Anda di halaman 1dari 5

LAGU MAPALA GIZI

Dalam sepi malam tiba kita slalu bersama

Dengan suka cita riang gembira berkumpul denganmu

Kita lewati rintangan berjuta harapan

Tuk menancapkan bendera kebanggaan pada puncak yang menjulang

Berkumpul bersama dalam kepulan awan dan gemericik hujan

Yang menorehkan cinta akan kesahabatan yang tersimpan dalam memori kehidupan

Terima kasih kawan tuk semua cerita yang kita ukir bersama

Mari menari bersama syalalalala lalalalala

Mari tertawa bersama syalalalala lalalalala

SEJARAH MAPALA DUNIA

Pada tahun 1786 puncak gunung tertinggi pertama yang dicapai manusia adalah puncak
Mont Blanc di Prancis. Lalu pada tahun 1852 Puncak Everest setinggi 8840 meter ditemukan,
Orang Nepal menyebutnya Sagarmatha atau Chomolungma menurut orang Tibet. Puncak
Everest berhasil dicapai manusia padatahun 1953 melalui kerjasama Sir Edmund Hillary dari
Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgayyang tergabung dalam suatu ekspedisi Inggris.

Di Indonesia pada tanggal 18 Oktober 1953 sejarah Pecinta Alam dimulai dari sebuah
perkumpulanya itu Perkumpulan Pecinta Alam. PPA merupakan perkumpulan Hobby yang
diartikan sebagai suatu kegemaran positif serta suci, yang terlepas dari sifat maniak yang semata-
mata melepaskan nafsunya dalam corak negatif. Tujuan mereka adalah memperluas serta
mempertinggi rasa cinta erhadap Alam seisinya dalam kalangan anggotanya dan masyarakat
umumnya. Bukankah kita dituntut untuk mengabdi kepada negeri ini. Sejarah Pencinta Alam
Kampus pada era tahun 1960-an. Pada saat itu kegiatan politik praktismahasiswa dibatasi dengan
keluarnya SK 028/3/1978 tentang pembekuan total kegiatan Dewan Mahasiswa dan Senat
Mahasiswa yang melahirkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus .Gagasan ini mula - mula
dikemukakan Soe Hok Gie pada suatu sore, 8 November 1964, ketikamahasiswa FSUI sedang
beristirahat setelah mengadakan kerjabakti di TMP Kalibata. Semua yang berminat dapat
menjadianggota setelah melalui seleksi yang ketat.Sayangnya organisasi ini mati pada usianya
yang kedua.Pada pertemuan kedua yang diadakan di Unit III bawah gedung FSUI Rawamangun
didepan ruang perpustakaan.

Setelah bertukar pikiran dengan Pembantu Dekan III bidang Mahalum, yaitu Drs.
Bambang Soemadiodan Drs. Moendardjito yang ternyata menaruh minat terhadap organisasi
tersebut dan menyarankanagar mengubah nama IMPALA menjadi MAPALA
PRAJNAPARAMITA. Alasannya nama IMPALA terlalu borjuis. Nama ini diberikan oleh
Bapak Moendardjito. MAPALA merupakan singkatan dari Mahasiswa Pencinta Alam. Dan
Prajnaparamita berarti dewi pengetahuan, selain itu MAPALA juga berarti berbuah atau berhasil.
Jadi dengan menggunakan nama ini diharapkan segala sesuatu yangdilaksanakan oleh
anggotanya akan selalu berhasil berkat lindungan dewi pengetahuan. Ide pencetusan pada saat itu
memang didasari dari faktor politis selain dari hobi individual pengikutnya, dimaksudkan juga
untuk mewadahi para Mahasiswa yang sudah muak dengan organisasi mahasiswa lain yang
sangat berbau politik dan perkembangannya mempunyai iklim yang tidak sedap dalam
hubungannya antar organisasi. Dalam tulisannya di Bara Eka 13 Maret 1966 Soe Hok Gie
mengatakan bahwa : "Tujuan MAPALA ini adalah mencoba untuk membangunkan kembali
idealismedi kalangan mahasiswa untuk se cara jujur dan benar-benar mencintai Alam, Tanah Air,
Rakyat dan Almamaternya. Mereka adalah sekelompok mahasiswa yang tidak percaya bahwa
patriotisme dapat ditanamkan hanya melalui slogan-slogan dan jendela-jendela mobil. Mereka
percaya bahwa denganmengenal rakyat dan tanah air Indonesia secara menyeluruh, barulah
seseorang dapat menjadi patriot-patriot yang baik" Para mahasiswa itu dimulai dengan
berdirinya Mapala Universitas Indonesia, mencoba menghargai dan menghormati alam dengan
menapaki alam mulai dari lautan hingga puncak-puncak gunung. Mencoba mencari makna hidup
yang sebenarnya dan mencoba sejarah bahwa manusia dan alam memiliki kaitan yang erat. Sejak
saat itulah Pecinta Alam merasuk tak hanya di kampus melainkan ke sekolah-sekolah, ke bilik-
bilik ibadah, lorong-lorong bahkan rumah ke dalam jiwa-jiwa yang bebas pelukan sang alam.
SEJARAH MAPALA GIZI

Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) merupakan wadah pengembangan minat pada


kecintaan terhadap alam yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai rasa syukur.
Mapala adalah suatu kegiatan ditingkat perguruan tinggi yang berkaitan dengan penalaran,
keilmuan, minat, bakat, kegemaran, kesejahteraan mahasiswa dan pengabdian masyarakat.
Umumnya kegiatan mapala berkisar di alam terbuka dan menyangkut lingkungan hidup. Peran
mapala juga sangat penting untuk membantu melestarikan lingkungan. Pada Jurusan Gizi
Poltekkes Denpasar sudah terbentuk Mapala yaitu Mapala Wanarakzi. Pada hari sabtu dan
minggu, tanggal 2-3 Desember 2017 dilaksanakan kegiatan pelantikan anggota Mapala
Wanarakzi tahun 2017. Kegiatan ini di koordinir oleh bagian koordinator kemahasiswaan (I
Made Suarjana, SKM., M.Kes.) dan IKM (Ikatan Keluarga Mahasiswa). Kegiatan ini seharusnya
dilaksanakan di Soewan Garden, Pancasari, Buleleng. Karena adanya siaga bencana erupsi
gunung Agung, maka pelaksanaan kegiatan tersebut hanya dilakukan di Lingkungan Jurusan
Gizi Poltekkes Denpasar.

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah melaksanakan pelantikan Mapala; dapat
menumbuh kembangkan mental mahasiswa yang tangguh dengan senantiasa memelihara
kepribadian potensi diri yang jujur, dinamis, berani, sopan santun serta rasa percaya diri besar
dan sanggup menguasai diri; dan mengetahui cara mencintai alam dan bagaimana cara
melestarikannya. Adapun kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester I Prodi D III dan D IV
gizi yang akan dilantik sebagai anggota Mapala Wanarakzi serta panitia kegiatan dari mahasiswa
semester III Prodi D III dan D IV Gizi. Pada hari sabtu, 2 Desember 2017 dilaksanakan kegiatan
sembahyang bersama sebelum memulai kegiatan Mapala. Persembahyangan dilaksanakan di
Pura Gelar Kambang. Adapun susunan acara yaitu tracking (melintasi sungai dan diadakan diluar
area kampus Jurusan Gizi), out bond di lingkungan kampus Jurusan Gizi dan Pantai Biaung, dan
puncak kegiatan pelantikan anggota Mapala Wanarakzi dengan menghidupkan api
unggun.Kegiatan pada malam hari diawali dengan upacara pelantikan anggota Mapala
Wanarakzi yang dihadiri oleh PUDIR III yang mewakili Direktur Poltekkes Denpasar. Dosen
Jurusan Gizi yang diwakili oleh A.A. Nanak Antarini, SST., MP. dan I Made Suarjana, SKM.,
M.Kes. Sedangkan staf jurusan Gizi yang diwakili oleh Ni Nyoman Mawi Sri Lestari dan A.A.
Sagung Anom Udayani, S.Sos., M.AP. yang selalu mendampingi mahasiswa sampai kegiatan
tersebut berakhir. Selanjutnya kegiatan atraksi-atraksi dari anggota masing-masing regu Mapala
dan pengumuman putra-putri Mapala Wanarakzi terbaik yaitu atas nama Ida Bagus Made Kresna
Dwipayana dan Ni Putu Diah Ayu Puspa Wulandari.Pada hari minggu, 3 Desember 2017
kegiatan dilanjutkan dengan bersih-bersih di lingkungan kampus Jurusan Gizi Poltekkes
Denpasar, senam, dan operasi semut membersihkan tempat kegiatan berlangsung. Adanya
kegiatan Mapala ini dapat mempererat tali persaudaraan dan persatuan, sharing ilmu petualangan
untuk memeratakan skill para penggiat alam, serta sebagai media latihan bersama mahasiswa
pecinta alam. Kegiatan ini juga mendidik anggotanya baik mental maupun fisik, mencapai
semangat gotong royang dan kesadaran sosial. Sehingga tidak ada jarak antara mahasiswa dan
tingkat pada masing-masing prodi.

