Turbine Power M. Faturrahman Yazid 21/474946/TK/52431 Teknik Manufaktur 1 (Kelas B) + Industri dengan turbin gas telah menghadapi tujuan nasional bahkan internasional dalam upaya pengurangan emisi karbon, khususnya karbon dioksida (CO2) dalam mempromosikan energi terbarukan. + Pada isu GGTN (Global Gas Turbine News) kelistrikan di eropa akan diperoleh dari pemanfataan variabel-variabel seperti angin dan matahari. Adapun dekarbonisasi dapat dicapai dengan teknologi turbin gas yang memanfaatkan gas yang renewable seperti hidrogen yang disimpan atau dicampur menjadi gas natural sebagai bahan bakar. + Pada isu GGTN bulan Desember yang dibahas di dalam artikel oleh Bothien dan Ciani dari Ansaldo Energia di Swiss, mereka menampilkan hasil eksperimen dan data yang menunjukkan bahwa gas-gas yang terdapat dalam sistem combustion dapat menangani percampuran dari gas natural dengan hidrogen dalam jangkauan yang luas. + Mereka menunjukkan dalam range 0-100% bahwa hidrogen dapat dibakar di sistem campuran sedikit NOx tanpa mengubah standar hardware pada turbin gas GT36 dan GT26. + Sementara di Jepang, seorang peneliti bernama Nakamura menjelaskan sebuah combustor Mitsubushi Hitachi Power Systems (MHI) yang lolos uji firing atau pengapian dengan campuran volume 30% hidrogen menghasilkan pengurangan emisi CO2 sebesar 10%. + Usaha dekarbonisasi Eropa dan Jepang digabungkan dimana MHI mengonversi 400MW gas natural yang dibakar dikombinasikan dengan siklus pembangkit listrik dengan turbin gas di Belanda menjadi 100% hidrogen pada 2025. Jepang sebagai ekonomi terkuat ketiga dunia mengembangkan rencana penggunaan hidrogen pada masyarakat negara tersebut pada 2011- 2014 sehingga menjadi rantai pasokan energi berbasis hidrogen pertama di dunia. + Setengah dari total batu bara dunia berupa batu bara coklat (lignite). CO2 yang dihasilkan dari batu bara coklat yang digunakan untuk memproduksi hidrogen dapat mengambil ruang sebesar penyimpanan dalam tanah lepas pantai di Selat Bass di antara Australia dan Tasmania. SUMMARY + Jelas bahwa upaya di Eropa dan Jepang untuk menggunakan hidrogen sebagai energi terbarukan dan Bahan bakar bebas CO2 untuk turbin gas sangat maju. (Sejarah menunjukkan bahwa hidrogen pertama kali digunakan sebagai bahan bakar untuk Hans Mesin jet pertama von Ohain di Jerman pada tahun 1937). Gas turbin harus memainkan peran kunci dalam dekarbonisasi melalui penggunaannya dalam teknologi penyimpanan jaringan. Seorang ahli di bidang ini baru-baru ini menulis bahwa penyimpanan panas turbin gas baru konsep berkembang biak seperti kelinci, dan kita akan melihat semuanya macam kombinasi yang diusulkan dalam lima tahun ke depan. TERIMA KASIH