Penjaminan Mutu
Dosen :
Dr. Hendri Yanda, MSc
UTS 40%
UAS 40 %
Praktikum + PR +Kehadiran 20%
Kehadiran minimal 75% dari tatap muka total
(termasuk kehadiran UTS & UAS).
Peraturan kuliah:
Tidak ada pengulangan ujian (UTS & UAS) bila
mahasiswa pada jadwal yang ditentukan berhalangan
hadir.
Dispensasi hanya diberikan bila mahasiswa ybs
dinyatakan sakit dan ini harus dibuktikan dengan surat
keterangan sakit dari dokter dan diberikan sebelum
ujian berlangsung.
Diluar dari kondisi tersebut, seperti mahasiswa sedang
KP, magang, ikut lomba, dll, maka dispensasi tidak
diberikan.
Silabus Metrologi Industri
Catatan:
Beberapa jenis pengukuran (yang dipelajari di Teknik Mesin):
1.Mekanik seperti: pengukuran/pengujian tegangan tarik, kekerasan, beban
impak, sifat fatique, keausan
2.Fisik seperti: pengukuran massa jenis, konduktivitas, kekentalan, berat,
volume, tekanan
3.Geometrik spt: pengukuran dimensi, bentuk, kekasaran permukaan
Defenisi
Metrologi Industri adalah suatu cabang ilmu terapan yang
berhubungan dengan pengukuran geometrik yang meliputi
ukuran/dimensi, bentuk dan kekasaran permukaan dari suatu
produk.
Catatan:
Beberapa jenis pengukuran (yang dipelajari di Teknik Mesin):
1.Mekanik seperti: pengukuran/pengujian tegangan tarik, kekerasan, beban
impak, sifat fatique, keausan
2.Fisik seperti: pengukuran massa jenis, konduktivitas, kekentalan, berat,
volume, tekanan
3.Geometrik spt: pengukuran dimensi, bentuk, kekasaran permukaan
ASPEK DARI GEOMETRIK
1. UKURAN/DIMENSI
2. BENTUK
Kebulatan Keselindrisan
Kesejajaran Posisi
Ketegaklurusan Kesamaansumbu
Kelurusan Sudut/kemiringan
Kedataran Run-out
.
3. KEKASARAN
PERMUKAAN
Simbol Gambar Teknik untuk Beberapa Aspek
Geometrik
B
Perhatikan gambar disamping.
0,02 A Toleransi ketegaklurusan dari
50h6
sumbu vertikal terhadap
bidang A sebesar 0,02 mm
perlu diukur. Demikian juga
dimensi / diameter poros 50
A mm dengan toleransi poros h6
6,3 perlu juga dicek. Serta
kesesuaian kekasaran
400
permukaan sebesar 6,3 m
perlu juga diukur, serta banyak
aspek geometrik lainnya.
Semua pengukuran tersebut
250 dipelajari pada kuliah Metrologi
Industri yang merupakan ilmu
pengukuran geometrik dari
benda.
ASPEK DARI GEOMETRIK
400
Bagaimana mengukur
C 0,02 C -D produk dengan simbol
geometrik seperti gambar
6,3
125 A
Mana simbol pengerjaan
B
75
dengan kekasaran
permukaan?
50H8
A Mana Simbol toleransi
6,3
ukuran?
Mana simbol toleransi
posisi?
150
0,02 A -B
ASPEK GEOMETRIK DALAM CONTOH KASUS
Perhatikan gambar
disamping. Banyak aspek
geometrik yang harus
diukur untuk melihat
kesesuaiannya dengan
spesifikasi geometriknya.
Aspek bentuk meliputi
pengukuran kesejajaran,
ketegaklurusan, run-out,
posisi,dan kedatataran.
Aspek dimensi
merupakan pengukuran
langsung ukuran yang
memiliki harga toleransi
(batas ukuran min. dan
Gambar Teknik: produk impor (Jepang) max.) .
Coba perhatikan lagi arti dari beberapa toleransi bentuk pada gambar di atas.
SPESIFIKASI GEOMETRIK DALAM CONTOH KASUS
KUALITAS KEJUJURAN/
KEPATUHAN
Kualitas yang diberikan pada gambar teknik oleh
seorang perancang harus dipatuhi, kalau tidak
maka produk nantinya tidak bisa berfungsi sesuai
yang diharapkan.
