Yudhanta Sambharakreshna
SUB POKOK BAHASAN
1. Persediaan Barang Dalam Proses Awal
2. Metode Rata-Rata Tertimbang
3. Laporan Harga Pokok Produksi
4. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)
5. Laporan Harga Pokok Produksi
1. Persediaan Barang Dalam Proses Awal
Apabila dalam proses pengolahan barang ternyata
juga
menyelesaikan barang dalam proses awal bulan, maka
perhitungan harga pokok per unit dan perhitungan
harga pokok barang harus disesuaikan dengan
keadaan dengan berbagai macam pertimbangan
Pertimbangan-pertimbangan yang harus dilakukan:
1. Apakah barang dalam proses awal yang jumlah
ekuivalen termasuk dalam perhitungan produksi?
2. Apakah harga pokok barang dalam proses awal
termasuk biaya yang digunakan untuk menghitung
harga pokok per unit?
3. Haruskah ada pemisahan antara barang selesai yang
dihasilkan dari penyelesaian barang dalam proses
awal dengan barang yang masuk proses?
Jawaban dari pertanyaan di atas tergantung dari
metode yang digunakan perusahaan dalam
penghitungan harga pokok produksi
Barang dalam proses awal 200 unit (100% bahan, 60% konv)
Mulai Proses 3,400 unit
Selesai dan di transfer ke gud. barang jadi 3,300 unit
Masih dalam proses akhir bulan 300 unit (100% bahan, 70% konv)
Bahan Baku:
Barang selesai 3,300 unit
Barang dalam proses akhir (100% x 300) 300 unit +
3,600 unit
Konversi
Barang selesai 3,300 unit
Barang dalam proses akhir (70% x 300) 210 unit +
3,510 unit
Harga pokok per unit = Biaya bulan lalu + biaya bulan ini
Produksi Ekuivalen
- 3,100 unit dari proses bulan ini = 3,100 x (210 +81 + 89) = Rp 1,178,000
Harga pokok dalam proses akhir dihitung dengan cara sebelumnya, yaitu
Berikut ini adalah data produksi dan biaya produksi untuk departemen 2
selama bulan April 2020 untuk sebuah perusahaaan kulit:
Data Produksi
BDP awal (BB 55%, BK 15%) 135,000 unit
Produk yang diterima dari departemen 1 420,000 unit
Produk jadi di transfer ke gudang 430,000 unit
BDP akhir (BB 90%, BK 70%) ?
Biaya produksi
BDP awal Rp 472,500
Biaya produksi pada bulan April:
Harga pokok produk dari departemen 1 Rp 588,000
Tambahan biaya di departemen 2:
Biaya bahan baku Rp 842,850
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 676,260
BOP dibebankan Rp 487,305
Biaya persediaan awal:
Bahan baku Rp 236,250
TKL Rp 118,125
BOP Rp 118,125 +
Total Rp 472,500
Dengan informasi tersebut: