A. Defenisi
2. ( المصدرSumber)
Jika dikatakan أصل الماء maka yang dimaksud adalah sumber mata air atau
asal usulnya.
undang.
Kata التفسير merupakan mashdar dari kata يفَس ُِّر – ت َ ْف ِّسي ًْرا-س َر
َّ َف yang memiliki
1. ( الكشفmenyingkap/ membuka)
Terbagi kepada 2 macam :
mengetahui maknanya.
1
3. البيانyang bermakna menerangkan.
Dalam al-Qur’an terdapat beberapa kata yang menjelaskan tentang tafsir, diantaranya :
1. Kata تفسير ,hanya ada 1 kali penyebutan dalam al-Qur’an. Kata ini hanya
2. Kata تأويل,terulang sebanyak 11 kali dalam al-Qur’an. Kata ini biasa digunakan
untuk Allah dan juga basyar (manusia).
2
Hal itu disebabkan karena, ketika Abad ke 2 H muncul aliran yang
bernama Qadariyyah, Jabariyyah, Muktazilah, dan Syiah. Kita muncul aliran-
aliran ini yang paling gemar mentakwil adalah aliran Muktazilah. Terkadang,
penakwilan yang dibuat aliran ini sangat keliru. Semua perkara yang tidak sesuai
dengan rasio mereka takwilkan. Oleh karna itu, orang Islam yang Ahlussunnah
wa al-Jama’ah berahlih dalam menggunakan kata takwil dengan kata tafsir.
Dengan tujuan, agar terhindar dari takwil-takwil yang berasal dari Muktazilah.
Dan oleh kata takwil itu identic dengan ahli ra’yu (rasio).
ِّ اْلَسس ال ِّع ْل ِّم َيةُ الَّتي يَ ْر ِّج ُع ِّإلَ ْي َها ال ُمفَس ُِّر حال َبيانه لمعاني القرأن َوت َ ْح ِّري َْرهُ ل
ِّ ال ْختِّ َال
ف
3
1. Sumber tafsir dan metodologinya
2. Ikhtilaf dalam tafsir, sebabnya, serta jenisnya.
3. Kaidah tafsir, dan ia terbagi 2, yaitu :
a. Kaidah yang bersifat umum
b. Kaidah tarjih
E. Skema
أصول التفسير
BAB II
5
فَأَتَى, ًاب ِّم ْن ْإم َرأَة قُ ْبلَة
َ صَ َ ع ْنهُ أ َ َّن َر ُج ًال أ
َ ُي هللا
َ ض
ِّ َع ِّن اب ِّْن َم ْسعُ ْو ِّد َر
َ ص َالة ْ َ فَأ َ ْنزَ ل,ُسلَّ َم فَذَ َك َر ذَ ِّل َك لَه
َّ ت َعلَ ْي ِّه " َوأ َ ِّق ِّم ال َ ُصلَّى هللا
َ علَ ْي ِّه َو َ س ْو ُل هللا
ُ َر
ت ذَ ِّل َك ِّذ ْك َرى ِّ سيِّئَاَّ ت يُ ْذ ِّهبْنَ ال َ ار َو ُز َل ًفا ِّمنَ اللَّ ْي ِّل ِّإ َّن ْال َح
ِّ سنَا َ
ِّ ط َر َفي ِّ النَّ َه
. " ِّل َم ْن َع ِّم َل ِّب َها ِّم ْن أ ُ َّمتِّ ْي: ي َهذِّه ؟ قال َّ َ أَل: ِّللذَّا ِّك ِّرينَ " قال الرجل
“ Ada seorang laki-laki mencium seorang wanita dan ia merasa berdosa. Lalu
dia dating kepada Rasulullah, dan menceritakan perkara ini. Lalu turunlah ayat
ini “dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang ( pagi dan petang )
dan pada bagian permulaan daripada malam . Sesungguhnya perbuatan -
perbuatan yang baik itu menghapuskan ( dosa ) perbuatan - perbuatan yang
buruk . Itupun peringatan bagi orang - orang yang ingat “ pemuda itu lalu
bertanya : apakah ayat ini turun hanya untukku ya Rasulullah ? Rasulullah
bersabda : ayat ini turun untuk setiap orang yang melakukan itu.”
