Anda di halaman 1dari 17

HUKUM ADAT

DI INDONESIA
Aryani Mustika Permatasari 110110200313
Naufal Ahmad Syafaat 110110200316
PENGERTIAN
HUKUM ADAT
PENGERTIAN HUKUM ADAT
• Prof. Tehaar: Hukum adat adalah keseluruhan peraturan yang menjelma dalam
keputusan-keputusan dari kepala-kepala adat dan berlaku secara spontan dalam
masyarakat. (beliau terkenal dengan teori “Keputusan” yang artinya bahwa untuk
melihat apakah sesuatu adat-istiadat itu sudah merupakan hukum adat)
• Prof.Cornelis van Vollen Hoeven: Hukum adat adalah keseluruhan aturan tingkah
laku masyarakat yang berlaku dan mempunyai sanksi dan belum dikodifikasikan.
• Prof. Dr. Hazairin: Hukum adat adalah endapan kesusilaan dalam masyarakat
yang berarti yaitu kaidah-kaidah Kesusilaan yang kebenarannya telah mendapat
pengakuan umum dalam masyarakat itu.
PENGERTIAN HUKUM ADAT
• Dr. Sukanto, S.H. : Hukum adat adalah kompleks adat-adat yang pada
umumnya tidak dikitabkan, tidak dikodifisikan dan bersifat paksaan,
mempunyai sanksi jadi mempunyai akibat hukum.
• Prof. M.M. Djojodigoeno, S.H.: Hukum adat adalah hukum yang tidak
bersumber kepada peraturan-peraturan.
• Prof. Dr. Soepomo, S.H. : Hukum adat adalah hukum yang umumnya tidak
tertulis didalam peraturan tidak tertulis, meliputi peraturan-peraturan
hidup yang meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib tetapi ditaati dan
didukung oleh rakyat berdasarkan atas keyakinan bahwasanya peraturan-
peraturan tersebut mempunyai kekuatan hukum.
PENGERTIAN HUKUM ADAT
Mengacu kepada beberapa pengertian yang
telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan
bahwa Hukum Adat atau hukum kebiasaan
Masyarakat adat adalah suatu norma hukum
yang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia sepanjang sejarah mengalami
penyesuaian dengan keadaan, artinya bersifat
terbuka menerima norma-norma dari luar
(tidak bertentangan kepada hukum yang
berlaku di Indonesia.)
TUJUAN
HUKUM ADAT
TUJUAN HUKUM ADAT
“Ketertiban merupakan tujuan pokok dari segala
hukum.”
Mahdi Syahbandir, 2010, Kedudukan Hukum Adat dalam Sistem Hukum, hlm. 5.

Pameo Romawi:
Prof. Mochtar Kusumaatmaja:
ubi societas ibi memelihara ketertiban
ius (dalam definisi hukum).

(dimana ada masyarakat di situ ada hukum).

Hukum Adat bertujuan untuk memelihara ketertiban


masyarakat adat.
TUJUAN
HUKUM ADAT
• Mempertahankan Budaya Indonesia
• Membantu Dalam Praktik Peradilan
• Sebagai Pedoman dalam Bertingkah
Laku Masyarakat adat
SUMBER
HUKUM ADAT
SUMBER
HUKUM ADAT
M. M. Djojodigoeno
sumber hukum dibagi menjadi 2.

1. Pemerintah Negara
• Peraturan
• Putusan Pejabat-pejabat kekuasaan negara lainnya
• Perjanjian internasional dan pernyataan perang

2. Kekuasaan Masyarakat Sendiri ,’

berdasasarkan teori tersebut Hukum Adat adalah hukum yang


bersumber dari kekuasaan masyarakat adat sendiri.
SUMBER
HUKUM ADAT
M. M. Djojodigoeno:
Hukum adat merupakan hukum yang tidak bersumber kepada peraturan-
peraturan
Bushar Muhammad:
bahwa hukum adat merupakan hukum yang timbul karena kebiasaan yang hidup
di masyarakat adat karena dianut dan dipertahankan oleh anggota masyarakat itu.

Hidjazie Kartawidjaja:
Hukum Adat adalah ketentuan yang timbul serta tumbuh dari masyarakat.

Hukum Adat
berarti hukum yang timbul serta tumbuh dari dalam masyarakat yang ditaati sebagai hukum.
ASAS – ASAS
HUKUM ADAT
ASAS – ASAS HUKUM ADAT
• KEBERSAMAAN, manusia sebagai makhluk yang erat rasa
kemanusiaan.
• RELIGIO-MAGIS, pandangan hidup alam Indonesia.
• KONKRET, memperhatikan banyaknya dan berulang-ulangnya
perhubungan hidup manusia.
• VISUAL, hukum dianggap hanya terjadi, karena ditetapkan
dengan suatu ikatan yang dapat dilihat.
RUANG
LINGKUP
HUKUM ADAT
RUANG LINGKUP HUKUM ADAT
Terkait pengertian hukum adat yang dikemukakan oleh ahli Prof. Mr. Cornelis van Vollen Hoven yang
mengemukakan bahwa hukum adat adalah keseluruhan aturan tingkah laku masyarakat yang berlaku
dan mempunyai sanksi dan belum dikodifikasikan.( Bewa Ragawino, 2008).

Dari pengertian ini dapat ditarik ruang lingkup hukum adat adalah seluruh nilai atau aturan terkait
tingkah laku atau kebiasaan manusia yang tumbuh dan berkembang didalam lingkungan suatu
masyarakat sebagai suatu yang luhur.

Jadi ruang lingkup hukum adat hanya sebatas wilayah yang menganut adat atau kepercayaan tersebut
saja. Banyak yang mengatakan bahwa hukum adat merupakan salah satu kebudayaan bangsa,
sedangkan jika kita kaji ruang lingkup Hukum Adat yang ada di Indonesia kita dapat melihat salah
satunya menurut

Prof. Mr. Cornelis van Vollenhoven membagi Indonesia menjadi 19 buah lingkungan hukum adat
(rechtsringen). Satu daerah yang garis-garis besar, corak dan sifat hukum adatnya seragam disebutnya
sebagai rechtskring.

“Het adatrecht van Nederlandsch-Indië.” (1906)


Daftar Pustaka
 

• Wulansari, Dewi. 2010. Hukum adat Indonesia – Suatu Pengantar. Bandung:Refika Adiama.

• Syahbandir, Mahdi. Jurnal Kedudukan Hukum Adat dalam Sistem Hukum. Jakarta (2010). Print

• Simanjuntak, Enrico. Jurnal Peran Yurisprudensi dalam Sistem Hukum di Indonesia. Jakarta (2018). Print

• Nugroho, Sigit Sapto. 2016. Pengantar Hukum Adat. Solo: Pustaka Iltigam.

• Lestari, Ahdiana Yuni. 2017. Hukum Adat. Yogyakarta:Iva.

• Ragawino, Bewa. 2008. Pengantar dan asas-asas hukum adat Indonesia. Bandung: Fisip Unpad.

• Wignjodipoero, Soerojo. 2017. Pengantar dan asas-asas hukum adat. Jakarta: PT toko gunung agung.

• Nugroho, Sigit Sapto. 2016. Pengantar hukum adat Indonesia. Solo: Pustaka Iltizam.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai