Anda di halaman 1dari 10

ANTI KORUPSI

DAN
PERAN SERTA MASYARAKAT

Disusun Oleh : Kelompok III


 
Erma Yuliana Desi Indah Pratiwi
Siti Hartika Kartiwi
Sisi Amelia Dwi Dianasari
Rahma Pajriani Nani Sulastriningsih
Tika Novianti
A. Anti Korupsi

◦ Korupsi adalah prilaku atau perbuatan yang tidak jujur yang didalamnya termasuk bentuk kebusukan,
keburukan, kejahatan penggelapan, serta bentuk tindakan amoralis, sedangkan anti korupsi adalah
sikap menolak secara tegas terhadap setiap bentuk korupsi

◦ Sikap anti korupsi mulai ditanamkan sejak dini melalui pendidikan yang diberikan kepada siswa
berupa pendidikan anti korupsi yang dianggap lebih efektif, karena pendidikan merupakan proses
perubahan sikap mental yang terjadi pada diri seseorang.
Kejujuran

Tanggung jawab
Kepedulian
Nilai-nilai
Kemandirian Anti Kerja keras
Korupsi

Kedisiplinan Kesederhanaan

Keberanian dan Keadilan


Pentingnya Partisipasi Masyarakat
Dalam Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
◦ Kejahatan korupsi di Indonesia sampai saat ini masih sangat memprihatinkan,
karena hampir setiap lembaga atau institusi masih menjadi praktik-praktik
korupsi (Rohrohman, 2017).

◦ Di negara indonesia menganut sistem pemerintahan yang demokrasi. Sesuai


dengan prinsip – prinsip sistem pemerintahan demokrasi tersebut maka peran
serta masyarakat sangat penting dalam pemberantasan korupsi di negara ini.
Peran serta masyarakat yang dimaksud adalah peran aktif masyarakat untuk
mewujudkan penyelenggaan negara yang besih dan bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme yang dilaksanakan yang menaati hukum,moral, dan sosial yang
berlaku dalam lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara.
◦ Undang- undang Nomor : 31/1999 junto UU Nomor : 20/2001 dalam Bab
V mengatur tentang peran serta masyarakat dalam pemberantasan
korupsi, sebagaimana dicantumkan dalam pasal 41, yang pada intinya
masyarakat dapat berperan serta membantu upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi.
◦ Dalam hal peran masyarakat disini sangat diperlukan dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi. Paling tidak, masyarakat harus ikut
ambil bagian karena dua hal yakni masyarakat sebagai korban dan
masyarakat
◦ Keberhasilan suatu negara sangat tergantung pada kinerja dan kerja sama
ketiganya jika kerja sama dilakukan dengan baik maka akan berpengaruh
baikpada negara ini, begitupun sebaliknya jika buruk cepat lambatnya
bangsa itu akan hancur (Matodang, 2012).
Bentuk – bentuk dari partisiapsi masyarkat

Undang-undang 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, pasal 41 mengatur tentang
peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Secara spesifik peran
serta tersebut diwujudkan dalam bentuk :

1. Hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi

2. Hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh dan memberikan informasi dari penegak
hukum yang menangani perkara korupsi

3. Hak menyampaikan saran dan pendapat kepada penegak hukum

4. Hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yang telah disampaikan

5. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum


 Kemudian dalam pasal 42 ayat 1 dijelaskan bahwa pemerintah memberikan penghargaan kepada
anggota masyarakat yang telah berjasa membantu upaya pencegahan, pemberantasan, atau
pengungkapan tindak pidana korupsi.

 Pengaturan tentang peran serta masyarakat juga diatur dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, khususnya dalam pasal
pasal 8 ayat 1 dimana disebutkan bahwa peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara
merupakan hak dan tanggung jawab masyarakat untuk ikut mewujudkan Penyelenggara Negara
yang bersih.
Sedangkan pasal 9 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 ini menjelaskan wujud dari peran serta
masyarakat antara lain ;

a. Hak mencari memperoleh dan memberikan informasi tentang penyelenggaraan negara

b. Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari Penyelenggara Negara

c. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab terhadap kebijakan
Penyelenggara Negara

d. Hak memperoleh perlindungan hukum


Undang Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi pasal 1 ayat 3 juga
mengatur soal peran serta masyarakat dimana disebutkan bahwa Pemberantasan korupsi adalah
serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi,
supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan
peran serta masyarakat berdasarkan peraturan undang-undang yang berlaku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai