Anda di halaman 1dari 38

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENYUSUNAN MODEL SOAL AKM


BERBASIS
LITERASI DAN NUMERASI
TIM NARASUMBER
SMART EDUCATION CONSULTANT

PUSAT PELATIHAN PENGEMBANGAN PENDIDIK


13 FEBRUARI 2023
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Revolusi Industri 4.0

Sumber: Global Uncertainties in Digital Era: Issues, Challenges, and Policies, Dean, School of Management and Administrative Sciences Chair,
KDeempaenrttmereai nnt oPfendidikan dan Kebud4Ayaan Economics, 2018 dikuti dari website Bank Indonesia
Dampak Industri 4.0: Disrupsi Pekerjaan

Proporsi Pekerjaan yang Dapat Diotomasi dengan Teknologi Saat Ini

% pekerjaan
(100% = 820 pekerjaan)

% aktivitas yang dapat


diotomasi dengan
teknologi yang ada saat ini
Operator mesin jahit Pegawai gudang Sopir bus Perancang busana Psikiater
Contoh-contoh Buruh perakitan Agen perjalanan Asisten perawat Eksekutif perusahaan Legislator
pekerjaan Laboratorium gigi Pengembang
Teknisi web

Dengan teknologi yang ada saat ini, terdapat 9% pekerjaan yang 90% -100% aktivitasnya dapat diotomasi (mis. buruh
perakitan dan operator mesin). Selain itu, masih terdapat 42% pekerjaan yang lebih dari 50% aktivitasnya dapat diotomasi.
Pekerjaan yang membutuhkan kemampuan bernalar dan interpersonal seperti psikiater dan legislator merupakan di
antara jenis pekerjaan yang tidak banyak terdampak otomasi.

i Pesnediyd,kia2n0d1an8Kebud5ayaan
SumbKeerm:eMntecriKann
Dampak Industri 4.0: Meningkatnya Kebutuhan Dunia Kerja
terhadap Keterampilan Aras Tinggi (High-Order Skills)
✔Dalam kurun hampir setengah abad,
1960-2009, terdapat tren
penurunan permintaan tenaga kerja
untuk pekerjaan manual dan rutin
✔Sebaliknya, terjadi peningkatan
secara konstan permintaan tenaga
kerja untuk pekerjaan non rutin yang
membutuhkan kemampuan
interpersonal dan analitis
✔Secara rata-rata, empat tahun lagi,
sepertiga keterampilan yang
dibutuhkan oleh mayoritas okupasi
akan terdiri dari keterampilan-
keterampilan yang belum dianggap
penting hari ini.

Sumber:
World Economic Forum, 2015 dan 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebud6ayaan
Hasil PISA membuktikan kurang memadainya hasil belajar
pendidikan dasar dan menengah
1 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
Skor PISA dan Peringkat (#; 2000-2018) OECD Indonesia Perundungan 41% siswa Indonesia dilaporkan
(% siswa; 2018) mengalami perundungan beberapa
525
kali dalam sebulan (vs. 23% rata-rata
475 OECD)
• Konsisten
425 +129 70% siswa berada di
+122 sebagai salah
bawah kompetensi
satu negara 41% Siswa yang sering mengalami
Membaca 375 minimum
2018 Peringkat: 72 dari 77 dengan perundungan memiliki skor 21 poin
23% lebih rendah dalam membaca1, merasa
peringkat
1995 2000 2005 2010 2015 2020 sedih, ketakutan, dan kurang puas
hasil PISA
dengan hidupnya. Mereka juga memiliki
500 terendah
kecenderungan membolos sekolah
450 • Skor PISA
+139 +115 71% siswa berada yang stagnan
400
di bawah kompetensi dalam 10-15 Pola pikir untuk Hanya 29% siswa Indonesia setuju
Matematika350 minimum tahun terakhir
2018 Peringkat: 72 dari 78 berkembang bahwa ‘kepandaian adalah sesuatu
• Namun (% siswa; 2018) yang bisa berubah banyak’ (vs. 63%
1995 2000 2005 2010 2015 2020 demikian, rata-rata OECD)
selisih skor
500
dengan rata- 63% Siswa dengan pola pikir berkembang
450 +101 rata skor memiliki skor 32 poin lebih tinggi dalam
+93 60% siswa berada di OECD sudah 29% membaca1, mengekspresikan ketakutan
400 bawah kompetensi sedikit terhadap kegagalan yang lebih rendah,
Sains minimum meningkat lebih termotivasi dan ambisius, menjadikan
2018 Peringkat: 70 dari 78
pendidikan sebagai hal yang penting
1995 2000 2005 2010 2015 2020

1. Setelah memperhitungkan profil sosio-ekonomi siswa dan


sekolah Sumber: OECD/ PISA, Kearney 17
KemeKnteemireanntePrea
i nndPdi einkdaindidkaann
Kemampuan guru-guru di Indonesia masih belum sebaik
standar yang diharapkan
2 Kesenjangan dalam keefektifan mengajar dan cara mengajar
Skor Kompetensi Guru (UKG) Rata-rata kata yang diucapkan dalam mata pelajaran
(% dari 100; 2019) berdurasi 50 menit
(# kata; 2011) Rata-rata jumlah kata Rata-rata jumlah kata
siswa guru

SD 54,8% 6.920
6.376 6.276 6.438
5.914 861.0 640 1.018
1.016 824 3
766 46
3.752
SMP 58,6% 509
5.360 5.452 5.536 5.798 5.902
5.148
3.243

SMA 62,3%

Indonesia Belanda Swiss Republik Australia Amerika Hong


Ceko Serikat
SMK 58,4% Kong

Hanya 3% dari semua kalimat Pertanyaan guru cenderung


yang diucapkan oleh guru yang dangkal karena ~90% jawaban
Rata-rata skor kompetensi guru lebih dari 23 kata; jauh lebih siswa hanya satu kata dan jarang
rendah dari negara lain sebesar 25- melibatkan kemampuan analisis
57 dari 100 41% tinggi (higher order thinking)

Sumber: Kemendikbud, Video Study TIMSS Bank Dunia, analisa Kearney


19
KemeKnteemireanntePrea
i nndPdi einkdaindidkaann
Reformasi Asesmen
untuk Mendorong Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Kementerian Pendidikan dan Keb1ud0ayaan


Pemerintah Menyediakan AKM Kelas untuk Membantu Guru
Melakukan Diagnosa di Level Individu Murid

AKM Nasional tidak melaporkan di tingkat individu murid. Diagnosa hasil belajar setiap murid dapat didiagnosa
oleh guru menggunakan AKM Kelas.
Hasil AKM Kelas digunakan untuk merancang pembelajaran yang menyesuaikan tingkat kompetensi murid
(teaching at the right level)
AKM Kelas bebas diakses oleh guru di semua sekolah

AKM Nasional AKM Kelas

Berfungsi untuk mengevaluasi kualitas sistem Fungsi formatif untuk memahami hasil belajar
pendidikan individu peserta didik

Sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11 Peserta didik kelas 2-12 sesuai kebutuhan
ditentukan oleh Kemdikbud diagnosa guru

Pelaksanaan terstandar oleh Pusat Pelaksanaan oleh guru di kelas

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25


Komponen AKM Bentuk Soal
Literasi Membaca Numerasi Bentuk soal Proporsi

Konten Objektif
Konten
Bilangan Pilihan Ganda (hanya 1 20%
Teks Informasi
Pengukuran dan Geometri jawaban benar)
Teks Sastra Data dan Uncertainty Pilihan Ganda kompleks 60%
Aljabar (jawaban benar lebih dari 1)
Proses kognitif
Proses kognitif
Menjodohkan 10%
Menemukan infomasi
Interpretasi dan integrasi Pemahaman Isian Singkat (angka, 5%
Aplikasi nama/benda yang sudah
Evaluasi dan Refleksi fixed)
Penalaran
Non- Objektif (essay) 5%
Konteks
Konteks
Personal Personal
Sosial budaya Sosial kultural
Saintifik Saintifik

Asesmen Nasional 11
Dimensi Proses Kognitif

Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) & Puspendik


BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA DIMENSI PROSES BERPIKIR,
DIMENSI PENGETAHUAN, DAN MODEL PEMBELAJARAN
Contoh Level Literasi Membaca dan
Implikasi pada Pembelajaran Lintas
Bidang Studi

