Anda di halaman 1dari 11

QADHA’ DAN QADAR

ALLAH
Ersa Apriyolasani

Here starts the Wawan Dwi S


lesson!
Pengertian
Qadha’
Qadar
Yaitu, ketetapan Allah SWT kepada
setiap makhluk-Nya sejak zaman azali Qadar mempunyai arti sebagai peraturan
(sejak manusia diciptakan), meliputi dan ukuran. Dalam hal ini, maka Qadar
baik dan buruk nasib, hingga adalah perwujudan terhadap segala
bagaimana hidup dan matinya manusia. sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-
Nya sesuai dengan kehendak Allah SWT.
Jenis Qadha dan Qadar

Takdir Mubram Takdir Mu’allaq


Qadha’ dan Qadar
bersifat Ghaib

Dalil Qadha’ dan Qadar terdapat pada Surah Al-Qamar ayat


49 :

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut


ukuran”.
Tingkatan Takdir
Takdir itu sama dengan Qadha’ dan Qadar, yakni
sesuatu yang ghaib dan semua manusia di bumi ini
tidak mampu mengetahui takdir hidupnya.

Berikut tingkatan-tingkatan takdir :

Al-Ilmu atau pengetahuan

Al-Kitabah atau penulisan

Al-Masyi’ah atau kehendak

Al-Khalqu atau penciptaan


Hubungan Manusia
r
Icikiwi
dengan Takdir P52

Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang
harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Untuk memahami konsep takdir, kita
tidak dapat melepaskan diri dari dua dimensi pemahaman takdir, yaitu :

1. Dimensi Ketuhanan
Ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang menginformasikan
bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir. Contoh :

● Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (QS. Al Hadid [57]:3).
● Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat. (QS. AsSafat[37]:96)
2. Dimensi Kemanusiaan
Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat
dalam Al Quran yang meginformasikan bahwa Allah
memperintahkan manusia untuk berusaha dengan sungguh-
sungguh untuk mencapai cita-cita.

● Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum


sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-
kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (QS. Ar Ra'd[13]:11).
Implikasi Perhitungan Perencanaan
Iman Kepada Takdir
Kesadaran manusia untuk beragama merupakan
kesadaran akan kelemahan dirinya. Terkait dengan
fenomena takdir, maka wujud kelemahan manusia
itu ialah ketidaktahuannya akan takdirnya.
Manusia tidak tahu apa yang sebenarnya akan
terjadi.
Proyeksi

Namun setelah diusahakan realisasinya tidak selalu


Kemampuan sesuai dengan keinginannya. Manuisa hanya tahu
takdirnya setelah terjadi.
Berfikir
Perubahan Usaha dan Doa
Macam-Macam Takdir :
At-Taqdiirul 'Aam
1 (Takdir yang bersifat umum)

2 At-Taqdiirul Basyari
(Takdir yang berlaku untuk manusia).

3 At-Taqdiirul 'Umri (Takdir yang berlaku


bagi usia)

4 At-Taqdiirus Sanawi (Takdir yang berlaku


tahunan).
Pengejawantahan Iman Selalu Berdoa
Kepada Qadha’ dan
Qadar Dalam melakukan ikhtiar juga harus
dibarengi dengan doa agar
Ikhtiar memperlancar usaha yang kita
lakukan.
Ikhtiar semaksimal mungkin
atau berusaha dan bekerja Bersyukur dan
keras
Bersabar
Husnudzon kepada
Etos Kerja yang Allah
Tinggi
Dalam melakukan usaha itu Selalu Bertawakal
membutuhkan keseriusan
Terimakasih
Apakah Ada Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai