Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan


Mapala Unpra adalah salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Yang
bergerak dalam bidang kepencintaan alam. Singkatan Dari MAPALA Adalah
Mahasiswa Pencinta Alam, organisasi Ini Dideklarasikan Pada Tahun 2012.
Saat Ini Mapala Unpra Mempunyai XI Angkatan Termasuk Kami Dari
Angkatan XI “Bara Angsara”.
Berikut Ini adalah Nama-nama panitia Mapala sekarang:
1. Bakau “Ketua Umum”.
2. Tuba “Ketua Pelaksana”.
3. Pion “Korlap”.
4. Sonar “Kodam”.
5. Hetal “Kodam”.
6. Pigu “p3 & konsumsi”.
7. Eboni “Konsumsi”.
8. Tongkang.
9. Ungka.
10. Bilam.
Dalam Perekrutan Anggota Muda Sebagai Anggkatan Yang Terbaru
Dalam Tubuh. Organisasi Pencinta Alam Mapala, Maka di adakan nya Acara
Pendidikan Dan Latihan Dasar (Diklat Sar) Yang Ke XI. Acara Ini
Dilaksanakan di Salah Satu Hutan Di Prabumulih Kecamatan Anak Petai.
Acara ini di Selenggarakan selama 4 Hari 3 Malam dan di mulai Pada kamis 15
Desember 2022 pukul 13:00 Wib s/d 18 Desember 2022. Diklat Sar Kali Ini
Diikuti Oleh 10 Anggota. Terdiri dari 2 Laki-laki Dan 8 Perempuan Yaitu:
Yopan (Soga), Alfin (Lotar), Nesa (Lathika), Alda (Pinanta), Fitri (Ranun),
Nanda (Tubis), Serly (Cipluk), Anisa (Aksa), Cindy (Semar), Delti (Amlis).
Dengan berbagai watak dan tingkah laku menjadi satu dalam Kegiatan
organisasi ini, demi tercapainya tujuan Bersama Yaitu Proses Pendidikan untuk
Menjadi Anggota Penuh dari Mapala UNPRA.

1
1.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan penulisan dari Kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk membangunkan kembali idealisme di kalangan mahasiswa secara
jujur dan benar-benar mencintai alam, tanah air, rakyat dan almamaternya.
2. Sebagai wadah pengembangan diri melalui pendidikan jasmani dan rohani
yang beranggotakan para mahasiswa yang mempunyai kesamaan minat
dalam berkegiatan untuk mewujudkan kepedulian dan kecintaan dengan
alam sekitar dan lingkungan hidup.
3. Menjadikan Pribadi yang bertanggung jawab serta Pembekalan diri agar
dapat bertahan hidup di tengah hutan tanpa adanya alat komunikasi dan
jauh dari pemukiman.
4. Terciptanya kebersamaan dan kekeluargaan dalam satu organisasi yang
memberikan kesadaran diri agar selalu bersyukur dalam keterbatasan yang
dimiliki.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 SEJARAH PECINTA ALAM


Pencinta adalah pelaku (subyek) dari perbuatan mencintai. Sedangkan
alam yang asal katanya dari Bahasa Arab berarti segala apa yang ada di langit
dan bumi menurut KBBI Alam, lebih spesifiknya segala apa yang ada di bumi
baik itu daratan, lautan maupun udara, baik itu pepohonan, hewan dan manusia
sekalipun. Adapun “cinta”, maka definisi-nya sangat banyak dan bervariasi,
namun semuanya bermuara pada satu, yaitu “kasih sayang yang mendalam”,
dimana konsekuensi dari cinta adalah “pengorbanan”, maksudnya kita akan
berupaya menyenangkan orang yang kita cintai dengan segala bentuk upaya
dan cara, bahkan pada puncaknya dengan pengorbanan sekalipun.
Istilah Pencinta Alam sendiri uniknya hanya ditemui di Indonesia,
sementara diluar negeri di kenal dengan sebutan Aktivis Lingkungan atau
Enviromentalism. Awibowo adalah pendiri satu perkumpulan pencinta alam
pertama di tanah air mengusulkan istilah pencinta alam karena cinta lebih
dalam maknanya daripada gemar/suka yang mengandung makna eksploitasi
belaka, tapi cinta mengandung makna mengabdi. "Bukankah kita dituntut
untuk mengabdi kepada negeri ini? "Hubungan historis Manusia dan Alam
Apabila sejenak kita merunut dari belakang, sebetulnya sejarah manusia
tidaklah terpisah jauh dari alam. Manusia telah dekat dan berhubungan dengan
alam sejak zaman prasejarah dimana manusia berburu untuk mengumpulkan
makanan, alam adalah "rumah" mereka, Gunung adalah sandaran kepala,
padang rumput adalah tempat mereka membaringkan tubuh, dan gua-gua
adalah tempat mereka bersembunyi.
Konon Bumi ini pernah dihuni oleh mahluk lain yg merusak lalu Allah
memusnahkan mereka dan mengganti dengan mahluk baru yaitu manusia,
dalam alquran disebut khalifah. Sejarah Pencinta Alam Di Indonesia, sejarah
pendakian gunung dimulai sejak tahun 1623 saat Yan Carstensz menemukan
"Pegunungan sangat tinggi di beberapa tempat tertutup salju" di Papua. Nama
orang Eropa ini kemudian, digunakan untuk salah satu gunung di gugusan
Pegunungan Jaya Wijaya yakni Puncak Cartensz. Sejarah pencinta alam

3
kampus atau Mapala bermula pada era tahun 1960-an. Soe Hok Gie mahasiswa
FSUI MAPALA UI. Dalam tulisannya di Bara Eka 13 Maret 1966, Soe Hok
Gie mengatakan bahwa
"Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami
adalah “manusia - manusia yang tidak percaya pada slogan”. Patriotisme
tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi (kemunafikan) dan slogan - slogan.
Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal
objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan
mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang
sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena
itulah kami naik gunung”.

2.2 PERLENGKAPAN
Adapun perlengkapan yang kami bawa pada saat di langsungkanya
kegiatan sebagai berikut:
1. Sepatu dan kaos kaki.
2. Ransel atau carrier.
3. Senter kepala/headlamp.
4. Jas hujan.
5. Matras.
6. Topi Rimba.
7. Map File.
8. Peralatan Mandi (Sikat Gigi, sabun, shampoo,dll).
9. Kompor Lapangan/ Portable+gas.
10. Alat Makan Pribadi (sendok, piring, dan cangkir).
11. Pluit.
12. Kantong plastik 50Kg/ 100Kg.
13. Kompas/ Team.
14. Sandal jepit.
15. Jarum & Benang.
16. Tali plastik Rafia.
17. Pakaian Ganti.
18. Celana panjang/training.
19. Scraf.

4
20. Tenda / Team.
21. Kaca Pembesar/Cermin.

2.3 LOGISTIC
1. Beras 2 Canting.
2. Mie instan.
3. Kopi, teh, susu.
4. Sosis.
5. Air minum 2btl (1 liter).
6. Gula merah & madu.
7. Minyak goreng.
8. Makanan Ringan (cemilan).
9. Cabai, bawang, sayuran dll.

2.4 KRONOLOGI KEGIATAN


Kamis, 15 Desember 2022

5
Hari dimana saya dan ke 9 teman saya sudah mempersiapkan diri untuk
mengikuti Pendidikan diksar. Persiapan telah dilakukan Semaksimal mungkin
Mulai Dari tempat, Peralatan, Logistik, dan Lain Sebagainya. Dan pada hari
itu kami semua sangat antusias sekali di karenakan ini adalah hari yang kami
tunggu and boooooooom cerita baru akan di mulai. pada hari ini Seluruh
Peserta CA “Calon Anggota” dan Panitia Akan Berangkat Menuju Ke lokasi
Kegiatan Diksar Mapala Angkatan XI sekaligus Pelantikan calon anggota
muda Mapala Unpra Tepatnya di salah satu Hutan yang ada di kota Prabumulih
yaitu di kelurahan Anak Petai.
Pukul 14.00 WIB, Sebelum keberangkatan, di lakukan lah kegiatan
yasinan Bersama, pada saat itu kami bersama sama membaca Yasin agar
kegiatan kami di lancarkan oleh Allah SWT.setelah membaca Yasin dan
mempacking barang-barang,kami pun berkumpul d lapangan untuk melakukan
upacara.

Upacara serta memberikan pengarahan dan pemanasan terlebih dahulu.


Sekitar Jam 15.45 wib Kami Mulai Melakukan perjalanan dengan Longmatch
(Berjalan Kaki) Dari Kampus menuju Lokasi yang telah di tentukan yaitu
Hutan Anak Petai. Saya dan 9 orang teman saya berjalan beriringan, Tentu
menuju lokasi itu tidak mudah ada banyak sekali rintangan salah satunya jalan
yang menanjak tinggi serta debu dari mobil” batu yang kami lewati dan ada
genangan air yang di bawah nya itu terdapat lumpur yang cukup dalam.setelah
melewati genangan air itu saya dan yang lain istirahat sebentar untuk
menghilangkan penat.selesai istirahat kami pun melanjutkan perjalanan menuju
tempat yang kami tuju dan kami di arah kan untuk menyusuri rel kereta api,tapi
sebelum kami menyusuri rel kereta api kami di arah kan untuk istirahat
sebentar dan minum air serta makan-makanan yang kami bawa,saya dan
yopan(soga) meminta izin untuk merokok.setelah meminta izin kami pun di
izin kan merokok tapi dengan syarat jangan merokok sambil jalan.
Tak lama kemudian Alda(pinanta) berbicara dan meminta izin dengan
mbak Sonar selaku Kodam kami untuk pulang sebentar untuk absen di tempat
dia bekerja,saat Alda(pinanta) meminta izin yang pertama dia tidak di izinkn
karena kata mbak sonar kalo dia pulang kami akan kemalaman d jalan karena
menunggu nya,tapi saya,Yopan (Soga), Nesa (Lathika), Fitri (Ranun), Nanda

6
(Tubis), Serly (Cipluk), Anisa (Aksa), Cindy (Semar), Delti (Amlis), ikut
membujuk ketika Alda(pinanta) berbicara kepada mbak sonar selaku kodam
kami bahkan kami juga memberikan dukungan kepada Alda(pinanta). Karena
kami juga merasakan kegelisahan dan kecemasan yang sedang Alda pikirkan
pada saat itu. Tak lama kemudian mbak sonar memberikan izin untuk absen ke
kantor nya dengan syarat carir yang Alda bawa harus di bawa oleh salah satu
dari kami,kami pun menyetujui untuk membawakan carier nya si Alda.
Setelah Alda(pinanta) di beri izin dia pun langsung berangkat ke kantor
nya,dan kami pun mendapat arahan untuk melanjutkan perjalanan kami yang
masih jauh di pertengahan perjalanan adzan magrib berkumandang dan kami
mendapatkan arahan untuk sholat sebentar,dan kami pun sholat berjamaah dan
kak noktu yang menjadi imam.setelah selesai sholat kami pun melanjutkan
perjalanan kami, berhubung hari sudah gelap kami pun di arahkan untuk
memakai head lamp/senter kepala sebagai penerangan untuk menerangi jalan
kami,tapi saya menggunakan senter hp karena saya tidak membawa senter.
Sekitar Pukul 19:40 Wib Kami pun mulai terasa lelah dan lapar, karena
perjalanan yang cukup Panjang alhasil kami Beristirahat sejenak untuk Makan
dan menstabilkan tubuh tepatnya di Lapangan kuburan Kristen Depan Zipur
2,saat kami istirahat kami di beri nasi 1 bungkus oleh pembimbing kami dan
kmi pun memakan nya bersama,Setelah energi kami sudah pulih Kami pun
Melanjutkan Perjalanan.cerita Sekitar Pukul 20:15 Wib kami Beristirahat lagi di
depan Salah Satu Masjid Anak Petai dan kami di arahkan untuk menerapkan
materi yang sudah di berikan oleh pada saat materi kelas,yaitu sospel.kami
melakukan sospel ke salah satu warung warga yang ada di sana untuk meminta
air putih, Alhamdulillah kami di beri air putih dan roti oleh ibuk yang punya
warung tersebut.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi sedikit lagi kami akan tiba
di tujuan, Setelah Perjalanan Yang Cukup Lama Sekitar Pukul 21:00 Wib Kami
Sampai di pertengahan hutan. Tibanya di sana kami semua Kaget Karna kami
tiba-tiba di suruh tiarap seakan-akan ada bahaya datang dengan tergupuh-gupuh
kami pun berbondong-bondong tiarap.
Dan kemudian saya mendengar Teriakan yang keras “sambil merayap!”
"Merayap Merayap Merayap Siapo Yang Nyuruh Kamu Melok Mapala”ujar
kakak panitia,dengan beban carir yang ada di Pundak saya, tiarap sambil

