Nama : Aryanti
IX-6
SMPN 2 CIBUNGBULANG
2019-2020
Bahan Bakar Hidrogen Yang Ramah Lingkungan
Dari sekian banyak energi terbarukan, BBH atau bahan bakar hidrogen
merupakan energi yang ramah lingkungan. Produk hasil pembakarannya
hanya air sehingga tidak menjadi polusi. BBH telah digunakan sebagai
bahan bakar roket. Dengan hidrogen yang relatif sedikit direaksikan dengan
oksigen menghasilkan energi yang dapat mengantarkan roket keluar
angkasa. Prinsip ini telah menjadi pemikiran eropa untuk mencanangkan
BBH sebagai sumber energi nasional, seperti Swedia dan Inggris. Indonesia
yang memiliki sumber hidrogen berlimpah dapat dieksplorasi menjadi
energi sehingga pencanangan BBH sebagai sumber energi nasional sangat
cocok diterapkan.
BBH atau bahan bakar hidrogen atau fuel cell adalah sumber energi masa
depan bersifat ecoenergy dengan proses pembakaran yang hanya
menghasilkan air dan energi (listrik dan panas). BBH berbeda dengan kerja
aki. Jika aki menghabiskan zat dari dalam untuk bekerja, sel bahan bakar
memanfaatkan zat dari luar, seperti hidrogen dan oksigen, dan terus bekerja
tanpa henti selama sumber bahan bakar tersedia 3). Hidrogen dihasilkan
melalui proses tertentu dan disimpan, sedangkan oksigen berasal dari
atmosfer. Hidrogen yang disimpan akan dicampur dengan oksigen dari
atmosfer dan terjadi reaksi kimia. Reaksi ini merupakan pereaksian
pembentukan air yang membebaskan energi. Energi tersebut dikonversi
menjadi listrik hingga mendekati 100% dan sisanya adalah panas.
Sumber Hidrogen
Produksi hidrogen dapat dijadikan sebagai bahan bakar, bahan baku proses
industri kimia, dan sumber energi listrik Fuel Cell. Namun untuk mendapat
hidrogen tersebut dengan cara yang tergolong sulit dan mahal, antara lain
dengan cara produksi hidrokarbon, gasifikasi, biomassa, biologis, dan
hidrokarbon 6). Hal ini menjadi permasalahan penerapan BBH karena harga
hidrogen mahal.
Ilmuwan saat ini sedang meneliti dan mencari cara menghasilkan hidrogen
yang efektif dan efisien sehingga layak untuk dipasarkan secara massal.
Beberapa ilmuwan yang meneliti menghasilkan hidrogen efektif dan efisien
tersebut adalah Koda, Kanarev, Mizuno, dan lain-lain. Pemikiran Koda,
selain pemecahan ikatan atom antara hidrogen dan oksigen dalam air
menggunakan arus listrik, dapat ditambahkan juga penggunaan teknik
vibrasi ultrasonik disertai dengan gelombang radio untuk menaikkan efisien.
Kristal piezoelektrik dilekatkan di dasar kuba logam yang diletakkan pada
bahan fleksibel (karet). Jika kristal distimulasi oleh arus listrik dengan
frekuensi resonansi sekitar 42,7 kHz, maka kristal akan bergetar dan kubah
logam ikut bergetar sehingga terjadi resonansi pada air dan terdisosiasi
menjadi gas hidrogen dan oksigen. Kanarev (peneliti asal Kuba) dan
Mizuno (peneliti asal Jepang) meneliti elektrolisis plasma untuk mendapat
hidrogen. 7) FT UI juga sedang meneliti elektrolisis plasma non thermal pada
air untuk menghasilkan hidrogen. Sir William Robert Grove (peneliti asal
Inggris) Fuel cell yang dibuatnya terdiri atas elektrolit asam, keping platina
serta tabung gas oksigen dan hidrogen, dan menggunakan prinsip reaksi
balik terbentuknya air, di mana hidrogen dan oksigen akan bereaksi dalam
larutan asam dan menghasilkan air dan listrik dengan arus sebesar 12
ampere dan tegangan 1,8 volt 8). Masih banyak peneliti yang berusaha
mencari cara menghasilkan hidrogen yang efektif dan efisien.