Anda di halaman 1dari 51

SISTEM PERIODIK UNSUR

DAN SIFAT KEPERIODIKAN


UNSUR
Oleh : Anna Adriyana, S.T.
1) Periode

Periode adalah baris dengan nomor atom yang urut dari kiri ke kanan.
Periode juga menyatakan banyaknya kulit atom yang terisi elektron.
Dalam tabel periodik unsur, terdapat tujuh periode.

2) Golongan

 Golongan merupakan kolom yang berisi unsur-unsur yang mempunyai kemiripan


sifat.
 Ada dua golongan pokok, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B
(golongan transisi).
 Pada golongan A, nomor golongan menunjukkan banyaknya elektron pada kulit
terluar (elektron valensi) yang sama.
Sifat Keperiodikan Unsur
1) Sifat Logam dan Nonlogam

2) Titik Didih dan Titik Leleh

3) Jari-jari Atom

4) Energi Ionisasi

5) Afinitas Elektron

6) Keelektronegatifan

7) Kereaktifan
1) Sifat Logam dan Nonlogam
Nama
Nama Indonesia Lambang Unsur Bentuk Fisik
Latin

aluminium aluminium Al padat, putih                                                                   


keperakan
 Logam adalah unsur yang memiliki sifat
padat, putih
barium barium Ba
keperakan mengkilap dan umumnya merupakan
besi ferrum Fe
padat, putih
keperakan
penghantar listrik dan penghantar panas
yang baik.
padat, berwarna
emas aurum Au
kuning  Unsur-unsur logam umumnya berwujud
padat, putih
padat pada suhu dan tekanan normal,
kalium kalium K keperakan
kecuali raksa yang berwujud cair.
kalsium calsium Ca
padat, putih
keperakan  Pada umumnya unsur logam dapat ditempa
kromium chromium Cr
padat, putih
keperakan
sehingga dapat dibentuk menjadi benda-
magnesiu padat, putih
benda lainnya.
magnesium Mg
m keperakan

manganiu padat, putih abu-


mangan Mn
m abu

natrium natrium Na padat, putih


keperakan

nikel nickelium Ni padat, putih


keperakan
Unsur Non Logam Nama Indonesia Nama Latin Lambang
Unsur
Bentuk Fisik

belerang sulfur S padat, kuning

Unsur nonlogam adalah unsur yang bromin bromium Br cair, cokelat kemerahan

tidak memiliki sifat seperti logam. fluorin fluorine F gas, kuning muda
 Pada umumnya, unsur-unsur fosforus phosphorus P padat, putih dan merah
nonlogam berwujud gas dan padat
helium helium He gas, tidak berwarna
pada suhu dan tekanan normal.
 Contoh unsur nonlogam yang hidrogen hydrogenium H gas, tidak berwarna

berwujud gas adalah oksigen, karbon carbonium C padat, hitam

nitrogen, dan helium. klorin chlorine Cl gas, kuning kehijauan

 Contoh unsur nonlogam yang neon neon Ne gas, tidak berwarna

berwujud padat adalah belerang, nitrogen nitrogenium N gas, tidak berwarna

karbon, fosfor, dan iodin. oksigen oxygenium O gas, tidak berwarna

 Zat padat nonlogam biasanya keras silikon silicium Si padat, abu-abu


mengkilap
dan getas.
 Unsur nonlogam yang berwujud cair iodin iodium I
padat, hitam (uapnya
berwarna ungu)

adalah bromin.
Nama Lambang
Indonesia Nama Latin Unsur Bentuk Fisik

Unsur Semi Logam boron boronium B padat, kecokelatan

 Selain unsur logam dan nonlogam ada juga


unsur semilogam atau yang dikenal dengan silikon silicium Si padat, abu-abu
mengkilap
nama metaloid.
 Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat germanium germanium Ge
padat, abu-abu
mengkilap

logam dan nonlogam.


 Unsur semilogam ini biasanya bersifat arsen arsenium As
padat, abu-abu
mengkilap

semikonduktor. Apakah yang dimaksud


semikonduktor? Bahan yang bersifat antimon stibium Sb
padat, abu-abu
mengkilap

semikonduktor tidak dapat menghantarkan


listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tellurium tellurium Te padat, keperakan

tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih


baik ketika suhunya lebih tinggi. polonium polonium Po padat, keperakan
Dalam tabel periodik unsur, sifat
nonlogam bertambah dari kiri ke kanan.
Sebaliknya, dari kanan ke kiri sifat
logamnya makin bertambah.
2) Titik Didih dan Titik Leleh
• Titik didih adalah suhu (temperatur) ketika tekanan uap
sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang
dialami oleh cairan.
• Titik leleh dari sebuah benda padat adalah suhu di mana
benda tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair.
 Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri
ke kanan sampai golongan IVA, kemudian turun drastis.
 Titik didih dan titik leleh terendah dimiliki oleh unsur
golongan VIIIA.
 Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis
kecenderungan:
a. Unsur-unsur golongan IA – IVA, titik didih dan titik
leleh makin rendah dari atas ke bawah
b. Unsur-unsur golongan VA – VIIIA, titik didih dan titik
lelehnya makin tinggi.
3) Jari-jari Atom
d
Jari-jari atom
Radius = d/2
Jari-jari bola basket

Jari-jari atom didefinisikan sebagai


setengah jarak antara dua inti atom yang
berikatan dalam wujud padat atau jarak
antara inti atom dengan kulit terluar.
Kecenderungan Jari-jari atom di
periode 2 dan 3

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah) jari-jari atom


semakin besar. Dalam satu perioda (dari kiri ke kanan) jari-
jari atom semakin kecil.
Jari-Jari Atom

Bertambahnya jari-jari atom dari atas ke bawah dalam


golongan yang sama disebabkan bertambahnya orbit
(lintasan) elektron. Dengan bertambahnya orbit
menyebabkan volume atom mengembang, sehingga jari-
jari atom meningkat.
Bertambahnya jumlah proton menyebabkan tarikan inti
terhadap elektron valensi makin kuat, sehingga terjadi
pengerutan volum atom, yang akhirnya jari-jari atom
dari kiri ke kanan mengecil.
Kecenderungan Jari-jari Atom Golongan Transisi

Atom-atom transisi memiliki ukuran yang hampir sama.


Ukurannya ditentukan oleh elektron 4s. Orbital 4s memiliki
energi yang lebih besar dari 3d, namun berkebalikan dengan
urutan konfigurasi. Artinya, elektron 4s adalah atom paling
luar dan menentukan ukurannya.
Jari-jari Ion
Ion Negatif
Ion Postitif
Lebih besar dari asalnya.
Ion positif lebih kecil dari Florin = 2 7
asalnya. F- = 2 8
kalium = 2 8 8 1 Meskipun ada pada kulit ketiga,
penolakan oleh elektron yang
K+ = 2 8 8 masuk menyebabkan atom
18 elektron ditarik dengan gaya membesar. Terdapat 9 proton
namun memiliki 10 elektron
tarik 19 proton
4) Energi Ionisasi
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

 Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan oleh suatu


atom dalam bentuk gas untuk melepaskan elektron yang terikat
paling lemah.
 Secara umum dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi
ionisasinya bertambah (gaya tarik inti makin ke kanan makin kuat).
 Dalam satu golongan (misalnya golongan IA) energi ionisasi unsur
dari atas ke bawah makin kecil, karena elektron terluar makin jauh
dari inti (gaya tarik inti makin lemah).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Energi ionisasi kedua, ketiga dan seterusnya
Atom berelektron banyak dapat kehilangan satu, dua atau lebih
elektronnya. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron ke satu,
dua, tiga dan seterusnya disebut energi ionisasi ke satu, dua, tiga dan
seterusnya.
Contoh :
Ionisasi pertama : Be (g) + 899 kJ Be+ (g) + e-
Ionisasi kedua : Be+ (g) + 1.757 kJ Be2+ (g) + e-
Ionisasi ketiga : Be2+ (g) + 14.848 kJ Be3+ (g) + e-
Ionisasi keempat : Be3+ (g) + 21.006 kJ Be4+ (g) + e-
5) Afinitas Elektron
Afinitas Elektron

