangkan Melaksanakan
ihwal ibadah pemikiran tentang ibadah atas
Hidup Religius
kehidupan keyakinan sendiri
beragama. disertai sikap
toleransi.
2. Landasan Mengenal Menghargai Berperilaku atas
Perilaku Etis keragaman sumber keragaman sumber dasar keputusan
norma yang norma sebagai yang
berlaku di rujukan mempertimbangkan
masyarakat. pengambilan aspek-aspek etis.
keputusan.
3. Kematangan Mempelajari cara- Bersikap toleran Mengekpresikan
cara menghindari terhadap ragam perasaan dalam cara-
Emosi
konflik dengan ekspresi perasaan cara yang bebas,
orang lain. diri sendiri dan terbuka dan tidak
orang lain. menimbulkan
konflik.
4. Kematangan Mempelajaricara- Menyadarkan Mengambil
cara pengambilan keragaman alternatif keputusan
Intelektual
keputusan dan keputusan dan dan pemecahan
pemecahan konsekuensi yang masalah atas dasar
masalah secara dihadapinya. informasi/data
objektif. secara objektif
5. Kesadaran Mempelajari Menyadari nilai- Berinteraksi dengan
Tanggung keragaman nilai persahabatan orang lain atas dasar
Jawab Sosial interaksi sosial. dan keharmonisan kesamaan (equality).
dalam konteks
keragaman interaksi
sosial.
6. Kesadaran Mempelajari Menghargai Berkolaborasi secara
perilaku kolaborasi keragaman harmonis dengan
Gender
antar jenis dalam peran laki-laki atau lain
ragam kehidupan. perempuan sebagai jenis dalam
aset kolaborasi dan keragaman peran.
keharmonisan
hidup.
7. Pengembangan Mempelajari Menerima keunikan Menampilkan
keunikan diri dengan segala keunikan diri secara
Pribadi
diri dalam konteks kelebihan dan harmonis dalam
kehidupan sosial. keragaman
kekurangannya.
8. Perilaku Mempelajari Menerima nilai-nilai Menampilkan hidup
Kewirausahaa strategi dan hidup hemat, ulet, hemat, ulet,
n peluang untuk sungguh-sungguh, sungguh-sungguh,
(Kemandirian berperilaku hemat, dan kompetettif dan kompetitif atas
Perilaku ulet, sungguh- sebagai aset untuk dasar kesadaran
Ekonomis) sungguh, dan mencapai hidup sendiri.
kompetitif dalam mandiri.
keragaman
kehidupan.
9. Wawasan dan Mempelajari Internalisasi nilai- Mengembangkan
Kesiapan Karir kemampuan diri, nilai yang melandasi Alternatif
peluang dan ragam Pertimbangan perencanaan karir
pekerjaan pemilihan alternatif dengan
pendidikan karir. mempertimbangkan
dan aktifitas yang kemampuan peluang
terfokus pada dan ragam karir.
pengembangan
alternatif karir yang
lebih terarah.
10. Kematangan Mempelajari cara- Menghargai nilai- Mempererat jalinan
Hubungan cara membina nilai kerjasama dan persahabatan yang
dengan Teman kerjasama dan toleransi sebagai lebih akrab dengan
Sebaya toleransi dalam dasar untuk memperhatikan
pergaulan dengan menjalin norma yang berlaku.
teman sebaya. persahabatan dengan
teman sebaya.

Memperhatikan Tabel 2 tersebut dan dikaitkan dengan penyusunan Rencana


Pelaksanaan Layanan (RPL) Bimbingan Klasikal maka aspek perkembangan
merupakanmrumusan kompetensi, tahap internalisasi berkaitan dengan perumusan
tujuan, dan rincian tugas perkembangan berkaitan dengan perumusan topik materi
layanan bimbingan klasikal.

Anda mungkin juga menyukai