Anda di halaman 1dari 51

Kepabeanan

Vivid Dekanawati, SE

2015
KOMUNITAS PELABUHAN
OTORITAS
PELABUHAN

SHIPPING
IMIGRASI COMPANY
KONTAINER
DEPO

SHIPPING LINE
CONTAINER
PERUSAHAN
BEA & CUKAI
BONGKAR/MUAT

EXPORTIR/ INDONESIA
IMPORTIR
PORT BURUH

CORPORATION KARANTIN
A
PERUSAHAAN
ASURANSI
FREIGHT
FORWADER KESEHATAN
PELABUHAN

TRUCKING & RAIL


WAY COMP. OTHER
SURVEYO COMPANY
R

BANK KEAMANAN
SISTEM ANTAR MODA
TRANSPORTASI

PEMILIK BARANG/
PENJUAL/PEMBELI PEMILIK
BARANG/
PEMBELI
FORWARDER BEA & CUKAI /PENJUAL

FORWARDER

PELAYARAN

ANGKUTAN DARAT
TRANSPORTASI
DARAT

BEA & CUKAI PELAYARAN

SHIPPING

DELIVER DELIVERY/
Y/ CARGODORIN STEVEDORING STEVEDORIN CARGODORIN
RECEIVING
RECEIVIN G G G
G
ARUS BARANG
PELABUHAN MUAT ARUS DOKUMEN PELABUHAN
TUJUAN
Latar Belakang Munculnya
Perdagangan Internasional
 Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan
antar bangsa-bangsa
 Manusia pada dasarnya saling membutuhkan, termasuk bangsa-
bangsa/Negara-Negara.
 Ada Negara yang sumber daya, modal, tenaga kerja dan keahlian
nya minim / berlebih.
 Adakalanya sebuah Negara mempunyai persediaan barang yang
sangat berlebihan (over Production)
hingga Negara tersebut berusaha kuat untuk meng-ekspor barang
tertentu. Bila perlu mereka akan menurunkan harga sedemikian rupa
(dumping) untuk berusaha meningkatkan “permintaan” (demand)
dari Negara lain.
Politik dapat juga menjadi dasar mengapa suatu Negara meng-
ekspor dan atau mengimpor. Suatu Negara yang ingin menjalin
hubungan politik yang baik dengan Negara lain akan mengimpor
barang tertentu dari Negara tertentu walaupun sebenarnya dapat
dibeli dari Negara lain dengan mutu yang lebih baik dan harga
relative lebih murah.
Masalah Pokok yang timbul pada
Perdagangan Internasional

 Kepercayaan
Importir menginginkan agar barangnya dia terima dengan cepat dan
aman, sedangkan eksportir menginginkan setelah ia mengirim
barang segera menerima pembayaran dengan cepat. Kadang
importer membayar dimuka walaupun barang belum dikirim oleh
eksportir.
 Syarat Penyerahan Barang
Ada kewajiban tertentu yang harus dipatuhi baik oleh eksportir dan
importer. Dalam rangka mencegah terjadinya perselisihan, maka
perlu ada pengaturan mengenai penyerahan barang agar jelas hak
dan kewajiban eksportir/importer.
 Mata Uang Asing
Kurs mata uang asing dapat naik dan turun. Banyak factor yang
mempengaruhinya.
Peranan Bea Cukai pada
Perdagangan Internasional
 Dari segi importer dan eksportir pada dasarnya menginginkan barangnya
cepat dapat diterima atau dikapalkan, adanya Bea dan Cukai dianggap
sebagai suatu kendala (custum’s red tape). Sebenarnya bukan “adanya”
Bea Cukai yang merupakan suatu kendala, tetapi birokrasi Bea Cukai
merupakan kendala. Karena muncul kegiatan arus barang-dokumen, sewa
gudang, biaya munculnya berbagai dokumen.

 Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan antar


bangsa-bangsa. Ciri khasnya adalah barang, dokumen dan uang bergerak
melintasi batas negara

 Hadirnya bea cukai sebagai bentuk dari pengawasan resmi yang justru
melindungi eksportir dan importer
• Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang
masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan
bea masuk dan bea keluar
• Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia
yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara
di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona
Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di
dalamnya berlaku Undang-Undang ini.
 Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di
pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan
untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah
pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
 Export adalah pengangkutan barang ke luar negeri atau keluar
dari daerah Pabean Indonesia. Pengangkutan barang keluar negeri
ini disebabkan antara lain: Perdagangan, misi diplomatic, barang
pindahan, barang untuk pameran dagang / misi kesenian, dsb
Dalam kaitannya dengan export suatu barang didalam perdagangan
Internasional, minimal melibatkan 2 pihak, yaitu exporter (sebagai
penjual barang) dan importer (sebagai pembeli barang)
Sales Contract: Kesepakatan dalam suatu perjanjian jual beli.
Antara importir dan eksportir. Kesepakatan tersebut mengenai jenis
barang, ukuran tipe, warna dan detail barang maupun cara
pembayaran, pengapalan serta syarat-syarat lainnya.
 Kesepakatan antara eksportir dan importir, dituangkan dalam Sales
Kontrak. Sales kontrak ini terdiri dari:
a) Terms of Goods (jenis barang, tipe barang, spesifikasi barang,
keaslian barang, asal barang, jumlah dan kualitas barang, dan harga
barang)
b) Terms of Delivery (port of loading dan port destination, partial
shipment diperbolehkan atau tidak, transhipment diperbolehkan atau
tidak)
c) Terms of Payment (advance payment, open account, collection,
consignment, barter, red clause, sight L/C, dan usance L/C)
d) Terms of Document (dokumen finansial=> draft, wessel dan
dokumen komersial=>invoice, transport dokumen, certificate of
insurance, certificate of origin,packing list, weight list )
 Belum pernah bertemunya antara Exportir dan Importir secara
langsung menyebabkan mereka belum mengetahui karakteristik
masing-masing dan hal ini bisa menjadi suatu kendala dalam
transaksi bisnis untuk mereka.
Sehingga exporter sebagai penjual barang tidak berani mengirim
barangnya keluar negeri sebelum importer menyerahkan uangnya
karena takut kalau tidak dibayar, begitu juga sebaliknya, importer
ragu-ragu menyerahkan uangnya ke exporter. Karena bisa jadi setelah
uangnya diterima, barang tidak dikirim.
Bila antara importer dan exporter terus ragu, maka transaksi tidak
akan pernah terjadi. Maka untuk menghilangkan keragu-raguan dan
memperlancar pelaksanaan trasaksi perdagangan internasional
diantara mereka diperlukan lembaga-lembaga lain.
Lembaga-lembaga yang terkait dengan
kegiatan export

1. Bank 6. Asuransi
2. Surveyor 7. Perusahaan Pelayaran /Shipping
Company
3. Departemen Perdagangan 8. Freight Forwarder
4. EMKL / PPJK
5. Bea Cukai
1. BANK

Peranan bank dalam kegiatan export import sangat penting, karena disamping
sebagai penyedia kredit export bila diperlukan oleh exporter, juga bisa
mengamankan dan memperlancar transaksi melalui Letter of Credit (L/C), yang
mana L/C ini bila dilihat dari sisi exporter merupakan jaminan / kepastian
pembayaran yang dilaksanakan oleh bank.
Pemesanan dan pembelian barang
oleh Importir
 Pelaksanaan pembelian barang oleh Importir bisa menggunakan
L/C maupun non L/C, namun dari sisi exporter lebih aman
menggunakan L/C.
 Karena bila menggunakan L/C yang diterbitkan oleh bank, maka
exporter terjamin pembayarannya, karena bila misalnya barang
yang dipesan importer
 sudah siap untuk dikirim atau bahkan sudah dikirim dan terjadi
musibah ditempat importer. Sampai importer bangkrut misalnya,
maka exporter tetap dibayar oleh bank yang mengeluarkan L/C
melalui Negotiating Bank. Dan ketentuan ini tercantum dalam
UC 500 yang merupakan kesepakatan peraturan bersama Bank-
bank
 diLevel Internasional untuk pemakaian L/C, maka importir tidak
menyerahkan uangnya langsung kepada exporter, namun importer
akan membuka L/C di Bank Devisa di negaranya dengan
menaruh uang sebagai Deposit, sejumlah nilai barang yang akan
diimport.
Pengertian L/C