KUALITAS
KUALITAS BIAYA
Pengukuran geometrik
= metrologi industri
ASPEK GEOMETRIK KHUSUS
ULIR
Roda gigi
RODA GIGI
PROFIL ulir
Jenis dan Cara Pengukuran
Linear
Sudut atau kemiringan
Kedataran
Profil
Ulir
Rodagigi
Penyetelan posisi
Kekasaran permukaan
Pengukuran linear
a. Pengukuran Langsung
Dgn alat ukur yang hasilnya dapat terbaca langsung
b. Pengukuran Tidak Langsung
Pengukuran dengan alat-alat ukur dari jenis pembanding, alat ukur
standar dan alat ukur pembantu
c. Pengukuran dengan Kaliber Batas
Tidak menentukan dimensi dengan pasti hanya, hanya untuk
mengetahui ukuran dalam batas toleransi atau tidak
d. Perbandingan dengan Bentuk Standar
Bentuk suatu produk dibandingkan dengan suatu standar pada
layar alat ukur proyeksi ketepatan bentuk
PENGUKURAN LANGSUNG
Contoh :
Pengukuran dengan
Mikrometer, jangka sorong
atau mistar ukur.
Pengukuran Tidak Langsung
Height master
Penjelasan
gambar pada
kuliah
Pengukuran dengan Kaliber Batas
Tidak menentukan
dimensi dengan pasti
hanya, hanya untuk
mengetahui ukuran
dalam batas toleransi
atau tidak.
Penjelasan
gambar pada
kuliah
Perbandingan dengan Bentuk Standar
Contoh:
Ujung kontak mikrometer
jarum pada alat ukur kekasaran permukaan
lensa pada alat ukur optis
poros & lubang kecil pada alat ukur pneumatis
PENGUBAH ALAT UKUR
Tujuan pengubah:
Contoh:
Penjelasan
gambar pada
kuliah
Pengubah elektris
Rang.
L Penguat
(Amplifier)
Vo = K 1. L
K1= penguat (amplifier)
Adanya perubahan L pada pelat dielektrik di atas (akibat dari
perubahan jarak yang diukur) mengakibatkan perubahan
tegangan listrik Vo dan Vo dikuatkan dengan rangkaian
penguat
Vo = K1 L
Prinsip induktif (transformator)
Prinsip Optis – Elektris ini nantinya berbasis teknologi digital (pita gelap
terang dapat menghasilkan sinyal digital (1 dan 0)), sehingga konsep ini
banyak dipakai pada alat ukur terkini.
Pengubah Pneumatis
Prinsip kerja adalah bahwa kondisi aliran udara akan berubah
bila ada perubahan celah antara permukaan benda ukur
dengan permukaan sensor alat ukur . Perubahan kondisi
aliran udara diketahui dengan cara mengukur:
• Perubahan tekanan
• Perubahan kecepatan aliran
Pengubah Pneumatis
Penjelasan
gambar pada
kuliah
Kategori penunjuk/pencatat:
Penunjuk berskala
Penunjuk digital (angka)
Pencatat (membuat grafik pada kertas
berskala)
Skala Nonius (skala tambahan)
A
u u u k=u–n
1/10 1 mm 0,9 mm 10 9 mm
(0,10 mm)
1/20 1 mm 0,95 mm 20 19 mm
(0,05 mm)
1/50 1 mm 0,98 mm 50 49 mm
(0,02 mm) 0,98 mm 25 24,5 mm
Skala nonius satu dimensi pada jangka
sorong
Contoh:
Mistar ukur 1 mm
Jangka sorong 0,05 mm; 0,1 mm dan 0.02 mm
0,02 mm skala nonius : 50 skala
1 mm/ 50 skala = 0,02 mm/skala
Mikrometer 0,01 mm
Kapan memakai mikrometer atau jangka sorong?
Tergantung kepada kecermatannya
30, 47 mm mikrometer
30,4 jangka sorong
30 mistar
Skala Mikrometer
Kecermatan = 0.01 mm
Penunjuk/Pencatat
arus
Medan magnet
Suatu alat ukur harus terjamin rantai kalibrasinya artinya harus mampu
diusut (traceability) tingkatan kalibrasinya.
Tingkatan kalibrasi:
1.Alat ukur kerja (mis: mikrometer) dengan alat ukur standar kerja (mis:
Blok ukur kualitas 3)
2. Alat ukur standar kerja dengan alat ukur standar
3.Alat ukur standar dengan alat ukur standar nasional
4.Alat ukur standar nasional dengan standar meter (internasional)
Standar meter (internasional)
Sebelum tahun 1960:
Jarak antara 2 garisan batang
platinum-irridium yang disimpan
di Sevres, Perancis
Alasan: - kecepatan cahaya di ruang vakum sama dimana saja (definisi lebih
universal)
- standar lama bisa jaga hilang/ musnah pada suatu waktu
Kepekaan (Sensivity)
Floating:
Apabila jarum penunjuk pada alat ukur tidak kembali keposisi semula
(posisi nol). Penyebabnya masalah mekanik seperti keausan alat
Passivity, Shifting
Pergeseran (shifting):
Terjadi perubahan harga yang ditunjukkan pada skala sedangkan
sesungguhnya sensor tidak mensyaratkan suatu perubahan. Sering terjadi
pada alat ukur pengubah elektris, karena komponen elektronik sudah tua.
