Anda di halaman 1dari 77

STANDAR

AKREDITASI
PUSKESMA
S
BAB 4

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL


Diakomodir
dalam standar BAB
4
akreditasi
Program
Revisi
Prioritas
STANDAR BAB 4 - PPN
4.1 Pencegahan dan Penurunan Stunting

4.2 Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan


angka kematian Bayi (AKB).

4.3 Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi

4.4 Program Penanggulangan Tuberkulosis

Pengendalian penyakit tidak menular dan


4.5 faktor risikonya
ALUR PELAKSANAAN PROGRAM

KEBIJAKAN

P P1
D PROGRAM
S
A
PENYEDIAAN SD

PENGGERAKAN & PELAKSANAAN P2

C
Q PENGAWASAN, PENGENDALIAN
I & PENILIAN
P3

PENCATATAN & PELAPORAN


IS STANDA BA 4
I R B
STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN

4.1 4.1.1 5 EP

4.2 4.2.1 8 EP

4.3.1 7 EP
4.3
4.4.1 7 EP
4.4
4.5.1 7 EP
4.5

5 5 34
PROSES N s d PENYUSUNAN RUK, RPK MENJADI
YANGTERINTEGRASI DENGAN
PERENCANAA BAGIAN PELAYANAN
STANDAR 1.1, 2.1, 3.1n 5.1 DI
PERENCANAAN

RENCANA LIMA TAHUNAN


PERHATIKAN
ANALISIS SITUASI SD
 SDM
 SARPRAS
 PERALATAN
 KEFARMASIAN
 LAB
RUK RPK
LIBATKAN LP, LS, MASY
DALAM
PENYUSUNAN RUK,
RPK

LAKUKAN KOMUNIKAS
& KOORDINAI
PELAKSANAA SI
DALAM
N
DENGAN
STANDAR 4.1
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING

Puskesmas melaksanakan
pencegahan dan penurunan stunting
beserta pemantauan dan
evaluasinya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 4.1.1

Pencegahan dan penurunan


stunting direncanakan,
dilaksanakan, dipantau dan
dievaluasi dengan melibatkan
lintas program, lintas sektor
dan pemberdayaan
masyarakat.
TANTANGAN
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK Gerakan Masyarakat
INDONESIA Hi d u p Sehat

PERSENTASE SANGAT PENDEK DAN PENDEK DAN SANGAT KURUS DAN


KURUS PADA BALITA 0-59 BULAN DI INDONESIA TAHUN 2013-
40 37,
2018
2
35
30 � 2 5 *�6------.29A.,6
�2�,�------,*2�------� ------9
25 *
20
15 12, 11, 12 11

1 8 ,1 9, 9,

• •
5 5

10
5 • •
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
-.-Sangat Pendek dan Pendek • Sangat Kurus dan Kurus
GAMBAR 5.50

Sumber: Riskesdas (tahun 2013 dan 2018), GRAFIK PROPORSI STUNTING (TB/U) PADA
BALITA MENURUT PROVINSl,SSGBI 2019
Balitt 43,82
Nusa T��fa��:i���� 40,38
PSG (tahun 2014-2017), Ditjen Nusa Tenl!f;"o';o���f�
37,85
� 34,89
Kesehat, Aceh INDONESIA: 27,67 [;ii""i" 3 4 , 18
Kalimantan Tengah 322,3
Kalimantan Selatan 31,75
Kalimantan 31.46
Baral 31.44
Sulawesi 31,26
Tenggara 30,59
Su 30,38
lawesi Tengah 30,11
Sulawesi
29,36
29,07
Selatan Maluku 28,98
Sumatera Utara 28,09
Papua 27,68
Maluku Utara 27,47
Sumatera Selatan 26,86
Kalimantan Timur 26,86
Jawa Tencah 6,26
Sumatera Barat
6,25
6,21
Jawa Timur 24, 8
Bengkulu 24,
Lampung 23,
Kalimantan Utara 21,18
Jawa Barat 21,04
Papua Barat 21,03
Banten 19,96
Riau 19,93
Sulawesi Utara 16,82
01 Yogyakarta 14,42
Jam bi
OKI Jakarta 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 s
Kepulauan Bangka
Su mbe r : Ba lit b a n gkeBelitung
s K e me nke s RI , 20 2 0 o
Kepulauan Riau
TANTANG
AN
POKOK PIKIRAN 4.1.1
 Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus program Pemerintah yang
bertujua agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan
maksimal
disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta berinovasi dan
berkompetisi di tingkat global.
 Upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan terintegrasi baik lintas program antara
lain dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan, imunisasi, kegiatan promosi dan konseling
(menyusui dan gizi), pemberian suplemen dan kegiatan internvesi lainnya.
 Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif
untuk meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi sensitif (lintas sektor) dan
intervensi gizi spesifik (lintas program) sesuai dengan pedoman yang berlaku.
 Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman, panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisa
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
 Rencana program pencegahan dan penurunan stunting disusun
dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah gizi di
wilayah kerja Puskesmas
ELEMEN PENILAIAN
4.1.1
1. D itetapkannya indikator dan target kinerja stunting disertai analisis
capaiannya (R,D,W)
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting. (R)
3. Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk intervensi
gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan. (R, D, O, W)
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting (D, W).
5. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. (R,D)
1. DITETAPK TARGE DA INDIKAT PROGRA STUNTIN DISERT
AN T CAPAIANNYA
ANALISIS DAN N OR M G AI
(R, D, W)
NO INDIKATOR PROGRAM GIZI TAHUN 2021
1 Bayi usia kurang dari 6 bulan memperoleh ASI 100%
eksklusif
2 Ibu hamil memperoleh tablet tambah darah 100%
(TTD) selama masa kehamilan

REFERENSINYA 3 Presentase ibu hamil anemia 42%


4 Remaja putri memperoleh tablet tambah darah 100%

5 Persentase bayi baru lahir memperoleh IMD 100%

6 Persentase keluarga sadar gizi 100%

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN MASALAH ANALISIS RTL


1
SECARA PERIODIK SESUAI KETENTUAN,
2
LAKUKAN EVALUASI : MELIHAT CAPAIAN. 3
JIKA BELUM SESUAI, TETAPKAN MASALAH, dst
ANALISIS DAN RTL YANG AKAN DILAKUKAN,
KEMUDIAN LAKUKAN TINDAKLANJUT
2. DITETAPKAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN
STUNTING (R, D, W)

BERDASARKAN ANALISA MAKA DIPEROLEH PEMETAAN MENGENAI MASALAH STUNTING DI WILAYAHNYA SAMPAI
DIPEROLEH IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB STUNTING DI WILAYAH
2. DITETAPKAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN
STUNTING (R)

SK DAN KERANGKA ACUAN


TENTANG NO INDIKATOR TARGET
PROGRAM PENCEGAHAN DAN 1 Persentase bayi usia kurang dari 6 45%
PENURUNAN STUNTING
bulan memperoleh ASI Eksklusif

2 Persentase balita yang dipantau 70%


pertumbuhan dan
perkembangannya
3 Prevalensi wasting anak balita 7.8
dll...

PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING


DILAKUKAN BERSAMA LP DAN LS YANG TERINTEGRASI
YANG TERCANTUM DALAM RUK DAN RPK
3. Kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanaka n
sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan
yang telah ditetapkan. (R, D, O, W)

1. SK TIM : TIM PENURUNAN ST


STUNTING PUSKESMAS
PUSKESMAS , SK TIM PENURUNAN
, SK TIM ST
PENURUNAN XSTUNTING
KECAMATAN
2. PEDOMAN/ PANDUAN PENURUNAN ST
3. 2.KERANGKA
PEDOMAN/ PANDUAN
ACUAN PENURUNAN STUNTING
KEGIATAN
4. SOP : MISALNYA SOP SURVEILANS GIZI DOKUMENTASIKAN
PELAKSANAAN
KEGIATAN
1. NOTULEN LOKMIN
LP DAN LS
2. LAPORAN MMD
3. LAPORAN
PELAKSANAAN
SURVEILANS GIZI
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting
(D,W)

Bukti pemantauan dan evaluasi dengan


1 mengacu kepada RPK contohnya
dilakukan pada Lokakarya Mini Bulanan
dan Tribulanan atau Pertemuan Tinjauan
Manajemen (daftar hadir, undangan,
notulensi, foto).
Bukti tindak lanjut dari hasil evaluasi dan
pemantauan.

HASIL MONEV DIBAHAS SECARA TERINTEGRASI BAIK


UKM MAUPUN UKP UNTUK DITINDAK LANJUTI
5. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI
PROSEDUR YANG TELAH DITETAPKAN (R, D)

SOP tentang Pencatatan dan


1
Pelaporan Penurunan Program
Stunting
Bukti pencatatan dan pelaporan
2
Program Stunting

PELAPORAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN


PENURUNAN STUNTING

1 EPPGBM
2 KOHORT IBU
3 PWS
STANDAR4.2
Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB)

Puskesmas memberikan pelayanan


kesehatan ibu hamil, pelayanan
kesehatan ibu bersalin, pelayanan
kesehatan masa sesudah
melahirkan, pelayanan kesehatan
bayi baru lahir beserta pemantauan
dan evaluasinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
KRITERIA 4.2.1

Puskesmas melaksanakan
pelayanan kesehatan ibu
hamil, pelayanan kesehatan
ibu bersalin, pelayanan
kesehatan masa sesudah
melahirkan dan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir.
., TANTANGAN KESEHATAN
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA Gerakan Masyarakat
� Hidup Sehat

TARGET PENURUNAN AKI DI


ANG KA KEMATIAN IBU DI INDONESIA PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP INDONESIA
TA HU N 1 9 9 1 - 2 0 1 5
400
400 - 0 - ARR = 2,4%
:, 346
Q. a. 350 - 0 - ARR = 5,5%
,::,
:, 350 ,::,
z 300 305 :C 300 - 0 - ARR =
9,5%
"' 200:c 250 228 c

..
- "
.!!!
] 250 212

g 100 8 150 ] 200


.... 8 150
Q.
� 50
0 §�100
1991 1997
tahun 2002 2007 2012 2015 [ 50

Sumber: BPS, SDKI 1991-2012 0 +-� � � � --,� � � � � -.-� � � � � -r-� � � � --,

*AKI tahun 2015 merupakan hasil SU PAS 2015 2010 2015 2020 2025
2030
tahun
JUMLAH
Sumber:KEMATIAN BAUTA
Ditjen Kesehatan (O - 59 BULAN)
Masyarakat, DI INDONESIA
Kemenkes RI, 2019 MENURUT KELOMPOK
UMUR
TAHUN 2019
2S.OOO

20.244
TREN ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN 20.000

BALITA
IS.000
TAHUN 1991- 2017
120 10.000

100 97 S.000 2.927

80
O -28hari 29 hari • 11 12 • 59 bulan
bulan
60
44 Sumber: Oitjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI,
40 2020

40
P ROPORS I PENYE BAB KEMA TIAN NEONAT AL (0 -28 HARi) DI INDONE SI A

34 TAHUN 2019
20 32 30 - - - - - - 3520
26 19 1
15
9

1991 1995 56
0,3"
• BBLR
1999 2003 • Asf iksia
2007 2012 703 • Ke l ai n an Baw a an
2017 3 ,5%
Sepsis
--Angka Kematian Neonatal --Angka Kematian Bayi --Angka Kematian Te t a n u s N e o n a t o n u m
Balita

Sumber: SDKI tahun 1991-2017

Su mb er : O it je n Ke seh at an M asy ar aka t , K em enk es RI , 2 020


POKOK PIKIRAN 4.2.1
 Pelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa sesudah melahirkan, dan bayi baru lahir
dilakukan sesuai dengan standar dalam pedoman yang berlaku.
 Upaya pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan terintegrasi dengan lintas program
dalam rangka penurunan AKI & AKB.
 Pelayanan Kesehatan ibu bersalin, yang selanjutnya disebut persalinan adalah setiap
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak dimulainya persalinan
hingga 6 (enam) jam sesudah melahirkan.
 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dilakukan melalui pelayanan kesehatan neonatal esensial
sesuai standar. Pelayanan kesehatan neonatal esensial dilakukan pada umur 0-28 hari.
 Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
dilakukan analisis capaian. Analisis capaian indikator dilakukan dengan metode analisis sesuai
dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis situasi yang
terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
 Rencana program penurunan AKI dan AKB disusun
dengan mengutamakan upaya promotif
dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah AKI
dan AKB di wilayah kerja Puskesmas
dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi
ELEMEN PENILAIAN 4.2.1
1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan kesehatan ibu, bayi dan balita yang disertai capaian
dan analisisnya. (R,D)
2. Ditetapkan program penurunan AKI dan AKB. (R)
3. Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir termasuk standar alat kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan dikelola
sesuai dengan prosedur. (R,D, O, W)
4. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan dan bayi
baru lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, kewajiban penggunaan partograph pada saat
pertolongan persalinan dan upaya stabilisasi pra rujukan pada kasus komplikasi termasuk pelayanan pada
Puskesmas mampu PONED sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan
yang telah ditetapkan. (R, D, W)
5. Dilakukan pelayanan persalinan sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan. (R,D, O, W)
6. Kegiatan penurunan AKI dan AKB dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan yang
disusun bersama lintas program dan lintas sektor. (D, W)
7. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program penurunan AKI dan AKB
termasuk pelayanan kesehatan pada masa hamil, persalinan dan bayi baru lahir di Puskesmas. (D, W)
8. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (R,D)
1 DITETAPKANNYA INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PELAYANAN KESEHATAN IBU,
BAYI DAN
BALITA YANG DISERTAI CAPAIAN DAN ANALISISNYA. (R,D)