 L/C atau LOC adalah sebuah cara pembayaran internasional yang


memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu
berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen
dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).
• Letter of credit adalah suatu surat pernyataan
yang dikeluarkan oleh issuing bank atas
permintaan pembeli/importer yang
ditunjukkan kepada
penjual/eksportir/beneficiary melalui
advising/conforming bank dengan
menyatakan bahwa issuing bank akan
membayar sejumlah uang tertentu apabila
syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C
tersebut dipenuhi.
2. SURVEYOR

 Surveyor adalah badan independent yang ditunjuk oleh


pemerintah untuk pengawasan barang-barang yang akan di export
keluar negeri. Surveyor banyak di Indonesia. Namun yang sering
ditunjuk adalah Sucofindo.
Dalam tugasnya Sucofinco mempunyai 2 peran yaitu :
-Mewakili pihak Pemerintah Indonesia untuk mengawasi barang-
barang yang diexport, khususnya yang terkena Pajak Export (PE)
-Mengawasi export yang terkait dengan fasilitas Bapeksta
• Dilain pihak Sucofindo secara tidak langsung
mewakili importer di luar negeri dalam
pemeriksaan barang-barang yang akan
dimuat ke dalam Container di tempat
exporter.
• Atau biasanya ada importer yang mengirim
wakil / menunjuk wakilnya untuk memeriksa
barang-barang yang akan diimport sebelum
dilakukan stuffing (pemuatan barang
kedalam container)
3. Departemen Perdagangan

 Peranan Dept. Perdagangan dalam kegiatan export – import


cukup penting, karena merupakan Instansi Pemerintah yang
mengeluarkan ijin sebagai Exportir Terdaftar (ET) maupun
sebagai Importir.
 Dept. Perdagangan juga mengeluarkan dokumen export yang
disebut Certificate of Origin atau COO
 COO merupakan surat pernyataan bahwa barang-barang yang
diexport tersebut benar-benar dibuat di Indonesia sehingga bisa
mendapatkan fasilitas GSP dari Negara-Negara pemberi
preference.
The Generalised System of Preferences (GSP) adalah skema yang
meliputi produk industri dan pertanian dari negara berkembang yang
diberikan akses khusus untuk masuk ke pasar negara maju. Pemberian
skema GSP oleh negara maju kepada negara berkembang mempunyai
banyak tujuan disamping untuk meningkatkan perekonomian negara
penerima GSP melalui perdagangan luar negerinya juga dalam rangka
diversifikasi negara-negara pemasok sehingga dengan makin banyaknya
negara yang menjadi pemasok maka harga ekspor ke negara maju
pemberi GSP akan sangat bervariasi dan dengan makin banyaknya
sumber maka kelangkaan barang-barang impor akan semakin kecil. 
 Disamping itu Dept. Perdagangan juga mengatur dan memonitor
barang-barang yang terkena quota, serta memonitor
perkembangan export/import secara keseluruhan.
4. Perusahaan Pelayaran
PPJK / EMKL

• Perusahaan yang menangani ekspor dan impor di pelabuhan.


• Ruang lingkup kerjanya adalah mengambil container kosong di
depo penumpukan container untuk dibawa ke tempat eksportir,
dilakukan pemuatan barang ke dalam container dan membawa
kembali container yang sudah diisi ke pelabuhan muat.
• Jasa yang harus dibayar oleh EMKL adalah biaya Lift off / Full
dan biaya penumpukan container.
Prosedur Ekspor dan Impor
L/C

Bank Pembuka L/C Issuing


Bank Koresponden Dokumen-dokumen atau Opening Bank
Advising Bank Pengapalan

Mereimburse bank – kredit Bayar/Debit


rekening Rekening

Advising
L/C Mereimburse
dokumen2
Menegosiasi Aplikasi L/C
L/C
/Membeli wesel

Eksportir/Seller Barang Importir/Buyer


Maskapai Pelayaran Barang
Beneficiary Account Parity

(5)a B/L
Prosedur ekspor sejak penerimaan L/C sampai
negosiasi di Bank dari sisi Exportir

• Proses ekspor dimulai dari penandatanganan


Sales Contract antara Exportir dan Importir.
• Setelah Sales Contract di tandatangani, importer
membuka L/C di Bank Devisa yang ada di
negaranya
• Importir menaruh deposit sejumlah nilai barang
yang akan diimport atau sejumlah nilai yang
ditentukan oleh Bank pembuka L/C tersebut
 Setelah draft L/C disiapkan oleh bank pembuka (opening bank)
dinegara importer, maka Draft L/C dikirim melalui telex/Swift ke
Bank Devisa yang ada dinegara Exportir
 Bank yang menerima draft L/C dari opening bank disebut
Correspondent Bank / Advising Bank)
 Setelah menerima draft L/C dari opening bank, advising bank
meneruskan ke exportir
Skema pembukaan L/C oleh
Importir
Advising Opening Bank
Bank Draft L/C di Luar Negri

Mengisi formulir
Draft L/C Pembukaan L/C +Uang
Deposit

Exportir di Importir di
Indonesia Luar Negeri
Langkah yang dilakukan exporter
Peranan Bank dalam Ekspor dan
Impor
 Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidur
rakyat banyak. 
 Dari segi perbankan, transaksi Internasional dapat terjadi apabila
terdapat hubungan koresponden antara bank di dalam negeri dengan
bank di luar negri dan adanya rekening pada bank di luar negri. Bila
bank dalam negri mempunyai rekening di luar negri, maka rekening
tersebut disebut Rekening Nostro. Dan apabila bank luar negri
mempunyai rekening di dalam negri, maka rekening tersebut disebut
Rekening Vostro. Biasanya bank dalam negri akan membuka rekening
Nostro pada suatu negara yang nilai mata uangnya kuat dan mata uang
tersebut termasuk mata uang yang diperjual belikan di dalam negri. Hal
ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya resiko foreign exchange. dan
bank luar negri akan membuka rekening vostro dalam nilai rupiah.
 Peranan bank dalam perdagangan Internasional adalah:

a) sebagai penjamin pembayaran (bank akan menjamin kepada


eksportir untuk melakukan pembayaran apabila eksportir dapat
melengkapi dokumen sesuai dengan persyaratan L/C)
b) penghubung antara eksportir dan importir (bank akan menjembatani
kepentingan eksportir dan importir, sebab syarat2 yang tercantum
dalam L/C adalah pencerminan dari sales kontrak antara penjual dan
pembeli.

c) sumber informasi bagi importir dan eksportir (bagi improtir dan


eksportir dapat mencari informasi tentang ekspor impor pada bank
yang ada di negaranya).

