Anda di halaman 1dari 89

Selamat Datang

PESERTA PERTEMUAN PENGUATAN


POKJA (KELOMPOK KERJA) DESA SEHAT
DESA NALUMSARI KECAMATAN NALUMSARI
KABUPATEN JEPARA
Jepara, 15 Agustus 2022
PERUBAHAN
INDIKATOR
PILAR STBM
SDG's 2030/RPJMN 2020-2024

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEPARA


Target Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
AKSES AMAN
PILAR 1 • Fasilitas sanitasi sendiri
• Closet leher angsa
• tanki septic disedot 5 tahun terakhir/ SPAL
OPEN DEFECATION
FREE
AKSES LAYAK
• Fasilitas sanitasi sendiri
• Closet leher angsa
• tanki septic tidak disedot
AKSES LAYAK BERSAMA/SHARING
• Fasilitas sanitasi bersama rumah tangga lain
• Closet leher angsa
• tanki septic
AKSES BELUM LAYAK

PILAR 1 • Fasilitas sanitasi sendiri/bersama


• Bangunan atas : leher angsa, plengsengan,
cubluk/cemplung dengan dan tanpa tutup
OPEN DEFECATION • bangunan bawah : lubang tanah
FREE
BABS TERTUTUP
• Ada fasilitas sanitasi
• tetapi pembuangan akhir tinja kolam/sungai/sawah,
kebun, laut, dll

BABS TERBUKA
• tidak ada fasilitas BAB
• ada fasilitas tapi tidak digunakan
PILAR 2 Cuci Tangan Pakai Sabun
• Ada sarana CTPS selain di WC dan kamar mandi
(mudah dijangkau pd saat waktu kritis cuci tangan)
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
• mengetahui kritis CTPS (minimal dapat menjawab 3
waktu kritis)
1. sebelum makan
2. sebelum menyusui anak/sebelum memberi
makan bayi
3. Setelah BAB/K
4. Setelah kontak dg unggas
5. Setelah menceboki anak
6. Sebelum mengolah dan menyajikan makanan
• Mampu praktik CTPS
Pengelolaan Pangan Aman Sehat Rumah

PILAR 3 Tangga (PAS-RT)


• Melakukan proses pengolahan (merebus, klorin,
PENGELOLAAN PANGAN Filtrasi, Keramik filter, RO,pengendapan,
AMAN SEHAT RUMAH penyaringan, dll)
• Menyimpan dalam wadah aman (tertutup rapat,
TANGGA (PAS-RT)
terbuat dari bahan stainless steel, keramik, kaca, jika
plastik terbuat dari plastik yg bertanda sendok garpu)
• Menyimpan peralatan pengolah pangan dengan
aman (tidak kotor, tidak berdebu, terhindar sari kecia
dan tikus, disimpan ditempat yang bersih)
• Menutup makanan dan minuman dengan baik
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

PILAR 4 (PS-RT)
• Tidak ada sampah berserakan di
PENGELOLAAN SAMPAH lingkungan sekitar rumah
RUMAH TANGGA (PS-RT)
• Ada tempat sampah kuat,
tertutup, dan mudah dibersihkan
• Telah melakukan pemilahan sampah
• Ada perlakuan sampah yang aman
(tidak dibakar, tidak dibuang ke
sungai/kebun/sal drainase, tempat
terbuka)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PENYELENGGARAAN
KABUPATEN / KOTA SEHAT
LATAR BELAKANG & KERANGKA KONSEP KKS
CURRENT WORK FUTURE

Pada tahun 1998 Pemerintah Indonesia Pada tahun 2005 diterbitkan


meluncurkan pilot project kota sehat di
6 kota yaitu Kabupaten Cianjur, Kota
Peraturan Bersama
Balikpapan, Kota Bandar Lampung, Kota Mendagri & Menkes tentang
Pekalongan, Kota Malang, dan Kota Pedoman Penyelenggaraan
Jakarta Timur yang ditetapkan oleh Kab/Kota Sehat (KKS). Saat
Mendagri. ini sedang dilakukan revisi
menjadi Perpres.
Kab/Kota Masih menghadapi Kab/Kota bisa mengalami Perlu pemberdayaan potensi
berbagai permasalahan kerawanan jika tanpa intervensi dan semua sumber daya yang
tersedia di kab/kota

Salah satunya melalui: Membangun kemitraan yang


“Penyelenggaraan Program solid antara masyarakat,
Kabupaten /Kota pemerintah dan pihak Swasta
Sehat”
Latar Belakang Munculnya Konsep Kabupaten/Kota Sehat

• Perkotaan mengalami permasalahan yang hampir serupa


– Kemacetan
Issue Air dan Sanitasi
Issue Kesehatan Lingkungan
Issue Keamanan Pangan

Issue Pencemaran udara,


Issue Pencemaran udara, limbah dan radiasi &
Tanah dan Kawasan
Kedaruratan Lingkungan

LAJU DOSIS
RADIASI GAMMA
DAERAH MAMUJU,
SULAWESI BARAT

13
• Penduduk yang besar menyebabkan penyebaran penyakit,
angka kasus meningkat dan perilaku kurang baik (DBD, HIV
AIDS, TB) Peredaran Narkoba, pergaulan Bebas, BABS
• Kemiskinan dan kumuh
TEORI H.L. BLUM (1974)
PENGARUH
Faktor LINGKUNGAN
Perilaku TERHADAP DERAJAT
KESEHATAN

DERAJAT
KESEHATAN
Faktor Faktor Pelayanan
Lingkungan: Kesehatan
(Sanitasi dan (RS, PKM, Nakes, TTD, PMT,
Air Bersih) ANC, Imunisasi dsb)

Faktor
Genetika
(Keturunan)
PENGERTIAN

KKS adalah suatu kondisi Penyelenggaraan KKS


kab/kota yang bersih, nyaman, adalah berbagai kegiatan
aman, dan sehat untuk dihuni untuk mewujudkan KKS
penduduk yang dicapai melalui melalui pemberdayaan
terselenggaranya penerapan masyarakat, melalui
beberapa tatanan dengan kegiatan forum yang difasilitasi Forum adalah
yang terintegrasi yang disepakati wadah bagi
oleh pemerintah
masyarakat dan pemerintah masyarakat
kab/kota
daerah
untuk
menyalurkan
Desa/Kelurahan Sehat aspirasinya dan
Kawasan Sehat adalah suatu adalah kondisi dari suatu partisipasi
kondisi wilayah yang bersih, desa/kelurahan yang
nyaman, aman, dan sehat bagi bersih, nyaman, aman, dan
pekerja dan masyarakat, melalui sehat untuk dihuni
peningkatan suatu Kawasan penduduk, yang dicapai
potensial dengan berbagai melalui terselenggaranya
kegiatan yang terintegrasi yang
suatu kegiatan yang
disepakati masyarakat,
terintegrasi yang disepakati
kelompok usaha, dan pemerintah
daerah masyarakat dan perangkat
desa/ kelurahan
TUJUAN KABUPATEN/
KOTA SEHAT
Tercapainya kondisi
kabupaten/kota untuk hidup
dengan bersih, nyaman, aman,
dan sehat untuk dihuni dan
sebagai tempat bekerja bagi
warganya dengan cara
terlaksananya berbagai
program-program kesehatan
dan sektor lain, sehingga dapat
meningkatkan sarana dan
produktifitas dan perekonomian
masyarakat
STRATEGI DALAM MEWUJUDKAN KKS

01 Penguatan komitmen Pemerintah Pusat,


Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Desa

02 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam


pembangunan berwawasan kesehatan

Peningkatan jejaring dan kemitraan antara


03 masyarakat, pemerintah, perguruan tinggi, dunia
usaha, organisasi kemasyarakatan, dan berbagai
pemangku kepentingan lainnya
STRATEGI DALAM MEWUJUDKAN KKS
Peningkatan akses dan kesetaraan
04 dalam pelayanan dasar

Peningkatan kualitas lingkungan yang


05 kondusif melalui upaya pencegahan dan
pengendalian faktor risiko kesehatan

Peningkatan pembudayaan Gerakan


06 Masyarakat Hidup Sehat dan peningkatan
penelitian, pendampingan,
pengembangan, dan inovasi
SASARAN YANG HARUS DICAPAI
Terlaksananya Program Kesehatan dan sektor terkait yang
sinkron dengan kebutuhan masyarakat, melalui pemberdayaan
Forum yang disepakati masyarakat.
Terbentuknya Forum masyarakat yang mampu menjalin
kerjasama antar masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak
swasta, serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan
kebijakan pemerintah secara seimbang,dan berkelanjutan
dalam mewujudkan sinergi pembangunan yang baik.

Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik,


sosial dan budaya, serta perilaku dan pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau
dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di
Kabupaten/Kota tersebut secara mandiri.

Terwujudnya kodisi yang kondusif bagi masyarakat


untuk meningkatkan produktifitas dan ekonomi wilayah
dan masyarakatnya sehingga mampu meningkatkan
kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi lebih
baik.
KKS MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN
BERKELANJUTAN

Untuk mendukung
1 pembangunan berwawasan Dengan
kesehatan menuju Indonesia memperhatikan
sehat, dapat dilakukan dengan prinsip:
mewujudkan kabupaten/kota
yang sehat. • Keadilan;
Untuk mewujudkan kabupaten/kota • Pemberdayaan
sehat dalam penyelenggaraannya dan partisipasi
2 diperlukan koordinasi,
sinkronisasi, partisipasi,
masyarakat;
kolaborasi, sinergitas dan • Kemitraan lintas
komitmen antar kementerian dan sektor; dan
lembaga (K/L) di pusat dan • Pembangunan
organisasi perangkat daerah (OPD) berkelanjutan.
terkait.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN KKS

Keberlangsungan KKS dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya:


Memiliki visi pada isu kesehatan, sosial, ekonomi, budaya,
dan lain-lain

Leadership top manajemen (kepala daerah) yang kuat

Pendekatan disesuaikan dengan kondisi local (orisinil)

Partisipasi aktif masyarakat/keterlibatan masyarakat yang


sangat didukung oleh pemerintah daerah
Membangun kerja sama dengan mitra diluar pemerintah seperti perguruan tinggi
dan swasta bahkan mitra internasional

Berorientasi pada pendekatan bukan projek


TATANAN KKS KONSEP BARU [DRAFT PERPRES]

KEHIDUPAN
MASYARAKAT SEHAT PARIWISATA
YANG MANDIRI

PERMUKIMAN DAN TRANSPORTASI &


RUMAH IBADAT TERTIB LALU LINTAS
JALAN

SATUAN
PENDIDIKAN PERLINDUNGAN
SOSIAL
INDUSTRI & TATANAN
PERKANTORAN PENCEGAHAN &
SEHAT PENANGANAN
BENCANA
PASAR

Masih dalam tahap pembahasan antas K/L (relatif)

24
PENYELENGARAAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT Tim Pembina
Pusat
Sekr. Tim Pembina

Diperlukan suatu kelembagaan : Tim Pembina


1. Tim Pembina Kabupaten/Kota
Provinsi Sekr. Tim Pembina
2. Forum Kabupaten/Kota Sehat
3. Forum Komunikasi Kecamatan Koord Forum

4. Pokja Desa Sehat Kelembagaan Tim Pembina

 Memfungsikan organisasi yang Kab/Kota Sekr. Tim Pembina

ada disepakati bersama Forum


 Setiap 3 tahun sekali dilakukan
Kecamatan Forum Komunikasi
penyegaran pengurus
Desa Pokja
No Kelembagaan Anggota Tugas dan Fungsi

3 Tingkat a. Tim Pembina Organisasi Perangkat Daerah 1.Melakukan pembinaan, pemantauan dan
Kabupaten/ (OPD) dan Instansi terkait yang evaluasi
Kota diketuai oleh Sekda/ Kepala 2.Melaporkan pelaksanaan
Bappeda atau ditetapkan oleh penyelenggaraan KKS di wilayahnya
Bupati/ Walikota 3.Mengkoordinasikan perencanaan antar
perangkat daerah
4.Menyelaraskan program pemerintah
daerah dengan kebutuhan masyarakat
dalam Penyelenggaraan KKS

b.Sekretariat Tim Dari Organisasi Perangkat 1.Memberikan konsultasi dan diskusi teknis
Pembina Daerah (OPD) dan Instansi sesuai dengan tatanan kepada tim teknis
terkait yang membidangi teknis Kabupaten/Kota
terkait tatanan KKS 2.Memfasilitasi kegiatan
3.Forum KKS, Forum
4.Komunikasi dan Pokja

c. Forum KKS Perwakilan anggota masyarakat Menggerakan dan mendorong masyarakat


(tokoh masyarakat, tokoh dalam kegiatan untuk mewujudkan KKS
agama, tokoh adat dll.), di wilayahnya
perguruan tinggi, media massa,
No Kelembagaan Anggota Tugas dan Fungsi

4 Tingkat Forum Perwakilan pokja-pokja Sebagai wadah untuk komunikasi dan


Kecamatan Komunikasi Desa/Kelurahan di wilayahnya berbagi pengalaman dalam mewujudkan
KKS
5 Tingkat Kelompo Perwakilan anggota Menyelenggarakan
Desa/ k Kerja masyarakat (tokoh kegiatan secara
Keluraha (Pokja) masyarakat, tokoh bersama-sama untuk
n agama, tokoh adat mewujudkan
dll.), media massa, Desa/Kelurahan Sehat
organisasi profesi, sesuai dengan tatanan
ormas, dll. yang ditetapkan
Ditingakat
Desa/Kelurahan.
PERENCANAAN

Dalam merumuskan rencana kegiatan PELAKSANAAN


kabupaten/kota sehat dilakukan melalui :
Pelaksanaan penyelenggaraan
1. Identifikasi potensi baik yang ada di
Kabupaten/Kota Sehat dimaksud untuk
pemerintah daerah (OPD) maupun yang ada
di masyarakat untuk mewujudkan tatanan
mewujudkan tatanan dengan mengacu
Kabupaten/Kota Sehat. kepada perencanaan yang sudah
disepakati oleh Tim Pembina dan Forum
2. Menentukan tatanan yang
akan
baik di Tim Pembina, Forum, Forum
MONITORING DAN EVALUASI
diwujudkan dalam masa kerja organisasi
Komunikasi dan Pokja. serta dilakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala sehingga dapat dilakukan
3. Menentukan prioritas kegiatan yang akan perbaikan jika dalam pelaksanaannya ada
dilakukan setiap tahun.
yang tidak sesuai atau belum optimal.
4. Adanya harmonisasi antara rencana kerja
Tim Pembina, Forum, Forum Komunikasi
dan Pokja.
PENCATATAN DAN PELAPORAN BERJENJANG
Semua hasil kegiatan pelaksanaan Kabupaten/ Kota Sehat dilaporkan secara berjenjang :