REFERENSINYA

SECARA PERIODIK SESUAI KETENTUAN, LAKUKAN 1


NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN MASALAH
EVALUASI UNTUK MELIHAT CAPAIANNYA. JIKA BELUM 2ANALISIS RTL
SESUAI, TETAPKAN MASALAH, ANALISIS DAN RTL YANG 3
AKAN DILAKUKAN, KEMUDIAN LAKUKAN dst
TINDAKLANJUT
2. DITETAPKAN PROGRAM PENURUNAN AKI DAN (R) (LIHAT STANDAR 1.1 DAN
AKB. 2.1)

HASIL EVALUASI DATA PERUMUSAN


KINERJA MASALAH

1.
IDENTIFIKA
SI
MASALAH
HASIL 2. PRORITAS MASALAH
IKH

3. PENENTUAN
AKAR
MASALA
DATA PIS PK
H
4. ALTERNATIF
PEMECAHAN
MASALAH

5. RUK,RPK
2. DITETAPKAN PROGRAM PENURUNAN AKI DAN AKB. (R,) (LIHAT STANDAR 1.1 DAN
2.1)

CONTOH
CONTOH ANALISIS
MASALAH

POLA PENYUSUNAN RUK MENGIKUTI POLA YANG ADA DI BAB II SESUAI DENGAN PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS

Berdasarkan analisis masalah di atas tahap berikutnya adalah menyusun program kegiatan
yang akan dilakukan. Contoh program untuk meningkatkan cakupan persalinan Nakes
 Partnership d MASUK KE RUK, RPK DAN BUATKAN KAK
dalam rangka penurunan AKI antara lain:
ukun tempat
 Penyediaan fasilitas dan bidan
tinggal bagi bidan desa Terintegrasi dengan usulan
 Penguatan peran LS melalui Gerakan Sayang Ibu, dkk kegiatan UKM lainnya (RUK)
Puskesmas (1.1, 2.1)
3. TERSEDIA ALAT, OBAT, BAHAN HABIS PAKAI DAN PRASARANA PENDUKUNG PELAYANAN
KESEHATAN IBU
DAN BAYI BARU LAHIR TERMASUK STANDAR ALAT KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN
NEONATAL
SESUAI DENGAN STANDAR DAN DIKELOLA SESUAI DENGAN PROSEDUR. (R,D, O, W)

PERENCANAAN KEBUTUHAN ALAT, OBAT, BHP DAN


PRASARANA
PENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN
BAYI
CEK KETERSEDIAAN, LIHAT KONDISINYA CONTOH PERMINTAAN ALAT

KONDISI
NO NAMA ALAT KEBUTUHAN KETERSEDIAAN RUSAK RUSAK USALAN
BAGUS
RINGA BERAT
01 DOPPLER 2 2 1 N 1 1
DST
4. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan
dan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, termasuk pelayanan pada
Puskesmas mampu PONED kewajiban penggunaan partograph pada saat pertolongan
persalinan dan upaya stabilisasi pra rujukan pada kasus komplikasi termasuk pelayanan sesuai
dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R,
D, W) (lihat standar 3.3)

CONTOH SK DAN SOP PELAYANAN


KESEHATAN MASA HAMIL
KUANTITA KUALITA
S S
• SK TIM PELAYANAN ANC 4 KL 10 T
TERPADU PUSKESMAS KUNJUNGA
• SOP PELAYANAN ANC DI N
PUSKESMAS
4.Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan dan bayi
baru lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, kewajiban penggunaan partograph pada saat
pertolongan persalinan dan upaya stabilisasi pra rujukan pada kasus komplikasi termasuk pelayanan
pada Puskesmas mampu PONED, sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan. (R, D, W) (lihat standar 3.3)

Minimal 4 Kl :
• 6-48 jam setelah
persalinan
• 3-7 hari setelah
persalinan
• 8-28 hari setelah
persalinan
• waktu 29-42 hari setelah
persalinan .

• Pelaksanaan pelayanan sesuai dg SK dan SOP yg


telah ditetapkan,
• contoh: SK & SOP pelayanan masa sesudah
melahirkan

Memenuhi standar:
Upaya stabilisasi pra • •Kuantitas
Kualitas: minimal 3 kl kunjungan
: 0 – 6 jam dan 6 sd 28
rujukan pada
komplikasi kasus hari

SK dan SOP agar disesuaikan dengan


aktivitas pelayanan yg dilakukan
5. DILAKUKAN PELAYANAN PERSALINAN SESUAI DENGAN
KEBIJAKAN,
PEDOMAN/PANDUAN, PROSEDUR DAN KERANGKA ACUAN YANG TELAH
DITETAPKAN. (R,D, O, W)
CONTOH SK, SOP TERKAIT
PELAYANAN PERSALINAN

SK JENIS PELAYANAN 
PELAYANAN PERSALINAN
SK TIM RUANG BERSALIN DI
PUSKESMAS

SK PELAYANAN PERSALINAN

SOP ASUHAN PERSALINAN


NORMAL

KAK ASUHAN PERSALINAN


NORMAL DI PUSKESMAS
6. KEGIATAN PENURUNAN AKI DAN AKN DIKOORDINASIKAN DAN SESUA
DENGAN
DILAKSANAKAN KEGIATA YANG DISUSUN BERSAMA LINTAS DAN I
RENCANA N PROGRAM LINTA
SEKTOR. (D, W) S
PERTEMUA PENYUSUNA RENCAN
N N
KEGIATAN KIA (DAPAT DILAKUKANA RPK PELAYANAN UKM
BERSAMA
DG PROGRAM LAI DALA SATU KIA
PERTEMUAN N M
)