Afinitas adalah perubahan energi atom ketika


elektron ditambahkan kepada atom itu pada keadaan
gas.
Jika satu elektron ditambahkan kepada atom yang
stabil dan sejumlah energi diserap, maka afinitas
elektronnya berharga positif. Jika dilepaskan energi,
afinitas elektronnya berharga negatif.
 Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda negatif, berarti
mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap
elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda
positif.
 Makin negatif nilai afinitas elektron, maka makin besar
kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap elektron
(kecenderungan membentuk ion negatif).
 Dalam satu golongan (dari atas ke bawah) nilai afinitas elektron
menurun, sedangkan dalam satu perioda (dari kiri ke kanan)
nilai afinitas elektron meningkat.
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
H = 73 Be = 240 B = 83 C = 123 N = 0,0 O = 141 F = 322 He = 21
Mg = 230 P = 74 Ne = 29
Li = 60 Al = 50 Si = 120 S = 200 Cl = 349
Ca = 156 Ar = 35
Na = 53 Ga = 36 Ge= 116 As = 77 Se= 195 Br = 325
Sr = 168 Kr = 39
K = 48 In = 34 Sn= 121 Sb= 101 Te= 183 I = 295
Ba = 52 Xe = 41
Rb = 47 Tl = 50 Pb= 101 Bi = 101 Po= 270 At = 270

Afinitas elektron unsur-unsur golongan utama

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah) nilai afinitas elektron menurun, sedangkan
dalam satu periode (dari kiri ke kanan) nilai afinitas elektron meningkat.
Unsur golongan IIA dan VIIIA afinitas elektronnya bernilai positif (sukar membentuk ion
negatif).
Afinitas Elektron
Golongan IA dan IIA

• Golongan 1 • Golongan 2
Afinitas Elektron

Golongan IIIB dan IVB

• Golongan 3 • Golongan 4
Afinitas Elektron
Golongan VB dan VIB

• Golongan 5 • Golongan 6
Afinitas Elektron
Golongan VIIB dan VIIIB

• Golongan 7 • Golongan 8
Afinitas Elektron
Golongan VIIIB

• Golongan 9 • Golongan 10
Afinitas Elektron
Golongan IB dan IIB

• Golongan 11 • Golongan 12
Afinitas Elektron
Golongan IIIA dan IVA

• Golongan 13 • Golongan 14
Afinitas Elektron
Golongan VA dan VIA

• Golongan 15 • Golongan 16
Afinitas Elektron
Golongan VIIA dan VIIIA

• Golongan 17 • Golongan 18
6) Keelektronegatifan
KEELEKTRONEGATIFAN

Keelektronegatifan didefinisikan sebagai kecenderungan


suatu atom untuk menarik pasangan elektron

(a) (b)
• Unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifan makin ke
bawah makin kecil sebab gaya tarik inti makin lemah.

• Unsur-unsur yang seperiode, keelektronegatifan makin ke kanan


makin besar. Akan tetapi perlu diingat bahwa golongan VIIIA
tidak mempunyai keelektronegatifan.

• Hal ini karena sudah memiliki 8 elektron di kulit terluar. Jadi


keelektronegatifan terbesar berada pada golongan VIIA.
7) Kereaktifan
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

7. Kereaktifan (mudah bereaksi)

Untuk membandingkan kereaktifan unsur-unsur, perlu dikelompokkan


antara logam dan nonlogam. Logam dibandingkan dengan logam,
sedangkan nonlogam dibandingkan dengan nonlogam.

 Dalam tabel periodik unsur, kereaktifan logam bertambah dari kanan


ke kiri dan dari atas ke bawah sesuai dengan mengecilnya harga
energi ionisasi (karena makin mudah melepaskan elektron).

 Dalam tabel periodik unsur, kereaktifan nonlogam bertambah dari kiri


ke kanan dan dari bawah ke atas sesuai dengan membesarnya harga
elektronegativitas (karena makin sukar menangkap elektron).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai