Anda di halaman 1dari 9

PERAN PESANTREN DALAM

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Disusun oleh :
Nur Azizah (2020200021)
Dhiya’ Ulhaq Fitrianingrum (2020200047)
Pengertian pondok pesantren
Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta

.
mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam Akan tetapi dalam pesantren Indonesia

,
khususnya pulau Jawa lebih mirip dengan pemondokan dengan lingkungan padepokan yaitu perumahan

sederhana yang di petak-petak dalam bentuk kamar-kamar yang merupakan asrama bagi para santri .
Pesantren juga berarti sebuah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada umumnya
,
pendidikan dan pengajaran tersebut di berikan dengan cara non klasikal tetapi dengan sistem

.
bandongan dan sorogan Dimana seorang kiai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang
tertulis dalam bahasa arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan

2
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai ciri-ciri umum dan khusus.Ciri-
ciri tersebutlah yang membedakan antara pendidikan pondok pesantren dengan pendidikan
lainnya. Sedangkan menurut A. Mukti Ali ciri-ciri pondok pesantren ada 8 macam, yaitu:

 Adanya hubungan yang akrab antara santri  Tolong menolong dan semangat
dengan kiai. pesaudaraan. Hal ini di sebabkan oleh
 Tunduknya santri kepada kiai, menurut kehidupan  yang merata dari para santri, juga
anggapan para santri menentang kiai selain karena harus mengerjakan pekerjaan yang
kurang sopan juga bertentangan dengan sama.
ajaran agama.  Pendidikan disiplin sangat di tekankan.
 Hidup hemat dan sederhana, bahkan terlalu  Berani menderita untuk mencapai satu
hemat dan sederhana hingga menyiksa tujuan.
badan.  Kehidupan agama yang baik.
 Semangat menolong diri sendiri, ini sesuai
dengan tuntutan untuk memenuhi panggilan
hidup sehari-hari yang di lakukan sendiri.

3
Peran pondok pesantren dalam sistem
pendidikan nasional
Perkembangan pesantren dalam bentuk jenjang pendidikan terjadi
setelah ada perkawinan budaya dengan lingkungan di luarnya yang
mengembangkan sistem pendidikan berkelas. Periode setelah
kemerdekaan yakni sejak penyelenggaraan pendidikan di atur Negara
melalui UU NO 4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan
pengajaran. Pemandangan dunia pendidikan saat itu memang di dominasi
oleh munculnya sekolah dan madrasah. Pesantren pun kemudian
menerima pengaruhnya itu dan berangsur-angsur ikut serta menyesuaikan
kondisi masyarakat dengan menyelenggarakan berbagai satuan
pendidikan.
Seperti kata Mukti Ali, bahwa sistem pendidikan dan pengajaran Islam yang paling baik di
Indonesia adalah sistem pendidikan yang mengikuti pola pondok pesantren, sedangkan
pengajarannya mengikuti sistem madrasah. Banyak kalangan yang memberikan penilaian
tentang pesantren di pentas pendidikan nasional ternyata lembaga tersebut dapat di proyeksikan
tidak hanya sekedar cukup di tanggapi dan di pahami sebagai suatu kompleks asrama dimana
para santri bertempat tinggal untuk belajar agama yang di berikan kiai melainkan juga harus di
pahami sebagai suatu lembag pendidikan Islam yang mempunyai sistem pendidikan dan
karakteristik berbeda dengan system pendidikan klasikal yang dalam proses administrasinya
serta perkembangan pedagogisnya.

5
Keberadaan pondok pesantren dalam sistem
pendidikan nasional
Pesantren memiliki pengalaman yang luar biasa dalam membina dan
mengembangkan masyarakat. Bahkan, pesantren mampu meningkatkan perannya
secara mandiri dengan menggali potensi yang dimiliki masyarakat di sekelilingnya.
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam, haruslah dipahami wahana yang
melahirkan sumber daya manusia yang handal dengan sejumlah predikat mulia yang
menyertainya seperti: ikhlas, mandiri, penuh perjuangan, tabah serta selalu
mendahulukan kepentingan masyarakat yang ada disekitarnya.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman. Eksistensi pesantren semakin kuat dalam sistem pendidikan nasional setelah
lahirnya UU No.2 Tahun 1989.

6
Begitu pula Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bagian Kesembilan Pasal 30 ayat menyebutkan bahwa pendidikan
keagamaan berbentuk diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang
sejenis. Atas dasar peraturan perundang- undangan tersebut, pondok pesantren di Indonesia telah
memiliki landasan legal formal untuk berkiprah secara lebih dinamis.
Karena itu, pesantren tidak mudah disusupi oleh ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan
ajaran Islam.Merujuk pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, posisi dan keberadaan pesantren sebenarnya memiliki tempat yang istimewa. Namun,
kenyataan ini belum disadari oleh mayoritas masyarakat muslim. Karena kelahiran Undang-undang
ini masih amat belia dan belum sebanding dengan usia perkembangan pesantren di Indonesia.
Lebih jauh lagi, saat ini pesantren tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendidikan
keagamaan semata. Namun, dalam perkembangannya ternyata banyak juga pesantren yang
berfungsi sebagai sarana pendidikan nonformal, dimana para santrinya dibimbing dan dididik
untuk memiliki skill dan keterampilan atau kecakapan hidup sesuai dengan bakat para
santrinya.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan
formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai