M. Ikhwan Setiawan
Sejarah
• Mikroalga pertama kali dimanfaatkan oleh bangsa China sejak 2000 tahun
lalu
• Sejak 1960-an, Spirulina telah dikultivasi secara buatan
• Spirulina digunakan balai pengobatan untuk menangani malnutrisi
Sianobakteria kloroplas
Overview
• Mikroalga adalah kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk
dalam kelas alga
• diameternya antara 3-30 μm,
• sel tunggal maupun koloni
• hidup di seluruh wilayah
perairan tawar maupun laut
• lazim disebut fitoplankton
Mikroalga
Morfologi
• uniseluler atau multiseluler
• prokariot atau eukariot
• belum ada pembagian tugas yang jelas pada sel-sel komponennya yang
membedakan mikroalga dari tumbuhan tingkat tinggi
• merupakan tumbuhan thalus yang berklorofil
• mempunyai pigmen tumbuhan yang dapat menyerap cahaya matahari
melalui proses fotosintesis
Sianobakteria
Morphology
Unicellular
free living
attached
(Order Chroococcales) (cells polar)
Sianobakteria
Morphology
Multicellular (filamentous)
uniseriate trichome
multiseriate trichome
Budidaya
• Dalam siklus makanan diperairan, mikroalga berperan sebagai produsen
utama
• Diperkirakan bahwa 40% fotosintesis secara global dilakukan oleh
mikroalga
• dapat menjadi alternatif sumber produk alami yang kontinyu dan
terpercaya
• dapat dikultivasi dalam bioreaktor dalam skala besar
• tingkat pertumbuhannya tinggi
• mampu menyesuaikan pada kondisi lingkungan yang bervariasi
Budidaya lanjut
• kondisi sel mikroalga dapat dikontrol
• menggunakan media yang bersih dalam pertumbuhannya sehingga mereka
tidak terkontaminasi herbisida, pestisida dan substansi toksik lainnya
• Mikroalga telah dikenal sebagai sumber berbagai pigmen dan antioksidan
berharga yaitu chlorophyl a, zeaxanthin, canthaxanthin and astaxanthin
Potensi
• Produk Energi (biodiesel, bioethanol, dan
methana)
• Produk Pangan dan Organik (bahan
pangan, biopolimer penghasil plastik,
suplement, obat-obatan)
• Omega 3
• Klorofil
• Karotenoid
• sumber Pakan Alami
• Pengolahan Limbah
Kandungan
• zat gizi dan beberapa senyawa aktif seperti β-karoten, provitamin, mineral,
pigmen dan asam lemak
• kandungan protein yang sangat tinggi dikenal single cell protein
Protein Spirulina vs makanan lain
Mikroalga sumber bioaktif Farmasi
Sel
• Mikroalga prokariot terdiri dari sianobakter atau alga biru-hijau dan mirip
dengan bakteri
• Sel prokariot mikroalga tidak mempunyai organel terikat membran seperti
plastid, nukleus atau mitokondria jadi melakukan fotosintesa di dalam
sitoplasma bukan dalam organel-organel
• Sel eukariot memiliki organel-organel untuk proses fotosintesa.
• Sebagian besar mikroalga memiliki inti yang membantu fungsi sel untuk
melakukan metabolisme, bertahan dan reproduksi
Sel
• autotrof, heterotrof atau miksotrof
• Mikroalga utotrof menggunakan cahaya dalam proses fotosintesa sebagai
sumber energi
• Mikroalga heterotrof menggunakan karbon organik dari luar sebagai
sumber energi seperti glukosa, asetat dan tidak memerlukan cahaya
matahari untuk pertumbuhannya
• Beberapa spesies mikroalga merupakan miksotrof yang mampu
berfotosintesa dan menggunakan nutrisi dari luar untuk energi
• Autotrof atau heterotrof tergantung pada sumber apa yang tersedia
Fase Pertumbuhan
• Fase lag
• Fase logaritmik/eksponensial
• Fase stasioner
• Fase kematian
Faktor Pertumbuhan
• Salinitas
• optimal pada salinitas sedikit dibawah habitat asal
• Suhu (20-24 oC)
• pH (7.8-8.5)
• Karbondiosida (1-2%)
• Aerasi (untuk pengadukan media kultur, mecegah pengendapan media,
pertukaran gas dari udara ke media)
• Cahaya (lampu minimal 18 jam per hari)
Isolasi seny. Aktif dari mikroalga
mikroalga dalam produksi produk farmasi
Spirulina
• disebut juga dengan alga biru hijau berfilamen (cyanobacteria)
• Multiseluler
• mengandung fikosianin tinggi sehingga warna cenderung hijau biru
• sel berkolom membentuk filamen terpilin menyerupai spiral (helix)
• lebar spiral antara 26-36 μm
• panjang spiralnya antara 43-57 μm
• bergerak dengan cara menggelinding
sepanjang garis tengah selnya.
