Anda di halaman 1dari 20

KEBISINGAN

BUNYI & SIFATNYA


DEFINISI:
 Rangsangan yg diterima oleh telinga karena
media elastis (Suma’mur)
 Setiap perubahan tekanan (dalam udara, air,
atau media lain ) yg dapat ditangkap oleh
telinga manusia (Bruel dan Kjaer)
 Sensasi yg dihasilkan apabila getaran
longitudinal dari luar, yaitu fase pemadatan dan
peregangan dr moleku yg silih berganti
mengenai membran timpani (Ganong)
Sifat:
 Bunyi tidak dapat merambat melalui hampa udara
karena tidak ada media yang mengalmi perubahan
tekanan padat renggang – padat renggang.
 Syarat terjadinya terjadinya bunyi adalah:
- harus ada sumber
- harus ada media
- harus ada penerima (receiver)
Satuan:
 Frekuensi : Jumlah perubahan dalam setiap
detiknya atau jumlah gelombang bunyi lengkap
yg diterima oleh telinga dalam setiap detiknya
(Cycless per Second) / Hertz (HZ)
 Panjang Gelombang : Jarak antara 2 gelombang
yg dekat untuk perpindahan dan kecepatan
partikel yg sama dalam satu bidang medan
bunyi datar
 Intensitas (I) : daya per satuan luas dari
permukaan bola, intensitas berbanding
terbalik dengan kuadrat jari-jari.
 Tingkat Tekanan suara( Sound Pressure
Level) dinyatakan sebagai rasio logaritmik
dari tekanan suara dengan suatu tingkat
referensi yang dinyatakan dalam satuan
desiBel (dB)
 Tingkat tekanan suara (SPL) dinyatakan dengan
formula:
SPL = 20 Log p dB
po
p = Tekanan yang ada
po = Referensi tekanan suara = 0,0002 ubar
SPL = 20 log 0,0002 = 20 log 1 = 20 x 0
0,0002
FREKUENSI BUNYI YG PENTING
Frekuensi 250 s/d 3000 Hz, manusia dpt
melaksanakan komunikasi/percakapan
dengan baik
Frekuensi 4000 Hz, Frekuensi paling peka
ditangkap indera pendengaran, biasanya
ketulian akibat paparan bising tjd pd
frekuensi ini20 s/d 20.000 Hz frekuensi yg
dapat ditangkap oleh indera pendengeran
manusia
BISING ATAU KEBISINGAN
DEFINISI:
 Denis: Suara yg timbul dari getaran yg tidak
teratur
 Spooner: Suara yg tidak mengandung kualitas
musik
 Hiersh dan Ward: Suara yg kompleks / suara yg
tidak diikuti
 Burn dan Litler: suara yg tidak dikehendaki oleh
yg mnendengarnya
 Wall : Suara yang mengganggu
 Pramudianto: Suara yg tidak dikehendaki, yg
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,
derajat kesehatan, kesenangan,pekerjaan,
aktifitas, umur dll.
 Permenaker No, 13/Men/X/2011 : semua
suara yang tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat-alat proses produksi dan
atau alat-alat kerja yg pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan gangguan pendengaran
JENIS-JENIS KEBISINGAN
 Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi yg
luas (steady state wide band noise) misalnya: mesin-
mesin, dapur pijar, kipas angin)
 Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi yg
sempit (steady state narrow band noise) misalnya:
Gergaji, katup gas
 Kebisingan terputus-putus (Intermitten) misalnya lalu
lintas, kapal terbang
 Kebisingan impulsif (impact or impulsive noise)
Contoh tembakan, ledakan, pukulan.
 Kebisingan impulsif berulang, misalnya mesin tempa
di perusahaan
TIPE BISING
Bising Kontinyu : umumnya memiliki intensitas
kurang dari 3 dB
Bising Fluktuasi: bising kontinyu tetapi
intensitasnya lebih dari 3 dB
Bising intermitten : terdapat periode dengan
intensitas bising jatuh selama 1 detik atau lebih
Bising impulsif : Intensitas yang tiba-tiba
berubah menjadi lebih dari 40 dB, waktu
terjadinya sangat cepat
EFEK-EFEK KEBISINGAN
AUDITORY EFFECT
Trauma Akustik: Hilangnya pendengaran
karena pengaruh exposure tunggal atau
beberapa exposure dari kebisingan dengan
intensitas sangat tinggi dalam waktu yang
singkat. Contoh ledakan meriam/ bom
Temporary Threshold Shift (ketulian
sementara) Berkurangnya pendengaran tidak
berlangsung terus-menerus dan akan
kembali lagi
Permanent Threshold Shift (ketulian
menetap) hilangnya pendengaran secara
perlahan-lahan karena kerusakan syaraf
sensorneural dari paparan bising yang lama
dengan intensitas tinggi. Sifatnya irreversible
Mekanisme terjadinya tuli karena
bising
 Proses Mekanik
 Pergerakan cairan dalam koklea yg begitu keras
menyebabkan robeknya membran reissner dan terjadi
pencampuran perilimfe & indolimfe shg menyebabkan
kerusakan sel rambut
 Pergerakan membran basiler yg begitu keras yg
menyebabkan rusaknya organa korti
 Pergerakan cairan dalam kokle yang begitu keras dapat
menyebabkan rusaknya sel-sel rambut
 Proses Metabolik
Proses metabolik dapat merusak sel-sel rambut, melalui cara:
 Vasikulasi dan vakuolasi pada retikulum endoplasma sel-sel
rambut dan pembekakan mitokondria yang mempercepat
membran
 Hilangnya sel-sel rambut mungkin terjadi dari kelelahan
metabolisme
 Terjadinya cedera pada vaskularisasi stria menyebabkan
gangguan tingkat konsentarasi ion Na, K dan ATP
 Sel rambut lebih terstimulasi oleh bising
 Adanya interaksi sinergik antara bising dengan zat perusak yg
sudah ada
NON AUDITORY EFFECT
Nuisance effect : Mudah tersinggung, sukar
tidur, gangguan konsentrasi dan kelelahan
Interference With Communication (gannguan
pada komunikasi) : keslahan mengartikan,
kesalahan perintah, tendensi timbulnya
kecelakaan
Ekstra auditory effect (pengaruh tambahan):
nausea (mual), lemah, pusing, tekanan darah
meningkat, metabolisme meningkat, otot
meregang, sel pencernakan kurang aktif)
GAMBARAN DAMPAK BISING TERHADAP
KESEHATAN PEKERJA
Gangguan Fisiologis: tekanan darah,
peningkatan nadi, basal metabolisme,
kontruksi pembuluh darah kecil terutama di
bagian kaki
Gangguan Psikologis: Tidak nyaman, kurang
konsentrasi, emosi. Paparan jangka panjang
dapat menimbulkan penyakit psikosomatik
seperti grastitis, jantung koroner dll.
Gangguan Komunikasi : terganggunya
pekerjaan, terjadinya kesalahan, kesalahan
intruksi dll.
Gangguan keseimbangan: Kepala pusing,
mual dll. Wuaduh..
Telinga
Gangguan pendengaran gue
NOISE DIHUBUNGKAN DENGAN
TIDUR
Rata-rata waktu tidur kurang dari normal
Dalamnya Tidur berkurang
Waktu terjaga tinggi
Waktu tidur memanjang
Reaksi terbangun tinggi, tidak dapat
mempertahankan tidur

Anda mungkin juga menyukai