Anda di halaman 1dari 23

Tafsir Jawa

Eksposisi Nalar Shufi-Isyari Kiai Sholeh Darat


Kajian atas Surat al-Fatihah dalam Kitab Faidl al-Rahman

Karya: Prof. Dr. H. Abdul Mustaqim


(Guru Besar Bidang Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Dipresentasikan oleh: Hakam al-Ma’mun


Definisi Tafsir Isyari

ْ َ‫ا ي‬2‫ى خالف م‬2‫ن عل‬2‫ل أيات القرأ‬2‫و تأوي‬2‫و اإلشارى ه‬2‫ى أ‬2‫ير الفيض‬2‫التفس‬: ‫بى‬2‫ين الذه‬2‫قال حس‬
‫ى‬2‫ بمقتض‬,‫ا‬2‫ظهَ ُر منه‬
ُ ‫وي‬, ‫ب السلوك‬
‫ُمكن التطبيق بينها وبين الظواهر المرادة‬ ْ َ‫ ت‬,‫ت خفي ٍة‬
ِ ‫ظهَ ُر َأِلرْ بَا‬ ٍ ‫إشارا‬
Menakwilkan ayat-ayat Qur’an secara berbeda dengan apa yang tampak dari
kebanyakan makna harfiahnya, berdasarkan isyarat-isyarat yang
samar/tersembunyi yang hanya diketahui oleh orang-orang yang menekuni
tasawuf, dan dimungkinkan juga untuk mengkombinasikan antara tafsir dengan
makna dhohir dengan makna yang batin
Mengapa Tafsir Surah al-Fatihah?

• 1. seluruh maqoshid al-Qur’an terkumpul dalam surah al-Fatihah.

ِ ُ‫جميع ال ُكت‬
‫ب المنزلة‬ ِ ‫ فمن علم تفسيرالفاتحة كان كمن علم تفسي ُر‬...:‫قال الحسن البصري‬
Barang siapa mengetahui penafsiran surat al-Fatihah, seolah-olah dia
mengetahui penafsiran seluruh kitab yang diturunkan Allah Swt.
Asumsi Dasar Nalar Sufistik
Al-Qur’an sebagai sistem
Tanda

Dimensi Level Makna Al-


Qur’an

Al-Qur’an Kitab Multiple


Makna
Al-Qur’an sebagai sistem tanda

• Penjelasan: sebelum al-qur’an diturunkan, al-Qur’an masih berupa kalam


dzati (wahyu non-verbal) yang tanpa suara dan tanpa huruf (bila shaut
wala harf) sehingga yang mengetahuinya hanya Allah Swt. Karena Allah
ingin berkomunikasi dengan hambanya, maka al-qur’an menjadi kalam
lafzi yang ‘dibungkus’ dengan bahasa manusia yang dalam hal ini
‘meminjam’ sistem penanda bahasa Arab. Dalam hal ini ada keterbatasan
tanda bahasa, sebab kalam Allah sifatnya mutlak dan tak terbatas.
Diwilayah inilah kemudian nalar sufi bekerja.
Bahasa sebagai penanda memiliki keterbatasan untuk menandai Kalam/Firman Allah yang tak
terbatas
‫‪Dimensi Level Makna al-Qur’an‬‬

‫ظاهر وابطن‬ ‫قال اإلمام عىل بن اىب طالب ‪:‬ما من أية إال ولها أربعة معان ‪ٌ :‬‬ ‫‪Zahir‬‬
‫وحد ومطلع ‪.‬فالظاهر التالوة والباطن الفهم واحل ُّد هو أحاكم احلالل واحلرام‬
‫‪Batin‬‬
‫واملطلع هو مراد هللا من العبد هبا‬
‫الظا ِه ِر‪ُ ,‬‬
‫يفتح‬ ‫ومعان َالحُت َدُّ‪ ,‬وإ شار ٍات َ‬
‫وراء َّ‬ ‫أن القران الكرمي فيه أرسار التتناىه‪ٍ ,‬‬ ‫‪Hadd‬‬

‫هللا هباعىل من يشاء من عباده بربكة العمل بكتابه‪ ,‬فإن َم ْن مَع ِ َل ِب َما عَمِل َ ورثه‬
‫‪.‬هللا ِعمْل َ َمالَ ْم ي َ ْعمَل ْ (ابن جعيبة ‪:‬التفسرياملديد)‬ ‫’‪Mathla‬‬
‫‪Terusane....‬‬

‫تفسري‪ ,‬فهو ُم ْخرِب ٌ َع ْن َح ِّد ن َ ْف ِس ِه وهو ُم ِصيْ ٌب ىِف ااْل ِ ْخ َب ِار عن نفسه‪ ,‬ولكنه خمطٌئ‬
‫فاعمل أن من زمع أن ال معىن للقرآن إ ّال َماتَ ْرمَج َ ُه َظا ِه ُر ال ُ‬
‫خبار واآل ُاثر تَدُ ُّل عىل َأ َّن ىف معاىن القرآن ُمت ّ ِس ًعا ألرابب الفهم‪ ...‬وقال‬ ‫ىف احلمك ِب َر ِ ّد الْ َخلْ ِق اَك ف َّ ًة إىل د ََر َج ِت ِه الّىِت ىِه َ َح ُّد ُه َو َم َح ُّط ُه ب َ ْل األ ُ‬
‫صىل هللا عليه وسمل‪:‬إن للقرآن ظهرا وبطنا وحدا ومطلعا (الغزاىل‪:‬إحياء علوم ادلين)‬

‫هل الباطن الي َ ُذ ْو ُق ُه إ ّال َأه ِْل الباطن‪,‬وال ي َ ْف َه ُم ُه غَرْي ُ مُه ْ‬


‫سري َأ ِ‬ ‫َواعمل أن القران العظمي هَل ٌ‬
‫ظاهر ألهل الظا ِه ِر َواَب ِط ٌن ألهل الباطن‪ ,‬وتف ُ‬
‫الظا ِه ِر‪ ,‬مُث َّ ي ُِشرْي ُ إ ىل ِعمْل ِ الباطن بعبار ٍة رقيق ٍة َو َش َار ٍة رقيق ٍة‪ ,‬فَ َم ْن لَ ْم ي َ ْبلُ ْغ فَهْ ُم ُه ذِل َ ْو ِق ِتكْل َ‬
‫والي َ ُذ ْوقُ ُه ِس َوامُه ْ ‪ ,‬والي َ ِص ُّح ِذ ْك ُر ُه إ ّالب َ ْعدَ تَ ْق ِرْي ِر َّ‬
‫ِإ‬
‫‪ْ .‬اَألرْس َ ِار فَلْيُ ْسمِل ْ َو اليُ َبا ِد ْر ابإلناكر‪ ,‬فَ َّن ِعمْل َ ْاَأل ْذ َو ِاق ِم ْن ورا ِء ُط ْو ِر الْ ُع ُق ْو ِل وال يُ ْد َركُ ِبتَ َواتُ ِر النُّ ُق ْو ِل‪( .‬ابن جعيبة‪:‬التفسرياملديد)‬
‫ِإ‬
Al-Qur’an Kitab Multiple Makna;
al-Qur’an yahtamil wujuh al-ma’na

• Syeikh Sahl Ibn Abdullah al-Tustari: “seandainya seseorang diberikan


seribu pemahaman dari setiap huruf al-Qur’an, niscaya ia belum sampai
pada puncak makna yang dititipkan oleh Allah Swt pada ayat dari kitab-
Nya, sebab ia adalah kalam Allah Swt, dan kalam-Nya adalah sifatNya,
sebagaimana halnya bahwa Allah itu tak terbatas, maka demikian halnya
dengan pemahaman al-Qur’an juga tidak ada batas habisnya”.
Kutipan dari KH Sholeh Darat....

Utawi ananipun hakikate maknane


Qur’an moko ora ono ingkang
Weruh anging Allah Swt, kerono iki
Qur’an kalamullah lan sifate kalame Allah
Ora ono pungkasane, lamun
Den tulis entek segarane dunyo
Ginawe mangsi lan entek kayon-kayon
Dunyo ginawe qalam, moko
Yekti ora entek kalame Allah Swt...
Kutipan dalam Muqaddimah
Ningali ingsun gholibe wong ngajam
Ora ono podho angen-angen ing maknane Qur’an
Kerono arah ora ngerti carane lan ora ngerti maknane,
Kerono Qur’an temurune kelawan boso Ngarob.
Moko arah mengkono dadi nejo Ingsun gawe terjemahane Qur’an
Saking kang den ngibarataken poro ulama,
Koyo kitabe imam Jalal al Mahalli lan Imam Jalal al Suyuti...
Kontribusi KH. Sholeh Darat

Perlawanan terhadap Kolonialisme

Menjembatani antara Nalar Bayani dan Irfani

Guru bagi para Ulama Nusantara. (Syaikh al-Kuyaha’ fi Jawa)


Beberapa Nama Santri dari KH Sholeh Darat

• 1. KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU (W. 1947)


• 2. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyyah (W. 1919)
• 3. KH. Mahfud Tremas (W. 1920)
• 4. KH Moenawir Krapyak
• 5. Kiai Khalil Rembang
• 6. Kiai Abdussamad, Surakarta
• 7. Kiai Dimyati, Tremas
Sosok KH. Sholeh Darat
Kecerdasan Intelektual + emasional-spiritual

Sanad Keilmuan Produktifitas Karya

Knowledge&Wisdo
m

Penjaga moralitas Pengaruh Pemikiran


Tafsir Basmalah

• Hakikat makna bismillahirrahmanirrahim adalah bahwa sesungguhnya wujud


Allah itu ada dengan dzat-Nya sendiri, sedangkan sifat Allah itu adakalanya
berasal dari sifat Jalal-Nya, ada kalanya berasal dari sifat Jamal-Nya.

