PUSKESMAS
BAB 1
KEPEMIMPINAN DAN
MANAJEMEN PUSKESMAS
PENYEMPURNAAN PADA VERSI REVISI
PENYEMPURNAAN SUBSTANSI
PENYEMPURNAAN STRUKTUR
MEMINIMALISASI PENGULANGAN EP YANG SAMA . CONTOH KAJI 1 PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT SESUAI PMK
43 TAHUN 2019
1 BANDING PADA VERSI 2015 BERADA PADA ADMEN DAN UKM , PADA
VERSI REVISI HANYA ADA DI BAB 1
PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA PADA VERSI 2015 TERSEBAR PADA PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SESUAI
3 ADMEN, UKM , UKP, PADA VERSI REVISI DIJADIKAN SATU BAB ( PADA BAB
5) 3 PMK 27 TAHUN 2017 DAN PEDOMAN TEKNIS PPI DI FKTP
PENYEMPURNAAN POKOK
5 PIKIRAN 5 MELENGKAPI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
SESUAI PMK 52 TAHUN 2018
BARU
1 PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
BAB I:
Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
BAB I
BAB II: Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) (KMP)
1.6
PENGAWASAN, 1.2 TATA KELOLA ORGANISASI PKM
PENGENDALIAN, PENILAIAN
KINERJA 5 KRITERIA
14 EP
3 KRITERIA
15 EP
1.3
1.5 1.4
MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN FASILITAS &
1 KRITERIA KESELAMATAN (MFK) 6 KRITERIA
22 EP
2 EP
8 KRITERIA
30 EP
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PUSKESMAS
RUK RPK
LIBATKAN LP, LS, MASY DALAM
PENYUSUNAN RUK, RPK PENGGERAKAN
PELAKSANAAN
LAKUKAN
PENGAWASAN KOMUNIKASI &
KOORDINASI DALAM
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PENILAIAN DENGAN LP, LS,
MASYARAKAT,
ALUR PELAKSANAAN PROGRAM
KEBIJAKAN
P P1
D PROGRAM
S
A
PENYEDIAAN SD
C
Q PENGAWASAN, PENGENDALIAN
I & PENILAIAN
P3
• 1.1.2 Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan, lintas program dan lintas
sektor mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban
pasien, jenis-jenis pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses
terhadap pelayanan dan penyampaian umpan balik (Lihat juga UKM : 2.2.1;
2.2.2; (4 EP)
Standar 1.2
Tata Kelola Organisasi Puskesmas Dilaksanakan Sesuai
Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
• 1.2.1 Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung
jawab, dan tata hubungan kerja serta persyaratan jabatan (4 EP)
• 1.2.2 Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan terkait
pelaksanaan kegiatan, disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan didasarkan
pada ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk pengendalian dokumen
bukti pelaksanaan kegiatan. (2 EP)
• 1.2.3 Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dikelola dan dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kepada masyarakat (4 EP)
• 1.2.4. Puskesmas menjamin ketersediaan data dan informasi melalui
penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas (3 EP)
• 1.2.5. Penyelenggaraan pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan
pertimbangan etis dalam pengambilan keputusan pelyanan. (3 EP)
Standar 1.3
Manajemen Sumber Daya Manusia Puskesmas Dilakukan Sesuai
Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
• 1.3.1. Tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) dengan jenis, jumlah dan kompetensi
sesuai kebutuhan pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5 EP)
• 1.3.2. Setiap pegawai Puskesmas mempunyai uraian tugas yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan maupun penilaian kinerja pegawai (5 EP)
• 1.3.3. Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan
keterampilan yang diperlukan (4 EP)
• 1.3.4. Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir (2 EP)
• 1.3.5 Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (2 EP)
• 1.3.6. Puskesmas menyelenggarakan pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). (4 EP)
Standar 1.4. Sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan
keamanan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dikaji
dengan memperhatikan manajemen risiko.
• 1.4.1 Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang meliputi
keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya, manajemen bencana,
pengamanan kebakaran, alat kesehatan dan system utilisasi (4 EP)
• 1.4.2. Puskesmas melaksanakan program keselamatan dan keamanan (4 EP)
• 1.4.3 Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya beracun serta
pengendalian dan pembuangan limbah bahan berbahaya beracun dilakukan berdasarkan perencanaan yang
memadai dan ketentuan perundangan (4 EP)
• 1.4.4. Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi program tanggap darurat bencana
internal dan eksternal (4 EP)
• 1.4.5 Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana evakuasi (4 EP)
• 1.4.6 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semua peralatan kesehatan
berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi . (4 EP)
• 1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem utilitas berfungsi dan
mencegah terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi (3 EP)
• 1.4.8 Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)bagi
petugas (3 EP)
1.5. Puskesmas melaksanakan manajemen
keuangan
• 1.5.1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab keuangan
melaksanakan manajemen keuangan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (2 EP)
Standar 1.6. Untuk menilai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata kelola,
kesesuaian dengan rencana, dan pemenuhan terhadap kebutuhan dan harapan
masyarakat, maka dilakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja
puskesmas dapat berupa pemantauan, supervisi, lokakarya mini, audit internal,
dan rapat tinjauan manajemen.
3
Rencana Lima Tahunan disusun 4 5 Rencana Pelaksanaan Kegiatan
dengan melibatkan lintas program Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun
dan lintas sektor serta berdasarkan (RPK) Puskesmas disusun bersama
dengan melibatkan lintas program dan lintas
rencana strategis Dinas Kesehatan lintas program sesuai dengan
sektor, berdasarkan rencana strategis Dinas
Daerah Kabupaten/ Kota. ( R, Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota, alokasi anggaran yang ditetapkan
D,W) Rencana Lima Tahunan Puskesmas dan hasil oleh Dinas Kesehatan Daerah
penilaian kinerja. (R, D, W). Kabupaten/ Kota. (R,D,W
KRITERIA URAIAN
KMP 1.1.1 Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan tata
nilai, analisis kebutuhan dan harapan, analisis peluang pengembangan pelayanan, analisis risiko pelayanan,
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dituangkan dalam perencanaan. (lihat juga PMP 5.1; dan PMP
5.2 )
R EP 1 Regulasi tentang visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas.
R EP 2 • Regulasi tentang penetapan jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas. Regulasi ini
dapat disusun dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Kebijakan Kepemimpinan
D dan Manajemen Puskesmas dilengkapi dengan Pedoman Manajemen Puskesmas sebagai lampiran.
Baik dan Kebijakan maupun pedoman juga memuat tentang identifikasi dan analisis data sebagai
W dasar untuk penetapan jenis-jensi pelayanan dan perencanaan puskesmas.
• Bukti identifikasi dan analisis data yang menjadi dasar penetapan jenis-jenis pelayanan sesuai yang
diminta pada pokok pikiran. Bukti pertemuan untuk melakukan identifikasi dan analisis
R EP 3 •
•
Rencana lima tahunan puskesmas
Bukti pertemuan penyusunan rencana limat tahunan. Bukti keterlibatan lintas program dan lintas
D sektor dalam penyusunan rencana lima tahunan. Bukti Kesesuaian rencana lima tahunan dengan
rencana strategis Dinas Kesehatan
W
R EP 4 •
•
Rencana Usulan Kegiatan
Bukti pertemuan (lokmin) penyusunan rencana usulan kegiatan. Bukti keterlibatan lintas program
D dan lintas sektor dalam penyusunan rencana usulan kegiatan. Bukti Kesesuaian rencana lima tahunan
dengan rencana strategis Dinas Kesehatan dan rencana lima tahunan puskesmas
W
KRITERIA URAIAN
KMP 1.1.1 Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan berdasarkan visi,
misi, tujuan, dan tata nilai, analisis kebutuhan dan harapan, analisis peluang
pengembangan pelayanan, analisis risiko pelayanan, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang dituangkan dalam perencanaan. (lihat juga PMP 5.1; dan PMP 5.2 )
R EP 5
•
• Rencana pelaksanaan kegiatan tahunan
Bukti pertemuan (lokmin) penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan. Bukti keterlibatan
D lintas program dalam penyusunan rencana usulan kegiatan. Bukti Kesesuaian rencana
lima tahunan dengan rencana alokasi anggaran yang ditetapkan Dinas Kesehatan
W
D EP 6 •
•
Rencana Pelaksanaan Kegiatan bulanan
Bukti pertemuan lokmin bulanan untuk menyusuan rencana pelaksanaan kegiatan
W bulanan. Kesesuaian rencana pelaksanaan kegiatan bulanan dengan RPK tahunan dan
hasil capaian kinerja bulanan (lihat notulen lokmin bulanan)
D EP 7 Bukti dokumen revisi rencana pelaksanaan kegiatan tahunan dan atau bulanan sebagai
akibat terjadinya perubahan kebijakan
W
1.1.2. AKSES PENGGUNA LAYANAN
1.1.2 Masyarakat
sebagai penerima manfaat layanan, lintas program dan lintas sektor
mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban pasien, jenis-jenis
pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses terhadap pelayanan dan penyampaian
umpan balik (Lihat juga UKM : 2.2.1; 2.2.2;
Diinformasikan melalui media
1.1.2 AKSES komunikasi yang telah
SK, bukti
INFORMASI: Hak dan
kewajiban pasien, jenis
ditetapkan sosialisasi,
pelayanan, kegiatan- evaluasi & TL
kegiatan puskesmas
AKSES THD PELAYANAN penyampaian
AKSES UTK
informasi, serta
PENYAMPAIAN UMPAN
BALIK
Mekanisme untuk upaya
menerima umpan mendapatkan
balik terkait umpan balik
kemudahan akses ,
keluhan dan usulan
perbaikan
1.1.2. AKSES PENGGUNA LAYANAN
1.1.2.EP 2. Dilakukan sosialisasi tentang hak dan kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan
serta kegiatan yang disediakan oleh Puskesmas. (D,W)
• Ada bukti kegiatan sosialisasi ttg Hak dan Kewajiban Pasien dan Jenis2
pelayanan & kegiatan-kegiatan Puskesmas melalui berbagai macam
D media,
• Ada media sosialisasi dalam bentuk brosur, leaflet, baliho, dsb
• Wawancara kepada petugas tentang kegiatan sosialisasi dan pengetahuan ttg
W hak n kewajiban pasien dan jenis2 pelayanan & kegiatan Puskesmas
• Wawancara kepada pasien dan keluarganya, tentang kegiatan sosialisasi dan
pengetahuan ttg hak n kewajiban pasien dan jenis2 pelayanan
1.1.2.EP 3. Dilakukan evaluasi dan tindaklanjut hasil sosialisasi tentang hak dan
kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan dan kegiatan yang disedikan oleh
Puskesmas kepada pengguna layanan. (D, W).
• Ada bukti kegiatan evaluasi ttg Hak dan Kewajiban Pasien dan Jenis2
pelayanan & Kegiatan Puskesmas, yg menghasilkan RTL perbaikan
D kegiatan sosialisasi
• Ada bukti dilakukan jajag pendapat kepada pengguna layanan ttg Hak dan
Kewajiban Pasien dan Jenis2 pelayanan & Kegiatan Puskesmas
• Wawancara kepada petugas tentang kegiatan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan
sosialisasi ttg Hak n kewajiban pasien dan jenis2 pelayanan & kegatan Puskesmas
W • Wawancara kepada pengguna layanan, LP n LS, tentang kegiatan sosialisasi dan
pengetahuan ttg hak n kewajiban pasien dan jenis2 pelayanan & kegiatan Puskesmas
• Wawancara kepada pengguna layanan, LP n LS, tentang kesesuaian pelaksanaan
kegiatan dengan jadwal yang disusun
1.1.2.EP 4. Dilakukan
upaya untuk memperoleh umpan balik dan pengukuran kepuasan pengguna
layanan serta penanganan aduan/keluhan dari pengguna layanan maupun tindak lanjutnya yang
didokumentasikan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan dapat akses oleh publik (D, O, W).
• Ada bukti upaya memperoleh umpan balik & keluhan dari masyarakat & pengguna layanan ,
dianalisis, dan ditindak lanjuti
D • Ada bukti dilakukan survei kepuasan pelanggan, analisis dan tindak lanjutnya
• Ada register untuk mencatat pengelolaan umpan balik dan keluhan dari masyarakat & pengguna
layanan
• Ada bukti adanya akses public terhadap informasi tentang umpan balik pelanggan, hasil survei
kepuasan, dan tindak lanjutnya
O • Ada sarana, media untuk menampung umpan balik & keluhan dari
masyarakat & pengguna layanan, al. kotak saran, media social,
pertemuan2 dengan masyarakat
KRITERIA
1. Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab, dan tata
hubungan kerja, serta persyaratan jabatan ( 4 EP).
3. Jaringan pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas di willayah kerja Puskesmas dikelola
dan dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat (4 EP)
5. Penyelenggaraan pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan pertimbangan etis dalam
pengambilan keputusan pelayanan. ( 3 EP).
1.2.1. STRUKTUR
ORGANISASI
1.2.1 Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab, dan tata hubungan
kerja serta persyaratan jabatan
POKOK PIKIRAN :
• Agar dapat menjalankan tugas pokok dan Ada struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh
fungsi organisasi, perlu disusun struktur Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dengan
organisasi Puskesmas yang ditetapkan 1 kejelasan uraian jabatan yang ada dalam struktur
oleh Kepala Dinas Kesehatan daerah organisasi yang memuat uraian tugas, tanggung jawab,
Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan wewenang, dan persyaratan jabatan. (R)
perundangan yang berlaku Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung jawab
• Untuk tiap jabatan yang ada 2 dan Koordinator pelayanan Puskesmas. (R)
struktur organisasi yang telah ditetapkan
dalam
oleh Kepala
Kabupaten/Kota,
Dinas Kesehatan Daerah
perlu ada kejelasan
ELEME 3 Ada Kode Etik Perilaku Pimpinan dan Pegawai (R)
N
tugas, wewenang, tanggungjawab dan Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas dalam
PENILAI
persyaratan jabatan pendelegasian wewenang dari Kepala Puskesmas kepada
AN
Penanggung jawab upaya, dari Penanggung jawab upaya
• Pengisian jabatan dalam 4 kepada koordinator pelayanan, dan dari koordinator
organisasi berdasarkan persyaratan jabatan
pelayanan kepada pelaksana pelayanan kegiatan apabila
• Dalam menjalankan tugas & fungsi mengikuti Kode Perilaku
• Efektivitas struktur dan struktur meninggalkan tugas atau terdapat kekosongan pengisian
pengisian jabatan
perlu dikaji ulang secara periodik jabatan. (R)
Puskesmas dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus mengikuti kode perilaku yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
Agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi, perlu disusun struktur organisasi
Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kotasesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
P Untuk tiap Jabatan yang ada dalam struktur organisi sebagai wujud akuntabilitas yang telah
O ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota, perlu ada kejelasan tugas, wewenang,
K tanggungjawab dan persyaratan jabatan.
O Perlu dilakukan pengaturan terhadap tata hubungan kerja di dalam struktur organisasi yang
K ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota.
Pengisian jabatan dalam struktur organisasi tersebut dilaksanakan berdasarkan persyaratan
P jabatan oleh Kepala Puskesmas dengan menetapkan penanggungjawab maasing-masing upaya.
I Efektivitas struktur dan pengisian jabatan perlu dikaji ulang secara periodic oleh Puskesmas
K untuk menyempurnakan struktur yang ada dan efektivitas organisasi agar sesuai dengan
I perkembangan dan kebutuhan.