d) sebagai financier (sebagai pihak yang akan membiayai


perdagangan antara importir dan eksportir).
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan
Indonesia
 Tugas dan fungsi DJBC adalah berkaitan erat dengan pengelolaan
keuangan negara, antara lain memungut bea masuk berikut pajak dalam rangka
impor (PDRI) meliputi (PPN Impor, PPh Pasal 22, PPbBM) dan cukai.
Sebagaimana diketahui bahwa pemasukan terbesar (sering disebut sisi
penerimaan) ke dalam kas negara adalah dari sektor pajak dan termasuk
didalamnya adalah bea masuk dan cukai yang dikelola oleh DJBC.
 Selain itu, tugas dan fungsi DJBC adalah mengawasi
kegiatan ekspor dan impor,, mengawasi peredaran minuman yang
mengandung alkohol atau etil alkohol, dan peredaran rokok atau barang hasil
pengolahan tembakau lainnya. Seiring perkembangan zaman, DJBC bertambah
fungsi dan tugasnya sebagai fasilitator perdagangan, yang berwenang
melakukan penundaan atau bahkan pembebasan pajak dengan syarat-syarat
tertentu.
Cukai adalah pungutan oleh negara secara tidak langsung kepada
konsumen yang menikmati/menggunakan obyek cukai. Obyek cukai
pada saat ini adalah cukai hasil tembakau(rokok, cerutu dsb), Etil
Alkohol, dan Minuman mengandung etil alkohol / Minuman
keras. Malaysia menerapkan cukai pada 13 jenis produk.
 Pabean yang dalam bahasa
Inggrisnya Customs atau Duane dalam bahasa Belanda memiliki
definisi yang dapat kita temukan dan hafal baik dalam kamus
bahasa Indonesia ataupun Undang-Undangkepabeanan. Untuk
dapat memahami kata pabean maka diperlukan pemahaman
terhadap kegiatan ekspor dan impor. Pabean adalah kegiatan yang
menyangkut pemungutan bea masuk dan pajak dalam
rangkaimpor. Ada juga bea keluar untuk ekspor, khususnya untuk
barang / komoditi tertentu .
 Filosofi pemungutan bea masuk adalah untuk
melindungi industri dalam negeri dari limpahan produk luar negeri
yang diimpor, dalam bahasa perdagangan sering disebut tarief
barrier yaitu besaran dalam persen yang ditentukan oleh negara untuk
dipungut oleh DJBC pada setiap produk atau barang impor. Sedang
untuk ekspor pada umumnya pemerintah tidak memungut bea demi
mendukung industri dalam negeri dan khusus untuk ekspor pemerintah
akan memberikanin insentif berupa pengembalian restitusi
pajak terhadap barang yang diekspor.
 Produk mentah seperti beberapa jenis kayu,
rotan dsb pemerintah memungut pajak ekspor dan pungutan ekspor
dengan maksud agak para eksportir sedianya dapat mengekspor produk
jadi dan bukanlah bahan mentah atau setengah jadi. Filosofi
pemungutan pajak ekspor pada komoditi ini adalah untuk
melindungi sumber daya alam indonesia dan menjamin ketersediaan
bahan baku bagi industri dalam negeri
 Tugas Presentasi:

 Dokumen Ekpor dan Impor apa saja?


Pemberitahuan Ekspor Barang
(PEB)
 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean
yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor
barang. PEB dibuat oleh eksportir atau kuasanya dengan
menggunakan software PEB secara online. Barang yang akan
diekspor wajib diberitahukan ke Kantor Bea dan Cukai dengan
menggunakan PEB ini.
 
PEB diajukan untuk memperoleh respon Persetujuan Ekspor
(PE). Barulah kemudian PE digunakan sebagai surat jalan untuk
memasukkan barang ekspor ke kawasan pabean/ kawasan dalam
pengawasan bea cukai yang dipersiapkan untuk ekspor.
PIB

 PIB adalah pemberitahuan oleh pemberitahu atas barang yang


akan diimpor berdasarkan dokumen pelengkap pabean sesuai
prinsip self asessment.
 Modul PIB adalah modul yang diperlukan oleh Importir atau
PPJK dalam rangka menyiapkan dokumen Pemberitahuan Impor
Barang (PIB) untuk dikirimkan ke Bea & Cukai dan menerima
semua respon dari Bea & Cukai. Melalui modul ini
Importir/PPJK dapat juga mencetak dokumen PIB sebagai bahan
untuk pembayaran SSPCP ke Bank.
 http://www.edi-indonesia.co.id/index.php?act=dmodul

Anda mungkin juga menyukai