Anda di halaman 1dari 18

KE-MAPALA-AN

Apa Itu Mapala...???


Pencinta adalah pelaku (subyek) dari
perbuatan mencintai.

Sedangkan alam -yang asal katanya dari


B.Arab- berarti segala apa yang ada di langit
dan bumi (menurut Kamus Besar B.
Indonesia).
Alam, lebih spesifiknya segala apa yang ada di
bumi baik itu daratan, lautan maupun udara, baik
itu pepohonan, hewan dan manusia sekalipun.

Adapun “cinta”, maka definisi-nya sangat banyak


dan bervariasi, namun semuanya bermuara pada
satu, yaitu “kasih sayang yang mendalam”, dimana
konsekuensi dari cinta adalah “pengorbanan”,
maksudnya kita akan berupaya menyenangkan
orang yang kita cintai dengan segala bentuk upaya
dan cara, bahkan pada puncaknya dengan
pengorbanan sekalipun.
Istilah Pencinta Alam sendiri uniknya hanya
ditemui di Indonesia, sementara diluar
negeri di kenal dengan sebutan Aktivis
Lingkungan / Enviromentalism.

Awibowo adalah pendiri satu perkumpulan


pencinta alam pertama di tanah air men-
gusulkan istilah pencinta alam karena cinta
lebih dalam maknanya daripada gemar/suka
yang mengandung makna eksploitasi be-
laka, tapi cinta mengandung makna
mengabdi. "Bukankah kita dituntut untuk
mengabdi kepada negeri ini?."
Hubungan historis Manusia dan Alam
Apabila sejenak kita merunut dari belakang, sebe-
tulnya sejarah manusia tidaklah terpisah jauh dari
alam. Manusia telah dekat dan berhubungan den-
gan alam sejak zaman prasejarah dimana manu-
sia berburu untuk mengumpulkan makanan, alam
adalah "rumah" mereka, Gunung adalah sandaran
kepala, padang rumput adalah tempat mereka
membaringkan tubuh, dan gua-gua adalah tempat
mereka bersembunyi.
Konon Bumi ini pernah dihuni oleh mahluk lain yg merusak
lalu Allah memusnahkan mereka dan mengganti dengan
mahluk baru yaitu manusia, dalam alquran disebut khalifah.
Sejarah Pencinta Alam
Di Indonesia, sejarah pendakian gunung
dimulai sejak tahun 1623 saat Yan
Carstensz menemukan "Pegunungan san-
gat tinggi di beberapa tempat tertutup salju"
di Papua. Nama orang Eropa ini kemudian
digunakan untuk salah satu gunung di gu-
gusan Pegunungan Jaya Wijaya yakni Pun-
cak Cartensz.
Sejarah pencinta alam kampus atau Mapala
bermula pada era tahun 1960-an.
Soe Hok Gie mahasiswa FSUI
MAPALA UI
Dalam tulisannya di Bara Eka 13 Maret 1966, Soe
Hok Gie mengatakan bahwa :
"Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami
katakan bahwa kami adalah manusia - manusia
yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak
mungkin tumbuh dari hipokrisi ( kemunafikan ) dan
slogan - slogan. Seseorang hanya dapat mencintai
sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya.
Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditum-
buhkan dengan mengenal Indonesia bersama
rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang se-
hat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan
fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung”.
Tujuan adanya Mapala ini pada awalnya adalah
mencoba untuk membangunkan kembali idealisme
di kalangan mahasiswa untuk secara jujur dan be-
nar-benar mencintai alam, tanah air, rakyat dan
almamaternya.
Mapala atau Mahasiswa Pecinta Alam adalah
organisasi Mahasiswa sebagai wadah
pengembangan diri melalui pendidikan jasmani
dan rohani yang beranggotakan para mahasiswa
yang mempunyai kesamaan minat dalam
berkegiatan untuk mewujudkan kepedulian dan
kecintaan dengan alam sekitar dan lingkungan
hidup.
MAPALA SKY didirikan pada tanggal 22 Januari 2012 di Sekolah
Tinggi Prabumulih untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan disahkan
pada tanggal 10 mei 2012 yang kemudian pada tanggal 14 Agustus 2022
berubah nama menjadi MAPALA UNPRA

Fungsi
Sebagai wadah penyaluran aspirasi, kreatifitas dan pengembangan potensi
Mahasiswa
 
APA ITU MAPALA SKY?
Salah satu Organisasi
Mahasiswa intra kampus yang
merupakan Unit Kegiatan
mahasiswa khusus bergerak
dibidang alam bebas dan
lingkungan hidup di perguruan
Tinggi YPP.
SKY
Langit brfungsi sebagai pelindung bumi.
dalam pemahaman masyarakat kita adalah
kondisi tertinggi atau puncak. diharapkan
Mahasiswa/i yang berada di dalam MAPALA
SKY dapat memiliki pemikiran2 untuk
menjaga bumi yg kita cintai, memiliki kreativ-
itas dan wawasan seluas langit. Disamping
itu Langit merupakan bagian dari alam yg
tak terjamah oleh tangan manusia.
Tujuan Mapala UNPRA

Terbinanya insan akademis


yang bermoral dan bertanggung
jawab serta berwawasan
lingkungan dalam melak-
sanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi
 
LAMBANG MAPALA UNPRA

a. Lambang MAPALA UNPRA berbentuk lingkaran berwarna hijau army yang di dalamnya terdapat gambar sebagai
berikut:
1. Background lingkaran berwarna biru langit
2. Tiga Puncak Gunung berwarna hijau army
3. Tulisan berwarna putih bertuliskan MAPALA UNPRA UNIVERSITAS PRABUMULIH
4. Tahun 2012
a. Lambang MAPALA UNPRA seperti tersebut dalam butir satu mempunyai arti :
1. Background lingkaran berwarna biru langit : langit sebagai cakrawala pandang, wawasan dan kreativitas mahasiswa yang
dinamis
2. Tiga Puncak Gunung: Tridharma perguruan tinggi, Tiga peran mahasiswa serta mewakili tiga fakultas di Universitas
Prabumulih
3. Tulisan berwarna putih melambangkan kesucian dalam jati diri MAPALA UNPRA
Kegiatan Pecinta Alam
 
Kegiatan Pecinta Alam termasuk dalam kegiatan
yang mempunyai resiko tinggi (high risk activity)
dan kegiatan lebih banyak dilakukan di alam be-
bas (outdoor activity). Sebagian besar kelompok
Pecinta Alam memiliki kegiatan pokok dalam
bidang kegiatan alam bebas seperti pendakian
gunung, pemanjatan tebing, penelusuran gua, jela-
jah hutan, penelusuran sungai, penyusuran pantai,
dan arung jeram.
Etika Lingkungan Hidup
Ingatlah hai engkau penjelajah alam :
1. jangan ambil sesuatu kecuali gambar
2. jangan bunuh sesuatu kecuali waktu
3. jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki
KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA

1.Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa


2.Memelihara alam beserta isinya serta mempergunakan sumber alam
sesuai dengan batas kebutuhan
3.Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
4.Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya
serta menghargai manusia sesuai dengan martabatnya
5.Berusaha mempererat tali persaudaraan antar Pecinta Alam sesuai
dengan azas Pecinta Alam
6.Berusaha saling membantu, serta saling menghargai dalam pelak-
sanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air
7.Selesai
 
Disahkan Bersama Dalam
Forum Gladian Nasional ke IV di Ujung Pandang
Tanggal 29 Januari 1974 Pukul 01.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai