Anda di halaman 1dari 12

Menjadi Manusia Rohani (Meditasi-meditasi

Ibnu ‘Atha’illah dalam kitab al-Hikam) karya


Ulil Abshar Abdalla

OLEH: HAKAM AL-MA’MUN


Identitas Buku
 Penulis: Ulil Abshar Abdalla
 Penerbit: Alifbook & el-Bukhori
Institute
 Jumlah Halaman: 292 hlm
 Berisi 50 artikel judul
 Terdapat penjelasan secara umum
dan khusus.
Sekilas tentang Tasawuf al-Hikam

 Salah satu pra-syarat sebelum mengkaji al-Hikam, usia di atas 40 tahun.


 Penguasaan Bahasa Arab yang mumpuni.
 Tasawuf adalah pengalaman spiritual seseorang. Al-Hikam adalah hasil meditasi-
meditasi dari Ibnu ‘Athoillah al-Sakandari.
 Banyak ulama yang mensyarahi kitab al-Hikam, tapi Gus Ulil lebih memilih
syarah yg ditulis oleh Ibnu ‘ajibah.
Motivasi Gus Ulil Abshar dalam menulis

 1. Menerjemahkan mutiara hikmah dari Ibnu Athoillah agar dapat sesuai dengan
semangat zamannya.
 2. Agar kesan elitis dari kitab hikam tidak mempengaruhi orang yang hendak
membacanya.
 3. Menghapus mitos-mitos di kalangan para pengkaji kitab hikam.
Jangan hanya mengandalkan Usahamu (hlm. 8-11)

‫من عالمات االعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل‬
Tanda seseorang bergantung pada amal dan karyanya adalah bahwa dia akan
cenderung pesimis, kurang harapan manakala dirinya mengalami kegagalan.

3 Jenis Amal

Syari’ah Haqiqah Thariqah


Manusia Kamar atau Manusia Sosial
(hlm. 14-17)
َ ُ‫اِ َرا َدت‬ 
‫لشهوة الخفيّة‬b‫ياك في األسباب من ا‬b‫ك التجري َد مع إقامة هللا ا‬
Keinginanmu untuk tajrid (mengisolasi diri/ tidak berusaha) padahal Tuhan menghendakimu
pada maqom seseorang yang harus berusaha itu merupakan bentuk kesenangan nafsu yang
tersembunyi.

 ‫طاطٌ َع ِن ْال ِه َّم ِة ال َعلِيّ ِة‬


َ ‫األسباب مع اقامة هللا اياك في التجريد إ ْن ِح‬
َ ‫وإرادتُك‬
Kehendakmu untuk ikut-ikutan berusaha, padahal Tuhan menghendakimu bertempat pada maqom tajrid maka
hal itu merupakan bentuk kemerosotan kelas.

You Are going to be happy when you


become who you are
Bisakah menembus tembok takdir? (hlm. 20-
24)
 ‫أسوار األقدا ِر‬
َ ُ ‫ق ال ِه َّم ِم ال ت َْخ ِر‬
‫ق‬ ُ ِ‫س َواب‬
َ
Kehendak kuatmu yang sudah engkau tetapkan lebih dahulu, tak akan bisa menembus tembok-
tembok kepastian (takdir) yang sudah ditentukan Tuhan.

Jabariyah (Fatalistik) Ahlusunnah Qadariyah

Manusia di The creator


“sekeras apapun kita
bawah kendali of his own
takdir berusaha, tetap ada kondisi
destiny
(terpaksa) luaran atau kondisi given,
sudah ada sejak awal yang
tidak bisa kita kendalikan
sepenuhnya.”
Optimisme terhadap kenyataan hidup (hlm. 42-
45)
ْ ‫ك َو‬
‫إخ َما ًدا لِنُ ْو ِر‬ ِ َ‫يكون ذلك قَ ْدحاً في ب‬
َ ِ‫ص ْي َرت‬ َ ِ ‫عدم ُوقُ ْو‬
‫ لئال‬,‫ وإن تَ َعي ََّن َز َمنُه‬,‫ع الموعو ِد‬ َ َّ‫ال يُ َش ِّك َكن‬
ِ ‫ك في الوعد‬
‫ك‬
َ ِ‫َس ِري َْرت‬
Jangan sekali-kali kau meragukan janji Allah yang ternyata tidak terjadi, walau di waktu yang telah
ditentukan sekalipun, agar hal itu tidak mencederai mata hatimu dan memadamkan cahayanya.

