Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BERIMAN KEPADA QADA’ DAN QADAR BERBUAH KETENAGAN HATI

Oleh:

Kemala Febi Liani

Kurniawati

Resti

Welsi

Wilda

SMP NEGERI 2 TELUK BATANG

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHAULUAN

1.1 Latar belakang


Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-
warnikehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan (tetapkan)
dalam kitab “Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk
Allah yang mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak
dan kuasa AllahSWT. Begitu pula dengan bencana-bencana yang akhir-akhir ini
sering menimpa bangsakita. Gempa, tsunami, tanah longsor, banjir, angin ribut dan
bencana-bancana lain yang telahmelanda bangsa kita adalah atas kehendak, hak, dan
kuasa Allah SWT.Dengan bekalkeyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh
Allah SWT, seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi
dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan
Allah SWT.Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah
ditetapkan sesuaiketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh
manusia. Dengan tidak
adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlo
mba-lombamenjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai
cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu melihat Rabbul‟alamin dan
menjadi penghuni Surga. Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup
enam rukun. Yang terakhiradalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang
baik maupun yang buruk.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi iman kepada qada‟ dan qadar ?
2. Dalil tentang iman kepada qada dan qodar ?
3. Pengaruh iman kepada qodo dan qodar ?
4 .Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qada‟ dan qadar?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami iman kepada qada‟ dan qadar
2.Untuk memahami dalil-dalil tentang iman kepada qodo dan qodar
3. Untuk memahami pengaruh iman kepada qada‟ dan qadar
4. Untuk mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada qada‟ dan
qadar

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Beriman Kepada Qada’ Dan Qadar

Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
dilaksanakan dengan amal perbuatan. Kalau kita melihat qada‟ menurut bahasa artinya
Ketetapan. Qada‟artinya ketetapan Allah swt kepada setiap mahluk -Nya yang bersifat
Azali.Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau kelahiran
mahluk.Sedangkan Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran. Qadar artinya terjadi
penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan sebelumnya. Qada‟
dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.Sedangkan arti qodo dan qodar
menurut al-quran yaitu :

 Arti Qada
1. Qada berarti hukum atau keputusan terdapat ( Q.S. Surat An-
Nisa‟ ayat 65 )
2. Qada berarti mewujudkan atau menjadikan ( Q.S. Surat Fussilat ayat 12 )
3. Qada berarti kehendak ( Q.S. Surat Ali Imron ayat 47 )
4. Qada berarti perintah ( Q.S. Surat Al Isra‟ ayat 23
 Arti Qadar
1. Qadar berarti mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya ( Q.S.Surat
Fussilat ayat 10 )
2. Qadar berarti ukuran ( Q.S. Surat Ar- Ra‟du ayat 17 )
3. Qadar berarti kekuasaan atau kemampuan ( Q.S. Surat Al- Baqarah ayat 236 )
4. Qadar berarti ketentuan atau kepastian ( Q.S. Al- Mursalat ayat 23 )
5. Qadar berarti perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nyadalam bentuk-
bentuk batasan tertentu ( Q.S. Al- Qomar ayat 49) Jadi, Iman kepa qada‟ dan qadar adalah
percaya sepenuh hati bahwa sesuatu yang terjadi, sedang terjadi, akan terjadi di alam raya ini,
semuangnya telah ditentukan Allah SWT sejak jaman azali.Iman kepada qada‟ dan qadar
termasuk rukun iman yang keenam. Rasulullah SAW bersabda)
Artinya :
“Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah, para malaikatnya, kitab
-kitabnya, para Rasulnya, hari akhirat, dan engkau percaya kepada qadar yang
baiknya ataupun yang
buruk”.(H.R. Muslim)
Dan sabda Rasullullah SAW yang artinya : “Malaikat akan mendatangi nuthfah yang
telah menetap dalam rahim selama empat puluh atau empat puluh lima malam seraya
berkata; „Ya Tuhanku, apakah nantinya ia ini sengsara atau bahagia? „ Maka ditetapkanlah(s
alah satu dari) keduanya. Kemudian malaikat itu bertanya lagi; „Ya Tuhanku, apakah nanti
ia ini laki-laki ataukah perempuan? „ Maka ditetapkanlah antara salah satu dari keduanya,
ditetapkan pula amalnya, umurnya, ajalnya, dan rezekinya. Setelah itu catatan ketetapan itu
dilipat tanpa ditambah ataupun dikurangi lagi.” (HR. Muslim).
2.1 Pengaruh iman kepada qada’ dan qadar