R Sebagai wujud akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas, perlu ditetapkan
A kebijakan dan prosedur pendelegasian wewenang dari pimpinan dan/atau penanggung jawab
N upaya Puskesmas kepada pelaksana pelayanan apabila meninggalkan tugas atau terdapat
kekosongan pengisian jabatan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.sesuai peraturan
perundang-undangan (pendelegasian wewenang yang dimaksud adalah pendelegasian
manajerial).
KRITERIA URAIAN
KMP 1.2.1 Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung
jawab, dan tata hubungan kerja serta persyaratan jabatan
Ada SK Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota ttg Struktur Organisasi Puskesmas (fungsional)
• Struktur fungsional mengacu pada Pmk 43 th 2019
R • Dilengkapi dengan uraian jabatan, uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang serta
persyaratan jabatan
1.2.1.EP 2. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung jawab dan Koordinator
pelayanan Puskesmas. (R)
R
Ada SK Kepala Puskesmas ttg
Kode perilaku
R
Ada SK Kepala Puskesmas ttg
Pendelegasian Wewenang
POKOK PIKIRAN
• Pedoman tata naskah sebagai acuan dalam
penyusunan dokumen regulasi yang meliputi kebijakan, pedoman,
panduan, acuan, dan prosedur, maupun dalam pengendalian
kerangka Ditetapkan pedoman tata naskah
dokumen eksternal dan dokumen bukti rekaman pelaksanaan Puskesmas sebagaimana diminta
kegiatan
• Pedoman tata naskah mengatur, al:
1 dalam pokok pikiran (R)
Penyusunan,tinjauan & pengesahan ELEME
Pengendalian dokumen termasuk perubahannya PENILAIA
N
Pemeliharaan dokumen N Ditetapkan kebijakan,
Pengelolaan dokumen eksternal pedoman/panduan, prosedur dan
Masa retensi
Alur pneyusunan & distribusi
2 kerangka acuan untuk KMP,
penyelenggaraan UKM serta
• Penyusunan Pedoman tata naskah Puskesmas dapat merujuk penyelenggaraan UKP, Kefarmasian
pada kebijakan masing-masing daerah dan atau sesuai engan
ketentuan peraturan perundangan terkait tata naskah dinas dan Laboratorium. (R)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.2.2 Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan terkait pelaksanaan kegiatan,
disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan, termasuk pengendalian dokumen bukti
pelaksanaan kegiatan
R EP 1 SK tentang pedoman tata naskah yang memuat a sd g pada pokok pikiran
R EP 2 Kumpulan SK, Pedoman, Panduan, Kerangka Acuan, SOP terkait dengan KMP, UKM
dan UKPP
1.2.2.EP 1. Ditetapkan pedoman tata naskah Puskesmas sebagaimana
diminta dalam pokok pikiran (R)
ketenagaan, sarana prasarana, dan pembiayaan dalam upaya Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
pemberian pelayanan yang bermutu terhadap indicator keberhasilan pembinaan.(D)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.2.3 Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dikelola dan dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat
R
Ada SK Kepala Puskesmas tentang Penetapan Indikator Kinerja
Pembinaan.
• Ada dokumen bukti identifikasi jaringan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas
D • Ada register data2 jaringan dan Jejaring Puskesmas
• Ada dokumen evaluasi Pembinaan jaringan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas
D • Ada dokumen tindak lanjut pelaksanaan program pembinaan jaringan dan jejaring dengan
menggunakan indikator keberhasilan yang dietapkan
Rencana Pembinaan
Identifikasi
jejaring &
jaringan Pelaksanaan Pembinaan
R EP 1 • SK Kepala Puskesmas dan atau pedoman tentang sistem informasi puskesmas, yang
memuat pengumpulan, penyimpanan, analisis data dan pelaporan serta distribusi
D informasi. Kebijakan tentang sistem informasi dapat juga disatukan dalam satu SK tentang
kebijakan Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (lihat 1.1.1 EP 2)
W • Bukti pelaksanaan pengumpulan, penyimpanan, analisis data dan pelaporan serta
distribusi informasi manual dan atau elektronik sesuai dengan ketersediaan sistem
informasi yang ada di Puskesmas
D EP 3 Bukti perbaikan kinerja dan peningkatan mutu berdasarkan data dan informasi
yanag dilakukan secara periodik di puskesmas dan pada masing-masing unit kerja
W
1.2.4.EP 1. Dilaksanakan pengumpulan, penyimpanan, analisis data dan pelaporan
serta distribusi informasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
terkait Sistem Informasi Puskesmas (R, D, W)
R
Ada SK Ka Puskesmas ttg Sistem Informasi Puskesmas, (
mengacu pada Pmk 31/2019)
• SK tsb mencakup :
• Tim Pengelola SIP, Pengelolaan SIP (Pencatatan, Pengump
ulan, Penyimpanan Data, Analisis data, Pelaporan dan Dis
tribusi Informasi)
• Menjamin ketersediaan data dan informasi untuk Pengam
bilan Keputusan merencanakan, melaksanakan, memanta u,
dan mengevaluasi keberhasilan upaya kegiatan peningk atan
mutu dan kesela matan pengguna layanan
Ada SOP Pengelolaan SIP (SOP Pencatatan, SOP Pengum
pulan, SOP Penyimpanan Data, SOP Analisis data, SOP
Pelaporan dan SOP Distribusi Informasi)
• Format SK dan SOP mengacu ke Tatanaskah
1.2.4.EP 1. Dilaksanakan pencatan, pengumpulan, penyimpanan, analisis data dan
pelaporan serta distribusi informasi sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan terkait Sistem Informasi Puskesmas (R, D, W)
Ada dokumen bukti pelaksanaan Sistem Informasi Puskesmas:
1. Pencatatan
D
2. Pengumpulan data,
3. Penyimpanan data
4. Analisis data,
5. Pelaporan,
6. Distribusi informasi
PUSKESMAS K
PUSKESMA. S K
PUSKESMAS SK
PUSTU W ATUAI..ANG B PEMERIKSAAJ Kesadaran c
B J PUSING Kesadaran
PUSKE SMAS
PUSKESMAS z J KOOTROL HT Kesadaran
PUSKESMAS B u KELUI - Wi = PU· 8 6 =48 Kg
J PASIEN MENG Kesadaran
PUSKE St MS B RUJUKAN POL Kesadaran _
J
PUSKESMAS A J OAFTAR RUM Ke s a da ran
PUSKESMAS
PUSKESMAS
z u KE LUHAN= M A 88 = 58 Kg
B KCW TROL K B Kes ada ran
PUSKESMAS PASIEN M E N<?