Perlu Intervensi Khusus siswa belum mampu Siswa memerlukan bahan belajar lain secara
menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam audio, visual dan pendampingan khusus.
wacana ataupun membuat interpretasi sederhana
Minimal siswa mampu menemukan dan mengambil Siswa tidak paham secara utuh isi topik. Berikan sumber belajar
pendamping dalam bentuk pointer atau simpulan untuk
informasi eksplisit yang ada dalam wacana serta membuat pemahaman yang utuh
interpretasi sederhana
Baik siswa mampu membuat interpretasi dari informasi Siswa paham mengenai isi topik, namun belum mampu merefleksi.
Oleh karena itu berikan pembelajaran identifikasi kondisi
implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari lingkungan siswa, kaitkan dengan fungsi dan manfaatnya.
hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks
Mahir siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi Siswa mampu merefleksi kegunaan/manfaat untuk dirinya dan
lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks; lingkungan sekitarnya, oleh karena itu berikan pembelajaran
serta bersikap reflektif terhadap isi teks. menyusun beragam strategi pemanfaatan sesuai topik.
LAPORAN HASIL AKM LITERASI DAN NUMERASI TERDIRI DARI EMPAT LEVEL
Tingkat Literasi Membaca Tingkat Kompetensi Numerasi

Perlu Intervensi Khusus Perlu Intervensi Khusus


Peserta didik belum mampu menemukan dan mengambil Peserta didik hanya memiliki pengetahuan matematika
informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat yang terbatas. Peserta didik menunjukkan penguasaan
interpretasi sederhana. konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang
terbatas.

Dasar/Minimal Dasar/Minimal
Peserta didik mampu menemukan dan mengambil Peserta didik memiliki keterampilan dasar matematika;
informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung,
interpretasi sederhana. konsep dasar terkait geometrid an statistika, serta
menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.

Cakap/Baik Cakap/Baik
Peserta didik mampu membuat interpretasi dan informasi Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan
implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan matematikayang dimiliki dalam konteks yang lebih
dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks beragam.
Mahir Mahir
Peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa Peserta didik mampu bernalar untuk menyelesaikan
informasi lintas teks, mengevaluasi isi, kualitas, cara masalah kompleks serta non-rutin berdasarkan konsep
penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi matematika yang dimilikinya.
teks
CONTOH LAPORAN AKM SECARA NASIONAL
numerasi 55 25 15 5

literasi membaca 30 40 20 10

0% 10% 20% 30% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

40% Minimal Baik/ mahir


/dasar cakap
perlu intervensi khusus

180
245 250
Bilangan
163 212 Sekolah
247
Aljabar
Nasional
188 226 253
Geometri dan Pengukuran Kab/Kota
167 244 251
Data dan ketidakpastian
100 200 300
Skor Asesmen Kompetensi Minimum
LAMPIRAN
CONTOH SOAL LITERASI MEMBACA & NUMERASI

Asesmen Nasional 2021 15


Literasi Membaca: Contoh Soal AKM SMP

Teks Informasi
Menemukan informasi

Asesmen Nasional 2021 17


Literasi Membaca: Contoh Soal AKM SMP
Teks Informasi
Interpretasi dan Integrasi

Asesmen Nasional 2021 16


Literasi Membaca: Contoh Soal AKM SMP

Teks Informasi
Evaluasi and Refleksi

Asesmen Nasional 2021 18


Literasi Membaca: Contoh Soal AKM SMP

Teks Sastra
Menemukan informasi

Asesmen Nasional 2021 19


Literasi Membaca: Contoh Soal AKM SMP
Teks Sastra
Interpretasi and Integrasi

Asesmen Nasional 2021 20


Literasi Membaca: Contoh Soal AKM SMP
Teks Sastra
Evaluasi and Refleksi

Asesmen Nasional 2021 21


Literasi Numerasi: Contoh Soal AKM SMP
Pemahaman
Literasi Numerasi: Contoh Soal AKM
SMP

Aplikasi
Literasi Numerasi: Contoh Soal

Penalaran – Membuat
pertimbangan/keputusan
Contoh Soal AKM Literasi Membaca Kelas 8
Jenis Teks Informasi, Konteks IPA

• Isi wacana memberikan contoh penelitian ilmiah sederhana beserta


catatan penting dalam melakukan penelitian.

• Siswa dengan literasi membaca yang baik tidak hanya paham dengan
isi wacana, namun juga mampu merefleksi isi wacana tersebut
untuk mengenali langkah penelitian ilmiah yang benar.

