Anda di halaman 1dari 39

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN
INFEKSI
(PPI)

Disampaikan
dalam program orientasi
pegawai baru RSUD Talang
Ubi
oleh
dr. Lia Yulianti Siregar
TUJUAN PPI

Menurunkan atau
meminimalkan angka
kejadian infeksi dengan
mempertimbangkan cost
effectiveness
SASARAN PPI
Semua orang yang berada di
rumah sakit dan lingkungan
sekitar rumah sakit :
Pasien
Staff
Pengunjung
Warga sekitar
KOMITE PPI
Tim PPI terdiri dari :
 IPCN (Infection Prevention and Control
Nurse)
 IPCD atau IPCO (Infection Prevention and
Control Doctor/Officer)
 IPCLN (Infection Prevention and Control Link
Nurse)
 IPCLS (Infection Prevention and Control Link
Staff)
KEWASPADAAN ISOLASI (1)
KEWASPADAAN KEWASPADAAN
STANDAR TRANSMISI

Kebersihan Pengendalian
tangan Lingkungan
KONT DROP AIRBO
Alat Pelindung Pengendalian AK LET RNE
Diri Limbah RS
MRSA, Influenza,
Manajemen Chiken Fox,
Penyuntikan Diarrhea, Pertussis, Mumps,
TBC, SARS
Rubella
yang aman Linen E.Colli

Kebersihan
Penempatan VEKTOR
pernafasan/etika
batuk pasien (Lalat, naymuk, tikus dll)

Pengelolaan
Kesehatan Masker Bedah Masker
alkes HH, sarung
Respiratorik
petugas tangan, gaun
pelindung
wajah (N95)
Pengendalian
Praktek lumbal
lingkungan ,
fungsi limbah RS
KEWASPADAAN STANDAR 1 :
KEBERSIHAN TANGAN
Angka Kepatuhan Hand Hygiene Dokter RSUD Angka Kepatuhan Hand Hygiene Perawat
Talang Ubi TW II Tahun 2022 RSUD Talang Ubi TW II
Tahun 2022
70
74
Mei; Series1; 69
69 Mei; Series1; 73
April; Series1; 69 72
68 70

67 68
Juni; Series1; 67
66 66

Juni; Series1; 65 64 April; Series1; 64


65
62
64
60
63 58
April Mei Juni April Mei Juni

Angka Kepatuhan Hand Hygiene RSUD Talang Ubi


Petugas RSUD Talang Ubi TW II Tahun 2022 (%)
72

Mei; Series1; 71
70

68

Juni; Series1; 67
66

64 April; Series1; 64

62

60
April Mei Juni
Kepatuhan Hand Hygiene petugas RSUD Talang Ubi TW II
tahun 2022
berdasarkan momen

momen 1; Series1;
66; 29% momen 1
momen 2
missed; Se- momen 3
ries1; 79;
34% momen 4
momen 5
missed
momen 2; Series1;
6; 3%
momen 3; Series1;
momen 5; Series1; 18; 8%
13; 6%
momen 4; Series1; 49;
21%
6 LANGKAH CUCI TANGAN
KAPAN KITA HARUS MENCUCI
TANGAN?
Menurut WHO ada 5 momen dimana kita diharuskan
mencuci tangan
BERAPA LAMA WAKTU UTK MELAKUKAN
KEBERSIHAN TANGAN ?
 Alkohol handrub : 20 – 30 detik
 Sabun & air mengalir : 40 – 60 detik
 Cuci tangan bedah : 2 – 5 menit

Gosok tangan dengan Cuci tangan dengan sabun


handrub berbasis alkohol dan air mengalir jika
jika tangan tidak terlihat
tangan terlihat kotor.
kotor.
Kewaspadaan standar 2 :
Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD)
JENIS APD

Pelindung kepala (Topi) Kacamata dan pelindung wajah MASKER

GAUN SARUNG TANGAN SEPATU


CARA MENGGUNAKAN DAN MELEPASKAN APD
KEWASPADAAN STANDAR 3 :
PENANGANAN LIMBAH
KEWASPADAAN STANDAR 4 :
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
 Bersih
 Rapi
 Tidak ada binatang pengganggu

Standar pembersihan permukaan :


 Permukaan mendatar (horisontal)
dibersihkan setiap hari
 Permukaan tegak (vertikal) dibersihkan
seminggu sekali
 Langit-langit dibersihkan sebulan sekali
PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN PERCIKAN

Topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok


Spiil Kit dan sapu kecil, cairan detergen, cairan klorin
Infekisus 0,5 % dan kain perca/tisu/koran bekas),
plastik warna kuning.

Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius:


1. Petugas menggunakan APD.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih yang
dapat menyerap sampai bersih kemudian buang ke
kantong warna kuning (kantong infeksius).
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap dengan
kain perca/handuk/tisu/koran bekas masukan ke
kantong warna kuning.
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % kemudian serap
dan buang ke kantong warna kuning (kantong
infeksius).
6. Pel sesuai prosedur kebersihan
PENGELOLAAN ALAT/
INSTRUMEN
PEMROSESAN ALAT KESEHATAN
PRE-CLEANING (Pembersihan
Awal)
Mengunakan detergen atau
enzymatic, sikat

Pembersihan
(Pembilasan, tiriskan,
keringkan)

Disinfeksi Tingkat Tinggi Disinfeksi tingkat


Sterilisasi rendah
(peralatan kritis) (peralatan semi kritikal)
Masuk dalam mucosa tubuh
(peralatan non kritikal)
Masuk dalam Hanya pada
pembuluh darah / Endotracheal tube, NGT, alat
ondoskopi serat optik, alat
permukaan tubuh
jaringan tubuh laringoskopi, spekulum yang utuh
Instrumen bedah alat vagina, alat pernafasan Tensi meter,
kedokteran gigi buatan, termometer, elektroda
ECG
PENGELOLAAN
LINEN
PRINSIP PENGELOLAAN LINEN
Petugas yang mengelola linen harus
mengerti prinsip prinsip PPI
Perlakukan linen kotor sesuai dengan
kategori (KOTOR tidak infeksius dan Kotor
infeksius)
Linen ruang isolasi dianggap linen
infeksius
 Pencucian linen bersih, steril dan kotor
dilakukan terpisah melalui pintu masuk
yang berbeda atau satu arah, jika
memungkinkan menggunakan mesin cuci
yang berbeda atau waktu pencucian yang
berbeda.
 Area pencucian linen kotor dan penempatan
linen bersih berada pada tempat dengan
pintu yang berbeda atau satu arah
PERLINDUNGAN KESEHATAN
KARYAWAN
PERLINDUNGAN KESEHATAN
PETUGAS
▪ MCU teratur terutama petugas yg
menangani kasus dengan penularan
melalui airborne
▪ Vaksinasi Hepatitis B
▪ Penanganan paska pajanan yang
memadai (ada alur pajanan, sebelum 4
jam sudah ditentukan penata laksanaan)
🡪petugas yang dihubungi....?
Petugas Laporan ke.....?
▪ Penyediaan sarana kewaspadaan
standar
▪ Senantiasa menjaga perilaku hidup
sehat
PENEMPATAN
PASIEN
PRINSIP PENEMPATAN PASIEN
 Ruang Isolasi kontak untuk pasien yang penularan penyakitnya
melalui kontak. Desain ruangan tidak memerlukan standar
pertukaran udara .
 Sediakan kamar tersendiri untuk pasien dengan
immunosupressed
 Ruang isolasi bertekanan negatif, dengan ventilasi udara
dibuang keluar menggunakan exhaust ke area tidak ada orang
lalu lalang, misalnya: isolasi TB, isolasi Covid 19
 Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan
(anak, gangguan mental).
 Bila kamar terpisah tidak memungkinkan dapat dilakukan
dengan sistem cohorting (pengelompokan pasien dengan jenis
penyakit yang sama). Bila pasien terinfeksi dicampur dengan
non infeksi maka pasien, petugas dan pengunjung menjaga
kewaspadaan dan transmisi infeksi.
PENYUNTIKAN
YANG AMAN
PENYUNTIKAN YANG AMAN
Tidak direkomendasikan menggunakan
spuit berulang kali, (one needle, one
shoot, one time)
Menggunakan bak instrumen jika
memberikan suntikan, bukan keranjang
plastik berubang-lubang
Memberikan suntikan dengan teknik
aseptik dan antiseptik
KEBERSIHAN PERNAFASAN &
ETIKA BATUK
Etika batuk dan kebersihan pernapasan

Diterapkan kepada semua


individu, dgn gejala gangguan
saluran napas harus:

Menutup mulut dan


hidung saat batuk
/bersin
Pakai tisu, saputangan,
masker kain/medis bila
tersedia, buang ke
tempat sampah

Lakukan cuci tangan Masker medis < 4 -6 jam


atau kotor/basah : ganti
PRAKTIK LUMBAL
PUNKSI
 Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi,
anaestesi spinal /epidural/pasang kateter vena sentral
 Cegah droplet flora orofaring,dapat menimbulkan meningitis
bakterial
KEWASPADAAN TRANSMISI

KONTAK

DROPLET

UDARA
Contact/Kontak Droplet/Percikan Airborne/Udara

>5µm Tek neg < 5µm

MRSA, VRE TBC, SARS


H5N1,H1N1
MDRO Meningitis

Bicara,batuk Bicara,batuk
Aerosol Aerosol
bersin bersin
Sarung tangan Jarak Masker Bedah Jarak Jarak
Gaun 1m 1m
Masker N 95 2m
Wajah, Gaun
“STOP INFEKSI,
SELAMATKAN HIDUP!”

TERIMA KASIH, SEMOGA BERMANFAAT…

Anda mungkin juga menyukai