KARAKTERISTIK
GURU PENGANTAR
Fitri Maylana S.Pd
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK KAMIS
Keysa Ananda
Nayla Farellita
Ajay Saputra
Ferry Ardiansyah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas tentang “Manusia Purba dan
Karakteristiknya” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak Fitri Maulana S.Pd. selaku Guru mata pelajaran Sejarah yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Adapun tujuan tugas ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kemampuan berkomunikasi (tulis maupun lisan) dan
kemampuan berkolaborasi siswa.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai manusia purba. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat dimasa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri sebagai penulismaupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahankata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang
Penyusun,
KELOMPOK KAMIS
MANUSIA PURBA
Dan Karakteristiknya
Mempelajari kehidupan manusia tidak terlepas dari manusia itu sendiri. Bagaimana muncul dan
terjadinya kehidupan manusia dan kebudayaan yang beranekaragam yang memiliki keunikan dan
ke-khasannya sendiri sendiri. Bangsa Indonesia hidup berabad lamanya di Indonesia dengan
penuh kebersamaan dalam keberagaman. Secara umum turun temurun nenek moyang
menumbuhkembangkan beragam nilai dan kearifan sehingga membentuk karakter suku bangsa.
Nilai dan kearifan itu penting untuk dipelajari, ditumbuh kembangkan, dan diwariskan dari
generasi ke generasi.
Peninggalan purbakala yang masih ada dan tersebar di belahan bumi Indonesia merupakan
representasi kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. Salah satu peninggalan purbakala yang
menyita perhatian masyarakat adalah situs Sangiran. Secara stratigrafis situs Sangiran
merupakan situs manusia purba terlengkap di Asia. Sangiran juga merupakan pusat studi evolusi
di dunia. Sangiran ibarat laboratorium alam yang menyimpan rekaman kehidupan masa lalu yang
tersimpan jutaan tahun lalu.
4. Formasi Notopuro
Terjadi dikala plastosen atas berumur 10.000 - 125.000 tahun yang lalu. Dari formasi formasi di
sangiran dan ditemukan fosil fosil seolah pita pita kaset yang menyimpan rekaman kehidupan
masa lalu.
Pada tanggal 15 maret 1977 sangiran dijadikan cagar budaya oleh pemerintah dan diperkuat lagi
sebagai warisan dunia oleh UNOSE pada tanggal 5 Desember 1996.
Di sangiran kita banyak menemukan fosil fosil, tidak hanya fosil bagian tubuh manusia tetapi ini
kita mendapatkan bukti bahwa manusia purba yang hidup di Sangiran sekitar 2 juta tahun yang
lalu. Secara stratigrafis situs Sangiran merupakan situs manusia purba terlengkap di Asia. Kita
dapat menyaksikan kehidupan manusia purba secara berurutan tanpa terputus sejak 2 tahun lalu.
Mulai dari zaman pliosen akhir hingga pleistosen tengah.
Diawali oleh Uegene Dubois Antropolog Prandis pada tahun 1891, antropolog Prancis
menemukan fosil Pithecanthropus Erectus, manusia purba tertua dari Jawa kemudian pada tahun
1930 dan 1931 di desa Ngandong. Trinil-Mojokerto ditemukan juga fosil fosil manusia purba
yang berasal dari zaman pleistosen. Penemuan penemuan ini mengungkapk sejarah manusia
purba yang hidup berabad abad tahun lalu. Masyarakat modern mulai mengenal Sangiran saat
Heinrich Ralph Von Koeningawald dan Gustaf antropologi dari Jerman meneliti diarea tersebut
pada tahun 1934. Mska Sangiran telah menorehkan tinta emas sebagai salah satu pusat study
evolusi di dunia. Saat itu Von Koeningawald menemukan paling tidak 5 fosil manusia purba
yang berbeda jenisnya. Fosil fosil ini menggaris bawahu keyakinan bahwa manusia berevolusi
dari kera menjadi manusia modern seperti bentuk sekarang ini. Sejak saat itu, para peneliti baik
dari Indonesia atau asing twrus berkerja di Sangiran. Koeningawald bukalah orang pertama yang
mencoba menguak misteri manusia purba ditanah Jawa. Pada tahun 1936 Koeningawald berhasil
menemukan dosil rahan atas manusia dan selanjutnya ia memberi nama fosil itu sebagai
Megantropus Paleojavanicus. Tahun 1973 ua menemukan manusia purba yang dicari oleh
Eugene do bois yaitu Pithecanthropus Erectus.
· Formasi Pucangan
B. Fosil Batang Pohon :
· Formasi pucangan
2. Tulang Hasta ( Ulna ) Stegodon Trigonecephalus