Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI, KLASIFIKASI, DAN FUNGSI MINERAL KALSIUM DAN KALIUM

 DEFINISI KALSIUM
Kalsium merupakan bahan utama dalam proses pembentukkan bahan utama dalam
proses pembentukkan tulang dan gigi. Sembilan Kalsium merupalan mineral yang
paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5 – 2% dari berat badan orang dewasa
aau kurang lebih sebanyak 1 kg. Dari jumlah ini Sembilan puluh Sembilan persen
kalsium dalam tubuh berguna untuk membentuk tulang. Karena itu di dalam tulang dan
gigi di tubuh kita banyak terkandung kalsium. Dari jumlah ini, 99% berada didalam
jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit {(3Ca(PO 4)2.
Ca(OH)2}. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada
konsentrasi kurang lebih 2,25 – 2,60 mmol/l (9-10,4 mg/100 mI). densitas tulang
berbeda menurut umur, meningkat pada bagian pertama kehidupan dan menurun
secara berangsur setelah dewasa. Selebihnya kalsium tersebar luas di dalam tubuh. Di
dalam cairan ekstraselukler dan intraseluler kalsium memegang peranan penting dalam
mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah
dan menjaga permeabilitas memberan sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormone-
hormon dan faktor pertumbuhan.

 DEFINISI KALIUM
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda
dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan
kalium di dalam cairan intrasesuler adalah 1:10, sedangkan di dalamcairan ekstraseluler
28:1. Sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam cairan intrasesuler. Kalium
merupakan logam alkali yang sangat reaktif, mempunyai rumus atom K+ , berwarna
putih perak dan merupakan logam yang lunak. Kalium mempunyai nomor atom 19, titik
didih 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm3 . Kalium dapat
teroksidasi di udara dan bereaksi dengan air yang menghasilkan kalium hidroksida dan
gas hydrogen. Reaktif dengan air sehingga reaksinya dapat menimbulkan ledakan dan
nyala api. Tubuh orang dewasa mengandung kalium sebanyak 250 gram, lebih dari dua
kali lipat dari natrium (110 gram).

 FUNGSI KALISUM
 Pembentukkan tulang
Kalsium di dalam tulan mempunyai dua fungsi
- Sebagai bagian integral dari struktur tulang
- Sebagai tempat menyimpan kalsium

Pada tahap pertemuan tulang tetapi dibentuk matriks sebagai cikal bakal tulang
tubuh. Matriks yang merupakan sepertiga bagian dari tulang terdiri atas serabut
yang terbuat dari protein kolagen yang diselubungi oleh bahan gelatin. Segera
setelah lahir, matriks mulai menguat melalui proses kalsifikasi yaitu
terbentuknya Kristal mineral yang dinamakan hidroksiaptit. Karena kalsium dan
fofor merupakan mineral utama utama, keduanya harus berada dalam jumlah
yang cukup di dalam cairan yang mengelilingi matrik tulang. Selama
pertumbuhan, proses klasifikasi berlangsung terus dengan cepat sehingga pada
saat anak siap untuk berjalan tulang-tulang dapat menyangga berat tubuh.

 Pembentukkan gigi
Mineral yang membentuk dentin dan email yang merupakan bagian
tengah dan luar dari gigi adalah mineral yang sama dengan yang membentuk
tulang. Kristal dalam gigi lebih padat dan kadar airnya lebih rendah. Berbeda
dengan tulang, gigi sedikit sekali mengalami perubahan setelah muncul dalam
rongga mulut. Pertukaran antara kalsium gigi dan kalsium tubuh berlangsung
lambat dan terbatas pada kalsium yang terdapat di dalam lapisan dentin. Sedikit
pertukaran kalsium mungkin juga terjadi diantara lapisan email dan lapisan
ludah.
Klasifikasi gigi susu ( gigi tidak tetap yang kemudian diganti) terjadi pada
minggu kedua puluh tahap janin dan selesai sebelum gigi keluar. Gigi permanen
mulai mengalami klasifikasi ketika anak berumur antara tiga bulan dan tiga
tahun. Gigi yang terakhir keluar mengalami klasifikasi saat anak berumur
delapan tahun sehingga sepuluh tahun. Gigi lengkap pada usia dewasa hanya
mengandung 1% jumlah kalsium tubuh. Gigi boleh dikatakan tidak mampu
memperbaiki diri setelah keluar di dalam rongga mulut. Kekurangan kalsium
selama masa pembentukkan gigi dapat menyebabkan kerentanan terhadap
kerusakan gigi.
 Mengatur pembentukkan darah
Bila terjadi luka, ion kalisum di dalam darah merangsag pembebasan fosfolipida
tromboplastin dari platelet darah yang terluka. Tromboplastin ini mengkatalisasi
perubahan protombin, bagian darah normal menjadi thrombin. Thrombin
kemudian membantu perubahan fibrinogen, bagian lain dari darah menjadi
fibrin yang merupakan gumpalan darah.
 Katalisator reaksi-reaksi biologic
Kalsium berfungsi sebagai katalisator berbagai reaksi biologic, seperti
absorbs vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, ekskresi
insulin oleh penkreas, pembentukan dan pemecahan asetikolin, yaitu bahan
yang diperlukkan dalam memindahkan (transmisi) suatu rangsangan darisuatu
serabut saraf ke serabut saraf lain. Kalsium yang diperlukkan untuk
mengkatalisasi reaksi-reaksi ini diambil dari persediaan kalsium dalam tubuh.
 Kontraksi otot
Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam
otot, yaitu aktin dan myosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak
bisa mengendur sesudah kontraksi. Tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan
kejang.

Beberapa fungsi kalsium lain adalah meningkatkan fungsi transport


membrane sel, kemungkinan dengan bertindak sebagai stabilisator membrane,
dan transmisi ion melalui membrane organel sel.
 FUNGSI KALIUM
Bersama natrium, kalium memegang peranan dalam pemeliharaan kesimbangan cairan
dan elektrolit serta keseimbangan asam basa. Bersama kalsium, kalium berperan dalam
transmisi saraf dan relaksi otot. D dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam
banyak reaksi biologic, terutama dalam metabolism energy dan sintesis glikogen dan
protein. Kalium berperan dalam pertumbuhan sel. Taraf kalim dalam otot berhubungan
dengan masa otot dan simpanan glikogen, oleh karena itu bila otot berada dalam
pembentukan dibutuhkan kalium dalam jumlah cukup. Tekanan darah normal
memerlukan perbandingan antara natrium dan kalium yang sesuai di dalam tubuh.

 KLASIFIKASI KALSIUM DAN KALIUM


Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel,
jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Berdasarkan kebutuhan
mineral digolongkan menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan
manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari. Mineral makro
diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Berikut yang termasuk
ke dalam makromineral :
1. Natrium (Na)
2. Klorida (Cl)
3. Kalium (K)
4. Kalsium (Ca)
5. Fosfor (P)
6. Magnesium (Mg)
7. Sulfur (S)

Anda mungkin juga menyukai