SK, SOP MEDIA


KOMUNIKASI
YANG DIGUNAKAN DI
PUSKESMAS

PELAKSANAAN KOMUNIKASI &


BUKTI PELAKSANAAN KEGIATAN
KOORDINASI
PELAYANAN
KEGIATAN PELAYANAN UKM
KIA DALAM RANGKA PENURUNAN
KIA
AKI,AKB
(PENURUNAN
AKI,AKB)
7. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN
PROGRAM PENURUNAN AKI DAN AKN TERMASUK PELAYANAN KESEHATAN
PADA MASA HAMIL,
PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR DI (D, W)
PUSKESMAS.
UKP
UKM
RPK PELAYANAN UKM KIA

HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN UKM


KIA
PUSKESMAS “SARI” BULAN JUNI
2021

CONTOH HASIL MONITORING PELAKSANAAN


KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN PADA
MASA
HAMIL

 PELAYANAN ANC SECARA KUANTITAS


 PELAYANAN ANC SECARA KUALITAS

HASIL MONEV UKM – UKP AGAR SELALU DIBAHAS BERSAMA UNTUK DIJADIKAN BAHAN PERBAIKAN MUTU PELAYANAN KIA SECARA
8. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR
YANG
TELAH DITETAPKAN. (R,D)

BUKTI PENCATATAN
DAN
PELAPORAN…
STANDAR4.3

Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi

Puskesmas melaksanakan
program imunisasi sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
KRITERIA 4.3.1

Program imunisasi direncanakan,


dilaksanakan, dipantau dan
dievaluasi dalam upaya
peningkatan capaian cakupan dan
mutu imunisasi.
.,
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
TANTANGAN KESEHATAN Gerakan Masyarakat
� Hidup Sehat

CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAPPADABAYI CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT PROVINS!


TAHUN 2019
TAHUN 2011-2019
Indonesia
100 93,3
90 RI; � 91,58 91,12 90,61
93 Bali
.7
86,8 �86 9� 4
- - OI

b'i:m�:;
==-- - ·
- - ...,QI W , l..... . - -

-
Gorontalo

80 1- � --- :: Selatan
Sumatera -
Jawa Tengah
Nusa Ten,e�: -

59,2
57,9
J�a:
G:�:
-

� nt��
60 -

,
Kepulauan Riau
-
Sulawesi
40 Ter:igah
-
Banten
Sulawesi Barat
-
Kalimantan
20 -
Te!'Sah
-
Maluku
-
Kalimantan
0 Utara 23,76
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Riau
81.3
2019
4

- Cakupan Program - Riskesdas - Target


Renstra Kep. Bangtca Bej��t!
CAKUPANIMUNISASICAMPAKPADABAYI PERSENTASE KABUPATEN/KOTA YANG MENCAPAI 80%
Sulawesi Selatan
Sumber: Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Riskesdas,
DIINDONESIATAHUN2009-2019 IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI TAHUN
Kemenkes RI Bengkulu

100 92,09 93,61 96,6 95,8 94,6 92,3 93 2015-2019


95,14
la�/
918 92 100

�;��'s" 80,35
85,41

80 72,76 73,74
80 e,ri;�
s�
��tt '&:r�
60
Kahmantan Timur
60 Sumatera Ut:ara
Nusa
40 Tenggara
Timur
40 Papua Barat
20Katimantan
Barat
Sumatera Baral
20
0 Pa�'/,
2 44,21

0
0 0,00 20.00 40 ,00
1 60.00 80,00
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 5100,00 120 ,00
2016 2017 2018 2019
Sum ber Dit jen Pencegahan dan Pengen dali an
Peny ak it , Kemenk es RI, 20 19
- Cakupan Program - Riskesdas -
Target: 95%
POKOK PIKIRAN 4.3.1
 Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau
dan dievaluasi agar dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
 Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin (cold chain vaccines) sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
 Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode Analisis
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
 Pencatatan dan pelaporan program imunisasi dilaksanakan secara akurat dan sesuai
prosedur dan format laporan yang telah ditetapkan meliputi cakupan indikator kinerja
imunisasi, stok dan pemakaian vaksin dan logistik lainnya, kondisi peralatan rantai vaksin dan
KIPI.
 Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala, berkesinambungan, berjenjang dan
dilakukan analisa serta rencana tindak lanjut perbaikan program imunisasi.
 Rencana program peningkatan dan cakupan mutu imunisasi disusun dengan mengutamakan
upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah kerja
Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan UKM dan UKPP.
1. DITETAPKANNYA INDIKATOR DAN TARGET KINERJA IMUNISASI YANG
DISERTAI CAPAIAN DAN ANALISISNYA. (R,D)

REFERENSINYA
2. DITETAPKAN PROGRAM IMUNISASI (R)

HASIL EVALUASI DATA PERUMUSAN


KINERJA MASALAH

1.
IDENTIFIKA
SI
MASALAH
HASIL 2. PRORITAS MASALAH
IKH

3. PENENTUAN
AKAR
MASALA
DATA PIS PK
H
4. ALTERNATIF
PEMECAHAN
MASALAH

5. RUK
KEMENTERIAN
KESEHATAN 2. DITETAPKAN PROGRAM IMUNISASI (R)…LANJUTAN
REPUBLIK Gerakan Masyarakat
INDONESIA Hidup Sehat

K A J IA N H A S IL D.Af,I P EL..AKS A N M N T Cl<.'DA K LA N JU f

P R OG RAM P R O G R A M E R
BULAN
TAHUN
: P 2 IM U N JS A S I
: J .Af,IU A RI S I D D E S E N 'lB ER
:2 (H5
CONTOH CAPAIAN
I {TAHUN SEBELUMNYA)
P E R I B A N D I N G A N C A K U PA N I N D I K A T O R K ! E G l A T A N T E R H A D A P

HASJL !<A.MN
TARGET
_ : _ J:llKAT OR Kl.l'{[ R JA l TARGCT I CM <UPA H
-
lmunisa'Si 1-lB O - 7 hari pada SESUASI
1 bavi >00% 68'9%
2 l m u n i s a s i B C G o a d a b a Yi >9 5 % 10 0 %
' i<ERANGt<A
A C UA N D A N

4 l m u r a s3a s i lD = Bsi3 DP
mPuTr fH u a dTaTH B 1i pacfa >bayi
b ay 00% > 9150%
7% 10 7 % lilDAK SESUAJ
REN CA N A
l{l, .l'<f ACUAN DAN
5 lm u r ns a s i G a m o a k •'-'d'a lba v i >9 0% 10 4%
Drop Out DPT JHB 1 - OPT/HB
KERANGKA
6 D ro o O ui DPT /H B 1 - C a m nak �,crx.. 29 %
l)
RE NCSD
ANA > 98 .,/u_ 99n;0 SEBA.G.V..NS
lrnunisasi
7 carnpak pada an.ak "' 0 ,1%
'I ESUAJ
ro 3, I Os !i:1+ 10 �

8 UCJ D e-sa/ K elurahan 10 0 % H I O% Tl[)AK


lmunisa'Si TT p>ad:a an.ak SD
SESUA SI
lm unis as i OT pacla anak ketas 1 TARGET
12
9 2
49 t.ahunl >65% 00% B )'I 0-7 har t
ks lacS 1 SD ::> 9 8 �:. 99"/c.
TA RGE T
es lai 'Kli clan sore) 100".lo 101}%
11 9 8 ,5 % SESUAI
ks las 2 d a n 3 >9 8 %
bulan 10()% 10 0 %
lm unis a 'Si TT 5 pacta W LIS ( 15 -
TA RGET
VcRIVIKASI
13 lm urusasi TT2 olus bu m il >85% 94%
Kc a
Tgl Pu�li."'
14 P RG
OrGafik M n an taua n sunu lesn ari
R Aper
m as
Ke{essad:;aan stok v.aksin per
ts

Peman_laucllil KIPI (kejadia.11


16 il w ta11 pa sca irnuniaasa] per
butan 10 0% 10 0 %
N.O ID E N TIH KASI M A S A LAl-l / HAMIBATAN PEL.AKSANAAN
KJNE R J A NP.
L Ca:kt!tpan imur11Sasi Hepalibs 8 0-7 han pada b.ayi tid'a.1. menc::.ap.ai
t.argeb yang ditetapkan :sehu'bungan denga11:
• Ma s ih ada o rani;ttua lba y i m e nolak pernbena n im un is a si p a d\a
CONTOH ANALISI MASALA
S H

POLA PENYUSUNAN RUK MENGIKUTI POLA YANG ADA DISTANDAR 1.1, 2.1, 3.1 DAN 5.1 SESUAI DENGAN PEDOMAN
MANAJEMEN PUSKESMAS

Berdasarkan analisis masalah di atas tahap berikutnya adalah menyusun program


kegiatan yang akan dilakukan. Contoh program untuk meningkatankan cakupan Desa
UCI dalam rangka pencapaian program imunisasi antara lain: Terintegrasi dengan usulan kegiatan
 Peningkatan kerjasama dengan jejaring dan LS UKM lainnya (RUK) Puskesmas
 Refreshing kader MASUK KE RUK
 Kegiatan promotif kepada masyarakat pentingnya imunisasi
 Meningkatan bimbingan dan monitoring data kepada bidan desa
2. DITETAPKAN PROGRAM IMUNISASI (R)…LANJUTAN

 SK Penyelenggaraan program
imunisasi
 Pedoman Penyelenggaraan proram
imunisasi
 SOP Penyimpanan Vaksin
 KAK Pelaksanaan Bias Campak
 DLL

SK dan SOP (dapat digabung dalam SK


dan SOP program yang lain) :
 Perencanaan program imunisasi
 SDM pelaksana program termasuk
peningkatan kompetensi program imunisasi
 Komunikasi, koordinasi dan
penyampaian informasi internal dan eksternal
kegiatan imunisasi
 Penanganan limbah kegiatan imunisasi
 Monitoring dan evaluasi program
imunisasi
 Pencatatan dan pelaporan program imunisasi
.
KEMENTERIAN
KESEHATAN 3. TERSEDIA VAKSIN DAN LOGISTIK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PROGRAM
REPUBLIK
INDONESIA IMUNISASI. (D,O,W) Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat

BAB III PENYELENGGARMN IMUNISASI

,
PROGRAM

Bagian Kesatu

D E R IT A N E G A R A Umum

R.E P U B L I K IN D O N E S I A
N o .1 3 3 5 , 2 0 19 K E ' M E N K E S . P u sat K e s e h a t a.n
Ml:NTUtl Kl!.UHATAN

P e n . c a .M
b ua. ts ay. na . .r . a . k a . t .
l l tll :l " U8 LIK I NDOHl !MA
Pasal 12
P ERAT URA N ME NTER I KE SE H AT A N REP U BL I K I NDO NES I A (1) P e m erin tah P u sa t d an P em er in t a h D aerah
P E R A T U R A N M E N T E R I K E S E H A T A N R E P U B L TK IN D O N E S l A N O M O R 1 2 TA H UN 2 0 1 7 ber t a n ggun g
N O M O R 4 3 T A H U N 2 0 1 9
TENTANG
jawab dalam penyelenggaraan Imunisasi Program.
T E N T A N G PENYELENG G ARAAN IMUNI SASI D ENG AN

P U S A T K E S E T- I A T A N M A S V A R A K A T (2) Pen yelengga ra a n lm u n is a s i Program se ba ga im a na


RAH M ATT UHAN YANG M AHA ESA ME NTERI
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
D E N G A N R..A.H.M..AT T U H A N Y A N G .M..AH A E S A
KESEHATAN REPUBLIK INDO NESI A, a. per en ca n a a n;
M E N T E R T K E S E H A T A N R . E P U B L TK IN D O N E S I A , b. pen yed ia a n dan dis t r ibu s i logis t ik;
c. peny i m pa na n d an pem eliharaan logis tik;
�J U M L A I I MINIMUM 1'1!.N:Al-"TAN
0 . JE IS l' E R A L .I \T A N :P u a k i , . , ... .....,. N o n I ..l . U ' t kcs.u..111:t.H d. pen yed.ia a n ten a g a pen gelola ;
RU"'O� 1J Ra......-at. tna PASAL 15 LOGISTIK IMUNISAS e. pela k sa n a a n p ela ya n a n;
PROGRAM I f. pengelolaan limb a h ; da n
IV. SET ilM.UNlSAS!l MELIPUTI : g. p em antauan dan eva lua si.
a. A L'a� K e s e b a t a n  Vaksin
I Vaocine carr"ier/ coolbox
----f-
]. l bua.1111 I. b u a ' h
-
--
2.. I Va o c i a e R e f r i g e r a t o r 1. -buah I. b l . . l l a h
 ADS
b. IPcrbcka.la,n Ke:sebaca..o. !lain
l. /\l a t p e m a r i t a u d a n p e . - e k a DJ 1 b u a h ] b u a h
-- - s - u.b;u 11 e . r. , . as . l ! B C D C l n . . . J . S  Safety Box
2 . C oolpac k Sesua.i
�' - -
Se.s1url
hebunihan
 Peralatan Anafilaktik
3- T. n d i k a k > r p e n i b e . t..·u a n - l
l
·buah
bu.ah
Kebutu.han
] b u a h P E L A Y A N A N I M U N I S A S I
4. V o l t-, a g e S t .ab i l b-..-r 1 bu ah P A D A M A S A P A N D E M I C O V I D - '19
� -  Peralatan Cold Chain

