Pengukuran;
Dimana alat ukur geometrik dibagi menjadi 5 jenis dasar dan 2 jenis
turunan yaitu :
Jenis Dasar :
1. Alat ukur langsung;
yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi.
Kecermatannya rendah s.d menengah (1 s.d. 0,002 mm).
Hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala tersebut.
Contoh : steel ruler, vernier caliper, micrometer, dsb.
Jenis Turunan :
6. Alat ukur khas (khusus, spesifik);
yang dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas misalnya
kekasaran permukaan, kebulatan, profil gigi suatu roda-gigi
dsb.
Termasuk dalam kategori ini adalah yang dirancang untuk
kegunaan tertentu, misalnya Koster Interferometer untuk
mengkalibrasi blok ukur.
Selain mekanismenya yang khas, alat ukur jenis ini dapat memiliki
skala dan dapat dilengkapi alat pencatat atau penganalisis data.
Menetapkan metoda atau cara pengukuran yang terbaik dan jenis alat
ukur menurut sifatnya, maka proses pengukuran pun bisa
diklasifikasikan sebagai berikut :
Pengukuran langsung :
Bentuk suatu produk (misalnya profil ulir atau roda gigi) dapat
dibandingkan dengan suatu bentuk acuan yang ditetapkan atau
dibakukan (standar) pada alat ukur proyeksi.
Pada prinsipnya pemeriksaan seperti ini tidaklah menentukan dimensi
ataupun toleransi suatu benda ukur secara langsung, akan tetapi lebih
kepada menentukan tingkat kebenarannya bila dibandingkan dengan
bentuk standar, lihat contoh pada gambar 3.9d.
Prinsip kerja gabungan, yang diterapkan untuk alat ukur geometrik dan
besaran teknik lainnya, sebagai sistem pengukuran mandiri maupun yang
tergabung menjadi suatu sistem kontrol, dan dengan pengolahan data
dengan pemanfaatan komputer, saat ini telah berkembang yang disebut
dengan Mekatronik.