6
Kitab ushul fiqih didalam juga menjelaskan tentang ushul tafsir, karena al-
Qur’an rupakan sumber utama dari fiqih.
7
BAB III
SUMBER TAFSIR
Sumber tafsir adalah المراجع اْلولية التي يرجع إليها المفسر عند تفسيره القرأن
(rujukan utama seorang mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an). Sumber tafsir ada 2, yaitu : Bil
ma’tsur (bil riwayah/ bil manqul) dan Bil Ra’yi (Ijtihad).
1. Bil ma’tsur
Penafsiran al-Qur’an dengan sumber bil ma’tsur ini, terbagi 4yaitu :
8
b. ( تفسير ألقرأن بالسنةpenafsiran al-Qur’an dengan Sunnah)
c. ( تفسير القرأن بأقوال السلفpenafsiran al-Qur’an dengan pendapat para
ulama salaf). Yang termasuk ulama salaf adalah sahabat, tabi’in, dan tabi’
tabi’in.
Penafsiran bersumber dari Allah, atau dengan kata lain Allah yang menjelaskan
lansung dengan al-Qur’an. Penjelasan tersebut berupa penjelasan ayat yang mujmal, dari
yang ‘am menjadi takhsis, dengan penjelasan dari ayat yang satu dengan ayat yang
lainnya. Penafsiran ayat dengan ayat tidak terlepas dari 2 bentuk penafsiran, yaitu :
9
1. Penafsiran diantara ayat-ayat yang berurutan )المتتالية (بين اْليات
يضِّ سا َء ِّفي ْال َم ِّح ِّ يض قُ ْل ُه َو أَذًى فَا ْعت َ ِّزلُوا
َ الن ِّ ع ِّن ْال َم ِّح
َ َو َيسْأَلُون ََك
ُ ط َّه ْرنَ فَأْتُو ُه َّن ِّم ْن َحي
َّ ْث أ َ َم َر ُك ُم
ُّللا ْ َو ََلت َ ْق َربُو ُه َّن َحتَّى َي
َ َ ط ُه ْرنَ فَإِّذَا ت
َ َ ّللا ي ُِّحب الت َّ َّوا ِّبينَ َوي ُِّحب ْال ُمت
َط ِّه ِّرين َّ ِّإ َّن
2. Penafsiran diantara ayat-ayat yang berjauhan )المتباعدة (بين اْليات
1
صنَ ِّبأ َ ْنفُ ِّس ِّه َّن ث َ َالثَةَ قُ ُروء َ َو ْال ُم
ْ َّطلَّقَاتُ َيت َ َرب
1. Syar’i
Adapun dalil Sumber syar’I berbentuk riwayat-riwayat. Dan dia ada 2, yaitu :
1
Q.s al-Baqoroh
2
Q.s al-Thalaq : 3.
10
b. Penafsiran yang bersumber dari Rasulullah. Seperti penafsiran الظلم dalam
2. ‘aqli
a. Penafsiran yang datng dari salaf. Yang dimaksud salaf adalah sahabat, tabi’in,
tabi’ tabi’in.
11
2) Tafsir karya ath-Thabthaba’I )(تفسير الميزان
3) Dan lainnya.
Jawaban : para ulama telah melakukan ijtihad. Akan tetpi, ijtihad yang meraka
lakukan sampai pada kita dalam beentuk riwayat-riwayat.