1. Pokja Desa/Kelurahan melaporkan perkembangan kegiatan pelaksanaan di wilayahnya ke Forum


Komunikasi Kecamatan.
2. Forum Komunikasi Kecamatan melaporkan perkembangan kegiatan pelaksanaan di wilayahnya
ke Forum Kabupaten/Kota.
3. Forum Kabupaten/Kota melaporkan perkembangan kegiatan pelaksanaan secara reguler kepada
Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Tim Pembina Kabupaten / Kota dan Koordinator
Forum (Tk Provinsi)
4. Tim Pembina Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kepada Bupati/Walikota dengan tembusan
kepada Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat tingkat Provinsi.
5. Forum Komunikasi Kabupaten/Kota Sehat tingkat Provinsi melaporkan hasil kegiatannya kepada
Gubernur.
6. Tim Pembina Provinsi menyampaikan laporan kepada Gubernur dan Tim Pembina
Kabupaten/Kota Sehat tingkat Pusat
Kemenda
Kemenko gri
PMK KLHK

Kemenkes PKEHIDUPAN MASYARAKAT Kemenhu


SEHAT YANG MANDIRI
b

Kehidupan Sarana Tata Tertib Lalu


Masarakat Sehat Lintas & Pelayanan

Tatanan yang Mandiri Transportasi

Kabupaten/Kota KPPPA
Kemenper
in

Sehat dan Lintas Kehidupan Sosial Kawasan Industri &


Sektor yang Sehat Perkantoran Sehat

Terkait
Kemenda
Kemensos Permukiman dan Kawasan Pariwisata g
rumah ibadat Sehat

Kemenpar
Kemendik
bud
Kementan
INDIKATOR TATANAN TERDIRI DARI :
1. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri
2. Permukiman dan Rumah Ibadat
3. Satuan Pendidikan
4. Industri & Perkantoran Sehat
5. Pasar Sehat
6. Pariwisata Sehat
7. Transportasi & Tertib Lalu Lintas Jalan
8. Perlindungan Sosial
9. Pencegahan & Penanganan Bencana
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGEMBANGKAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT

1.Pembentukan tim pembina, forum dan pokja


2.Perkenalkan konsepnya
3.Tingkatkan kesadaran masyarakat
4.Tingkatkan kapasitas stakeholder
5.Lakukan analisis situasi
6.Buat prioritas tindakan dan kembangkan rencana kerja.
7.Implementasikan rencana kerja
8.Lakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala
INDIKATOR POKOK DAN
INDIKATOR
KELEMBAGAAN

33
INDIKATOR POKOK
● Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
● Umur harapan hidup
● Angka Partisipasi Sekolah (APS)
● Indeks Keluarga Sehat
● Angka kematian bayi 23 per 1.000 kelahiran hidup
● Angka kematian ibu melahirkan 305 per 100.000 kelahiran
hidup
● Angka kesakitan DBD 49 per 100.000 penduduk
● Prevalensi Stunting 28%
● Angka Kawasan Kumuh
● Angka Kriminalitas
● Keberadaan Gelandangan dan Pengemis
INDIKATOR POKOK

• konsep KKS yang baru dan


verifikasi tahun 2023 karena
merupakan penjabaran indikator
tatanan berdasarkan Perpres
INDIKATOR KELEMBAGAAN
TIM PEMBINA KEGIATAN / INDIKATOR
● Keaktifan anggota ● Keterkaitan kegiatan forum sesuai tatanan yang diambil
● Rencana kerja/kegiatan pembinaan ● Pencapaian kegiatan forum
● Pelaksanaan pembinaan ● Keterkaitan kegiatan pokja sesuai tatanan yg diambil
FORUM KAB/KOTA ● Pencapaian kegiatan pokja
● Sekretariat ● Kegiatan Pemerintah/Tim Pembina (sesuai tatanan yang
● Legal Aspek diambil)
● Rencana kerja/kegiatan forum DUKUNGAN PEMDA
● Kegiatan forum (khusus forum) ● Adanya Regulasi/kebijakan yang mendukung pelaksanaan
● Keaktifan anggota tatanan
● Sumber Dana kegiatan forum ● Jumlah Regulasi yang mendukung tatanan
FORUM KOMUNIKASI DI KECAMATAN ● Jumlah penghargaan terkait tatanan
● Aktifitas anggota
● Rencana kerja/kegiatan
● Kegiatan forkom
● Sumber dana kegiatan forkom
POKJA DESA/KELURAHAN
● Aktifitas Pokja desa/kelurahan Dibuktikan dengan dokumentasi didukung data
● Rencana kerja/kegiatan
kualitatif dan kuantitatif, jadi tidak hanya foto-
● Kegiatan pokja
foto saja (notulensi, SK terbaru, dokumen sah
● Sumber dana kegiatan Pokja
yang ditanda tangani pejabat berwenang,
dokumen perencanaan, dll
INDIKATOR KELEMBAGAAN

