Anda di halaman 1dari 31

Perdagangan dengan

mengeluarkan barang dari dalam


negeri ke luar Wilayah Pabean
dengan memenuhi ketentuan yang
berlaku
DAERAH PABEAN
wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah
darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta
tempat-tempat tertentu di zona ekonomi eksklusif
dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku
undang-undang

ZEE

LANDAS KONTINEN
KAWASAN PABEAN BANDAR UDARA

PELABUHAN LAUT

TEMPAT LAIN

kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar


udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu-lintas barang
yang sepenuhnya berada dibawah pengawasan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai
Barang yang telah dimuat atau akan dimuat di
sarana pengangkut untuk dikeluarkan dari daerah
pabean dianggap telah diekspor dan diperlakukan
sebagai barang ekspor

E
K
DIANGGAP TELAH S
DIEKSPOR DAN
DIPERLAKUKAN SEBAGAI
P
BARANG EKSPOR O
BARANG
TELAH ATAU R
AKAN DIMUAT
KE SARANA
PENGANGKUT

LUAR DAERAH
DAERAH PABEAN PABEAN
Alasan Melakukan Ekspor
1.Untuk melayani pasar-pasar dimana perusahaan
tidak memiliki fasilitas produksi (tidak
memproduksi bauran produk lengkap)
2.Untuk memenuhi persyaratan pemerintah
3.Untuk tetap kompetitif di pasar dalam negeri
4.Untuk mencoba pasar di luar negeri dan
persaingan luar negeri
5.Untuk memenuhi permintaan pelanggan yang
aktual dan prospektif
6.Untuk mengimbangi penjualan siklus pasar
domestik
7. Untuk mencapai penjualan tambahan
8. Untuk memperluas daur hidup produk dengan
mengekspor ke negara yang teknologinya
kurang maju
9. Untuk menarik pesaing asing yang berada di
pasar dalam negeri dengan memasuki pasar
dalam negeri pesaing
10. Untuk mengikuti bentuk manajemen
perusahaan yang tampak berhasil
11. Untuk lebih meningkatkan pemanfaatan
peralatan
Alasan Tidak Mengekspor
1. Keasyikan dengan pasar dalam negeri yang
besar
2. Keengganan untuk terlibat dalam suatu operasi
baru dan tidak dikenal
3. Tidak tahu dimana harus memulai (lokasi pasar
luar negeri)
4. Mengkhawatirkan kompleksitas (masalah
pembayaran, keuangan, dan prosedur ekspor)
Ketentuan Ekspor
1. Eksportir memiliki SIUP baik perorangan
maupun badan hukum
2. Eksportir wajib mengetahui barang yang
dilarang di ekspor oleh pemerintah atau
harus seijin pemerintah
3. Eksportir harus mengetahui ekspor
barang ke suatu negara yang dilarang
oleh pemerintah
Perlu diketahui oleh eksportir

1. Formulir pemberitahuan ekspor barang


(PEB): diisi dan ditanda tangani eksportir
2. Cara pengisian blangko PEB dan
disahkan oleh Bea Cukai
Kendala dalam ekspor-impor
1. Kepercayaan
2. Tidak saling kenal (buyer & Seller)
3. Sistem kuota dari pemerintah
4. Pemasaran untuk menerobos pasar dunia
5. Keterikatan anggota organisasi tingkat
dunia
6. Tidak mengetahui aturan dan kemudahan
yang diberikan suatu negara
7. Kurang pemahaman bahasa
8. Kurang pemahaman prosedur,
mekanisme serta transaksi tingkat dunia
9. Pembiayaan komoditi cukup besar
10.Standarisasi mutu barang (kwalitas)
11.Hubungan bilateral kedua negara
Resiko – Resiko
Eksportir
1. Resiko Transportasi

a. Menggunakan kapal laut / pesawat


terbang
b. Lamanya waktu
c. Jauhnya jarak tempuh
d. Kerusakan dan kehilangan barang
2. Resiko Pembayaran

a. Keterlambatan pembayaran
b. Tidak dibayar
3. Resiko Mutu Barang

• Ketidaksesuaian pesanan dengan yang


diterima
4. Resiko Nilai Tukar

• Fluktuasi nilai mata uang


5. Resiko Hukum

• Peraturan yang berbeda antar negara


6. Resiko Bonafiditas
• Tidak mengetahui secara pasti untuk
mengukur kemampuan importir di luar
negeri
LEMBAGA-LEMBAGA
yang TERKAIT dalam
EKSPOR
1. Bank Indonesia
a. Mengatur ketentuan dan peraturan
jual beli devisa
b. Menetapkan kurs
c. Menerima penjualan devisa hasil
ekspor dari bank devisa
d. Menetapkan suku bunga tagihan
wesel
e. Mengawasi bank devisa
2. Bank Devisa

a. Menjalin hubungan/jaringan dengan


bank di negara lain
b. Penerbit L/C
c. Mengambil alih dokumen pengapalan
d. Melakukan pembayaran kepada
eksportir
e. Memberikan fasilitas kredit ekspor
3. Kantor Perdagangan &
Perindustrian
a. Mengeluarkan ijin usaha dan API
b. Menentukan jenis barang yang boleh
diekspor
c. Mengawasi mutu barang yang diekspor
d. Memberi kemudahan dalam ekspor
4. Kantor Bea dan Cukai

a. Mensahkan pemuatan barang


b. Mengawasi pemuatan
c. Menyediakan form PEB dan PIB
d. Mengawasi dan memeriksa barang
impor
e. Menerima pembayaran bea
masuk/keluar
5. Maskapai Pelayaran

a. Menerbitkan dokumen Bill of Lading


(dokumen pemuatan barang)
b. Menyediakan kapal laut
6. Surveyor

a. Memeriksa barang yang akan diekspor


b. Mengeluarkan sertifikat pemeriksaan
7. EMKL- EMKU

a. Biro jasa angkutan yang membantu


eksportir mengangkut barang dari
gudangnya sampai pelabuhan muat

b. Memberikan jasa penyelesaian


dokumen pengiriman barang ke luar
negeri
8. Dewan Penunjang Ekspor
a. Membantu meningkatkan kemampuan
dan mutu barang ekspor
b. Mengelolah dana untuk meningkatkan
mutu barang
c. Mitra kerja Deperindag
d. Mempelajari dan menilai usulan
eksportir
e. Bertanggung jawab kepada
Menperindag
Dokumen ekspor
1. Formulir PEB (Pemberitahuan Ekspor
Barang); dokumen utama dalam ekspor
2. LPS (Laporan Pemeriksaan Surveyor);
diterbitkan Surveyor
3. Bill of Lading (B/L); diterbitkan maskapai
pelayaran
4. Invoice; data keadaan barang dari
eksportir
5. Certificate of Origin; surat keterangan
asal barang dari Deperindag
DIAGRAM PROSEDUR EKSPOR
Instansi terkait
(perijinan/pengawasan,
misal : karantina, dll.)

Pembayaran
PE
Dokumen Bank
Perdagangan
PEB

Eksportir
Importir Persetujuan Bea &
Ekspor Cukai

Persetujuan
Ekspor

Terminal
Peti
Kemas

Perusahaan Pelayaran /
Penerbangan

Anda mungkin juga menyukai