 Peralatan Pendukung Cold Chain


Perencanaan  Dokumen Pencatatan Pelayanan
Kebutuhan Vaksin Permintaan Imunisasi
& logistiknya vaksin & logistik

I M - K T 04 1 AT 8Ull'v allLAN8 ...... K A A A N T. . A - ..-..a.TAN


IM- KTCNIAT elENDeAAL .....C.......AN DAN raitOIENDAUAN
PIENYAKfT

Kebutuhan = { Jumlah sasaranx Jumlah Pemberianx 1 0 0% } _ sisa stok K m M • N T m l l l A N K a a • N A T A N

IP Vaksin
4. DILAKUKAN PENGELOLAAN VAKSIN UNTUK MEMASTIKAN RANTAI VAKSIN
DIKELOLA SESUAI DENGAN PROSEDUR. (R,D, O, W)

 SK Pengelolaan Vaksin
 SOP Distribusi Vaksin FORM PENCATATAN STOK VAKSIN DAN
 SOP Penyimpanan Vaksin LOGISTIK
 SOP Pemakaian Vaksin
 SOP Pelaksanaan Imunisasi
 SOP Pemantauan KIPI
 DLL

FORM PENCATATAN SUHU


5. KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI DIKOORDINASIKAN DAN DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN
PROSEDUR
RENCANA DAN YANG TELAH DITETAPKAN BERSAMA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR SESUA DENGAN KEBIJAKA
PEDOMAN/PANDUAN DAN KERANGKA ACUAN YANG TELAH DITETAPKAN. (R,D, W) I N,

PERTEMUA PENYUSUNAN RPK PELAYANAN UKM


N RENCANA
KEGIATAN IMUNIASASI (DAPAT IMUNISASI
DILAKUKAN (TAHUNAN DAN
BERSAMA DG PROGRAM LAIN DALAM BULANAN)
SATU
PERTEMUAN)

SK, SOP MEDIA


KOMUNIKASI
YANG DIGUNAKAN DI
PUSKESMAS

PELAKSANAAN KOMUNIKASI &


PELAKSANAAN KEGIATAN IMUNISASI
KOORDINASI
SESUAI
KEGIATAN
DENGAN RENCANA PELAKSANAAN
IMUNISASI
KEGIATAN
(UNTUK PENCAPAIAN CAKUPAN
IMUNISASI)
6. DILAKUKAN DAN EVALUASI SERTA UPAYA PERBAIKA PROGRAM
PEMANTAUAN, TINDAKLANJUT N
IMUNISASI. (D, W)
RPK PROGRAN
IMUNISASI

HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN UKM HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN UKP
IMUNISASI IMUNISASI
PUSKESMAS PUSKESMAS
“XX” “XX”

HASIL MONEV UKM – UKP AGAR SELALU DIBAHAS BERSAMA UNTUK DIJADIKAN BAHAN PERBAIKAN MUTU PROGRAM IMUNISASI
SECARA
TERINTEGRA
7. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR
YANG TELAH DITETAPKAN. (R,D)

PENCATATAN DAN PELAPORAN IMUNISASI MELIPUTI:

1. Cakupan Imunisasi
2. Stok dan Pemakaian Vaksin, ADS dan Safety Box
3. Monitoring Suhu  LENGKAP
4. Kondisi Peralatan Cold Chain
5. KIPI
 TEPAT WAKTU
 AKURAT
7. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR
YANG TELAH DITETAPKAN. (R,D)….LANJUTAN

BUKTI
PENCATATAN
DAN PELAPORAN
FORM PENCATATAN DAN PELAPORAN
IMUNISASI
STANDAR4.4
Program Penanggulangan Tuberkulosis

Puskesmas memberikan pelayanan kepada


pengguna layanan TB mulai da ri
penemuan kasus TB kepada orang ya ng
terduga TB, penegakan diagnosis ,
penetapan klasifikasi dan tipe penggun a
layanan TB, tata laksana kasus terdi
dari pengobatan pengguna layanan besert r
pemantauan dan evaluasinya untu i
memutus mata rantai penularan s e s u aa
d e n g a n k e t e n t u a n peraturan perundan
undangan. k
i
g
-
KRITERIA 4.4.1

Puskesmas melaksanakan pelayanan


kepada pengguna layanan TB mulai
dari penemuan kasus TB kepada orang
yang terduga TB, penegakan diagnosis,
penetapan klasifikasi dan tipe
pengguna layanan TB, tata laksana
kasus terdiri dari pengobatan pengguna
layanan beserta pemantauan dan
evaluasinya.
POKOK PIKIRAN 4.4.1
 Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global maupun nasional. Upaya
untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program prioritas
nasional bidang kesehatan.
 Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindak
lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis.
 Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah
provinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja Penanggulangan
TB tingkat daerah berdasarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional, yang
selanjutnya dijadikan dasar bagi Puskesmas dalam menetapkan sasaran serta indikator kinerja
yang dipantau setiap tahunnya.
 Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
 Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di
wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan
RPK pelayanan UKM dan UKPP.
TANTANGAN
STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

1. Perlu didukung pelayanan kesehatan


SPM Bidang Kesehatan primer yang bermutu.
Kabupaten/Kota (PP 2/2018) 2 Perlu integrasi UKM dan UKP melalui
endekatan keluarga (PIS-PK).
POKOK PIKIRAN 4.4.1
 Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global maupun nasional. Upaya
untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program prioritas
nasional bidang kesehatan.
 Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindak
lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis.
 Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah
provinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja Penanggulangan
TB tingkat daerah berdasarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional, yang
selanjutnya dijadikan dasar bagi Puskesmas dalam menetapkan sasaran serta indikator kinerja
yang dipantau setiap tahunnya.
 Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
 Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di
wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan
RPK pelayanan UKM dan UKPP.
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA ELEMEN PENILAIAN Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat

1.
4.4.1
D i t e t a p k a n n y a i n di k a t o r d a n t a rg e t k i n e r j a p e n ge nd a l i a n t ub e r k ul o si s y a n g d i se r t a i c a p a i a n d a n
analisisnya. (R,D)

2. Ditetapkan rencana program penanggulangan tuberkulosis. (R)


3. Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter , perawat, analis laboratorium dan
petugas pencat at an pelaporan te rla tih (R)

4. Logistik ba i k OAT m a upun non OAT dise di akan sesuai dengan kebutuhan program serta dikelola
sesuai dengan prosedur (R,D, 0, W)

5. D i l a k u k a n t a t a l a k s a n a k a s u s t u b e r k u l o s i s m u l a i d a r i d i a g n o s i s , p e n g o b a t a n , p e m a n t a u a n ,
eva lu a si, d a n tin d a k la n ju t se s u a i d e n g a n - k ebija k a n , ped om a n / p a n d u a n d a n p ro se d u r
ya n g
telah ditetapkan. ( R,D, 0, W).
6.
P rog ram p en anggu lang an tuberkulo sis dikoo rd inasikan dan d ilak sanakan se su a i d e n g a n ren ca n a
yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor . (D, W)
7.
Dilakukan pencatata n dan pel aporan sesua i prosedur yang telah ditetapkan . (R, D)
Elemen penilaian rdows
Di t e t a p ka nn y a i n d i k a t o r da n t a rge t k i n e rj a p e ng e n d a l i a n t u b e rk u l o si s da n
analisisnya. (R,D)

Ditetapkan rencana program penanggulangan tuberkulosis. (R) Ditetapkan tim


TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter , perawat, analis
laboratorium dan petugas pencatat an pelaporan te rlat ih (R)
Logistik bai k OAT m aupun non OAT di sedi akan sesuai dengan kebutuhan
program se rt a dikel ola
sesuai dengan prosedur (R,D, 0, W)
Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis,
pengobatan, pemantauan,
eva lu a si, d a n tin d a k la n ju t se s u a i d e n g a n - k ebija k a n , ped om a n / p a n d u a n
d a n p ro se d u r ya n g
telah ditetapkan. ( R,D, 0, W).
P rog ram p en anggu lang an tub erku lo sis d ikoo rd inasik an dan dilaksan ak an
se su a i d e n g a n ren ca n a
yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor . (D, W)
Dilakukan pencatat an dan pe laporan se suai prosedur yang
Ditetapkannya indikator dan target kinerja
1 pengendalian tuberkulosis yang disertai capaian dan
analisisnya (R, D).
INDIKATOR TARGET Strategi Nasional
1. Cakupan penemuan dan 85% Penanggulangan
Tuberkulosis 2020-2024
pengobatan tuberkulosis
2. Persentase pasien DM yang 20%
diskrining tuberkulosis
3. Cakupan pemberian Terapi 29%
Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
pada kontak serumah Tabel Capaian dan Analisis Indikator
Program Penanggulangan Tuberkulosis
4. Dan lain-lain

target nasional dan daerah


SK tentang yang harus dicapai, capaian
target tahun sebelumnya, Pedoman Manajemen
Penetapan Indikator analisis situasi wilayah kerja, Puskesmas
dan Target Kinerja kebutuhan dan harapan
Pengendalian masyarakat
Tuberkulosis (dapat
Capaian dan analisis
dijadikan satu SK
kesenjangan terhadap
dengan indikator
target kinerja
program lainnya).
Ditetapkan rencana program penanggulangan
2 tuberkulosis (R).

Penanggulangan Tuberkulosis
diselenggarakan melalui kegiatan:

1. Promosi kesehatan
2. Surveilans TB
3. Pengendalian faktor risiko
4. Penemuan dan penanganan kasus TB
5. Pemberian kekebalan
6. Pemberian obat pencegahan
Kerangka Acuan Kegiatan
tentang Program
Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016
Penanggulangan
tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 6.
Tuberkulosis di
Puskesmas. ELIMINASI
TUBERKULOSIS
Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang minimal
3 terdiri dari dokter, perawat, analis laboratorium dan
petugas pencatatan pelaporan terlatih (R).
Tim yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program Penanggulangan
Tuberkulosis di Puskesmas, minimal terdiri dari:

1. Dokter
2. Perawat
3. Analis laboratorium
4. Petugas pencatatan pelaporan

Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016


tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 17.
SK tentang Tim TB DOTS
di Puskesmas.
Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan sesuai
4 dengan kebutuhan program serta dikelola sesuai
dengan prosedur (R, D, O, W).

Logistik OAT, misalnya: Logistik non OAT, misalnya:

1. Paket KDT OAT Kategori 1 1. Pot Dahak


2. Paket KDT OAT Kategori 2 2. TCM & Cartridge TCM,
mikroskop binokuler
3. Paket KDT OAT Kategori
Anak 3. Masker bedah, N95, dll

Panduan Wawancara

SOP Permintaan
P
SOP Penerimaan
P
OA
OAT,
!
Perlu dihindari stock out
SOP Pengelolaan OAT, OAT dan non OAT, agar
Surat Permintaan, Tanda Terima,
SOP Pendistribusian OAT, Berita Acara terkait permintaan, kesinambungan pelayanan
SOP Pemusnahan OAT. penerimaan, pengelolaan, dan pengobatan selalu
pendistribusian & pemusnahan
OAT dan non OAT terjaga
5

Diagnosis
REKAM MEDIS REKAM MEDIS Pengobatan
Pemantauan
Evaluasi
Tindak Lanjut

Panduan
Wawancar
REGISTER LABORATORIUM a
Program penanggulangan tuberkulosis dikoordinasikan
6 dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun
bersama lintas program dan lintas sektor (D, W).

Rencana Program
Penanggulangan LINTAS
Tuberkulosis
SEKTOR
KOORDINASI

LINTAS
PROGRAM
PELAKSANAAN Panduan Wawancara

Monitoring Pelaksanaan Program


Penanggulangan Tuberkulosis

PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur
7 yang telah ditetapkan (R, D).
1. Form TBC 07 (Laporan Penemuan & Pengobatan TBC)
2. Form TBC 08 (Laporan Hasil Pengobatan Pasien TBC)
3. Form TBC 11 (Laporan Hasil Pemeriksaan Dahak
Akhir Tahap Intensif)
4. Form TBC 14 (Laporan Pengembangan Ketenagaan
Program TBC di Fasyankes), dll

1. Form TBC 01 (Kartu Pasien TBC)

2. Form TBC 02 (Kartu Kontrol Pasien TBC)

3. Form TBC 03 (Register Pasien TBC)


SOP tentang Pencatatan
dan Pelaporan Program 4. Form TBC 04 (Register Laboratorium)

Penanggulangan Register Pasien TB


5. Form TBC 05 (Permohonan Laboratorium)
Tuberkulosis 6. Form TBC 06 (Daftar Terduga TBC)

7. Form TBC 09 (Form Rujukan/Pindah Pasien TBC)


Bukti pencatatan dan 8. Form TBC 10 (Hasil Akhir Pengobatan TBC)
pelaporan Program
9. Form TBC 15 (Rekapitulasi Investigasi Kontak)
Penanggulangan
Tuberkulosis 10. Form TBC 16 (Rekapitulasi Pemberian Terapi
Pencegahan TBC), dll
STANDAR4.5

Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya

Puskesmas melaksanakan pengendalian


penyakit tidak menular utama yang
meliputi hipertensi, diabetes mellitus,
kanker payudara dan leher rahim,
Pengguna layanan Rujuk Balik (PRB)
Penyakit Tidak Menular (PTM) dan
penyakit katastropik lainnya sesuai
kompetensi di tingkat primer, serta
penanganan faktor risiko PTM.
KRITERIA 4.5.1

Program pencegahan dan


pengendalian penyakit tidak
menular serta faktor
resikonya direncanakan,
dilaksanakan, dipantau dan
ditindaklanjuti.
TANTANGAN
STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

SPM Bidang Kesehatan 1 Perlu didukung pelayanan kesehatan


primer yang bermutu.
Kabupaten/Kota (PP 2/2018) 2. Perlu integrasi UKM dan UKP melalui
endekatan keluarga (PIS-PK).
POKOK PIKIRAN 4.5.1
 Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular
berdampak pada terjadinya
peningkatan angka
produktivitas yang morbiditas,
berdampak mortalitas dan ekonomi
pada beban disablilitas, namun
baik jugaindividu,
tingkat berdampak kehilangan
keluarga, dan
masyarakat
 Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif
dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif.
 Deteksi dini atau penapisan (screening) perlu dilakukan untuk mencegah terhadinya
peningkatan kasus PTM.
 Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, antara lain: pola makan
tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, dilakukan secara
terintegrasi melalui pendekatan keluarga dengan PIS-PK dan Germas
 Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut dilakukan secara terintegrasi lintas
program dan lintas sektor.
 Rencana program penanggulangan penyakit tidak menular dan faktor risikonya disusun
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah
penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN
4.5.1
1. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang disertai capaian dan
analisisnya. (R,D,W)
2. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan
kapasitas tenaga terkait P2PTM. (R)
3. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah disusun bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai
dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
4. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. (R, D, O, W)
5. Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari diagnosis,
pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis
dan algoritma pelayanan PTM oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. ( R,D, O, W)
6. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program
pengendalian penyakit tidak menular. (D, W)
7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (D)
Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit
1 Tidak Menular yang disertai capaian dan analisisnya
(R, D, W).

INDIKATOR TARGET
1. Persentase penderita hipertensi 100%
mendapat pelayanan sesuai standar
2. Persentase penderita diabetes 100%
mellitus mendapat pelaya nan sesuai
standar
Tabel Capaia n dan Analisis Indikator
3. Dan lain-lain Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular

target nasional dan daerah


SK tentang yang harus dicapai, capaian
Pedoman Manajemen
Penetapan Indikator target tahun sebelumnya,
Puskesmas
analisis situasi wilayah kerja,
dan Target Kinerja kebutuhan dan harapan
Pengendalian Penyakit masyarakat
Tidak Menular (dapat
dijadikan satu SK Capaian dan analisis
dengan indikator kesenjangan terhadap
program lainnya). target kinerja
Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak
2 Menular termasuk rencana peningkatan kapasitas
tenaga terkait P2PTM (R).

Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:

1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos


Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui SADANIS.
3. Deteksi kanker leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA.
Panduan Wawancara
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB)
PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT,
Kerangka Acuan Kegiatan
kanker payudara/leher rahim dan penyakit
tentang Program
katastropik lainnya sesuai PPK.
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular di 6. Peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan
Puskesmas. PTM dan faktor risiko PTM.
7. Dan lain-lain.
Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular
3 dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka
Rencana Program acuan yang telah ditetapkan (D, O, W).
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
LIN
LINTAS
KOORDINASI
SEKTOR
LINTAS
PROGRA
PELAKSANAAN M Panduan Wawancara
Monitoring Pelaksanaan Program
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan
4 PTM di Posbindu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (R, D, O, W).

Tahapan kegiatan & pemeriksaan PTM di Posbindu:

1. Pendaftaran peserta
2. Wawancara faktor risiko PTM
3. Pengukuran faktor risiko PTM
4. Pemeriksaan faktor risiko PTM
Pedoman/Panduan, SOP, 5. Identifikasi faktor risiko PTM,
Kerangka Acuan Kegiat
Kegiatan edukasi dan tindak lanjut dini
Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara
5 terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan
panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM
oleh tenaga kesehatan yang berkompeten (R, D, O, W).

Diagnosis
REKAM MEDIS REKAM MEDIS Pengobatan
Pemantauan
Evaluasi
Tindak Lanjut

Panduan
Wawancar
REGISTER LABORATORIUM a
Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
6 terhadap pelaksanaan program pengendalian penyakit
tidak menular (D, W).
Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:

1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos


Pembinaan Terpadu PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui
SADANIS.
3. Deteksi kankesr leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA. Monitoring Pelaksanaan Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
Panduan
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB) Wawancara
PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT,
kanker payudara/leher Rahim dan penyakit
katastropik lainnya sesuai PPK.
6. Peningkatan kapasitas SDM dalam Bukti pemantauan,
penanganan PTM dan faktor risiko PTM. evaluasi dan tindak lanjut
7. Dan lain-lain.
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur
7 yang telah ditetapkan (R, D).

SOP tentang Pencatatan


dan Pelaporan Program
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular 1. Register Kunjungan di
Posbindu
Bukti pencatatan dan 2. Register Pemeriksaan IVA
pelaporan Program 3. Register Pasien Program
Pengendalian Rujuk Balik (PRB)
Penyakit 4. dll
Tidak Menular

Anda mungkin juga menyukai