DI SUSUN OLEH
KARNAENI
NIM : 15901KH2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan hidayah- Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Asuhan kebidanan fisiologis persalinan dan BBL dengan
pemeriksaan bayi baru lahir pada By.Ny. M usia 1 jam di klinik pratama
karnaeni ”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari, bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang kita harapkan. Oleh karena itu, dengan
senang hati kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua dan semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
A. Tujuan Penelitian........................................................................................................................
1. Umum...................................................................................................................................
2. Khusus..................................................................................................................................
B. Ruang Lingkup.....................................................................................................................
C. Manfaat Penelitian................................................................................................................
2.1.3 Hal - hal Yang Perlu di Pantau Pada Bayi Baru Lahir......................................................
1. DATA SUBYEKTIF..........................................................................................................
2. DATA OBYEKTIF............................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................................
3
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................
5.2 Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
transisi yang terjadi akan memperlihatkan kemajuan bayi baru lahir. Beberapa jam
sejak awal kehidupan ekstrauterin bayi baru lahir merupakan keadaan yang paling
dinamis, dimana bayi berubah dari keadaan ketergantungan sepenuhnya kepada
ibu menjadi tidak tergantung secara fisiologis kepada ibu. Perubahan yang terjadi
pada bayi baru lahir ini merupakan suatu proses kompleks yang dikenal sebagai
masa transisi. Pada saat bayi mengalami proses transisi perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap kemampuan bayi dalam proses menerima rangsangan.
Apabila pada masa transisi tidak berlangsung dengan baik maka kelangsungan
hidup bayi baru lahir akan terancam. Resiko kematian bayi pada jam-jam pertama
lebih besar dari pada hari selanjutnya (Armini, 2017). Berdasarkan penjelasan
mengenai Asuhan Kebidanan Holistik Persalinan dan BBL dengan Pemeriksaan
Bayi Baru Lahir diatas pada bayi Ny. M, maka penulis ingin menulis lebih lanjut
tentang Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Persalinan dan BBL dengan Pemeriksaan
Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny.M usia I Jam di Klinik Pratama Karnaeny tahun 2022.
B. Tujuan Penelitian
A. Tujuan
1. Umum
Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan Holistik Persalinan dan
BBL dengan dengan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny.M usia I
Jam menggunakan metode SOAP.
2. Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Subyektif pada Asuhan
Kebidanan Fisiologis Holistik Persalinan dan BBL dengan Pemeriksaan Bayi
Baru Lahir pada Bayi Ny.M usia I Jam di Klinik Pratama Karnaeny tahun
2022.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Obyektif pada Asuhan
Kebidanan Fisiologis Holistik Persalinan dan BBL dengan Pemeriksaan Bayi Baru
Lahir pada Bayi Ny.M usia I Jam di Klinik Pratama Karnaeny tahun 2022.
c. Mahasiswa mampu melakukan Assesment pada Asuhan Kebidanan Fisiologis
Holistik Persalinan dan BBL dengan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny.M
usia I Jam di Klinik Pratama Karnaeny tahun 2022.
6
d. Mahasiswa mampu melakukan Planning atau Perencanaan pada Asuhan
Kebidanan Fisiologis Holistik Persalinan dan BBL dengan Pemeriksaan Bayi Baru
Lahir pada Bayi Ny.M usia I Jam di Klinik Pratama Karnaeny tahun 2022.
7
B. Ruang Lingkup
Dalam kasus ini membahas tentang Asuhan Kebidanan Holistik Persalinan
dan BBL dengan Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Persalinan dan BBL
dengan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny.M usia I Jam
menggunakan metode SOAP pada Bayi Ny. M usia 1 Jam tahun di Klinik
Pratama Karnaeny pada tanggal Desember 2022 dengan pemberian Asuhan
Kebidanan Holistik Persalinan dan BBL Pemeriksaan Bayi Baru Lahir pada
Bayi Ny.M usia I Jam dengan sasaran mencapai tingkat kesehatan optimal
pada bayi baru lahir sehat serta melakukan pendokumentasian dengan SOAP.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Diharapkan makalah ini dapat berguna untuk menambah dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan diharapkan dapat menjadi dasar
dari penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian asuhan kebidanan
holistic kehamilan dan bayi baru lahir.
2. Manfaat praktis
a. Manfaat Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi perpustakaan
serta dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya khususnya
tentang penelitian asuhan kebidanan holistic kehamilan dan bayi baru
lahir.
b. Manfaat Bagi Klink
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan serta evaluasi
bagi rumah klinik untuk melakukan pelayanan yang berkualitas
sehingga dapat menurunkan angka kematian pada bayi baru lahir.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
2.1.1 Klasifikasi Menurut Berat Lahir
Neonatus adalah organisme pada periode adaptasi kehidupan
intrauterine kekehidupan ekstrauterin.Pertumbuhan dan perkembangan normal
masa neonatal adalah 28 hari (Sari, 2012).Neonatus dapat diklasifikasikan
menurut berat lahir dan masa gestasi. Klasifikasi menurut berat lahir :
1. Bayi berat lahir rendah, bila berat lahir kurang dari 2500 gram.
2. Berat lahir cukup, bila berat lahir 2500 sampai 4000 gram.
3. Berat lahir lebih, bila berat lahir 4000 gram atau lebih.
Pembagian ini sesuai dengan angka kematian menurut golongan berat
lahir.Angka kematian rendah terdapat pada berat lahir cukup. Klasifikasi menurut
masa gestasi, yaitu periode sejak konsepsi sampai bayi dilahirkan.Klasifikasi ini
menunjukkan maturitas neonatus pada saat dilahirkan (Wahyuni, 2012). Menurut
persetujuan yang ditetapkan pada Second European of Perinatal di London tahun
1970, neonatus menurut masa gestasinya dibagi menjadi :
a. Bayi kurang bulan (preterm infant), masa gestasinya kurang dari 259 hari
(kurang dari 37 minggu).
b. Bayi cukup bulan (term infant), masa gestasinya 259-293 hari (37-42
minggu).
c. Bayi lebih bulan (postterm infant), masa gestasinya 294 hari (lebih dari 42
minggu).
10
7. Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi verniks kaseosa.
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
9. Kuku agak panjang dan lemas.
10. Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan),
testis sudah turun (pada laki-laki).
11. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
12. Refleks moro sudah baik, jika terkejut bayi akan memperlihatkan
13. Gerakan tangan seperti memeluk.
14. Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama.
2.1.3 Hal - hal Yang Perlu di Pantau Pada Bayi Baru Lahir
Menurut Rocmah (2013), hal- hal yang perlu dipantau pada bayi baru
lahir adalah :
1. Suhu badan dan lingkungan.
2. Tanda-tanda vital.
3. Berat badan.
4. Mandi dan perawatan kulit.
5. Pakaian
6. Perawatan tali pusat.
7. Pemantauan tanda-tanda vital.
8. Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur dan anus.
9. Pada pernafasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan tanpa
adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun
ekspirasi. Frekuensi pernafasan 30-50 kali per menit.
10. Nadi dapat dipantau disemua titik -titik nadi perifer.
11. Tekanan darah dipantau jika ada indikasi
11
3. Pencegahan kehilangan panas.
4. Asuhan tali pusat.
5. Inisiasi Menyusui Dini.
6. Manajemen laktasi.
7. Pencegahan infeksi mata.
8. Pemberian vitamin K.
9. Pemberian imunisasi.
10. Pemeriksaan BBL (Eniyati, 2012)
Asuhan bayi baru lahir, beberapa aspek penting dalam asuhan ini adalah:
a. Menjaga bayi tetap kering dan hangat.
b. Mengusahakan adanya kontak antara kulit bayi dan kulit ibunya sesegera
mungkin.
c. Asuhan segera setelah badan bayi lahir.
d. Mengklem dan memotong tali pusat.
e. Pemeriksaan pernafasan bayi.
f. Perawatan mata (Rochmah, 2013)
12
dan radiasi. Suhu lingkungan yang tidak baik akanmenyebabkan bayi
menderita hipotermi dan trauma dingin (cold injury).
D. Perubahan Sistem Neurologis
Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum
berkembang sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak
terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah
terkejut, dan tremor pada ekstremitas.