اب ِّحل لَ ُك ْمَ َ طعَا ُم الَّذِّينَ أُوتُوا ْال ِّكت َّ ْاليَ ْو َم أ ُ ِّح َّل لَ ُك ُم
َ الطيِّبَاتُ َو
صنَات َ ت َو ْال ُم ْحِّ صنَاتُ ِّمنَ ْال ُمؤْ ِّمنَا
َ ط َعا ُم ُك ْم ِّحل لَ ُه ْم َو ْال ُم ْحَ َو
3. Memuqayyadkan ayat-ayat yang mutlak
12
Contoh : surah al-Syura ayat 5
َ ُش َو َم ْن َح ْولَهُ ي
س ِّب ُحونَ بِّ َح ْم ِّد َر ِّب ِّه ْم َ الَّذِّينَ َي ْح ِّملُونَ ْال َع ْر
َويُؤْ ِّمنُونَ ِّب ِّه َو َي ْست َ ْغ ِّف ُرونَ ِّللَّذِّينَ آ َ َمنُوا
Dalam ayat ini, malaikat hanya memita pengampunan kepada Allah untuk orang-
orang yang beiman saja.
1. Penafsiran yang tidak terdapat ikhtilaf pada nya. Penafsiran ini, kuat hujjahnya.
Hal itu disebabkan, karena terjadi ijma’ atau kesepakatan di dalamnya.
Penafsiran ini, kuat hujjahnya disebabkan karna ada hadi yang berfungsi
sebagai penjelasnya. Dengan syarat, hadis itu hadis Shohih. Sedangkan hadis
dhoif dan maudhu’ tidak bisa dijadikan hujjah.
Penafsirann ini tidak terlalu kuat untuk dijadikan hujjah. Hal itu
disebabkan karena ada ijtihad di dalamya.
13
E. Perbedaan antara al-Qur’an dan tafsir
14
القيامة أبد
يتغير حسب الزمان: من البشر
والمكان
ِّ ْف إِّلَى النَّ ِّبي صلى هللا عليه وسلم ِّم ْن قَ ْول أ َ ْو فِّ ْعل أ َ ْو ت َ ْق ِّري ِّْر أَ ْو
ص َفة ِّ ُ ما أ
َ ضي
“Segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi
wassallam dari perkataaan, perbuatan, ketetapan dan sifat.”
15
ditolak menurutnya. Oleh karena itu, ketika seorang ulama menolak sebuah hadis
tak bermaksud dia menolak Rasul. Akan tetapi, yang ditolaknya adalah informasi
yang dikaitkan orang dengan rasul yang menurut ulama tersebut tidak benar.
2. Defenisi Sunnah
Menurut bahasa sunnah adalah الطارقة المتابعة (suatu jalan yang diikuti mulai
dari zaman nabi sampai kiamat). Didalam bahasa arab untuk menunjukkan jalan
ada beberapa istilah, yaitu :
Mengikuti Sunnah hukumnya wajib. Sunnah itu selalu berkaitan dengan sumber
hukum. Sunnah ada 5 macam, yaitu :
16
B. Pembagian Tafsir bi al-Sunnah
Kemungkinan tafsir bi al-Sunnah terbagi 2, yaitu :
1. Tafsir al-Nabawi (penafsiran lansung dari nabi)
Yaitu :
أن يعمد النبي صلى هللا عليه وسلم إلى أية يذكرها في كالمه أو يشير
إليها ثم يبين معناها أو يقر أحد أصحابه على فهمه لها
“Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam sengaja menyebutkan atau
mengisyaratkan satu ayat dalam kalamnya, kemudian menjelaskan maknanya
atau mentakrir pemahaman sahabat dengan penjelasan ayat.
يفسر المفسر اْلية بكالم النبي صلى هللا عليه وسلم لم يرد منه في سياق
التفسير
3
Q.S al-Nisa (4) : 29.
17
“Penafsiran mufassir tentang suatu ayat dengan menggunakan kalam Nabi Saw ,
yang mana kalam tersebut tidak muncul dalam siyaq tafsir/ tidak dalam konteks
penafsiran nabi.”.
Tafsir dengan metode ini merupakan ijtihad para mufassir dalam menafsirkan
ayat dengan menggunakan hadis Nabi.