Manifestasi dari al- Jalal Sifat Allah Jamal Manifestasi dari al-Rahim
Rahman
Lafaz 222‫ هللا‬2‫سم‬222‫ب‬

• ‫ب‬+ ‫ اسم‬: ‫بسم‬ ‫أصل الكلم ِة َكثُ َر على َألسن ِة العرب عند‬
َ ‫أن‬ ْ
ّ ‫ وسببُ اإلختصار‬.‫سقطت الف «اسم» اختصارا من الخط‬‫ُأ‬

‫= لك ْثر ِة اإلستعمال‬.‫األكل وال ُشرب والقيام والقعود‬

Tafsir sufi-isyari:
Mengapa huruf ba’ itu tampak pada kata “2‫سم‬222‫ ? ”ب‬Kok tidak langsung dikatakan ismillah, tetapi
bismillah. Hal itu memberikan isyarat akan tampaknya eksistensi diri manusia.
Sementara itu, mengapa huruf alif yang mestinya muncul pada kara ism justru tidak terlihat?. Hal
itu mengisyaratkan bahwa Dzat Allah itu ghaib (tidak tampak).
‫الحمد هلل رب العالمين‬

‫َم ْد ٌح‬ ‫‪Bil Qolb‬‬

‫َح ْم ٌد‬
‫‪Bil Jawarih‬‬ ‫ُش ْك ٌر‬ ‫ثناء‬ ‫‪Bil Lisan‬‬
Keterbatasan Manusia di dalam memuji
Allah?
ِ ْ‫ ُأح‬2‫ال‬
1. Sabda Nabi: ....‫فسك‬22‫ثنَي َْتعلىن‬2ْ ‫ما أ‬2‫نتك‬2‫نا ًء عليكأ‬222‫صيث‬ َ (Kami tidak mampu
menghitung pujian atas Engkau, Engkau itu sebagaimana pujianMu atas
diriMu)
2. Manusia tidak mampu memuji dengan pujian syukur terhadap Allah
karena nikmat Allah Swt terhadap hamba-Nya tidak terbatas.

Kesadaran akan ketidakmampuan seseorang untuk


benar-benar dapat mensyukuri nikmat Allah, itulah
justru yang namanya bersyukur.
‫ملك يوم الدين‬
• Lebih utama dibaca Malik (pendek) yang berarti Raja. Alasannya: 1.
karena ‘Pemilik’ belum tentu dia raja, sedang Raja sudah pasti punya
status kepemilikan. 2. besok di hari kiamat semua raja-raja di dunia akan
berkumpul dan saat itu, Maliki yaumiddin hanya milik Allah. 3. kata
Malik (raja) itu berarti merajai rakyat, sementara Maalik (pemilik) itu
mengacu pada pengertian orang yang memiliki budak.
‫الدين‬

• Makna Isyari dari kata tersebut: agama Islam. (ali Imron; 19).
• Islam ada dua macam = Islam Lahir (jasmani) dan Islam Batin (rohani).
Islam Batin adalah Islam rohani, dan bisa memberikan cahaya seperti waktu
siang. Hati dan ruhnya selalu mengikuti sunnatullah (baik buruk).
Barang siapa yang masih terhenti pada islam lahir (jasmani), ia tidak akan dapat
naik sampai Islam rohani. Hal itu berarti dirinya masih terhalang oleh kemilau
dunyawiyah, sehingga masih terlihat di matanya ‘raja-raja’ selain sang Maha
Merajai alam dunia.
‫إيّاك نعبد وإيّاك نستعين‬

Tingkatan Ibadah. 1. ‘awamm al-


2.
nasIngin(Orientasi Surga)
(Ikhlas) meraih
3. Kullu mahbub maqshud,
wa kullu maqshud ma’bud,

kemulian
wa kullu ma’bud ilah. (setiap
yg dicintai adalah yg dituju,
dan setiap yg dituju itulah yg
Redaksi ayat menggunakan dlomir jamak
(Na’budu & Nastain)
Anjuran Untuk Dalam diri Manusia tidak pernah sepi dari
Ahli Fikih Sholat para malaikat
Berjamaah

Ahli Tasawuf Nafsu Hati ruh sirr


‫اهدنا الصراط المستقيم‬
• Imam al-Ghazali membagi hidayah menjadi 3 macam:
1. Petunjuk untuk orang awam. (bisa berupa naluri. Tertuju kepada semua makhluk)
2. Petunjuk untuk orang khusus. (yang diberikan kepada org2 mukmin)
3. Petuntuk untuk orang khusus di antara orang-orang khusus. (petunjuk untuk
mencapai maqom hakikat).
ِ ‫ت َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َمغضُو‬
َ ِّ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّال‬
‫ين‬ َ ‫ين َأ ْن َع ْم‬
َ ‫ص َراطَ الَّ ِذ‬
ِ

• Orang2 yang diberi nikmat: para nabi dan rasul, para wali, para syuhada’
dan para ulama’. Nikmat itu berupa nikmar zahir syari’ah dan nikmat
batin haqiqah.
• Al-Maghdlub (org yg dimurkai) yaitu orang yang tdk memperoleh nur
Allah sehingga ia menjadi tersesat dan bingung. Tidak pula mereka
mendapat taufik. Begitu mencintai dunia dengan berbagai keglamorannya.

Anda mungkin juga menyukai