B
PUSKESMAS
F
u Kes a da ran NYERI DAN KE
PUSKESMA. K esadaran PASIEN RUTOI
B
S K eu da ran NYERI DAN
F
PUSKESMAS F KJ: K esadaran MY ERI DAN
05/0512021 PUSKESMAS F A KE Kesa daran NYERI
PUSKESMAS G J PADA Pi.K esa da ran GIGI
77148 05/05/2021 PUSKESMA. T ERASA I K esadaran
A M
85196 05/05/2021 S O
K
80239 05/05/2021 PUSKE. SMA
S
B u KB
A 5688 05/05/2021 B
PUSKESMAS B KL
51190 05/05/2021
W1251 PUSTU WATUAI..ANG B KL
05/05/2021 KONTROL TEN Kesada1·an Com posmenbs Tensi 130 / 80 Nadi 80 RR 20 BB 56
KB
asrre 05/05/2021
PU SKES MAS
PUSK ES M A S
B
B
A KL PERI KSAL AB
36179 05/05/2021 J KB
P U SKES M A S B KOOTROL HT Kesada 1·an Com posm ent1s Tensi 130 / 90 Nadi 88 RR 20 BB 159
A PASIEN MENG. Kesadaran Composmem1s Tens, 110 / 70. Nadl ,80 . RR 24. BB 65
43976 05/05/2021 P U SKES M A B KL PASIEN MENGATAKA
00850 05/05/2021 S P U SKES B
J
J KL
KOOTROL HT Kesadaran
Composmenhs Tens, 160 / 90
,_,a 82 RR 22 BB 57 PX MNGTAKAN KOl"1'
M A S PUSKES B RUJUKAN POL K esadaran
11971 05/ 05n021 MA S PU B
J KL
R W U K A N POL K es a d a ran Com posment1s . Tens1 140 / 90 . N a dl
dl . 82 . RR. 2 2 . B B . 5 0 .GA
40690 05/05/2021 SKES MA S P U B u KB
69755 05/05/2021 SKESMA.S K J KL TA L P A D A I K es a da r an Com posm enhs Ten :11 13 0 I 80 Nado 82 RR 22 BB 56 PASIEN MENGATAKA
07780 05/05/2021 P U S KES MA S F A KL RUJUKA.N POL. K es a da ran Com posm ent,s T en si 12 0 I 80. Nadl 86
RR 19 BB 58
05849 05/05/2021 P U SKES M A S B J KL PASIEN KONTI Kesadaran Com posmenhs Tens 1 140 I 90 . Nado 82 RR 22. BB 65 PASIEN KONl RO L TE
P U SKES M K J
64323 05/05/2021 B KL KONTROL HT l Kesadaran · Com posmentis Tens, - 150 / 90. Nadl . 80 RR· 20 BB 56
AS PU J Composmentis Tensi 110 / 70 Nado 80 RR 20 BB 63
33527 05/05/2021 SKES M A S P U B KL RWUKANKEI
A
15257 05/05/2021 SKES M A S A KL IBU MENGATA TFU 36 CM OJJ 128 LETKEP
77596 05/05/2021 PO S YA NDU l . AN8 ' J KL KELEMAHAN r Kesadaran Com posmenbs Tensi 170 / 100 Nao 88 RR 19 BB 60
A PUSKE S M A S A KL
04 8 1 5 05/05/2021 KONTROL KE�Kasadaran _ Composmenus , Tens1 . 170 / 1 00 . Na d i . 80 . RR. 20 . BB. 6
PO SYAN DU l A N A
15581 05/05/2021 SIA P US K ES M A S KL 3
99978 05 / 05 / 2021 KL IBU MENGATA TFU 25 CM OJJ 140 LETKEP PUKI
94127 05/05/2021 KONTROL KEf Kesadaran Com posm ent1s Tensi 120 / 80, Nadl 80. RR 20, BB 58
Ada dokumen bukti perbaikan kinerja berdasar data dan informasi Puskesmas
D secara periodic (D).
Ada dokumen bukti perbaikan kinerja berdasar data dan informasi Puskesmas
D secara periodic (D).
R EP 1 • SK Kepala Puskesmas dan atau pedoman, SOP pelaporan dan tindak lanjut bila
terjadi dilema etik dalam pelayanan
D • Bukti form-form yang tersedia untuk pelaporan dan tindak lanjut jika terjadi
W dilema etik
• Ada SK Kepala Puskesmas dan atau pedoman, SOP pelaporan dilema etik ( R ).
D • Ada form-form pelaporan apabila terjadi dilema etik (D).
Ada dokumen bukti pelaksanaan pelaporan apabila terjadi dilema etik (D).
D
Wawancara kepada petugas tentang proses pelaporan apabila terjadi dilema etik
W di Puskesmas.
1.2.5 EP 3. Terdapat bukti pimpinan Puskesmas mendukung
Ada dokumen bukti tindaklanjut jika ada pelaporan terkait dilema etik
D (D).
1.3.1 1.3.3
KETERSEDIAAN 1.3.2 PENINGKATAN
SDM SESUAI KOMPETENSI
JUMLAH, JENIS & URAIAN TUGAS
KOMPETENSI
SESUAI
KEBUTUHAN &
PERATURAN
1.3.5 1.3.6
1.3.4 PENYELENGGARAAN
FILE KEPEGAWAIAN ORIENTASI
PEGAWAI K3
1.3.1 Tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) dengan jenis, jumlah dan kompetensi sesuai
kebutuhan pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan
POKOK PIKIRAN
• Pemenuhan kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jumlah, jenis dan kompetensi maka
perlu dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja
• Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Analisis Jabatan yang dimaksud di Puskesmas merujuk pada jabatan sesuai dengan struktur
organisasi Puskesmas, jabatan fungsional tenaga Puskesmas, dan jabatan pelaksana di
Puskesmas.
1.3.1 • Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan
KETERSEDIAAN SDM pengguna layanan dan masyarakat
SESUAI JUMLAH,
JENIS & KOMPETENSI ELEMEN PENILAIAN
SESUAI KEBUTUHAN 1. Dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai kebutuhan pelayanan dan
& PERATURAN
ketentuan peraturan perundang-undangan. (R, D)
2. Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga berdasar analisis
jabatan
dan analisis beban kerja. (R, D, W)
3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga baik dari jenis, jumlah dan
kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil analisis beban kerja, (D, W) .
4. Tersedia mekanisme yang menjamin pegawai memiliki pendidikan, keterampilan dan
kompetensi, pengalaman, orientasi dan pelatihan yang relevan dan terkini (D, W)
5. Tersedia hasil kredensialing yang mencakup sertifikasi dan lisensi (D,W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.3.1 Tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) dengan jenis, jumlah dan kompetensi sesuai kebutuhan
pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan
R EP 1 • Rencana kebutuhan tenaga berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja,
yang meliputi jenis, jumlah dan kompetensi
D • Bukti pelaksanaan analisis jabatan dan beban kerja
R EP 2 • SK Bupati/Walikota atau Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur organisasi
Puskesmas yang dilengkapi dengan uraian jabatan untuk setiap jabatan yang ada
D pada strktur
W • Peta jabatan, bukti analisis kebutuhan tenaga yang disusun berdasar analisis jabatan
dan analisis beban kerja
D EP 3 Bukti upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga, baik jenis, jumlah dan kompetensi
W
D EP 4 Bukti evaluasi pendidikan, keterampilan, kompetensi, pengalaman dan orientasi serta
pendidikan untuk setiap pegawai terhadap persyaratan jabatan, dan bukti tindak
W lanjutnya
D EP 5 Bukti pelaksanaan kredensial (STR, SIP, SPK, RKK)
W
1. Dokumen analisis kebutuhan tenaga
2. Dokumen peta jabatan dan uraian
jabatan
3. Upaya pemenuhan kebutuhan tenaga
berdasarkan peta jabatan
PETA JABATAN
KLS B K +/-
K = kebutuhan
+/- = lebih/kurang
Catatan: Kelas jabatan digunakan untuk
Melakukan penilaian untuk menentukan
TPP (tambahan penghasilan pegawai)
Acuan:
Permenpan 34/2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan
Permen PANRB No 1/2020
KMK NOMOR HK. 01.07/MENKES/17/2018
1.3.2. Setiap pegawai Puskesmas mempunyai uraian tugas yang menjadi
dasar dalam pelaksanaan maupun penilaian kinerja pegawai
POKOK
•PIKIRAN
Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
• Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta kewenangan dan tanggung
jawab yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan: jenis pelayanan, kegiatan dan SK jabatan fungsional
• Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan surat
keputusan
1.3.2 •
pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar kompetensi lulusan
Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk mendukung kelancaran
URAIAN TUGAS
pelaksanaan pelayanan dan kegiatan
• Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja baik ASN maupun non ASN, mengurangi
variasi pelayanan, dan meningkatkan kepuasan pengguna layanan
• Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian
tugas dan tata nilai yang disepakati
ELEMEN
PENILAIAN
1. Ada penetapan uraian tugas yang berisi tugas pokok dan tugas tambahan untuk setiap pegawai. (R)
2. Ditetapkan indikator penilaian kinerja pegawai sebagaimana diminta dalam pokok pikiran. (R)
3. Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal setahun sekali dan tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja pegawai
untuk upaya perbaikan. (D, W)
4. Ditetapkan indikator dan mekanisme survei kepuasan pegawai terhadap penyelenggaraan kepemimpinan
dan manajemen, UKM, UKPP dan kinerja pelayanan Puskesmas. (R)
5. Dilakukan pengumpulan data, analisis dan upaya perbaikan dalam rangka meningkatkan kepuasan pegawai. (D, W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.3.2 Setiap pegawai Puskesmas mempunyai uraian tugas yang menjadi dasar dalam pelaksanaan
maupun penilaian kinerja pegawai
R EP 1 SK penetapan uraian tugas untuk tiap pegawai yang berisi tugas pokok dan tugas
tambahan
1.3.3. Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan yang diperlukan
POKOK PIKIRAN
• Dalam upaya peningkatan kompetensi dari semua pegawai yang ada di puskesmas, maka puskesmas perlu
merencanakan, dan memberi kesempatan bagi seluruh pegawai yang ada di puskesmas untuk meningkatkan kompetensi
melalui pendidikan dan/atau pelatihan. Selain itu peningkatan kompetensi pegawai dapat dilakukan dengan cara
1.3.3 mengikuti workshop/lokakarya, seminar, symposium, dan on the job training (OJT) baik secara daring dan atau luring.
PENINGKATAN • Puskesmas melakukan analisis gap kompetensi untuk memetakan kebutuhan peningkatan kompetensi pegawai.
KOMPETENSI • Hasil gap kompetensi dijadikan sebagai dasar dalam mengajukan peningkatan kompetensi para pegawai sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
• Puskesmas memfasilitasi pemenuhan gap kompetensi pegawai sesuai dengan mekanismeyang telah ditetapkan sebagai
bentuk dukungan dari manajemen bagi semua tenaga puskesmas.
• Puskesmas melakukan pendokumentasian hasil peningkatan kompetensi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
ELEMEN PENILAIAN
1. Tersedia informasi mengenai peluang untuk meningkatkan kompetensi bagi semua tenaga yang
adadi
Puskesmas (R,D).
2. Ada dukungan dari manajemen bagi semua tenaga Puskesmas untuk memanfaatkan peluang tersebut (D,W)
3. Jika ada tenaga yang mengikuti peningkatan kompetensi, dilakukan evaluasi penerapan terhadap
hasil
peningkatan kompetensi tersebut di tempat kerja (D,W)
4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh pegawai
KRITERIA URAIAN
KMP 1.3.3 Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan
yang diperlukan
1.3.4. Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas wajib menyediakan file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Puskesmas sebagai
bukti bahwa pegawai yang bekerja memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan dilakukan upaya
pengembangan untuk memenuhi persyaratan tersebut.
• Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan
atau Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
• File kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain:
• bukti pendidikan (ijazah) dan verifikasinya
• bukti surat tanda registrasi (STR) dan verifikasinya secara periodik
1.3.4 • bukti surat izin praktik (SIP) dan verifikasinya secara periodik
• uraian tugas pegawai dan/atau rincian wewenang klinis tenaga kesehatan
URAIAN TUGAS • bukti sertifikat pelatihan
• bukti pengalaman kerja jika dipersyaratkan
• hasil penilaian kinerja pegawai
• bukti kebutuhan pengembangan/pelatihan
• bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan
• bukti pelaksaanaan orientasi.
ELEMEN PENILAIAN
1. Ditetapkan dan tersedia kelengkapan isi file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Pukesmas yang terpelihara
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. (R, D, O, W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara periodik terhadap kelengkapan dan pemutakhiran data kepegawaian. (D, W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.3.4 Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir.
1.3.5 Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
POKOK PIKIRAN
• Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, koordinator pelayanan, maupun pelaksana kegiatan harus
mengikuti orientasi, agar pegawai baru dan alih tugas memahami tugas, peran, dan tanggung jawab
yang akan diemban
• Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan tujuan magang maka pelaksanaan orientasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan kurikulum dari Institusi Pendidikan
• Kegiatan orientasi umum dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi, tata nilai, tugas
1.3.5 pokok dan fungsi serta struktur organisasi Puskesmas, program mutu Puskesmas dan keselamatan pengguna
layanan, serta program pengendalian infeksi.
ORIENTASI
PEGAWAI
• Kegiatan orientasi khusus difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi tanggung jawab
dari pegawai yang bersangkutan dan tanggung jawab spesifik sesuai dengan penugasan pegawai tersebut.
• Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru diberi/dijelaskan terkait apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai dengan Panduan Praktik Klinis, panduan
asuhan lainnya dan pedoman program lainnya.
ELEMEN PENILAIAN
1. Kegiatan orientasi dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang disusun. (D, W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan orientasi (D.W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.3.5 Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
Pemeriksaan Imunisasi
kesehatan
Konseling
Tindak lanjut jika. Terjadi
REFERENSI : PMK 52/2018: K3 FASYANKES
Kekerasan di tempat kerja
1.4.1. PROGRAM MFK
1.4.1 Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang
meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya,
manajemen bencana, pengamanan kebakaran, alat kesehatan dan system utilisasi
Pokok Pikiran:
• Puskesmas perlu menyusun program MFK
a. Manajemen Keselamatan dan keamanan
b. Manajemen bahan dan limbah berbahaya dan beracun
c. Manajemen Bencana/disaster
d. Manajemen Penanganan Kebakaran
e. Manajemen Alat Kesehatan
f. Manajemen system utilisasi
g. Pendidikan (edukasi) petugas
• Dilakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (huruf a sd f)
• Tetapkan tim atau petugas yang menjalankan program MFK
• Dilakukan evaluasi minimal per tri wulan
1.4.1. PROGRAM MFK
PENGELOLAAN B3 LIMBAH B3
DIKLAT MFK
D
Kerangka ISI Program MFK
R
1.Pendahuluan
2.Latar belakang
3.Tujuan umum dan khusus
4.Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan
• Kegiatan pokok :
a. Keselamatan dan Keamanan
b. Bahan beracun dan berbahaya
c. Disaster plan
d. Kebakaran
e. Sistim utilisasi , listrik, air dan sistim pendukung penting lainnya
f. Peralatan medis
5.Cara melaksanakan kegiatan
6.Sasaran
7.Jadwal pelaksanaan kegiatan
8.Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya --> Ketentuan Review Program
9.Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Pokok Pikiran:
• Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera
bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan,
kebakaran, gedung roboh, dan tersengat listrik
• Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program kesela-
matan dan kesehatan kerja
• Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya
kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak
aman seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas
• Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan
maka perlu disusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi
untuk memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan
dilakukan secara aman dan mengontrol terjadinya penyebaran infeksi
(lihat juga PPI 5.5.2
1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN
1 4
Dilakukan identifikasi Dilakukan pemantauan
terhadap pengunjung,
terhadap pekerjaan
petugas dan petugas alih
daya (outsourcing) ELEMEN PENILAIAN konstruksi terkait keamanan
(D,O,W) dan pencegahan penyebaran
infeksi. (D,O,W)
2
Dilakukan inspeksi fasilitas 3 Dilakukan simulasi
secara berkala meliputi terhadap kode darurat
bangunan, prasarana dan secara berkala. (D, O,W).
peralatan (D,O,W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.4.2 Puskesmas merencanakan dan melaksanakan program keselamatan dan keamanan.
R
d. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra
ruang anak, lanjut usia, pasien rentan yang tidak
construction risk assessment / PCRA) setiap ada
dapat melindungi diri sendiri atau memberi tanda
kontruksi, renovasi atau penghancuran bangunan /
minta bantuan bila terjadi bahaya.
demolisasi.
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas 5. Cara melaksanakan kegiatan
pendukung yang aman, untuk mencegah 6. Sasaran
terjadi kecelakaan dan cedera, mengurangi 7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
bahaya dan risiko serta mempertahankan 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan &
kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, pelaporannya
pengunjung. 9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
1.4.3. PENGELOLAAN B-3
POKOK PIKIRAN:
• Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu
diidentifikasi dan dikendalikan secara aman.
• Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi,
jenis, dan jumlah B3 serta limbahnya yang disimpan.
Daftar inventaris ini selalu dimutahirkan sesuai dengan
perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan .
• Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan
dan pemilahan, pewadahan dan penyimpanan/TPS B3
serta pengolahan akhir)
• Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
1.4.3. PENGELOLAAN B-3
1 4
Dilaksanakan program Ada laporan, analisis, dan
pengelolaan B3 dan tindak lanjut penanganan
limbahnya sesuai angka tumpahan, paparan/pajanan B3
satu sampai tujuh huruf b ELEMEN PENILAIAN dan atau limbah B3. (D,W)
(R)
2
Pengolahan limbah B3 sesuai 3 Tersedia IPAL sesuai
standar (penggunaan dan dengan ketentuan
pemilahan, pewadahan dan peraturan perundang-
penyimpanan/TPS B3 serta undangan. (D, O)
pengolahan akhir) (D,O,W)
KRITERIA URAIAN
KMP. 1.4.3 Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya beracun (B3),
pengendalian dan pembuangan limbah B3 dan sampah dilakukan berdasarkan perencanaan
dan ketentuan perundang-undangan.
R EP 1 • Kerangka Acuan Program MFK (sebaiknya diintegrasikan dengan program K3)
didalamnya memuat program pengelolaan limbah B3
D • Bukti pelaksanaan program pengelolaan limbah B3
D EP 2 Bukti pelaksanaan pengelolaan limbah B 3 dan sampah mulai dari pemilahan,
pewadahan, penyimpanan, dan transportasi serta pengolahan akhir, termasuk PKS
W dengan pihak ketiga transporter dan pengolah akhir, dan manifes catatan limbah
yang dibuang
INVENTARISASI
PENGELOLAAN
PENYIMPANAN
PENGGUNAAN
PENGENDALIAN
regulasi
• strategi
IDENTIFIKASI RISIKO BENCANA INTERNAL &
EKSTERNAL komunikasi jika
terjadi bencana,
HAZARD VULNERABILITY ASSESSMENT • manajemen
sumber daya,
PEMBENTUKAN TIM TANGGAP/ • penyediaan
PENANGGULANGAN BENCANA pelayanan dan
alternatifnya,
PENYUSUNAN DISASTER PLAN • identifikasi peran
dan tanggung
EDUKASI & SIMULASI PENANGGULANGAN
jawab tiap
BENCANA
karyawan, dan
• manajemen
konflik yang
mungkin terjadi
pada saat
MONEV TINDAK LANJUT
bencana.
1.4.4. PROGRAM TANGGAP BENCANA
ELEMEN PENILAIAN
Dilakukan simulasi dan evaluasi
tahunan meliputi angka dua sampai
2 dengan angka enam huruf c pada
Dilaksanakannya program 3 kriteria 1.4.1. terhadap program
manajemen bencana meliputi
angka satu sampai dengan kesiapan menghadapi bencana yang
angka tujuh huruf c pada telah disusun, dan dilanjutkan dengan
kriteria 1.4.1. (D, W). debriefing setiap selesai simulasi. (D,
W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.4.4 Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi program tanggap
darurat bencana internal dan eksternal
D EP 2 (Kerangka Acuan Program MFK yang sebaiknya diintegrasikan dengan program K3,
didalamnya memuat program manajemen bencana)
W Bukti pelaksanaan program manajemen bencana
Si
an
Perencanaan
ap
nc
Evakuasi
sia
Kontijensi
Be
ga
p
Be
ga
nc
ng
a
Ta
na
Situasi saat Situasi terdapat
-
Terjadi Bencana potensi Bencana
A
CAN
N
BE
PERENCANAAN MANAJEMEN BENCANA (DISASTER
PLAN)
KOMPONEN PROGRAM MANAJEMEN BENCANA
V Kebijakan
1) Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari
V Latar Belakang bencana yang mungkin terjadi (HVA),
Vu
rd
lne
za
konsep
rab
Ha
ility
Risk
Disaster/
Eksposure
Mitigasi Bencana
STRUKTURAL
- Rekayasa prasarana fisik dan bangunan .
- Sarana penunjang tanggap bencana.
NON STRUKTURAL
- Pembuatan kebijakan dan peraturan
- Pembentukan tim tanggap bencana
- Pelatihan/workshop/seminar/lokakarya
- Edukasi ke masyarakat
KONTIJENSI dan
RENCANA KONTIJENSI
Apa itu
Apa itu Kontijensi ? RencanaKontijensi ?
Penentuan kejadian
Pengembangan
skenario
Kaji ulang
Penetapan kebijakan
an Strategi
Ketersediaan sumber
Proyeksi Analisa kesenjangan daya
kebutuhan
Rencana tindaklanjut
Formalisasi
Aktivasi
Sumber “Pengantar Perencanaan Kontijensi” oleh Bakornas PBP
SIMULASI DAN EVALUASI TAHUNAN
Mengukur kinerja
Seluruh komponen Pemanfaatan Sumber Daya
Diprogramkan dan dilaksanakan
Minimal setahun sekali
Identifikasi area yang
Perlu perbaikan Implementasi: Program
Meningkatkan kemampuan Prosedur, Kebijakan terkait Diikuti seluruh staf dan
Staf dan karyawan menghadapi
bencana
karyawan serta Komunitas
secara luas
Melakukan Debriefing
TUJUAN
seusai simulasi
Menindak lanjuti
Debriefing hasil simulasi
KEGIATAN SIMULASI: Hasil debriefing
- Emergency Drill - Table Top didokumentasikan
- Workshop - Fullscale
- Seminar - dll
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
POKOK PIKIRAN:
• Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko
terhadap terjadinya kebakaran
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun
sebagai wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran
• Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi
kebakaran baik aktif mau pasif.
• Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler, detektor panas,
dan detektor asap,
• Proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi, pintu
darurat, tangga darurat, tempat titik kumpul aman.
IDENTIFIKASI RISIKO KEBAKARAN
INSPEKSI, PENGUJIAN,
PEMELIHARAAN
SISTEM PROTEKSI 7
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SK Larangan merokok
JALUR EVAKUASI
LARANGAN MEROKOK
1.4.5
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
1.4.5
1 4 Ditetapkan kebijakan larangan
Dilakukan program merokok bagi petugas, pengguna
pencegahan dan layanan, dan pengunjung di area
penanggulangan kebakaran Puskesmas. (R)
angka satu sampai angka
empat huruf d pada kriteria
1.4.1. (D, O, W)
ELEMEN PENILAIAN
2
Dilakukan inspeksi, pengujian 3
dan pemeliharaan terhadap alat Dilakukan simulasi dan evaluasi
deteksi dini, alarm, jalur tahunan terhadap program
evakuasi, serta keberfungsian pengamanan kebakaran. (D, W)
alat pemadam api. (D, O, W)
.
KRITERIA URAIAN
KMP 1.4.5 Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana evakuasi.
KEBIJAKAN LARANGAN
MEROKOK
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SIMULASI
Sistim Proteksi kebakaran A. FIRE DETECTOR
Sistim proteksi aktif
APAR
Smoke Detector dengan Alarm
EVAKUASI
TANDA ARAH EVAKUASI
1.4.6. PROGRAM JAMINAN KETERSEDIAAN ALAT KESEHATAN
POKOK PIKIRAN
• Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) oleh Puskesmas
dilakukan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar sarana, prasarana, dan alat
kesehatan.
• Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas harus diinput dalam ASPAK
dan divalidasi untuk menjamin kebenarannya
• Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan, alat kesehatan harus
tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan saat diperlukan. Program yang
dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan kalibrasi secara berkala, sesuai dengan
panduan produk tiap alat kesehatan.
• Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan petugas meliputi : kondisi alat, ada tidaknya
kerusakan, kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat
1.4.6. PROGRAM JAMINAN KETERSEDIAAN ALAT KESEHATAN
1.4.6
1
Dilakukan inventarisasi alat 4
kesehatan sesuai dengan ELEMEN PENILAIAN
Dilakukan pemeliharaan dan
ASPAK. (R) kalibrasi terhadap alat
kesehatan secara periodik
(D,O,W)
2 3
Dilakukan inspeksi dan Dilakukan pelatihan bagi staf
pengujian terhadap alat agar kompeten
kesehatan secara periodik
(D, 0, W)
Mengopersaiokan peralatan
tertentu
KRITERIA URAIAN
KMP 1.4.6 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semua peralatan
kesehatan berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau
kontaminasi.
D EP 1 • (Kerangka Acuan Program MFK yang sebaiknya diintegrasikan dengan program
K3, didalamnya memuat program pengelolaan peralatan kesehatan)
O • Bukti inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK
• Surveior melihat aplikasi ASPAK
D EP 2 • Bukti inspeksi, pemeliharaan dan pengujian terhadap alat kesehatan secara
periodic
O • Observasi kondisi peralatan kesehatan yang ada, dan bukti-bukti terkait
W inspeksi, pemeliharaan dan pengujian yang ada pada peralatan tersebut
1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semu sistem utilitas berfungsi dan mencegah
terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
POKOK PIKIRAN
• Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medis dan sistem penunjang lainnya
seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan lainnya.
• Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin ketersediaan
dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan Puskesmas
• Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum.
• Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi
kegagalan air dan/ atau listrik.
• Puskesmas harus menyediakan cadangan sumber air, listrik dan gas medis
selama 7 hari 24 jam sesuai kebutuhan.
• Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset, perpipaan
air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya
dalam mendukung kegiatan pelayanan \.
• prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji kualitas air secara
periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Ketersediaan listrik, air, gas
medis
Identifikasi & Ketersediaan sistem
utilitas kunci yang lain
implementasi
SISTEM PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA
ELEMEN PENILAIAN
03
Sumber air, listrik dan gas medik
tersedia selama 7 hari 24 jam untuk
pelayanan di Puskesmas. (D,O, W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem utilitas
berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi.
D EP 3 Bukti pemantauan ketersediaan air, listrik, gas medis 7 x 24 jam, bukti laporan jika
terjadi gangguan ketersediaan dan tindak lanjutnya. PKS untuk ketersediaan air,
O listrik, dan gas medis
1.4.8. DIKLAT MFK
POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan
keterampilan dalam pelaksanaan Manajemen Fasilitas Dan
Keselamatan (MFK) perlu dilakukan pendidikan petugas
agar dapat menjalankan peran mereka dalam menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan
masyarakat.
• Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in
house training/workshop/lokakarya.
• Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam
rencana program pendidikan manajamen fasilitas dan
keselamatan
1.4.8. DIKLAT MFK
1
Ada rencana program 3
pendidikan Manajemen ELEMEN PENILAIAN
Dilakukan evaluasi dan
Fasilitas dan Keselamatan tindak lanjut perbaikan
bagi petugas. (R) dalam pelaksanaan program
Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan bagi petugas.
(D,W)
2
Dilaksanakan program
pendidikan Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan bagi
petugas sesuai rencana. (D,W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.4.8 Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) bagi petugas
D EP 3 Bukti evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan
MFK bagi petugas
W
SOSIALISASI
PROGRAM MFK
DIKLAT TERKAIT
MFK (lihat 6 program)
POKOK PIKIRAN
Pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang jelas
untuk memudahkan melakukan perbaikan penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode berikutnya
Bentuknya dapat berupa pemantauan dan evaluasi, supervisi, lokakarya mini, audit internal, dan rapat
tinjauan
manajemen.
Indikator kinerja adalah indikator untuk menilai cakupan kegiatan dan manajemen Puskesmas
Indikator kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan kegiatan perlu disusun, dipantau dan dianalisis secara periodik
sebagai bahan untuk perbaikan kinerja dan perencanaan periode berikutnya
Indikator-indikator kinerja tersebut meliputi:
• Indikator kinerja Manajemen Puskesmas
• Indikator kinerja cakupan pelayanan UKM yang mengacu pada indikator nasional seperti Program Prioritas Nasional,
indikator yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Propinsi dan Indikator yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Daerah kabupaten/Kota
• Indikator kinerja cakupan pelayanan UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium
• Dalam menyusun indikator-indikator tersebut harus mengacu pada Standar Pelayanan Minimal Kabupaten,
Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan, Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kebijakan/Pedoman dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
Elemen Penilaian
1. Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis pelayanan yang disediakan dan
kebijakan pemerintah Pusat dan Daerah (R)
2. Dilakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja secara periodik sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan, dan hasilnya diumpanbalikkan pada lintas program dan lintas sektor (R, D, W)
3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja
terhadap target yang ditetapkan dan hasil kaji banding dengan Puskesmas lain (D)
4. Dilakukan analisis terhadap hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja untuk digunakan
dalam perencanaan kegiatan masing-masing upaya Puskesmas, dan untuk perencanaan Puskesmas (D)
5. Hasil pengawasan, pengendalian dalam bentuk perbaikan kinerja disediakan dan digunakan sebagai
dasar untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan Puskesmas dan revisi perencanaan kegiatan
bulanan (D, W)
6. Hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dalam bentuk Laporan Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP), serta upaya perbaikan kinerja dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/
Kota (D)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.6.1 Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan indikator
kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan dan kebijakan
pemerintah
R EP 1 SK tentang penetapan indikator kinerja Puskesmas (dapat disatukan juga dengan
SK Indikator mutu)
D EP 4 Bukti analisis terhadap hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja, dan
bukti tindak lanjutnya: baik yang dilakukan dengan supervisi, pertemuan,
lokakarya mini, audit, rekomendasi RTM
KRITERIA URAIAN
KMP 1.6.1 Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan indikator
kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan dan kebijakan
pemerintah
D EP 5 Bukti tindak lanjut perbaikan kinerja, berdasar hasil hasil pengawasan,
pengendalian dan penilaian kinerja. Bukti revisi rencana pelaksanaan kegiatan
W bulanan berdasar hasil pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja
D EP 6 Laporan penilaian kinerja Puskesmas dan tindak lanjut perbaikan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
1.6.2. LOKAKARYA MINI LP DAN LOKAKARYA MINI LP
Kriteria 1.6.2. Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur
POKOK PIKIRAN
• Proses maupun hasil pelaksanaan upaya Puskesmas perlu dikomunikasikan oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya baik KMP, UKM, dan UKPP kepada serta lintas program dan lintas sektor terkait
agar ada kesamaan persepsi untuk efektivitas pelaksanaan upaya Puskesmas.
• Komunikasi dan koordinasi Puskesmas melalui Lokakarya mini bulanan lintas program dan Lokakarya
mini triwulan lintas sektor dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
• Lokakarya mini bulanan digunakan untuk : menyusun secara lebih terinci kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mendatang, khususnya dalam waktu, tempat, sasaran, pelaksana kegiatan,
dukungan (lintas program dan sektor) yang diperlukan, serta metode dan teknologi yang digunakan; menggalang
kerjasama dan keterpaduan serta meningkatkan motivasi petugas.
• Lokakarya mini triwulan digunakan untuk : menetapkan secara konkrit dukungan lintas sektor yang akan
dilakukan selama 3 (tiga) bulan mendatang, melalui sinkronisasi/harmonisasi RPK antar-sektor (antar-
instansi) dan kesatupaduan tujuan; menggalang kerjasama, komitmen, dan koordinasi lintas sektor dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan di tingkat kecamatan; meningkatkan motivasi dan rasa
kebersamaan dalam melaksanakan pembangunan masyarakat kecamatan
Elemen Penilaian
1. Dilakukan lokakarya mini bulanan dan tribulanan secara konsisten
dan periodik untuk mengkomunikasikan, mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan upaya – upaya Puskesmas (D,W)
2. Dilakukan pembahasan permasalahan, hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan dan rekomendasi tindak lanjut dalam
lokakarya mini (D,W)
3. Dilakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi lokakarya mini
bulanan dan triwulan dalam bentuk perbaikan pelaksanaan
kegiatan. (D,W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.6.2 Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur.
Siapa staf Bpk/Ibu yg ditunjuk untuk membantu kami untuk mengunjungi pasien
ODGJ, dlsb
LOKAKARYA MINI LINTAS SEKTOR KEDUA DST
BUKTI PENYELENGGARAAN
UNDANGAN
•DAUN
•(Dokumen, Absensi,
•Undangan, Notulen)
PRESENSI
NOTULEN
•UANG
•{Undangan, Absensi,
•Notulen, Gambar
Foto, dll (foto)}
Ketiganya Harus Sinkron
Sukowidodo
1.6.3. AUDIT INTERNAL DAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
1.6.3 Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja, dan
kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan rapat tinjauan manajemen yang
terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, risiko, maupun rencana
pengembangan pelayanan
POKOK
PIKIRAN
• Kinerja Puskesmas yang dilakukan perlu dipantau apakah mencapai target yang ditetapkan yang dapat
dilakukan melalui audit internal dan tinjauan manajemen
• Audit internal merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan pengendalian yang dilakukan
secara sistematis oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas
• Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri
oleh pimpinan dan pegawai Puskesmas, maka permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan
daerah Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti
• Pelaksanaan kinerja direncanakan dan dipantau serta ditindaklanjuti.
• Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Mutu secara periodik melakukan pertemuan tinjauan
manajemen untuk membahas umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil
penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas, maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta membahas hasil pertemuan
tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan.
• Pertemuan tinjauan manajemen dipimpin oleh Penanggung jawab Mutu
Elemen Penilaian
1. Kepala Puskesmas membentuk tim audit internal dengan uraian tugas, wewenang,
dan tanggung jawab yang jelas. (R)
2. Disusun rencana program audit internal tahunan yang dilengkapi kerangka acuan
audit dan dilakukan kegiatan audit sesuai dengan rencana yang telah disusun. (R)
3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada Kepala Puskesmas, Tim
Mutu, pihak yang diaudit dan unit terkait. (D)
4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal
baik oleh kepala Puskesmas, penanggung jawab maupun pelaksana. (D)
5. Kepala Puskesmas bersama dengan Tim Mutu merencanakan pertemuan tinjauan
manajemen dan pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen dilakukan dengan
agenda sebagaimana pokok pikiran. (D, W)
6. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen ditindaklanjuti dan dievaluasi. (D)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.6.3 Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja, dan
kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan rapat tinjauan manajemen yang
terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, risiko, maupun
rencana pengembangan pelayanan
R EP 1 SK pembentukan tim audit internal
EP 2 Kerangka Acuan Program Audit internal, Kerangka Acuaan kegiatan Audit internal
untuk setiap kegiatan audit yang direncanakan pada kerangka acuan program
D audit
D EP 4 Bukti tindak lanjut terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal
KRITERIA URAIAN
KMP 1.6.3 Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja, dan
kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan rapat tinjauan manajemen yang
terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, risiko, maupun
rencana pengembangan pelayanan
D EP 5 Bukti rencana dan pelaksanaan RTM dengan agenda sesuai dengan yang diminta
pada pokok pikiran
W
EP 6 Bukti pelaksanaan kegiatan sebagai tindak lanjut RTM, bukti evaluasi terhadap
tindak lanjut yang dilakukan
D
STANDAR 1.7. PERAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
Standar 1.7. Peran Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan Puskesmas melalui Akreditasi
Kriteria 1.7.1.
Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
Puskesmas dalam rangka perbaikan kinerja termasuk peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas (8 EP)
POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota melakukan bimbingan teknis
dan supervisi, pemantauan evaluasi, dan pelaporan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan
• Pembinaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dalam hal penyelenggaraan Puskesmas mulai dari
perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi kinerja Puskesmas
• Pembinaan tersebut dilaksanakan secara periodik termasuk pembinaan dalam rangka pencapaian target PIS PK, target Standar
Pelayanan Minimal (SPM), dan Program Prioritas Nasional (PPN), serta pemenuhan standar akreditasi
• Tugas pembinaan meliputi: pendampingan persiapan penilaian untuk survei akreditasi termasuk pra survei, pendampingan
pasca survei dalam rangka tindaklanjut hasil rekomendasi surveior (penyusunan PPS), pembinaan mutu pasca survei dan monev mutu.
STANDAR 1.7.1 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH DINAS
KESEHATAN KAB/KOTA
ELEMEN PENILAIAN
1. Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota menetapkan struktur organisasi Puskesmas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. (R)
2. Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota menetapkan kebijakan pembinaan Puskesmas secara periodik (R, D)
3. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pembinaan secara terpadu melalui TPCB sesuai ketentuan, kepada
Puskesmas secara periodik, dengan menggunakan instrumen pembinaan.
4. Ada bukti TPCB menyampaikan hasil pembinaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota dan memberikan feedback
kepada Puskesmas. (D,W)
5. Ada bukti TPCB melakukan pendampingan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan. (D,
W)
6. Ada bukti TPCB menindaklanjuti pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas yang menjadi wewenang dalam rangka membantu
menyelesaikan masalah kesehatan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat Puskesmas. (D, W)
7. Ada bukti TPCB melakukan verifikasi dan memberikan umpan balik evaluasi kinerja Puskesmas. (D, W)
8. Puskesmas menerima dan menindaklanjuti umpan balik hasil pembinaan dan evaluasi kinerja oleh TPCB. (D, W)
KRITERIA URAIAN
KMP 1.7.1 Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap Puskesmas dalam rangka perbaikan kinerja termasuk peningkatan mutu pelayanan
di Puskesmas
R EP 1 SK Struktur Organisasi (lihat 1.2.1 EP 1)
D EP 3 Bukti pelaksanaan pembinaan secara terpadu oleh TPCB sesuai dengan pedoman
dan rencana yang disusun. Bukti penggunaan instrumen pembinaan
D EP 7 Bukti verifikasi dan umpan balik dari TPCB terhadap laporan evaluasi kinerja
Puskesmas
W
D EP 8 Bukti umpan balik pembinaan oleh TPCB. Bukti-bukti tindak lanjut Puskesmas
terhadap hasil pembinaan dan evaluasi kinerja oleh TPCB
W
1.7.1 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA
1.7.1.EP2 DINAS
KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA MENETAPKAN
1.7.1.EP1 DINAS
KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/ KOTA
KEBIJAKAN PEMBINAAN PUSKESMAS SECARA PERIODIK (R, D)
MENETAPKAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN Ada SK dan Program Kerja dari Dinas
PERUNDANG-UNDANGAN. (R) Kesehatan yang
disampaikan ke Puskesmas
Puskesmas :
Kab./Kota :
Tanggal :
Surveior :
1.7.1.EP5. ADA
BUKTI TPCB MELAKUKAN PENDAMPINGAN 1.7.1.EP6 ADA BUKTI TPCB MENINDAKLANJUTI PELAKSANAAN LOKAKARYA MINI
PUSKESMAS YANG MENJADI WEWENANG DALAM RANGKA
PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN PUSKESMAS MEMBANTU MENYELESAIKAN MASALAH KESEHATAN YANG TIDAK
DAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN. (D, W) BISA DISELESAIKAN DI TINGKAT PUSKESMAS. (D, W)
DINKES
1.7.1 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA
1.7.1.EP7. PUSKESMAS MELAKUKAN TINDAK LANJUT 1.7.1. EP8. PUSKESMAS MENERIMA DAN MENINDAKLANJUTI
TERHADAP HASIL PEMBINAAN DINAS KESEHATAN UMPAN BALIK HASIL PEMBINAAN DAN EVALUASI KINERJA
DAERAH KABUPATEN/ KOTA. (D, W) OLEH TPCB. (D, W)
DINKES HASIL TINDAKLANJUT