E. Perubahan Gastrointestinal
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat,
membersihkan saluran nafas, mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak
13
tangan), memantau tanda bahaya, memotong dan mengikat tali pusat,
melakukan IMD, memberikan suntikan vitamin K1, memberi salep mata
antibiotik pada kedua mata, memberi immunisasi Hepatitis B, serta
melakukan pemeriksaan fisik (Syaputra Lyndon, 2014).
1. Menjaga bayi agar tetap hangat. Langkah awal dalam menjaga bayi tetap
hangat adalah dengan menyelimuti bayi sesegera mungkin sesudah lahir, tunda
memandikan bayi selama 6 jam atau sampai bayi stabil untuk mencegah
hipotermi.
2. Membersihkan saluran napas dengan menghisap lendir yang ada di mulut dan
hidung (jika diperlukan). Tindkaan ini juga dilakukan sekaligus dengan
penilaian APGAR skor menit pertama. Bayi normal akan menangis spontan
segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis, jalan napas segera
dibersihkan.
3. Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain atau
handuk yang kering, bersih dan halus. Dikeringkan mulai dari muka, kepala
dan bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan verniks.
Verniks akan membantu menyamankan dan menghangatkan bayi. Setelah
dikeringkan, selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit
sebelum tali pusat diklem, Hindari mengeringkan punggung tangan bayi. Bau
cairan amnion pada tangan bayi membantu bayi mencari putting ibunya yang
berbau sama.
4. Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik.
Tindakan ini dilakukan untuk menilai APGAR skor menit kelima. Cara
pemotongan dan pengikatan tali pusat adalah sebagai berikut :
a. Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir. Penyuntikan
oksitosin dilakukan pada ibu sebelum tali pusat dipotong (oksotosin IU
intramuscular)
b. Melakukan penjepitan ke-I tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari
dinding perut (pangkal pusat) bayi, dari titik jepitan tekan tali pusat dengan
dua jari kemudian dorong isi tali pusat kea rah ibu (agar darah tidak
14
terpancar pada saat dilakukan pemotongan tali pusat). Lakukan penjepitan
ke-2 dengan jarak 2 cm dari tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
c. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi
landasan tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali
pusat diantara kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting DTT
(steril)
d. Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi, kemudian
lingkarkan kembali benang tersebut dan ikat dengan simpul kunci pada sisi
lainnya.
e. Melepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin
0,5%
f. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya inisisasi menyusui dini.
15
penularan ibu-bayi. Imunisasi Hepatitis B harus diberikan pada bayi usia 0-7
hari.
10. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui apakah
terdapat kelainan yang perlu mendapat tindakan segera serta kelainan yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan kelahiran. Memeriksa secara
sistematis head to toe (dari kepala hingga jari kaki), diantaranya :
a. Kepala : pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk, sutura menutup/melebar
adanya caput succedaneum, cepal hepatoma.
b. Mata : pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva, dan tanda-tanda
infeksi
c. Hidung dan mulut : pemeriksaan terhadap labioskisis, labiopalatoskisis dan
reflex isap
d. Telinga : pemeriksaan terhadap kelainan daun telinga dan bentuk telinga.
e. Leher : perumahan terhadap serumen atau simetris.
f. Dada : pemeriksaan terhadap bentuk, pernapasan dan ada tidaknya retraksi
g. Abdomen : pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran hati, limpa, tumor).
h. Tali pusat : pemeriksaan terhadap perdarahan jumlah darah pada tali pusat,
warna dan besar tali pusat, hernia di tali pusat atau selangkangan.
i. Alat kelamin : untuk laki-laki, apakah testis berada dalam skrotum, penis
berlubang pada ujung, pada wanita vagina berlubang dan apakah labia mayora
menutupi labio minora.
j. Anus : tidak terdapat atresia ani
k. Ekstremitas : tidak terdapat polidaktili dan syndaktili (Sondakh,2017).
16
pencegahan kehilangan panas bayi.
2. Kunjungan neonates ke-2 (KN 2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari
ke-7 setelah lahir, pemeriksaan fisik, melakukan perawatan tali pusat,
pemberian ASI eksklusif, personal hygiene, pola istirahat, keamanan
dan tanda-tanda bahaya.