• Soal-soal literasi membaca konteks IPA pada contoh diharapkan


mampu menumbuhkan “scientific thinking” tentang prosedur
penelitian ilmiah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25


Contoh Soal AKM Literasi Membaca Kelas 8
Jenis Teks Informasi, Konteks IPA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 26


Contoh Soal AKM Literasi Membaca Kelas 8
Jenis Teks Informasi, Konteks IPA

Teks menyajikan beragam contoh perilaku


sistematis dalam penelitian ilmiah dan saran
mencatat prosedur penelitian.

Murid diukur kemampuan menginterpretasi serta


mengintegrasikan beragam contoh perilaku
sistematis tersebut serta mengidentifikasi manfaat
pencatatat prosedur.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 27


Contoh Soal AKM Literasi Membaca Kelas 8
Jenis Teks Informasi, Konteks IPA

Teks menyajikan contoh-contoh


pentingnya memastikan kondisi yang
sama antara obyek percobaan
tanaman A dengan tanaman B, baik
jenis tanaman maupun umur tanaman.

Soal menyajikan kasus lain tentang


media tanaman yang berbeda. Siswa
diukur kemampuannya merefleksikan
isi wacana untuk menjustifikasi
kebenaran sebuah simpulan
penelitian.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 28


Contoh Soal UN Bahasa Indonesia Kelas IX
Ujian Nasional Bahasa Indonesia Jenjang SMP/MTs

Wacana yang disajikan pendek dan tidak


menggali pemahaman membaca secara
utuh.

Pesan dan inspirasi yang disampaikan


3. Bukti latar suasana riuh pada kutipan cerita tersebut adalah …. oleh wacana kurang mendalam.
A. (1) dan (2)
B. (3) dan (4) Kompetensi yang diukur sudah sampai
C. (5) dan (6) level interpretasi (pemahaman), namun
D. (7) dan (8)
belum sampai level mengevaluasi akurasi
4. Komentar yang tepat terhadap isi teks cerita tersebut adalah … dan kualitas wacana.
A. Penggambaran para tokoh yang mampu merobohkan tiang sangat tidak masuk akal.
B. Tokoh Seli sangat membahayakan diri sendiri karena mengeluarkan petir dari tangan.
C. Semangat pantang menyerah dalam menyelesaikan masalah dari para tokoh patut diteladani.
D. Hanya demi kapsul perak, para tokoh seharusnya tidak usah menghabiskan tenaga.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 29


Contoh Soal Literasi Membaca AKM Kelas 5
Jenis Teks Sastra

Pesan tersampaikan secara utuh dan memiliki


makna mendalam. Asesmen tidak lagi sekedar
mengukur namun juga menginspirasi

Siswa diuji kemampuannya


menginterpretasi isi teks

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 30


Contoh Soal AKM kelas 5

Meskipun di jenjang SD/MI, namun siswa diukur


kemampuannya merefleksikan serta mengaitkan
isi teks dengan hal lain di luar teks. Pada contoh
soal di samping adalah mengaitkan dengan isi
pantun.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Contoh Soal AKM Numerasi Kelas 5
Konten Geometri dan Pengukuran, Konteks Personal

Pada soal tersebut diberikan


konteks dunia nyata membuat kue
dengan konversi satuan berat.

Selain itu, siswa dituntut mampu


memformulasikan masalah dunia
nyata ke dalam formula
matematika

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Contoh Soal AKM Numerasi Kelas 5
Konten Geometri dan Pengukuran, Konteks Personal

Pada soal ini, siswa dihadapkan


pada fakta matematika sekaligus
memantik keingintahuan siswa
bahwa proses memasak dapat
mengurangi berat bahan masakan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 33


Contoh Soal Literasi Numerasi kelas XI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 34


Contoh Soal Literasi Numerasi Kelas XI

Siswa memiliki kompetensi untuk menyajikan data dalam beragam bentuk,


menginterpretasi data, selain itu siswa dituntut mampu bernalar terhadap
informasi yang dimiliki untuk memberikan sebuah justifikasi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 35


Contoh Soal UN Akuntansi Kelas XII SMK

Konteks masalah yang diberikan bersifat rutin dan sederhana


Konteks masalah kurang aplikatif untuk dunia nyata
Kompetensi yang diukur sampai pada level mampu
mengaplikasikan pengetahuan untuk menginterpretasi
data dalam bentuk table ataupun grafik batang, namun tidak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 36
SIMULASI AKM:
- Link AKM:
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/

- Link Simulasi AKM:


https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/
simulasi_akm
Terima kasih

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai