Anda di halaman 1dari 18

Gagal

Jantung Akut
Faiza Khairunnisa
04011282126108
01 Definisi
04 Manifestasi
Klinis 07 Diagnosis
Banding

02 Etiologi
05 Komplikasi
08 Tatalaksana

03 Patofisiologi
06 Diagnosis
DEFIN
ISI
Gagal jantung akut didefinisikan sebagai
serangan cepat dari gejala-gejala atau tanda-
tanda akibat fungsi jantung yang abnormal.
Dapat terjadi dengan atau tanpa adanya
sakit jantung sebelumnya. Disfungsi
jantung bisa berupa disfungsi sistolik atau
disfungsi diastolik .
ETIOLO
GI
• sindrom koroner akut
• takiaritmia (fibrilasi • zat kardiotoksik
• eksaserbasi penyakit
atrium, takikardi
ventrikel) paru obstruksi kronis
• bradiaritmia • emboli paru
• tekanan darah tinggi, • komplikasi bedah
• kardiomiopati
infeksi (pneumonia,
• gangguan tiroid
endokarditis infeksi,
• komplikasi mekanik
sepsis)
• tidak minum obat akut akibat sindrom
koroner akut.
(jantung)
• alkohol
• NSAIDs ‹#›
• kortikosteroid
ATOFISIOLO
GI
Disfungsi kardiovaskular disebabkan oleh satu atau lebih dari 5
mekanisme utama di bawah ini:
1. Kegagalan pompa
2. Obstruksi aliran
3. Regurgitasi
4. Gangguan konduksi yang menyebabkan kontraksi miokardium yang
tidak selaras dan tidak efisien.
5. Diskontinuitas sistem sirkulasi
ATOFISIOLO
GI
Patofisiologi gagal jantung akut didasari oleh adanya
kegagalan pompa jantung yang menyebabkan
terjadinya akumulasi dan redistribusi cairan.
MANIFESTA
4. Syok kardiogenik ditandai dengan penurunan
SI tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg atau
berkurangnya tekanan arteri rata-rata lebih dari 30

KLINIS mmHg
dan atau penurunan pengeluaran urin kurang dari
0,5 ml/kgBB/jam, frekuensi
nadi lebih dari 60 kali per menit dengan atau tanpa
1. Gagal jantung dekompensasi (de adanya kongesti organ.
novo atau sebagai gagal jantung kronik 5. High output failure
yang
6. Gagal jantung kanan yang ditandai dengan
mengalami dekompensasi).
2. Gagal jantung akut hipertensi
sindrom low output, peninggian
3. Edema paru yang diperjelas dengan tekanan vena jugularis, serta pembesaran hati dan
foto toraks, respiratory distress, ronki limpa.
yang luas, dan ortopnea.
OMPLIKAS
I Aritmia
Atrial
Aritmia ventrikular Bradiaritmia
fibrilasi

Emboli Trombosis Trombosis


Stroke vena
perifer vena

Kongesti Disfungsi
hepar hepar
‹#›
IAGNOSI
S
Diagnosis gagal jantung akut ditegakkan
berdasarkan gejala, penilaian klinis, serta
pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan
EKG, foto toraks, laboratorium, dan
ekokardiografi Doppler.
DIAGNOSIS
BANDING

1. Pneumonia
2. Asthma bronchial akut
3. PPOK dengan eksaserbasi akut
TATALAKSA
NA
Terapi pada fase akut meliputi:
• a. Terapi Oksigen berikan O2 nasal
2-4L/menit,
• b. Obat-obatan Furosemid intravena:
Bolus 40 mg
• c. Nitrogliserin infus
• d.Morphin Sulfatinjeksi,2sd4mg
• e. Digoksin IV 0,5 mg bolus
• f. Captopril mulai dari 3 x 6.25mg
bila fase akut telah teratasi.

‹#›
ANALISIS
MASALAH
1. Bagaimana hubungan antara usia, jenis kelamin, dan pekerjaan Tn. m
dengan gejala yang dialaminya?

Hubungan jenis kelamin dan usia dengan gejala yang di alami


Tn.M berdasarkan survei registrasi di rumah sakit didapatkan
angka perawatan pasien yang berhubungan dengan gagal jantung
sebesar 4,7% untuk perempuan dan 5,1 % untukk laki-laki dan
mulai 0,8% untuk orang berusia 50-59. Beberapa studi di Inggris
juga menunjukkan adanya peningkatan prevalensi gagal jantung
pada orang dengan usia lebih tua.
1. Bagaimana hubungan antara usia, jenis kelamin, dan pekerjaan Tn. m
dengan gejala yang dialaminya?

Beban pekerjaan memungkinkan pasien untuk memiliki kondisi


psikososial yang buruk, peningkatan stres, dan dapat berakibat
pada peningkatan tekanan darah dan pengeluaran hormon sitokin
yang dapat menyebabkan perusakan pembuluh darah sehingga
dapat menyebabkan kondisi yang dialami pasien. Stress yang
dialami pasien juga dapat memicu keinginannya untuk merokok
yang tentunya merupakan faktor risiko dari keluhan pasien (Widya
Sari et al., 2018)
2. Bagaimana hubungan keluhan pasien dengan penyebab
kematian kakaknya?

Salah satu faktor pencetus penyakit gagal jantung akut adalah


riwayat keluarga jadi risiko untuk terkena penyakit jantung
akan bertambah apabila ada anggota keluarga yang menderita
penyakit kantung. Dalam kebanyakan kasus, orang yang
memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga akan lebih
rentan terhadap penyakit jantung karena faktor risiko lain,
seperti merokok dan gaya hidup yang tidak sehat.
3. Bagaimana tatalaksana penyakit Tn. M?

a. Terapi Oksigen berikan O2 nasal 2-4L/menit, disesuaikan


dengan hasil pulseoxymetry. Bila diperlukan, O2 dapat diberikan
dengan masker non-rebreathing atau rebreathing bila tidak
membaik dalam waktu 1/2 jam Bila saturasi oksigen tetap rendah
dengan mask atau ada distress pernafasan, digunakan CPAP. Bila
distress pernafasan tidak membaik dan atau tidak toleran dengan
CPAP dilakukan intubasi.
b. Obat-obatan Furosemid intravena: Bolus 40 mg (bila tidak
dalam pengobatan diuretic sebelumnya), 2,5x dosis sebelumnya
(bila sebelumnya sudah minum diuretik).
3. Bagaimana tatalaksana penyakit Tn. M?

c. Nitrogliserin infus Dimulai dari 5 microgram/menit, bila tekanan


darah sistolik >110 mmHg, atau ada kecurigaan sindroma koroner
akut.
d. Morphin Sulfatinjeksi,2 sd 4mg bila masih takipnoe
e. Digoksin IV 0,5 mg bolus bila fibrilasi atrium respon cepat, bias
diulang tiap 4 jam hingga maksimal1mg.
f. Captopril mulai dari 3 x 6.25mg bila fase akut telah teratasi.
THANK
YOU

‹#›

Anda mungkin juga menyukai