Ketelitian (Accuracy)
Ketepatan (Precision)
Kemampuan dari proses pengukuran untuk menunjukkan hasil
yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang.
In a dart game
one needs to utilize
both of these
in-order to win
Ketelitian (Accuracy)
Salah satu alat
ukur panjang
disamping ini tidak
teliti (akurat)
karena salah satu
darinya tidak
sesuai dengan
ukuran (harga)
yang sebenarnya
(dalam hal ini 10
meter), walaupun
keduanya memiliki
kecermatan yang
sama.
Penyimpangan dalam proses
pengukuran
Sumber-sumber yang membuat pengukur menjadi tidak teliti
(accurate) atau tidak tepat (precise) adalah:
1. alat ukur
2. benda ukur
3. posisi pengukuran
4. lingkungan
5. pengukur
Penyimpangan dari alat ukur
Hal ini diakibatkan oleh karena alat ukur yang belum dikalibarasi
Oleh sebab itu pada mikrometer selalu ada pembatas momen putar
agar menjaga tekanan pengukuran sekecil mungkin dan konstan.
Peyimpangan posisi pengukuran
Biasanya garis pengukuran harus sejajar dengan
garis dimensi. Kalau garis pengukuran membuat
sudut dengan garis dimensi (akibat posisi pengukuran
d M yang salah) maka akan menimbilakan kesalahan kosinus
(cosine error) seperti pada gambar.
L
L = M cos - d cos
Peyimpangan akibat lingkungan
Contoh: poros baja yang baru dibubut dengan diameter nominal 100 mm
dapat mempunyai temperatur 400c, andai kata pengukuran dilakukan pada
temperatur ini maka poros tersebut lebih besar 0,023 mm dibandingkan
temperatur standar. Perbedaan ini sama dengan nilai toleransi IT7.
Peyimpangan dari si pengukur
Dua orang yang melakukan pengukuran dengan alat ukur dan obyek ukur
yang sama berkemungkinan menghasilkan pengukuran yang berbeda. Hal ini
dapat diakibatkan oleh: pengalaman praktek mengukur, cara melakukan
pengukuran yang salah akibat tidak mengetahui dasar-dasar pengukuran
yang benar.
ALAT UKUR LINIER
LANGSUNG
Mistar Ukur
Hitunglah
kecermataan
jangka sorong
ini?
Jangka sorong jam (Dial Jangka sorong
Calipper) pembacaan digital
Fungsi :
Mengukur jarak
antara 2 permukaan
yang bertingkat.
Jangka Sorong Jarak Senter
Mengukur :
Jarak antara senter
lubang.
Jarak dari senter ke
tepi.
Bagaimana membaca
gambar ini?
Test: pembacaan skala jangka sorong
a. 48,42 mm
b. 48,44 mm
c. 47,70 mm
d. 4,84 mm
a. 31,56 mm
b. 35,54 mm
d. 34,56 mm
d. 4,84 mm
Beberapa jenis Mikrometer
• Mikrometer Luar (Outside Micrometer)
Mengukur ukuran luar dengan kapasitas ukur hingga 25 mm. Untuk
mengukur dimensi lebih besar dari 25 mm maka dipakai yang memakai
kapasitas ukur 25 s/d 50 mm, dan begitu seterusnya.
Mikrometer luar
Mikrometer dalam
Mikrometer kedalaman
MIKROMETER
mempunyai kecermatan yang
lebih baik daripada jangka
sorong
Umumnya kecermatan
mikrometer adalah 0,01 mm.
Untuk hal-hal khusus,
mikrometer dapat dibuat
dengan kecermatan 0,005 mm;
0,002 mm hingga 0,001 mm
Komponen utama dalam
Kapasitas ukur mikrometer adalah ulir
25 mm utamanya yang sangat teliti.
Untuk jatak satu kisar (pitch)
bergeser 0,5 mm
MIKROMETER LUAR
(OUTSIDE MICROMETER)
Cara mempergunakan mikrometer
Ada 50 skala
nonius
1 putaran
= 0,5 mm
Maka : 0,5/50 =
0,01 mm
(kecermatan)
handel
45
5 0 5
10 10
Indikator
Tombol penekan
Pembatas toleransi
Jam ukur bergerak sesuai yang dirasakan sensor
Gabungan antara mikrometer dan jam ukur. Landasan tetap dapat bergerak
sesuai dengan daerah ukur dari jam ukur (sekitar +/- 0,02 mm) dengan
kecermatan hingga 0,001 mm (sangat tinggi). Mikrometer ini dapat berfungsi
sebagai mikrometer luar dan juga dapat dipakai sebagai kaliber (perubahan
skala pada indikator jam ukur dapat berfungsi sebagai kaliber yang mengecek
apakah suatu ukuran berada dalam batas toleransi).