Cara Allah Sesuai Menghendaki yang Menggantinya dengan


Menepati Janji Permintaan lebih baik kenikmatan surga

‫المخارج‬ ‫أحسن‬ ‫والتمس‬ ‫التأويالت‬ ‫أحسن‬
َ  ‫فانظر‬ 
Segalanya Bermula dari Hati (hlm.
56-58)
ِ ‫ت اَْألحْ َو‬
 ‫ال‬ ِ ‫ار َدا‬ ِ ‫بِتَنَ ُّو‬ ‫األعمال‬
ِ ‫ع َو‬ ِ ُ َ‫تَنَ َّو َعتْ َأ ْجن‬
‫اس‬
Amal dan pekerjaan kita berbeda-beda kualitas dan jenisnya karena perbedaan
keadaan spiritual yang kita alami

ُ‫ َأالَ َو ِه َى ْالقَ ْلب‬. ُ‫ت فَ َس َد ْال َج َس ُد ُكلُّه‬


ْ ‫ َوِإ َذا فَ َس َد‬، ُ‫صلَ َح ْال َج َس ُد ُكلُّه‬ َ ‫َأالَ َوِإ َّن فِى ْال َج َس ِد ُمضْ َغةً ِإ َذا‬
ْ ‫صلَ َح‬
َ ‫ت‬

‫إذ كل إناء ينضح بما فيه‬


Jangan biarkan amalmu seperti jasad
tanpa ruh (hlm. 62-67)

‫اإلخالص فيها‬
ِ ‫ َوَأرْ َوا ُحهَا ُوج ُْو ُد ِس ِّر‬ ٌ‫ص َو ٌر قَاِئ َمة‬
ُ ‫األعما ُل‬ 
Amal (Pekerjaan) merupakan bentuk luaran jasad saja, sementara ruhnya ialah
adanya rahasia keikhlasan di sana.

Tingkatan Ikhlas Ikhlas khowas al-


Ikhlas khos khos
Ikhlas Awam

Tuhan, Jika aku menyembahmu karena


“Ikhlas dalam pengertian umum: dedikasi seseorang pada suatu surgaMu maka halangilah aku masuk ke
pekerjaan, kecintaanya pada profesi, komitmennya pada suatu tugas sana. Jika aku menyembahMu supaya
terhindar dari neraka maka
yang diemban tanpa melihat seberapa besar reward atau upah material
tenggelamkanlah aku ke dalamnya.
yang ia dapatkan.” Namun, jika aku menyembahMu karena
semata mencintaiMu, maka janganlah
halangi aku dari diri-Mu
Benamkanlah dirimu di balik ke-
taktenar-an (hllm. 70-73)

ِ ‫َأ ْر‬ ‫فى‬ ‫ُأ ْدفُنْ ُو ُج ْو َد َك‬


َ َ‫فَ َما نَب‬ ‫ض ا ْل ُخ ُم ْو ِل‬
ُ‫ت ِم َّما لَ ْم يُ ْدفَ ْن الَ يَتِ ُّم نِتَا ُجه‬
Tanamlah dirimu di dalam bumi ketidak-nampakan, sebab sesuatu yang tumbuh dari benih
yang tak ditanam di balik ketidak-nampakan maka tak akan sempurna buahnya

‫ سقوط المنزلة عند الناس‬:‫الخمول‬


Kondisi di mana sama sekali tidak dianggap orang lain

“Benamkanlah dirimu di bumi khumul, di tanah ketaktenaran. Sembunyikanlah dirimu


dari perhatian orang ramai. Sebab pohon besar yang menghasilkan buah banyak
bermula dari benih kecil yang ditanam dan disembunyikan di dalam tanah”
Kurangilah bagasimu! (hlm. 88-91)

Kosongkanlah dirimu dari hal yang justru akan


membebanimu ketika hal tersebut kamu bawa!

َ ‫َأ ْم َكي‬
‫ْف يَرْ َح ُل ِإلَى هللا وهو ُم َكبَّ ٌل‬
‫بِ َشه َْواتِ ِه‬
Bagaimana dirimu bisa
melakukan perjalanan menuju
“seseorang akan susah menerima pengertian dan
Tuhan, sementara dirimu masih pemahaman baru jika dia telah merasa penuh,
terbelenggu oleh keinginan- tak butuh tambahan pengertian baru. Karena itu,
kosongkanlah dirimu, anggaplah dirimu adalah
keinginanmu sendiri?
murid baru yang belum tau apa-apa.”

Anda mungkin juga menyukai