• Konsep Indikator Kelembagaan KKS yang baru ini


untuk verifikasi tahun 2023, karena kelembagaan
sudah menjadi keharusan dan bersifat mutlak dan
setiap indikator penting, jadi tidak ada yg memiliki
bobot yg lebih besar
KELEMBAGAAN KKS TINGKAT KAB/KOTA

Pembentukan Tim Pembina Kabupaten/Kota


Sehat tingkat kabupaten/kota ditetapkan dengan
Keputusan bupati/wali kota dan diketuai oleh
sekretaris daerah kabupaten/kota dengan
anggota perangkat daerah dan instansi/lembaga
terkait.

Bupati/wali kota sebagai penanggung jawab Tim Pembina


Kabupaten/Kota Sehat tingkat kabupaten/kota .
KELEMBAGAAN KKS TINGKAT KAB/KOTA

Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat tingkat kabupaten/kota


bertugas:
• mengoordinasikan perencanaan antar perangkat daerah;
• melaksanakan pendampingan, bimbingan teknis, dan
peningkatan kapasitas forum kabupaten/kota, forum
komunikasi, dan kelompok kerja;
• bersama Forum menyusun dokumen penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat di wilayahnya;
• melakukan penilaian mandiri keberhasilan penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat;
• melakukan pemantauan dan evaluasi dalam penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat;
• melaporkan pelaksanaan penyelenggaraan Kabupaten/Kota
Sehat kepada Bupati /Wali kota dan Tim Pembina KKS
Tingkat Provinsi.
FORUM KKS

Forum Kabupaten/Kota Sehat terdiri atas :


 Forum Kabupaten/Kota Sehat pada tingkat
kabupaten/kota dan
 Forum komunikasi pada tingkat kecamatan serta
 Kelompok kerja pada tingkat desa/kelurahan

Pembentukan Forum Komunikasi pada tingkat


Kecamatan ditetapkan dengan keputusan Camat

40
FORUM KKS

Pembentukan Forum Kabupaten/Kota Sehat


ditetapkan dengan keputusan Bupati/Wali kota

Pembentukan kelompok kerja pada tingkat


Desa/Kelurahan ditetapkan dengan keputusan
Kepala Desa/Lurah/
Petinggi

41
KRITERIA KETUA FORUM KAB/KOTA SEHAT

• Warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat


dan dapat bekerja secara sukarela
• Mau dan komitmen serta aktif secara sukarela
• Telah berpendidikan minimal SLTP/SLTA sederajat
• Minimal sedikitnya telah mengetahui pengetahuan kesehatan di
masyarakat
• Bertanggung jawab untuk membangun daerahnya.
• Berperilaku hidup sehat dan bermoral baik.
FUNGSI FORUM KKS

• Melakukan sosialisasi
penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat di
tingkat kecamatan dan
desa/kelurahan;
• Memfasilitasi perencanaan dan
evaluasi penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat di
tingkat kecamatan dan
desa/kelurahan;
• Mengidentifikasi dan
memfasilitasi sumber
pembiayaan dari pemerintah
daerah, swasta dan sumber
dana lainnya;
FUNGSI FORUM KKS

• Menggerakan dan
memberdayakan masyarakat
dalam penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat;
• Bersama Tim Pembina
Kabupaten/Kota Sehat tingkat
Kabupaten/Kota menyusun
dokumen penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat di
wilayahnya;
• Melakukan pencatatan dan
melaporkan pelaksanaan
penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat kepada
Bupati /Wali kota dan Tim
Pembina Kabupaten/Kota
KRITERIA FORUM KAB/KOTA SEHAT

• Adanya kantor Sekretariat


• Masuk dalam SK Forum Kota sehat
• Anggota forum sebaiknya aktif (adanya bukti hadir dan notulen)
• Mempunyai rencana kerja minimal 2 tahun terakhir dan
terdokumentasi
• Adanya dukungan dana dari pemerintah dan sumber lain (dengan bukti)
• Adanya kegiatan rutin disertai bukti-bukti
KRITERIA FORUM KOMUNIKASI KECAMATAN

• Ada SK Forum Komunikasi Kecamatan


• Anggota forum komunikasi kecamatan sebaiknya aktif
• Mempunyai rencana kerja minimal 2 tahun terakhir dan
terdokumentasi
• Adanya kegiatan secara rutin yang disertai bukti
• Adanya dukungan dana dari pemerintah dan sumber lain
FUNGSI FORUM KAB/KOTA SEHAT DAN KECAMATAN

• Membentuk dan membina Forum Komunikasi Desa/Kelurahan, Pokja


Desa/Kelurahan Sehat
• Merumuskan usulan tatanan dan kegiatan prioritas, sesuai tatanan pilihan
penyelenggaraan KKS
• Mengupayakan sumber pendanaaan penyelenggaraan KKS, seperti dari LSM,
swasta dan Pemerintah
• Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
masyarakat, pemerintah dan unsur – unsur non pemerintah agar dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien
• Menyampaikan usulan kegiatan Pokja Desa/Kelurahan ke Bappeda.
FUNGSI POKJA KELURAHAN/DESA

Memformulasikan kegiatan - kegiatan, melaksanakan dan


memantau kegiatan Kelurahan/Desa Sehat, serta
menggerakkan potensi yang ada di masyarakat
KRITERIA POKJA DESA/KELURAHAN

• Ada SK Pokja Desa/Kelurahan


• Anggota Pokja Desa/Kel. sebaiknya aktif
• Mempunyai rencana kerja minimal 2 tahun terakhir dan
terdokumentasi
• Adanya kegiatan Pokja Desa/Kel.secara rutin yang disertai bukti
• Adanya dukungan dana Pokja Desa/Kelurahan dari pemerintah
dan sumber lain
TUGAS POKJA KELURAHAN/DESA
a. Pelaksanaan SMD dan MMD.
b. Pertemuan MONEV DBD setiap sebulan sekali.
c. Pertemuan MONEV Kehamilan Resiko Tinggi sebulan
sekali.
d. Pendampingan Pemantauan Jentik.
e. Pendampingan Pemantauan Ibu Hamil.
f. Pelatihan Penjangkauan TB di masyarakat.
g. ODF Berkelanjutan
h. Mempersiapkan Verifikasi KKS 2023
PENDANAAN
PENDANAAN

A. Tingkat Pusat. Pendanaan penyelenggaraan D. Tingkat Kecamatan. Pendanaan


Kabupaten/Kota Sehat di tingkat Pusat bersumber penyelenggaraan Kabupaten/Kota
dari APBN masing-masing sektor terkait dan Sehat di tingkat Kecamatan
sumber lain yang tidak mengikat. bersumber dari APBD Kabupaten/Kota
dan sumber lain yang tidak mengikat.
B. Tingkat Provinsi. Pendanaan penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat di tingkat Provinsi
bersumber dari APBN, APBD masing-masing E. Tingkat Desa/Kelurahan. Pendanaan
sektor terkait dan sumber lain yang tidak mengikat. penyelenggaraan Kabupaten/Kota
Sehat di tingkat Desa/Kelurahan
C. Tingkat Kabupaten/Kota. Pendanaan bersumber dari APBN, APBDes,
penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat di tingkat partisipasi masyarakat dan sumber
Kabupaten/Kota bersumber dari APBN (BOK, BOS, lain yang tidak mengikat.
DAK, dll) , APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota
masing-masing sektor terkait dan sumber lain yang
tidak mengikat.
DASAR KEBIJAKAN INTEGRASI KKS DALAM DOKUMEN PERENCANAAN
Permendagri Nomor 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi &
Permendagri Nomor 40 th.2020 tentang Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
Penyusunan RKPD Tahun 2020
DASAR KEBIJAKAN INTEGRASI KKS DALAM DOKUMEN PERENCANAAN
Permendagri Nomor 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi &
Permendagri Nomor 40 th.2020 tentang Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
Penyusunan RKPD Tahun 2020
PEMBERIAN PENGHARGAAN KKS

Dalam rangka pemberian penghargaan Kabupaten/Kota


Sehat dilakukan penilaian melalui:

PENILAIAN MANDIRI
Penilaian mandiri dilakukan oleh setiap
kabupaten/kota (self assessment)

VERIFIKASI LAPANGAN
VERIFIKASI DOKUMEN
Hasil verifikasi kemudian
Hasil penilaian mandiri
dilakukan verifikasi oleh tim
kemudian dilakukan
verifikasi Kabupaten/Kota
verifikasi oleh tim verifikasi
Sehat tingkat Pusat
Kabupaten/Kota Sehat
tingkat provinsi & pusat
PENGHARGAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT
1. Prasyarat 2. Indikator Kelembagaan (Penilaian
Variabel Kelembagaan)
Prasyarat adalah kondisi yang harus
dipenuhi oleh setiap Kabupaten/ Kota Yaitu indikator yg digunakan dalam penilaian
untuk mengikuti verifikasi penilaian KKS terkait kondisi kelembagaan dari berbagai
untuk mendapatkan penghargaan komponen baik dari pemerintah daerah,
swastisaba. Prasyarat YANG HARUS masyarakat, mitra potensial dan pihak-pihak
DIPENUHI ADALAH lain yang terlibat dalam penyelenggaraan
KABUPATENSUDAH ODF Kabupaten/Kota Sehat yang dibuktikan
dengan SK, rencana kerja, sekretariat,
laporan kegiatan dll.
Indikator indikator kelembagaan terdiri dari :
1. Tim Pembina Kab/Kota
2. Forum Kab/Kota
3. Forum Komunikasi Kecamatan
4. Pokja Kelurahan/Desa
KRITERIA PENERIMA SWASTI SABA

Penghargaan Swasti Saba


Padapa diberikan kepada Penghargaan Swasti Saba
kabupaten/kota yang telah Wistara diberikan kepada
memenuhi seluruh indikator kabupaten/kota yang telah
pokok dan capaian nilai indikator memenuhi seluruh indikator
setiap tatanan antara 71-80%. pokok dan capaian nilai indikator
setiap tatanan minimal 91%.

