Apakah Saya Bekerja Untuk Allah Atau Apakah Allah
Apakah Saya Bekerja Untuk Allah Atau Apakah Allah
HARI 9
APAKAH SAYA BEKERJA UNTUK ALLAH ATAU APAKAH
ALLAH BEKERJA MELALUI SAYA?
1. Hidup dalam Roh Kudus: “Sampai mereka menerima Roh, mereka tidak
dapat menyadari apa yang Allah dapat lakukan melalui mereka” (Ye Shall
Receive Power, hal. 286).
2. Hidup dalam penyerahan penuh kepada Kristus: “Ia yang akan
menyerahkan diri sendiri sepenuhnya kepada Allah akan dituntun oleh
tangan Ilahi . . . Sementara ia menyimpan pelajaran-pelajaran dari
kebijaksanaan Ilahi, suatu perintah yang suci akan dipercayakan
kepadanya ”(Kisah Para Rasul, hlm.239).
• Dengan menyelesaikan tugas yang telah Allah persiapkan untuk kita, kita
bertumbuh dalam iman, dan kemampuan spiritual dan mental kita
berkembang. Bahkan kegagalan kita menyimpan pelajaran berharga,
karena kita belajar bahwa tidak ada upaya manusia yang bisa berhasil
tanpa Allah sebagai pusatnya
• “Kemasyhuran firman itu tidak ada gunanya
tanpa kehadiran dan pertolongan Roh Kudus
yang terus menerus.” (Kerinduan Segala
Zaman 2, hal. 314).
• Bukan oleh Keperkasaan, Maupun dengan
Kekuatan
• Dan seperti halnya pengkhotbah harus dikuasai oleh Roh Tuhan,
demikian pula dengan penulis bacaan rohani: “Jika keselamatan
Tuhan ada pada diri penulis bacaan rohani, kuasa yang sama juga
akan dirasakan oleh pembaca. . . . Tetapi tulisan yang tidak
sepenuhnya dihasilkan demi kemuliaan Tuhan, tidak sepenuhnya
diabdikan kepada-Nya, para malaikat akan merasakan
kekurangannya dalam kesedihan. Mereka akan berpaling dan tidak
akan mengesankan pembaca karena Tuhan dan Roh-Nya tidak ada di
dalamnya. Kata-katanya baik, tetapi tidak memiliki kehangatan oleh
pengaruh Roh Allah ”(EGW Letters and Manuscripts, vol. 1, p. 532).
• Prinsip ini berlaku untuk semua tugas, baik pelayanan, mengajar,
memimpin proyek misi, melatih anak, atau apa pun. “Bukan
kekuatan yang berasal dari manusia yang membuat pekerjaan
berhasil, adalah kekuatan kecerdasan surgawi yang bekerja dengan
agen manusia yang membawa pekerjaan ke kesempurnaan”
(Christian Service, hlm. 260).
• Bahkan ketika Yesus dari Nazaret berada di dunia
ini sebagai manusia, Ia bergantung setiap hari
pada hubungan-Nya ke surga. Dia bertanya kepada
murid-muridnya, “Tidak percayakah engkau,
bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?
• Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku
katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang diam
di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-
Nya ”(Yohanes 14:10).
• Rasul Paulus
• , “ Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup,
tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus
yang hidup di dalam aku ”(Galatia 2:20).
• Paulus menyerahkan otonominya dan membiarkan Kristus
memimpin hidupnya.
• “Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu
yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus
olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada
ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan — oleh kuasa tanda-
tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. ”(Roma 15:18,
19, TB).
• Kuncinya adalah berada di dalam Kristus.
• Allah ingin melakukan hal-hal luar biasa bahkan sampai
hari ini.
• Rencananya jauh melampaui kemampuan kita sendiri.
• Hanya dengan hubungan doa yang konstan dengan-
Nya kita dapat melaksanakan tugas yang telah Dia
persiapkan.
• Dia mengundang kita, “Berserulah kepada-Ku, maka
Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan
kepadamu halhal yang besar dan yang tidak terpahami,
yakni hal-hal yang tidak kau ketahui” (Yeremia 33: 3).