• berkembang biak dengan cara
membelah diri
Keunggulan Spirulina
• sumber protein nabati 100% bersifat alkali
• dinding sel lunak sehingga sangat mudah dicerna
• Protein Spirulina 90% dapat dicerna karena mengandung enzim yang
membantu dalam proses pencernaan
• relatif cepat berproduksi
• biomassa yang dihasilkan mudah dalam pemanenan, ukuran biomassa
Spirulina lebih besar sehingga dapat dipisahkan dari media melalui filtrasi
menggunakan filter berukuran 20 μm
Kondisi kultivasi Spirulina
• cahaya 2000-3500 lux
• bbrp peneliti berpendapat waktu penyinaran terbaik 16 jam/hari pada
2000 ± 200 lux
• temperatur 30 ± 1°C
• tumbuh dengan baik pada kisaran pH 9.1
Kultivasi
• Kultivasi merupakan suatu teknik untuk menumbuhkan mikroalga dalam
lingkungan tertentu yang terkontrol.
• Tujuan : menyediakan spesies tunggal pada kultur masal mikroalga untuk
tahap pemanenan
• Media pertumbuhan harus mengandung elemen inorganik untuk
pembentukan sel, seperti N, P, dan Fe
• Metode kultivasi:
• Terbuka (open pond)
• Tertutup (closed pond photobioreactors)
Metode Open Pond
• sistem kultivasi yang paling lama digunakan
• dalam kolam menggunakan air alam (air danau, tambak atau kolam)
• Keuntungan:
• Mudah
• Murah energi matahari
• Kelemahan:
• Evaporasi
• CO2 tidak efisien
• Kontaminan
• Sinar tdk sepenuhnya diserap mikroalga di dasar kolam
Metode
Open Pond
Metode closed pond photobioreactor
• memiliki ketahanan terhadap kontaminan bakteri dan algae lain
dibanding sistim terbuka
• spesies alga tunggal terjaga menaikkan perolehan biomassa
• desain : bentuk tubular, plate, dan bentuk kolom
• pH, temperatur, CO2 dan nutrient dapat dikontrol dengan mudah
• Kelemahan:
• Biaya tinggi untuk diterapkan skala komersial
• Kesulitan scale up
Contoh Alat Kultivasi sederhana Spirulina sp
Nutrisi
• Proses kultur mikroalga Spirulina membutuhkan nutrisi yang tepat
sehingga menghasilkan kandungan makromolekul yang tinggi.
• Kultur spirulina sudah banyak dilakukan dengan menggunakan media
seperti: Walne, Zarrouk teknis, Blue green 11
• Material anorganik seperti N, P, K merupakan substansi yg baik bagi
pertumbuhan Spirulina
• Nutrien yang ekonomis dapat menggunakan pupuk pertanian yang telah
banyak digunakan seperti TSP, ZA dan Urea
Nutrisi
• Contoh nutrisi Spirulinna paling sederhana menggunakan media pupuk
pertanian
(Rahman, 2018)
Nutrisi
• Contoh nutrisi Spirulinna ekonomis hasil modifikasi menggunakan pupuk
pertanian
Kultivasi Mikroalga
Kultivasi Mikroalga
Pustaka
• Andini, Indri. 2017. Pertumbuhan Mikroalga Spirulinna plantensis yang
Dikultur dengan Media Teknis. Intek Akuakultur. Vol.1, hlm: 51-55
• Rahman Miftahul. 2018. PENGUJIAN KANDUNGAN PROTEIN
MIKROALGA Spirulina sp DALAM MEDIA PUPUK. Univ. Bandar Lampung