3. Kunjungan neonates ke-3 (KN 3) dilakukan pada hari ke-8 sampai hari
ke-28 setalah lahir, dilakukan pemeriksaan pertumbuhan dengan berat
badan, tinggi badan dan nutrisinya.
17
2.1.3 Pendokumentasian pada Bayi Baru Lahir
A. Data Subjektif
1. Anamnesa
B. Data Objektif
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan secara sistematis :
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum dan kesadaran penderita
Composmentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran meliputi apatis (masa
bodoh), samnolen (kesadaran menurun), spoor (mengantuk), koma.
18
2. Pengukuran tanda-tanda vital.
1. Nadi
Nadi normal adalah 110-120 menit. Bila nadi tidak normal mungkin ada
kelainan gangguan suhu tubuh atau gangguan pernapasan.
2. Pernapasan
Pernapasan normal adalah 24-28 kali/menit.
3. Suhu Badan
Suhu badan normal adalah 36,5 - 37, . Bila suhu lebih tinggi dari 37,5
kemungkinan ada infeksi.
4. Tinggi Badan: Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila
hasil pengukuran < 45 cm.
5. Berat Badan: Berat badan lahir kalau kurang dari 2.5 kg datau lebih 4
kg termasuk resiko.
3. Kepala dan Leher
1. Apakah ada oedema pada wajah, adakah tanda lahir, lingkar kepala dan
tanda caput atau cephal haematom
2. Pada mata adakah ada nanah pada konjungtiva, adakah ikhterus pada
sklera dan oedem pada palpebra atau adakah perdarahan.
3. Pada hidung adakah pengeluaran cairan
4. Pada mulut adakah gigi sudah ada, lihat keadaan lidah
5. Telinga adakah pengeluaran dari saluran , dan bentu daun telinga.
6. Leher apakah ada kaku.
4. Payudara
Memeriksa bentuk, Puting , areola warnanya. dan lingkar dada
5. Abdomen: Bentuk , kulit tipis , tidak kembung, tali pusat terikat dan tidak
berdarah
6. Ekstremitas : Apakah lengkap, kuku panjang
7. Genetalia : Labia mayora meutupi labis minor p[ada perempuan, testis
apakah sudah turun pada laki-laki.
8. Refleks Grap, sucking reflex , ruting reflex dan reflex morro
19
C. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data
dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan
diagnosis dan masalah yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal
yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil
pengkajian , masalah juga sering menyertai diagnosis. Diagnosa pada bayi ini
adalah Bayi baru lahir cukup bulan fisiologis, dengan masalah potensial
hipotermi.
D. Perencanaan
Pengembangan rencana yang komprehensif sesuai dengan kebutuhan
ibu mencakup komponen:
a. Penentuan kebutuhan untuk melakukan / menyingkirkan, mengonfirmasi atau
membedakan antara berbagai komplikasi yang mungkin timbul.
b. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
c. Penentuan kebutuhan untuk melakukan evaluasi dan intervensi.
d. Penentuan kebutuhan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau upaya terapi
lain.
e. Penentuan kebutuhan untuk melibatkan orang terdekat lain untuk lebih
aktif dalam perencanaan perawatan.
f. Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya.
E. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan seluruh rencana tindakan yang sudah disusun
dilaksanakan dengan efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan, sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim lainnya. Walaupun bidan
tidak melakukannya sendiri dia tetap memikul tanggung jawab untuk
melaksanakan rencana asuhannya (misal memastikan langkah tersebut benar-
benar terlaksana).
20
F. Evaluasi
Untuk mengetahui keberhasilan asuhan kebidanan yang telah diberikan
kepada pasien harus sesuai dengan :
a. Tujuan asuhan kebidanan adalah meningkatkan, mempertahankan dan
mengembalikan kesehatan, memfasilitasi ibu untuk menjalani kehamilannya
dengan rasa aman dan percaya diri.
b. Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah yaitu dengan mengkaji respon
pasien sebagai hasil pengkajian dalam pelaksanaan asuhan.
c. Hasil asuhan merupakan dalam bentuk konkrit meliputi pemulihan kondisi
pasien, peningkatan kesejahteraan, peningkatan pengetahuan dan kemampuan
ibu dalam perawatan diri untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya.