7
merayap lahh, saya sambil ngos-ngosan karena panik berbalut takut.tapi saya
terus menahan nya karena saya yakin yang di lakukan kak korlap merupakan
kewajiban dari tugasnya menjadi korlap dan maybe jika saya di posisikan
seperti beliau saya akan melakukan tugas dan kewajiban yang sama dan
kejadian itu merupakan cerita yang sudah anda baca dari tadi dan anda
mengikuti alur cerita nya. tidak berhenti disitu setelah saya berbalik
kebelakang ada salah satu teman saya yaitu serly “Cipluk” digigit Lebah yang
mana membuat dia merintih kesakitan dan menangis,saya tidak bisa berhenti
untuk membantu nya karena saya terus-terusan di arahkan untuk terus merayap
oleh korlap,kalau saya berhenti merayap saya akan di caci maki,oh iya pada
saat diksar kemarin saya berada di posisi swiper,di mana saya adalah orang
yang menjaga barisan dari belakang agar kami tidak ada yang terpencar.

Setelah itu kami pun di bariskan kembali sembari mata kami di tutup
dan posisi kami di acak dan disuruh membaca KEPAI, disana posisi kami
Cemas, Panik, bahagia bercampur jadi satu tapi Alhamdulilah kami semua bisa
melewatinya. Terus kami berjalan Sambil bergandengan tangan menuju batang
hari “suban” dan melewati rintangan dari panitia.
Singkat cerita kami seri bersama sambil berteriak membaca KEPAI
setelah cukup lama kami di dalam air kemudian kami diperintahkan naik ke
daratan oleh kodam kami, di lanjutkan dengan mencari ranting-ranting kayu
untuk membuat bipak atau tempat untuk beristirahat dan api untuk
menghangatkan badan. Di karenakan kami kedinginan pada saat itu yang
mengakibatkan salah satu teman saya menggigil kedinginan yang sangat
dahsyat sekali, hingga kami semua panik dan khodam kami mengarahkan ke
teman saya yang perempuan untuk memeluk erat tubuh teman kami yang
kedinginan itu yaitu Fitria “Ranun”.kami membagi tugas di mana kami di buat
menjadi dua kelompok,yaitu kelompok yopan(soga) mencari kayu dan ranting
untuk membuat bipack dan kelompok saya mencari kayu untuk membuat api
unggun.setelah semuanya sudah siap para panitia pun meninggalkan kami di
bipack kami yang waktu itu kami buat asal asalan saja karena kami sudah
capek semua.hehehe.saya dan yopan(soga) bergantian menjaga api ungguyagar
tidak mati dan agar kami tidak kedinginan

8
Tiba-tiba Bipack kami Roboh di karenakan adanya angin kencang
malam itu. Dan kami memutuskan untuk memperbaiki bipack kami pada besok
pagi.singkat cerita pagi pun tiba

jumat, 16-Desember-2022
Lanjut pada hari itu pukul sudah menunjuakan jam 04:00 pagi tiba-tiba
suasanan menjadi tegang di karenakan kak korlab dating dengan senter
merahnya dan memerintahkan kami dengan surara yang tegas “bangun-
Bangun, Jongkok” kami di arahkan menuju sungai untuk berendam dan kami
di arahkan untuk seri, stretching, dengan menyebutkan KEPAI secara
berulang-ulang. Setelah itu kami di beri satu wadah, satu sikat gigi, dan satu
pasta gigi, setelah itu kami di perintahkan untuk membersihkan gigi kami
secara bergantian satu demi satu dan berkumur di dalm satu wadah yang berisi
air.

Setelah itu suara azan subuh berbunyi kami di arahkan panitia untuk naik
ke darat untuk melaksanakan kewajiban hingga menunggu matahari terbit,
Pada pukul 07.00 saya ,mpit(ranun), dan delty(Amlis) mulai mencari bahan
makanan untuk menjadi makanan kami hari ini. Ubi kayu sepertinya nasib baik
selalu datang menyertai yang dimana kami menemukan kebun yang amat luas
yang menyediakan ubi kayu untuk kami makan . Atas perizinan sang pemilik
kebun lek Min kami mengambil ubi dan pisang untuk dibakar. Setelah selesai
survival kami mulai membakar pisang dan ubi untuk dimakan bersama ,
Matahari sudah mulai terik menandakan dzuhur sudah tiba saya bersama teman
saya yopan(soga) mengerjakan solat dzuhur dengan beralasan matras seadanya
dan sajadah.

Singkat cerita dari selesai dzuhur saya dan ke sembilan teman saya
hanya bertukar cerita sembari membakar ubi dan pisang yang kami dapatkan
pagi tadi.sekitar pukul 13.00 kami membagi tugas lagi dimana kami
membentuk dua kelompok, saya dan serly(cipluk) berada di kelompok yang
bertugas menjaga api unggun dan memperbaiki bipak dan kelompok
yopan(soga) yg ber jumlah 8 orang bertugas untuk mencari kayu bakar dan
mencari bahan makanan lagi,setelah saya sudah selesai memperbaiki bipak
saya pun menghibur sukur saya yaitu Serly (cipluk) yang sedang sakit saat itu,

9
kamipun bercerita berdua.tak lama kemudian sekitar pukul tiga sore kelompok
yopan(soga) kembali ke bipak dan mereka membawa bahan makanan yaitu
pisang mentah dan ubi kayu.

Kami bersama-sama membakar ubi dan pisang itu untuk di makan,


Ketika ubi sudah matang kami pun menyantap ubi dan pisang tersebut dengan
lahap. Singkat cerita pukul sudah 17:20wib seperti biasa kami di arahkan untuk
jongkok menuju sungsai untuk melakukan kegiatan.

Di malam selanjutnya kami juga membakar ubi untuk menu makan


malam ini serta memakan pisang, setelah makan malam kami pun beristirahat
sembari bercerita dan melihat kunang-kunang berterbangan mengelilingi
kami.pada malam kedua ini kami sepertinya keberuntungan kami sudah habis
karena pada malam kedua ini bipak yang kami gunakan sebagai tempat untuk
tidur itu bocor,dan parahnya lagi api unggun yang kami jaga dari kemarin
mati,kami semua menjadi kedinginan hingga ketua kami yaitu yopan(soga)
masuk angin,kami pun meniup peluit yang di berikan panitia kami untuk
meminta pertolongan kalau terjadi sesuatu,kami meniup peluit itu secara
bergantian tetapi para panitia tidak kunjung hadir.tetapi kami masih terus
berusaha meniup peluit tersebut hingga panitianya pun datang dan memberikan
kami balsem untuk menghangatkan badan.setelah kondisi yopan(soga)
membaik panitia pun kembali ke pos panitia dan kami pun bercerita tentang
kehidupan kami masing-masing.Tak terasa pagi pun tiba kami mengulangi
kegiatan kami seperti biasanya hingga pukul 04:00 sore.

Sabtu,17 Desember 2022

Di malam ke 3 di hari sabtu tanggal 17 Desember 2022, kak panitia kami


mengarahkan kami untuk beristirahat dan di iming-imingi makanan lezat
sebagian dari kami beristirahat terlebih dahulu di karenakan kelelahan saya pun
tertidur.

Pagi sudah tiba setelah melewati malam yang kelam kami mulai
menghirup udara sabtu pagi yang segar. Tetap melakukan survival, yang
dimana mengambil ubi dan pisang serta daun pisang untuk menjadi alas tidur.
Hari ini berlangsung begitu cepat,selama beberapa hari disini saya selalu
memperhatikan anisa(Aksa) dan Serly(cipluk) di karena kan mereka sedang

10
datang bulan dan takutnya mereka mendapatkan gangguan mistis, sedikit saya
ceritakan saya itu sangat peka terhadap hal yang berbau ghaib karena dulu saya
pernah berguru di kakek saya dan saya secara otomatis dapat merasakan hal
ghaib yang berada di sekitar saya.

Kembali ke cerita saya selagi diksar,karna Dzuhur dan ashar telah di


lewati sekitar jam 17.00 ada salah satu senior kami yang memberi sedikit
materi sembari di suruh untuk mengisi kuisoner. Tak lama kemudian jejak kaki
kak Pion sudah terdengar seperti biasa waktunya mandi sore serta push up di
iringi dengan membaca kepai.malam itu terasa sangat singkat tak sadar bahwa
hari telah berganti,PUKUL 24.00 seperti yang sering orang sebut dengan
malam puncak perasaan cemas deg degan bercampur aduk malam itu, hampir
seluruh panitia turun tangan dan menyuruh untuk turun ke air.Adanya
teriakan,bentakan yang saya dengar malam itu muka lusuh serta badan bau
sudah tidak kami hiraukan melainkan untuk tetap sabar selama diksar kelar.
Semar menjadi sasaran awal yang di incar para panitia untuk itu saya tidak
sempat menceritakan tentang Semar yang sering menangis selama diksar
berlangsung ntah karena scraf di ambil atau sekedar perkara tidak hapal kepai
tapi lewat dari situ kami tetap membela dan mempertahankan Semar mati
matian . Cipluk sudah mulai pucat untuk itu saya katakan bahwa di hari
pertama atau selama beberapa malam berlalu fisik Cipluk sangat lemah kami
semua khawatir akan keadaanya. Selama masa pendidikan saya mendengar
bahwa Amlis yang saya tahu dia paling kuat ternyata sudah menangis untuk
penyebabnya saya kurang tahu. Tarik menarik dalam air guna untuk
mempertahankan nama Rimba ataupun scarf adalah hal yang tidak akan saya
lupa karena itu adalah bentuk kerjasama serta kekeluargaan yang saling
melindungi satu sama lain . “ KAU LUAT SAMO AKU “? Suara yang tidak
asing bagi semua orang , tepat sekali itu adalah suara kak Pion yang
mengucapkan kalimat itu tepat di depan muka.menyebalkan bukan ? tapi untuk
itu saya cukup mengaggumi ketegasan beliau.Dengan jawaban yang gemetar
saya menjawab “ TIDAK “.

Kami terus di suruh seri dan strecing sambil membaca kepai Tanpa di
sadari papan nama dan secraf mulai hilang ntah siapa yang mengambilnya,
dengan kerjasama kami berusaha keras untuk bisa mendapatkannya kembali

11
apapun resikonya meski harus push up seri .Ntah sampai kapan pendidikan ini
berakhir rasanya saya sudah sangat kelelahan karena di suruh
seri,strecing,bahkan di pindah-pindah kan dari dalam air dan ke daratan
berulang kali,saya tidak bisa memperhatikan teman saya yang lain karena
keadaan gelap yang saya pikirkan semoga malam ini cepat berlalu. Finally
setelah di dalam air selama berjam jam saya di arahkan kak pion untuk
mengikutinya ketempat para sebagian panitia yang sedang menunggu , disana
rasanya menjadi tempat aman untuk malam itu karena kami hanya perlu
menghampiri dari satu pos ke pos yang lain dengan menjawab beberapa
pertanyaan dari panitia serta di beri air putih dan beberapa roti. Setelah
melewati dari satu pos ke pos yang lain saya menjadi orang terakhir yang tiba
di basecamp panitia yang dimana disana sudah ada semua teman-teman saya
dan kak Tuba, kak Bakau serta beberapa panitia yang lain.

Singkat cerita saya dan ke sembilan teman saya berkumpul di base camp
panitia untuk istirahat dan makan sebentar, setelah istirahat kami di suruh
untuk berdiri dan mata kami di tutup menggunakan scraf yang dimana kami
hanya berpegangan erat agar tidak terpisah satu sama lain.selama mata kami di
tutup menggunakan secraf kami berjalan ke suatu tempat,setelah sampai di
tempat yang di arahkan kami langsung di sambut dengan puisi Dan lagu dari
kk panitia kami.teman saya benyak yang menangis karena hatinya tersentuh
oleh puisi Dan lagunya,tetapi saya malah senang karena saya sangat menikmati
lagunya yang asik hehehe,kemudian mata kami pun di buka setelah dibanyakan
puisi Dan lagu kami di arah kan untuk membersihkan badan karena banyak
lumpur,dan kami pun kembali ke bipak untuk mandi dan membersihkan area
bipak.

Setelah selesai bersih-bersih kami di ajak ke basecamp,kami di suruh


istirahat karena kegiatan diksar kami sudah selesai dan kamipun memakan
makanan yang kami bawa, setelah selesai istirahat yang cukup sekitar pukul
sebelas kami melaksanakan upacara pelantikan kami dari "Calon anggota"
menjadi "anggota muda" setelah melakukan upacara pelantikan itu menjadi
tanda bahwa kegiatan diksar kami sudah selesai dan kami di suruh untuk beres
beres,dan membersihkan sampah-sampah yang ada di sekitar basecamp.

12
Setelah selesai kami pun pulang,kami pulang menggunakan mobil
Pertamina,yaps itu adalah mobil pertamina dari tempat kerja nya kak
puyuh,ketika di dalam mobil saya merasa sangat senang karena sudah menjadi
anggota muda mapala unpra,tinggal satu tahapan lagi yang perlu kami lakukan
yaitu tahapan pengembaraan yang nantinya akan kami lakukan untuk menjadi
anggota penuh.

Momen saat diksar adalah momen yang tidak akan terlupakan kan karena
momen saat diksar itu memberikan kami pelajaran, pembentukan mental,dan
mempererat kekeluargaan.

Begitu lah cerita saat diksar saya yang sangat menyenangkan dan pada saat
diksar inilah saya mendapatkan nama rimba saya yaitu "LOTAR".

Sekian dan terimakasih untuk diksar tahun ini semoga mapala unpra semakin
berkembang kedepan nya

SALAM LESTARI

13
III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Dari kegiatan ini dapat saya simpulkan bahwa kebersamaan dan
kekeluargaan dapat terjalin bukan hanya karena sedarah! tetapi orang” yang
sefrekuensi dan satu tujuan dengan kita dapat memberikan suatu pembelajaran
yang besar dan saling membantu, bahu membahu satu sama lain dapat
meringankan beban yang kita rasa berat dan menjadi ringan. Diksar ini juga
mengajarkan saya, yaitu Melatih Mental dan fisik saya yang awalnya biasa saja
menjadi sangat luar biasa, serta Pembekalan diri agar dapat bertahan hidup di
tengah hutan tanpa adanya alat komunikasi dan jauh dari pemukiman. Adanya
kebersamaan dan kekeluargaan yang berusaha sebisa mungkin untuk bertahan
hidup, saling melengkapi dengan keterbatasan yang memberikan kesadaran diri
bagi saya agar selalu senantiasa bersyukur dalam keterbatasan yang dimiliki
serta percaya akan kemampuan diri sendiri.
“Alam tidak mau tau seberapa jauh rumahmu, alam juga tidak mau tau
seberapa mantap persiapanmu, jika memang alam tidak sejalan dengan segala
yang sudah kita rencanakan, kita sebagai manusia hanya bisa mengalah dan
menyesuaikan”.

3.2 SARAN
Saran dari saya adalah:
1. Tetapkan standar kesiapan fisik dan mental peserta.
2. Tetapkan standar peralatan yg akan digunakan masing-masing peserta.
3. Tentukan kegiatan dan survey terlebih dahulu dengan matang mengenai
materi-materi yang akan diajarkan, seperti survival, bivak, peta kompas,
first aid dll.
4. Pastikan perizinan kepada pihak-pihak terkait sudah dikantongi.

14

Anda mungkin juga menyukai