Jawabannya:
اس َما ن ََّز َل ِّإلَ ْي ِّه ْم ِّ َون ََّز ْلنَا َعلَي َْك
ِّ َّالذ ْك َر ِّلتُبَيِّ ُن للن
Pendapat sebagian ulama , “Nab tidak menjelaskan semuanya, akan tetapi
hanya menjelaskan beberapa saja, berdasarkan hadis riwayat Aisyah :
18
C. Hujjah Tafsir al-Qur’an bi al-Sunnah
1. Penafsiran al-Qur’an lansung dari Rasulullah, wajib berhujjah dengan nya tanpa
ada ikhtilaf.
2. Penafsiran al-Quran tidak lansung dari Rasulullah, boleh menjadikan hujjah tanpa
ada ikhtilaf, jika hadis tersebut ittifak (sepakat) digunakan untuk menafsirakan
ayat, diantara jenis dan bentuknya adalah :
a. Menyebutkan hadis mutlak untuk memahami makna ayat.
b. Menyebutkan hadis yang terdapat lafazh furu’ untuk menunjukan makna
ayat.
c. Sepakat menjadikan sunnah untuk mentarjih jiaka ada ikhtilaf.
d. Penafiran ayat dengan penakwilan dari nabi Muhammad Saw.
e. Ada nya isyarat ayat-ayat al-Qur’an kepada sunnah Rasulullah saw.
NO NABI HADIS
1. Nabi pasti benar Belum tentu benar, karena hadis itu ada
yang shohih, hasan, dhoif, munkar, dan
maudhu’.
2. HARAM hukum nya mengkritik Mengkritik hadis hukumnya WAJIB
nabi.
3. Menolak rasul HARAM Menolak hadis BOLEH dengan
persyaratan.
19
PENAFSIRAN AL-QUR’AN BI AQWAL AL-SALAF
Kitab tafsir yang menukil penafsiran dari salaf diantaranya adalah Tafsir ‘Abd Ar-Razak,
Tafsir al-Thabari, Tafsir Ibnu al-Manzur, Tafsir ibnu Abu Hatim, dan lainnya.
Sahabat : orang-orang yang beriman yang semasa hidupnya bertemu dengan nabi Saw
dan wafat setelah itu.
Tabi’in : orang yang bertemu dengan sahabat , dia dalam keadaan beriman, dan mati
setelah itu.
Tabi’ at-Tabi’in : orang yang berteu dengan tabiin, dia dalam keadaan beriman,
kemudian mati setelah itu.
20
c. Para ulama tafsir terdahulu memberikan amanah kepada mereka untuk
menulis kitab tafsir.
d. Hidup disaat bahasa sangat kuat untuk dijadikan hujjah.
21
4. Menjelaskan sebagian makna.
5. Menfsirkan ayat sesuai dengan siyaq (konteks).
22
)باإلسرائيليات (تفسير القرأن
A. DEFENISI
Israiliyyat adalah setiap informasi / berita yang diambil oleh para ulama dari bani Israil
(Yahudi dan Nasrani).
يتعلق بها
“Mangambil riwayat-riwayat dari bani Isra’il untuk menjelaskan sebagian makna-makna
yang terdapat didalamnya kisah-kisah atau yang berkaitan dengannya.”
23
“ketika dia duduk disamping Rasulullah Saw. Datang seorang laki-laki yahudi,
maka ia bertanya : Apakah jenazah ini berbicara ?
Maka Rasulullah saw menjawab : Allah lah yang lebih mengetahui masalah itu.
Maka ia berkata : saya menyaksikan bahwa dia berbicara.
Rasulullah bersabda :
“Apa yang diceritakan oleh Ahli Kitab maka janganlah kamu membenarkannya,
dan janganlah kamu mendustakannya. Dan mereka berkata : Kami beriman
kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab dan Rasulnya, maka jika kisah itu benar
janganlah kamu mendustakannya, dan jika salah atau batil maka janganlah kamu
membenarkannya.”
Oleh karena itu, tidak ada halangan atau celaan untuk menjadikan israiliyyat
sebagai sumber tafsir, karena para sahabat dan ulama salaf sudah melakukan dan
mendapat izin dari nabi dalam riwayat.
َاب َ سلَ ْي َمانَ َوأ َ ْلقَ ْينَا َعلَى ُك ْر ِّسيِّ ِّه َج
َ سدًا ث ُ َّم أَن ُ َولَقَ ْد فَتَنَّا
“Dan sesungguhnya kami telah menguji sulaiman dan kami jadikan ( dia )
tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh ( yang lemah karena sakit ) ,
kemudian ia bertaubat .”
24
Kata jasad ini memiliki kemungkinan-kemungkinan makna apakah itu jasad
manusia atau yang lainnya. Namun yang dimaksud adalah syaitan.
ت ِّإ ْذ َّ اض َرة َ ْالبَ ْح ِّر ِّإ ْذ يَ ْعدُونَ فِّي ال
ِّ س ْب ِّ َت َح ْ َوا ْسأ َ ْل ُه ْم َع ِّن ْالقَ ْريَ ِّة الَّتِّي َكان
عا َويَ ْو َم ََل يَ ْسبِّتُونَ ََل تَأْتِّي ِّه ْم َكذَ ِّل َك نَ ْبلُو ُه ْم َ تَأْتِّي ِّه ْم ِّحيتَانُ ُه ْم يَ ْو َم
ُ س ْبتِّ ِّه ْم
ً ش َّر
َسقُون ُ ِّب َما َكانُوا َي ْف
Dalam hal ini, desa yang dimaksud adalah desa aila, ada yang mengatakan
makhna, dan ada juga yang mengatakan desa madyan.
25
َّ َس ْل بَنِّي إِّ ْس َرائِّي َل َك ْم آَت َ ْينَا ُه ْم ِّم ْن آَيَة بَيِّنَة َو َم ْن يُبَد ِّْل نِّ ْع َمة
ّللاِّ ِّم ْن بَ ْع ِّد َما َ
ِّ شدِّيدُ ْال ِّعقَا
ب َّ َجا َءتْهُ فَإ ِّ َّن
َ َّللا
“Tanyakanlah kepada bani israil : berapa banyaknya tanda - tanda ( kebenaran )
yang nyata , yang telah kami berikan kepada mereka. dan barang siapa menukar
nikmat allah setelah datang nikmat itu kepadanya , maka sesungguhnya allah
sangat keras siksa - nya .”
26
3. Adapun hadis yang melarang tersebut dalam hal mencari hidayah dari bani israil.
Mencari hidayah dilarang selama-lamanya.
4. Merujuk dan beristiadah kepada bani israil tidak ada celaan.
27
“Penjelasan makna-makna al-qur’an dengan dalil-dalil mufradat dan susunan kalimat
dalam bahasa arab.”
Makna kata bahasa arab terbagi 2 ,yaitu :
1. ( مفرداتDenotatif)
Contoh : ب
َ ض َر
َ : memukul
2. تراكيب (Konotatif)
28
Sedangkan sahabat secara khusus adalah ahli bahasa, karena ia hidup saat
al-qur’an diturunkan. Penafsiran sahabat tersebut muktabar (dijadikan pegangan)
dan tidak ada yang membantahnya.
Sedangkan tabiin ada yang arab murni, maka sama penafsirannya denga sahabat,
da nada juga tabiin dan mawali (bekas budak) mereka belajar bahasa arab melalui
percakapan sahabat dengan menggunakan bahasa arab, contoh Ikrimah maula
Ibnu Abbas.
Contoh : كتاب العين (karya Khalil bin Ahmad al-farahidi). Dan setelah ini
3. Setelah disusun kamus –kamus bahasa maka muncul tafsir lughowi yaitu tafsir al-
Wahidi, tafsir al-Qur’an inu Athiyyah.
Seluruh ulama dari 2 periode diatas mereka menggunakan tafsir lughowu, maka 2
kondisi :
1. Apabila terdapat banyak pendapat, maka pendapat ulama salaf dan lughoh itulah
pendapat yang rajah.
2. Menambah pendapat baru dan analisis bahasa dalam penafsiran al-Qur’an.
29
30