Penyusunan Model Soal Akm
Penyusunan Model Soal Akm
Sumber: Global Uncertainties in Digital Era: Issues, Challenges, and Policies, Dean, School of Management and Administrative Sciences Chair,
KDeempaenrttmereai nnt oPfendidikan dan Kebud4Ayaan Economics, 2018 dikuti dari website Bank Indonesia
Dampak Industri 4.0: Disrupsi Pekerjaan
% pekerjaan
(100% = 820 pekerjaan)
Dengan teknologi yang ada saat ini, terdapat 9% pekerjaan yang 90% -100% aktivitasnya dapat diotomasi (mis. buruh
perakitan dan operator mesin). Selain itu, masih terdapat 42% pekerjaan yang lebih dari 50% aktivitasnya dapat diotomasi.
Pekerjaan yang membutuhkan kemampuan bernalar dan interpersonal seperti psikiater dan legislator merupakan di
antara jenis pekerjaan yang tidak banyak terdampak otomasi.
i Pesnediyd,kia2n0d1an8Kebud5ayaan
SumbKeerm:eMntecriKann
Dampak Industri 4.0: Meningkatnya Kebutuhan Dunia Kerja
terhadap Keterampilan Aras Tinggi (High-Order Skills)
✔Dalam kurun hampir setengah abad,
1960-2009, terdapat tren
penurunan permintaan tenaga kerja
untuk pekerjaan manual dan rutin
✔Sebaliknya, terjadi peningkatan
secara konstan permintaan tenaga
kerja untuk pekerjaan non rutin yang
membutuhkan kemampuan
interpersonal dan analitis
✔Secara rata-rata, empat tahun lagi,
sepertiga keterampilan yang
dibutuhkan oleh mayoritas okupasi
akan terdiri dari keterampilan-
keterampilan yang belum dianggap
penting hari ini.
Sumber:
World Economic Forum, 2015 dan 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebud6ayaan
Hasil PISA membuktikan kurang memadainya hasil belajar
pendidikan dasar dan menengah
1 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
Skor PISA dan Peringkat (#; 2000-2018) OECD Indonesia Perundungan 41% siswa Indonesia dilaporkan
(% siswa; 2018) mengalami perundungan beberapa
525
kali dalam sebulan (vs. 23% rata-rata
475 OECD)
• Konsisten
425 +129 70% siswa berada di
+122 sebagai salah
bawah kompetensi
satu negara 41% Siswa yang sering mengalami
Membaca 375 minimum
2018 Peringkat: 72 dari 77 dengan perundungan memiliki skor 21 poin
23% lebih rendah dalam membaca1, merasa
peringkat
1995 2000 2005 2010 2015 2020 sedih, ketakutan, dan kurang puas
hasil PISA
dengan hidupnya. Mereka juga memiliki
500 terendah
kecenderungan membolos sekolah
450 • Skor PISA
+139 +115 71% siswa berada yang stagnan
400
di bawah kompetensi dalam 10-15 Pola pikir untuk Hanya 29% siswa Indonesia setuju
Matematika350 minimum tahun terakhir
2018 Peringkat: 72 dari 78 berkembang bahwa ‘kepandaian adalah sesuatu
• Namun (% siswa; 2018) yang bisa berubah banyak’ (vs. 63%
1995 2000 2005 2010 2015 2020 demikian, rata-rata OECD)
selisih skor
500
dengan rata- 63% Siswa dengan pola pikir berkembang
450 +101 rata skor memiliki skor 32 poin lebih tinggi dalam
+93 60% siswa berada di OECD sudah 29% membaca1, mengekspresikan ketakutan
400 bawah kompetensi sedikit terhadap kegagalan yang lebih rendah,
Sains minimum meningkat lebih termotivasi dan ambisius, menjadikan
2018 Peringkat: 70 dari 78
pendidikan sebagai hal yang penting
1995 2000 2005 2010 2015 2020
SD 54,8% 6.920
6.376 6.276 6.438
5.914 861.0 640 1.018
1.016 824 3
766 46
3.752
SMP 58,6% 509
5.360 5.452 5.536 5.798 5.902
5.148
3.243
SMA 62,3%
AKM Nasional tidak melaporkan di tingkat individu murid. Diagnosa hasil belajar setiap murid dapat didiagnosa
oleh guru menggunakan AKM Kelas.
Hasil AKM Kelas digunakan untuk merancang pembelajaran yang menyesuaikan tingkat kompetensi murid
(teaching at the right level)
AKM Kelas bebas diakses oleh guru di semua sekolah
Berfungsi untuk mengevaluasi kualitas sistem Fungsi formatif untuk memahami hasil belajar
pendidikan individu peserta didik
Sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11 Peserta didik kelas 2-12 sesuai kebutuhan
ditentukan oleh Kemdikbud diagnosa guru
Konten Objektif
Konten
Bilangan Pilihan Ganda (hanya 1 20%
Teks Informasi
Pengukuran dan Geometri jawaban benar)
Teks Sastra Data dan Uncertainty Pilihan Ganda kompleks 60%
Aljabar (jawaban benar lebih dari 1)
Proses kognitif
Proses kognitif
Menjodohkan 10%
Menemukan infomasi
Interpretasi dan integrasi Pemahaman Isian Singkat (angka, 5%
Aplikasi nama/benda yang sudah
Evaluasi dan Refleksi fixed)
Penalaran
Non- Objektif (essay) 5%
Konteks
Konteks
Personal Personal
Sosial budaya Sosial kultural
Saintifik Saintifik
Asesmen Nasional 11
Dimensi Proses Kognitif
Perlu Intervensi Khusus siswa belum mampu Siswa memerlukan bahan belajar lain secara
menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam audio, visual dan pendampingan khusus.
wacana ataupun membuat interpretasi sederhana
Minimal siswa mampu menemukan dan mengambil Siswa tidak paham secara utuh isi topik. Berikan sumber belajar
pendamping dalam bentuk pointer atau simpulan untuk
informasi eksplisit yang ada dalam wacana serta membuat pemahaman yang utuh
interpretasi sederhana
Baik siswa mampu membuat interpretasi dari informasi Siswa paham mengenai isi topik, namun belum mampu merefleksi.
Oleh karena itu berikan pembelajaran identifikasi kondisi
implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari lingkungan siswa, kaitkan dengan fungsi dan manfaatnya.
hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks
Mahir siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi Siswa mampu merefleksi kegunaan/manfaat untuk dirinya dan
lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks; lingkungan sekitarnya, oleh karena itu berikan pembelajaran
serta bersikap reflektif terhadap isi teks. menyusun beragam strategi pemanfaatan sesuai topik.
LAPORAN HASIL AKM LITERASI DAN NUMERASI TERDIRI DARI EMPAT LEVEL
Tingkat Literasi Membaca Tingkat Kompetensi Numerasi
Dasar/Minimal Dasar/Minimal
Peserta didik mampu menemukan dan mengambil Peserta didik memiliki keterampilan dasar matematika;
informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung,
interpretasi sederhana. konsep dasar terkait geometrid an statistika, serta
menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.
Cakap/Baik Cakap/Baik
Peserta didik mampu membuat interpretasi dan informasi Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan
implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan matematikayang dimiliki dalam konteks yang lebih
dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks beragam.
Mahir Mahir
Peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa Peserta didik mampu bernalar untuk menyelesaikan
informasi lintas teks, mengevaluasi isi, kualitas, cara masalah kompleks serta non-rutin berdasarkan konsep
penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi matematika yang dimilikinya.
teks
CONTOH LAPORAN AKM SECARA NASIONAL
numerasi 55 25 15 5
literasi membaca 30 40 20 10
180
245 250
Bilangan
163 212 Sekolah
247
Aljabar
Nasional
188 226 253
Geometri dan Pengukuran Kab/Kota
167 244 251
Data dan ketidakpastian
100 200 300
Skor Asesmen Kompetensi Minimum
LAMPIRAN
CONTOH SOAL LITERASI MEMBACA & NUMERASI
Teks Informasi
Menemukan informasi
Teks Informasi
Evaluasi and Refleksi
Teks Sastra
Menemukan informasi
Aplikasi
Literasi Numerasi: Contoh Soal
Penalaran – Membuat
pertimbangan/keputusan
Contoh Soal AKM Literasi Membaca Kelas 8
Jenis Teks Informasi, Konteks IPA
• Siswa dengan literasi membaca yang baik tidak hanya paham dengan
isi wacana, namun juga mampu merefleksi isi wacana tersebut
untuk mengenali langkah penelitian ilmiah yang benar.