Mempercayai qadha dan qadar itu merupakan hati kita. Kita harus yakin
dengansepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, baik yang
menyenangkanmaupun yang tidak menyenangkan adalah atas kehendak Allah. Sebagai orang
beriman, kitaharus rela menerima segala ketentuan Allah atas diri kita. Di dalam sebuah
hadits qudsiAllah berfirman yang artinya:

” Siapa yang tidak ridha dengan qadha


-Ku dan qadar-Ku dantidak sabar terhadap bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka
hendaklah mencariTuhan selain Aku. (H.R.Tabrani)
Takdir Allah merupakan iradah (kehendak) Allah. Oleh sebab itu takdir tidak selalusesuai
dengan keinginan kita. Tatkala takdir atas diri kita sesuai dengan keinginan kita,hendaklah
kita beresyukur karena hal itu merupakan nikmat yang diberikan Allah kepadakita. Ketika
takdir yang kita alami tidak menyenangkan atau merupakan musibah, makahendaklah kita
terima dengan sabar dan ikhlas. Kita harus yakin, bahwa di balik musibah ituada hikmah
yang terkadang kita belum mengetahuinya. Allah Maha Mengetahui atas apa yang
diperbuatnya.

2.3 Hikmah orang yang beriman kepada qada’ dan qadar

Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi
kitadalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Hikmahtersebut antara lain:
a. Banyak Bersyukur dan Bersabar
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan,maka
ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harusdisyukuri.
Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebutmerupakan ujian.
Firman Allah :
Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila
ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-
Nyalah kamu meminta pertolongan. ”( QS. An-Nahl ayat 53).
b. Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperolehkeberhasilan,
ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun
merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluhkesah dan berputus
asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalahketentuan Allah. Firman
Allah SWT:Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf
dansaudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS.Yusuf ayat 87)

c. Bersifat Optimis dan Giat Bekerja

Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang
tentumenginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu
saja,tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan
qadarsenantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan
itu.Firman Allah :Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan)negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawidan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik,kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allahtidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)
d. Jiwanya Tenang
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa mengalami ketenangan
jiwadalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan
Allahkepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal,
ia bersabar dan berusaha lagi. Allah SWT berfirman :Artinya : Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yangtenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah
kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, danmasuklah kedalam sorga-Ku. ( QS. Al-Fajr ayat 27-
30)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Beriman kepada qada‟ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak
mudah putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allahtakdir
kan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim,sesuai
dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Olehkarena itu,jikakita tertimpa
musibah maka ia akan bersabar, sebab buruk menurut kita belum
tentu buruk menurut Allah,sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurutAllah.Kare
na dalam kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakalyang dibuktikan
dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untukmencari takdir yang terbaik
dari Allah.
3.2 Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari.Oleh karena itu,
penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan takwakita kepada Allah
SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandanganAllahSWT. Juga keyakinan kita
terhadap takdir Allah senantiasa
ditingkatkan demimeningkatkan amal ibadah kita.Serta Kita harus senantiasa bersabar, berikh
tiar dan bertawakal dalam menghadapi takdir Allah

DAFTAR PUSTAKA
A. Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI. Sumedang: PG PAUD STKIP UNSAP.
Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya: Pt. Bina Ilmu.Miftah Faridl. 1995.
Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung: Penerbit Pustaka.
Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya.
Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara

Anda mungkin juga menyukai