Mikrometer Batas
Blok ukur sebagai alat ukur standar sering dipakai untuk mengkalibrasi
mikrometer atau jangka sorong pada bengkel produksi.
Blok Ukur
Blok ukur biasanya dipakai secara kombinasi sehingga dalam satu set
tersedia berbagai macam ukuran. Jumlah blok ukura dalam satu set
menurut standar metrik adalah 27, 33, 50, 87, 105, dan 112.
+
Alat ukur standar ini dibuat
untuk mempercepat dan
mempermudah pengukuran,
Susunan blok ukur karena menyusun blok ukur
dengan ukuran yang memakan waktu yang relatif
sama (10 atau 20 lama.
mm)
Pengukuran tak langsung dengan
Height master
Ukuran standar diambil dari height master.
Ukuran yang terbaca adalah selisih dengan
ukuran standar yang terbaca pada pupitas
Jam ukur dengan kapasitas ukur yang lebih kecil (0,8 atau 0,2 mm),
karena gerakan sensor tidak garis lurus tetap merupakan busur.
Sensor dapat diatur sehingga dapat membuat sudut atau sejajar
dengan sumbu dari badan pupitas.
posisi sensor harus kurang lebih sejajar dengan permukaan benda
uku
Dial indikator dengan magnetic
stand dalam suatu proses
pengukuran. Magnetic Stand
memakai prinsip magnetik untuk
menempel pada suatu
permukaan datar.
Dial indikator dengan
magnetic stand dalam
suatu proses
pengukuran.
Dial indikator dipakai sebagai
alat ukur untuk melihat besar
toleransi putar (run-out)
putaran suatu poros selindrik
yang dicekam pada spindel
mesin bubut. Dial indikator
dipegang oleh magnetik
stand yang ditempelkan
pada headstock mesin.
Kaliber batas (Limit Gauges)
Pada pembuatan produk secara massal tidak
mungkin dilakukan pengukuran satu persatu
dari suatu ukuran. Yang perlu diketahui/
diperiksa apakah obyek ukur tidak melebihi
batas maksimum atau kurang dari batas
minimum (konsep toleransi geometrik). Untuk
itu dibuat suatu alat ukur yang disebut kaliber
batas (limit gauge)
Kaliber Batas
Ingat !!!
ukuran 50H7 (untuk lubang)
H penyimpangan terhadap
garis dasar
7 besar toleransi
Apa bedanya dengan ukuran
Kaliber poros untuk memeriksa lubang 50G7 dan 50H6?
50G7 dan 50G8?
Ingat!!!!
ukuran 50h7 (untuk poros)
h penyimpangan terhadap
ukuran dasar
7 besar toleransi
Apa bedanya dengan 50g7
dan 50h6 ? Kaliber lubang (ring) untuk memeriksa poros
Toleransi Pembuatan Kaliber Batas
Batas ukuran maks Arah keausan
10% NOT GO
10% GO
Kelonggaran
10% GO
keausan
Arah keausan Kaliber
Poros 10% NOT GO
Batas ukuran min
pemeriksa Kaliber ring/celah
lubang pemeriksa poros
Definisi:
1o sudut dari 1/360 bagian lingkaran sempurna
1’ (satu menit): satu derajat dibagi dengan 60 bagian
1’’ (satu detik): satu menit dibagi dengan 60 bagian
Jenis alat ukur sudut
Alat ukur sudut langsung
Busur baja
Busur bilah
Profil proyektor
Clinometer
Alat ukur sudut tak langsung
Blok sudut (untuk kecermatan yang tinggi)
Batang sinus
Angle dekkor
Busur Baja (Steel Engineer Protractor)
Prinsip kerja : gabungan pendatar (spirit level) dengan skala sudut busur bilah
Satu set blok sudut terdiri dari 13 buah dengan sudut-sudut sbb:
Dari ketiga belas sudut ini dapat dibuat hampir semua sudut yang diingini.
(ngak percaya !!!!!??)
Susunan Blok Sudut
Bila 13 blok ukur tersebut disusun berurutan naik maka diperoleh sudut 810 40’ 59’’.
Sudut yang lebih besar dari itu dicapai memalui blok segi empat (square block)
Bagaimana susunan blok sudut untuk
570 34’ 9’’
9’’ = +3’’ + 6 ‘’
34’ = + 1’ - 3’ + 9’ + 27’
570 = +10 – 30 -90 +270 +410
Pemakaian Blok Sudut
Blok persegi (square block) dan dengan bantuan blok ukur untuk
pemeriksaan sudut yang besar
Batang Sinus (Sine Bar)