Penghargaan Swasti Saba


Wiwerda diberikan kepada
kabupaten/kota yang telah
memenuhi seluruh indikator pokok
dan capaian nilai indikator setiap
tatanan antara 81-90%.
Capaian Swasti Saba di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005 - 2019
NO KAB/KOTA 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2018 2019 2021
1 KAB. WIWER PADAP
       
BANYUMAS DA A  
2 KAB. WIWER WIWER
       
PURBALINGGA DA DA  
3 KAB. SRAGEN PADAP
         
A  
4 KAB. JEPARA PADAP WIWER WIWER WIWER  Blm Blm ODF
   
A DA DA DA ODF ODF Nov19 Covid19
5 KAB. KENDAL PADAP WIWER
       
A DA  
6 KAB. PEMALANG WIWER
        PADAPA
DA  
7 KOTA SALATIGA PADAP WIWER WISTAR
   
A DA A  
8 KOTA WIWER WISTA
          PADAPA
SEMARANG DA RA
9 KOTA WISTA
         
PEKALONGAN RA  
Capaian Swasti Saba

1.Swastisaba adalah penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Masyarakat


melalui Bupati/Walikota atas keberhasilan dalam menyelenggarakan Kabupaten/Kota
Sehat.
2.Penilaian Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat, dilakukan oleh Tim Penilai Pusat yang
anggotanya terdiri dari unsur Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri
dan Departemen terkait
3.Kabupaten/Kota Sehat diberikan penghargaan Swastisaba meliputi;
a.Padapa untuk Kab/Kota Sehat Kualifikasi pemantapan.
b.Wiwerda untuk Kab/Kota Sehat Kualifikasi Pembinaan.
c.Wistara untuk Kab/Kota Sehat Kualifikasi Pengembangan.
4. Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat dilaksanakan setiap 2 tahun sekali;
5. Penghargaan, diberikan oleh Pemerintah pada bulan November dalam rangka
peringatan Hari Kesehatan Nasional.
PROGRES KEGIATAN KABUPATEN SEHAT KAB. JEPARA :

Terbentuknya kelembagaan Tim Pembina, Tim Teknis, Forum


Komunikasi Jepara Sehat (Perbup Jepara Nomor : 440/414 Tahun 2020)

Kelembagaan Forum Komunikasi Kecamatan Sehat di 16 Kec.


(Sudah semua Kecamatan terbentuk, Rencana kegiatan)

Terbentuknya Kelembagaan Kelompok Kerja (Pokja) Desa/Kelurahan


Sehat di 195 Desa. (terbentuk 65 Desa/Kelurahan) 31%

Pertemuan Koordinasi Forum KKS untuk Menyusun rencana kerja.


(Persiapan Verifikasi, Penentuan tatanan dan locus, dll)
PERJALANAN KABUPATEN SEHAT
Tahun 2019 : Kaji Banding ke Kabupaten Cirebon (Swastisaba Wistara 3 kali)

Awal 2020 : Kaji Banding ke Kota Semarang (Swastisaba Wistara 2x, Summit)

30 Nov 2020 : SK Tim Pembina, Tim Tekhnis, Tim Forum Kab. sehat

17 Juni 2021 : Assesment dg OPD terkait, Narasumber dari Prov. Jateng (di Bappeda)

14 Desember 2021 : Melaksanakan Koordinasi serta Konsultasi Tekhnis ke Dinas


Kesehatan dan BAPPEDA Propinsi Jawa Tengah.
12 Januari 2022: Audiensi Kabupaten sehat dengan Bupati diikuti Forum bersama OPD
terkait.

27 Januari 2022 : Persetujuan Bupati Gedung Sekretariat Forum Kab. Sehat.


BENTUK - BENTUK
DOKUMEN
KEGIATAN YANG
HARUS ADA DI
POKJA
1. Undangan
2. Daftar Hadir
3. Notulen
4. Hasil/Laporan
5. Foto
KEGIATAN Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
TATANAN
INDIKATOR: UDARA BERSIH

KEGIATAN SENAM SEHAT


KEGIATAN Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
TATANAN INDIKATOR: KESEHATAN OLAHRAGA DAN KEBUGARAN JASMANI

KEGIATAN MASYARAKAT BEROLAH RAGA


KEGIATAN Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
TATANAN
INDIKATOR: UDARA BERSIH

KEGIATAN DAUR ULANG SAMPAH


KEGIATAN Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
TATANAN
INDIKATOR: PENGELOLAAN SAMPAH

PEMBINAAN PENGELOLAAN BANK SAMPAH


Kondisi TPA Bandengan
Kabupaten Jepara yang hampir
penuh......
KEGIATAN Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
TATANAN
INDIKATOR: UDARA BERSIH

KEGIATAN PENGHIJAUAN
KOMITMEN JEPARA SEHAT
Yes yes yes...!
KEGIATAN Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
TATANAN
INDIKATOR: PEMBUANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK (RUMAH TANGGA)

PEMBERIAN SERTIFIKAT DESA ODF


KEGIATAN Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
TATANAN
INDIKATOR: PEMBUANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK (RUMAH TANGGA)

KERJA BAKTI ( SELOKAN BEBAS JENTIK NYAMUK )


KEGIATAN Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
TATANAN
INDIKATOR: SARANA OLAHRAGA & REKREASI DAN TEMPAT BERMAIN ANAK

LAPANGAN FUTSAL HAMPIR DI SETIAP RW (FASUM)


DAN GOR DI TIAP KECAMATAN
KEGIATAN Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
TATANAN
INDIKATOR: PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

FOTO KONDISI LINGKUNGAN


SESUDAH BINA
KEGIATAN
TATANAN Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
INDIKATOR: PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

FOTO KONDISI LINGKUNGAN


SESUDAH BINA
KEGIATAN Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
TATANAN
INDIKATOR: PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

FOTO KONDISI LINGKUNGAN


SESUDAH BINA
KEGIATAN Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
TATANAN
INDIKATOR: PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
KEGIATAN Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
TATANAN INDIKATOR: PEMUKIMAN, PERUMAHAN DAN BANGUNAN SEHAT

PROGRAM BEDAH
RUMAH

SEBELUM BEDAH PROSES BEDAH SETELAH DI BEDAH


RUMAH
RUMAH LAYAK HUNI
Rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan, bangunan dan
kecukupan minimum luas bangunan serta
kesehatan penghuninya.

Manfaat:
Menentukan derajat rumah layak huni.

Dua aspek Pengukuran derajat kelayakan rumah tempat tinggal

01 KUALITAS FISIK RUMAH 02 KUALITAS FASILITAS RUMAH

 Jenis Atap Terluas  Luas Lantai Per Kapita

 Jenis Dinding Terluas  Sumber Penerangan Utama

 Jenis Lantai Terluas  Sanitasi Layak


 Akses Air minum Layak

80
KEGIATAN Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
TATANAN INDIKATOR: PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

KEGIATAN PEMBINAAN KADER POSYANDU


KEGIATAN Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
TATANAN INDIKATOR: IMUNISASI

KEGIATAN BULAN IMUNISASI ANAKNASIONAL( BIAN )


• KKS merupakan hubungan antara kondisi kehidupan
kabupaten/kota dan kesehatan. Istilah kesehatan digunakan
secara luas untuk mencakup tidak hanya kesehatan fisik tetapi
juga kesehatan mental, sosial, ekonomi, budaya, politik, dan
spiritual masyarakat.

• Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan KKS perlu


mengembangkan kebijakan publik terkait perwujudan
lingkungan fisik dan sosial yang memungkinkan masyarakatnya
saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan semua
fungsi kehidupan dan mencapai potensi yang optimal.
.
.
• Disamping itu, dokumentasi menjadi bagian yang penting dalam
penyelenggaraan KKS dan itu harus didukung dengan data-data
kualitatif dan kuantitatif. Untuk itu, setiap kelembagaan harus
mengambil peran sesuai fungsi masing-masing, jadi tidak menjadi
tanggung jawab satu kelembagaan saja.

• Maka dari itu pendekatan KKS menekankan peran kepemimpinan


pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat. Disisi lain promosi kesehatan secara umum
memainkan peran sekunder dalam sebagian besar pencapaian
kolaboratif pendekatan KKS.
PRINSIP KAB/ KOTA SEHAT
• Bukan Lomba namun kegiatan yang berkesinambungan
untuk melihat arah pembangunan yang bertujuan
mensejahterahkan masyarakat.
 Selain kegiatan inovatif yang menjadi unggulan, juga kegiatan
rutin terkait program masing masing sektor sesuai tatanan,
namun perlu didokumentasikan dengan baik
 Mengembangkan luasnya wilayah cakupan di setiap tatanan (dalam
level yang sama) lebih diutamakan daripada sekedar menaikkan
level, namun kegiatan yang lama tidak dipertahankan dengan baik
.
• Harapannya semua desa dapat menyelenggarakan program
KKS sesuai dengan potensi dan kharakteristik desa masing-
masing yang sejalan dengan variabel dan indikator pada
setiap tatanan, serta sudah siap menyelenggarakan konsep
KKS yang baru.
PENGHARGAAN
KABUPATEN KOTA SEHAT
TERIMA KASIH
POKJA SEHAT DESA
NALUMSARI
LEBIH BERSIH …………………..
LEBIH NYAMAN ………………..
LEBIH AMAN ……………………
LEBIH SEHAT ………..…………..

DESA NALUMSARI MEMANG


LUAR BIASA !!!!!!!!! MEMANG OKE

Anda mungkin juga menyukai