TREKKING

Trekking merupakan kegiatan outdoor yang lebih sulit dan menantang dibandingkan
hiking. Suatu perjalanan adventurous yang dilakukan dengan berjalan kaki di suatu daerah
dimana tidak ada sarana transportasi yang tersedia. Jalur trekking lebih panjang dengan rute
perjalanan di daerah yang masih minim sarana. Menempuh jalur dari satu daerah ke daerah lain
tentu saja membuat waktu perjalanan trekking tidak bisa diprediksi, bisa beberapa hari hingga
melebihi sepekan. Trekking tidak dilakukan untuk hanya sekadar rekreasi biasanya. Biasanya
kegiatan ini dilakukan untuk menjelajahi suatu daerah pedalaman demi kepuasan tersendiri. Bisa
bertemu dengan masyarakat di sana hingga menjelajahi hutan yang masih begitu asri selalu
menjadi titik magis tersendiri pagi para pecinta alam. Karena beberapa wilayah trekking masih
belum terjamah, biasanya kegiatan ini justru akan membuka jalan di suatu wilayah tersebut.

HIKKING

Hikking berasal dari kata kerja to hike, yang berarti berjalan kaki atau berbaris jauh untuk
tujuan kesenangan atau latihan (gerak badan). Hiking adalah suatu perjalanan kaki yang
mengandung unsur permainan, petualangan dan romantika kehidapan, bukan hanya sekedar
berjalan kaki atau berbaris jauh seperti asal arti kata dasarnya. Jadi hiking adalah kegiatan
outdoor yang terdiri dari berjalan di lingkungan alam, sering pada hiking trails . Ini adalah suatu
aktivitas yang populer bahwa ada banyak organisasi hiking di seluruh dunia. manfaat kesehatan
dari berbagai jenis hiking telah dikonfirmasi dalam studi. Hiking atau jalan kaki adalah suatu
bentuk latihan dan rekreasi yang menyehatkan. Jenis-jenis hiking diantaranya :

1. Ultralight hiking
2. Bushcrafting
3. Survival
4. Family camping
5. Thru hiking
6. Day hiking
7. Trail hiking

CLIMBING

Climbing merupakan salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan
dengan cara berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik tertentu
untuk bisa melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur
batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat
kesulitan tertentu.

Teknik-teknik pemanjatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan seluruh medan tebing.

1. Fase Climbing (memanfaatkan tonjolan batu atau rongga)


2. Friction/Slab Climbing (mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu)
3. Fissure Climbing (memanfaatkan celah yang dipergunakan oleh anggota badan untuk
melakukan panjatan.

Anda mungkin juga menyukai