BRIAN WIDYADHANA
XI MIPA 5 / 06
PERLAWANAN DI MEDAN AREA
LATAR BELAKANG
KRONOLOGI
AKHIR
PERLAWANAN
Bekas tawanan yang menjadi
arogan dan sewenang-
wenang
LATAR
BELAKAN
G Ultimatum agar pemuda Medan
menyerahkan senjata kepada
Sekutu.
PERTEMPURAN
PUPUTAN
MARGARANA
AKHIR
KRONOLOGI
PERLAWANAN
Munculnya rasa kekecewaan rakyat Bali terhadap
isi dari Perjanjian Linggarjati, yang menyatakan
bahwa hanya ada beberapa daerah saja di
Indonesia yang diakui secara de facto.
LATAR BELAKANG
I Gusti Ngurah Rai menolak ajakan Belanda
untuk bergabung ke dalam Negara Indonesia
Timur (NIT).
Pasukan yang dikirim Belanda tersebut mulai melakukan serangan pada 20 November
1946 pukul 05.30 WITA, dengan menembaki area pasukan warga Bali.
Setelah mengetahui jika pasukannya mati, Belanda melakukan aksi serangan dari berbagai
arah. Namun, upayanya ini beberapa kali mengalami kegagalan karena pasukan Ciung
Wanara berhasil melakukan aksi serangan balik. Belanda sempat menghentikan
serangannya selama satu jam.
Serangan ini kembali berhasil dihentikan oleh pasukan Ciung Wanara. Akhirnya Belanda
dan pasukannya mundur sejauh 500 meter ke belakang untuk menghindari pertempuran.
Kesempatan ini digunakan oleh I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya untuk meloloskan diri
dari kepungan musuh. Dalam perjalannya meloloskan diri, tiba-tiba Belanda mengirimkan
pesawat terbang untuk memburu I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya.
Untuk terakhir kalinya I Gusti Ngurah Rai menyerukan "Puputan!', yang berarti habis-
habisan. I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya bertempur melawan Belanda hingga titik
darah penghabisan.
pertempuran antara Ngurah Rai dan pasukan
Belanda tidak berhenti. Pasukan Belanda juga
semakin brutal menyerang pasukan Ciung Wanara
dengan meriam dan bom perang.