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pelaksanaan Asuhan
Tempat Praktik : Klinik Pratama Karnaeny
Tanggal Pengkajian : 17 Desember 2022
Waktu Pengkajian : 02:20 WIB
1. DATA SUBYEKTIF
Identitas Bayi
a. Nama Bayi : By Ny. M
b. Tanggal Lahir : 17 Desember 2022
c. Umur : 1 Jam
d. Jenis Kelamin : Perempuan
b) Umur : 26 Tahun
f) Umur : 27 Tahun
h) Pekerjaan : Nelayan
22
1. Keluhan utama
Bayi Ny.M lahir tanggal 17 Desember 2022 bayi lahir pukul 01.20 wib
dengan jenis kelamin Perempuan.
Riwayat kehamilan : G1P0A0, usia kehamilan aterm, bayi dalam keadaan
sehat
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. HPHT : 15 Maret 2022
b. HPL : 22 Desember 2022
c. ANC : Ibu mengatakan 11 kali di bidan secara teratur.
Trimester I : 1 kali saat umur kehamilan 2 bulan
Trimester II : 5 kali saat umur kehamilan 3,4, 5, 6, 7 bulan
Trimester III : 5 kali saat umur kehamilan 8 bulan dan 9 bulan.
23
2. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik, menangis kuat, kulit kemerahan, tonus
otot kuat
b. TTV : S : 36.5 C
N : 140 Kali/Menit
R : 40 Kali/Menit
BB : 2900 gram
TB : 50 Cm
2. Pemeriksaan Fisik Sistematis
a. Kepala : ubun-ubun tidak cekung, sutura tidak ada molase, tidak ada
caput, tidak terdapat hematoma, lingkar kepala 31 cm.
b. Telinga : simetris kaki, terdapat dua daun telinga kiri dan kanan,
terdapat dua lubang telinga kiri dan kanan, tidak terdapat kotoran.
c. Mata : tidak ikteric, simetris ka/ki, tidak terdapat infeksi, diberikan salep
mata, reflek glabella (+).
d. Hidung : terdapat dua lubang hidung, tidak ada polip, terdapat saptum
nasal, tidak adaa napas cuping hidung.
e. Bibir : Tidak ada bibir sumbing (labioskizis, palatoskizis dan
labiopalatoskizis), reflek hisap baik.
f. Leher : Tidak ada pembesaran dan tidak ada benjolan pada kelenjar
getah bening.
g. Dada : Bentuk dada rata, puting susu simetris ka/ki,bunyi nafas teratur,
bunyi jantung teratur, refleks moro (+).
h. Tangan : Simetris ka/ki, tidak polidaktili, sindaktili, brakidaktili refleks
grasp (+).
i. Abdomen : Bentuk perut bulat, tidak kembung, terdapat tali pusat segar,
tidak ada infeksi.
j. Genetalia : Labia mayora menutupi labia minora, terdapat lubang uretra,
terdapat lubang vagina, terdapat klitoris.
k. Kaki : Simetris ka/ki, tidak ada sindaktili,polidaktili, brakidaktili refleks
babinski (+).
24
l. Punggung : Tidak terdapa spina bifida, terdapat lubang anus, tidak
terdapat mekonium.
m. Kulit : Tidak terdapat vernik.
n. Diberikan suntik Vit K neo 1mg IM dipaha kiri 1/3 bagian luar.
o. Diberikan Imunisasi HB0 uinjek secara IM dipaha kanan 1/3 bagian
luar. diberikan 1 jam setelah pemberian Vit K.
p. Anus : Ada, berlubang dan sudah keluar mekonium.
Skor
Tanda 1 Menit 5 Menit I 5 Menit II
Appearance (warna
2 2 2
kulit)
Pulse (Denyut Jantung) 2 2 2
Grimace (reflek terhadap
1 1 2
rangsangan)
Activity (Tonus Otot) 1 2 2
Respiration
2 2 2
(Upaya bernafas)
II. ASSASMENT
III. PLANNING
1. Melakukan raawat gabung ibu dan bayi dan mengobservasi tanda-tanda
vital dan tangisan bayi stiap 30 menit sekali dan melihat warna kulit bayi
.
Evaluasi: Klien mengerti hasil pemeriksaan yang dilakukan.
2. Melakukan pengukuran antropometri. bayi perempuan, BB 2900 gram, PB 46
cm, dan anus.
25
Evaluasi:Pengukuran sudah dilakukan klien mengerti hasilnya,
3. Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan cara memberikan
pakaian yang hangat dan bersih.
Evaluasi: klien mengerti dan sudsh dilakukan,
4. Melakukan Bonding attachment dan memberikan ASI pada bayi segera
dan bayi mau menghisap, bayi dibungkus dengan kain bedong.
Evaluasi:klien mengerti dan sudah terlaksana.
5. Memberikan injeksi Vit K 1 jam setelah bayi lahir melalui intramuskuler untuk
mencegah perdarahan pada bayi.
Evaluasi: Pemberian vit K sudah di berikan, klien mengerti mampaat vit K.
6. Memberikan salep mata gentamisin kepada bayi 1jam setelah bayi lahir untuk
mencegah infeksi.
Evaluasi: klien mengetahui pemberian salep mata kepada bayinya untuk
mencegah infeksi pada mata bayi.
7. Memberikan injeksi HB 0 sebanyak 1mg secara im di paha untuk mencegah
penyakit hepatitis pada bayi.
Evaluasi: klien sudah mengetahui pemberian injeksi HB O dan mampaatnya.
8. Merencanakan bayi dimandikan 6 jam setelah bayi lahir.
Evaluas: klien mengetahui recana yang akan dilakukan 6 jam kemudian bayi
akan dimandikan,
9. Melakukan perawatan tali pusat saat atau setelah bayi dimandikan atau bila
diperlukan.
Evaluasi: klien sudah mengetahui akan dimandikan dan perawatan tali pusat
pada bayi.
10. Melakukan pendokumentasian tindakan kebidanan
Evaluasi: Telah dilakukan pendokumentasian .
26
BAB IV
PEMBAHASAN
27
antara kasus dan teori.
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Setelah dilakukan pengkajian data Subyektif pada Bayi Ny. M usia 1 jm meliputi identitas.
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Hal ini sesuai dengan teori dan kasus.
2. Setelah dilakukan pengkajian data Obyektif pada BAyi Ny. M usia 1 jam meliputi keadaan
dan kesadaran umum, tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam, dan
pemeriksaan penunjang, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Hal ini sesuai dengan
teori dan kasus.
3. Setelah dilakukan pengkajian data Assesment pada bayi Ny. M usia 1 jam Neonatus cukup
bulan umur kehamilan 39 minggu dengan usia 1 Jam. Hal ini sesuai dengan teori dan kasus.
Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
4. Setelah dilakukan Planning atau Perencanaan pada bayi Ny. M usia I jam yang meliputi
menjelaskan hasil pemeriksaan, melakukan pemeriksaan fisik, tidak ada kesenjangan antara
teori dan kasus. Hal ini sesuai dengan teori dan kasus.
B. Saran
1. Bagi Klinik Pratama Karnaeny
Diharapkan klinik pratama karnaeny dapat mempertahankan pelayanan asuhan
kebidanan yang sudah baik diharapkan bidan dapat memberikan / melaksanakan sesuai
standar asuhan kebidanan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan asuhan kebidanan sesuai standar dapat dilakukan pada semua pelayanan kebidanan
dan diharapkan Laporan Tugas Akhir ini sebagai bahan masukan, sebagai contoh asuhan
manajemen bagi penulis selanjutnya.
29
berkualitas dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Kuswanti. 2014. Askeb Kehamilan. 2014. Yogyakarta : pustaka pelajar 2015. Buku saku
Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta : Kementrian Kesehatan.
Bapennas. 2015. RPJMN 2015-2019 dan strategi pembangunan kesehatan dan gizi
masyarakat. Jakarta : Kemenkes
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara. Medan: Dinkes Prov. SU.
Marmi,dan K. Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta: Pustaka belajar.
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta:
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.
Sondakh, J. J. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi baru Lahir. Malang :
Penerbit Erlangga.
Tando. 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta: EGC
Puswoastuti, E. dan E.S. Walyuni. 2015. Ilmu Obstetri dan Ginekologi Sosial Bagi
Kebidanan. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru