Anda di halaman 1dari 11

PEROSES PENGOLAHAN LOGAM

KELOMPOK 5
Rafi Andika 1726201088
Juliana 1726201075
Dea Novita 1726201058
Andika Firdaus 1726201090
M.Adnan 2026201030
Yehezkiel 2026201030
PENDAHULUAN
O Logam
O Dalam kimia, sebuah logam atau metal (bahasa Yunani:
(μέταλλον) Metallon adalah material (sebuah unsur, senyawa,
atau paduan) yang biasanya keras tak tembus cahaya, berkilau,
dan memiliki konduktivitas listrik dan termal yang baik. Logam
umumnya liat—yaitu dapat ditempa atau ditekan permanen
hingga berubah bentuk tanpa patah atau retak—dan juga fusibel
(bisa dilelehkan) dan ulet (dapat ditarik hingga membentuk
kawat halus). Sekitar 91 dari 118 unsur dalam tabel periodik
adalah logam; sisanya adalah nonlogam atau metaloid. Beberapa
unsur menunjukkan sifat baik logam dan nonlogam sekaligus.
Tahapan-tahapan pengolahan logam

O Casting

O Proses Pengecoran (casting) adalah salah satu teknik pembuatan

produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian


dituangkan ke dalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli
dari produk cor yang akan dibuat. Pengecoran juga dapat diartikan
sebagai suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan
cetakan untuk menghasilkan bagian-bagian dengan bentuk yang
mendekati bentuk geometri akhir produk jadi.
Proses Pengecoran
O Proses pengecoran meliputi: pembuatan cetakan,
persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair ke
dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir
cetakan. Produk pengecoran disebut coran atau benda cor.
Berat coran itu sendiri berbeda, mulai dari beberapa ratus
gram sampai beberapa ton dengan komposisi yang berbeda,
mulai dari beberapa ratus gram sampai beberapa ton dengan
komposisi yang berbeda dan hamper semua logam atau
paduan dapat dilebur dan dicor.
O Proses Pengolahan Logam Non Ferro

O Logam bukan besi/non ferro ini ditambang

dalam bentuk bijih-bijihan, akan tetapi tidak


dalam keadaan murni melainkan bercampur
dengan unsur-unsur lain. pada umumnya bijih-
bijih logam ini terdiri atas logam (0,5-20%)
dengan batu-batuan (kapur dan pasir) yang
secara kimiawi terikat dengan oksigen, belerang
serta karbon dioksida.
O Logam Bukan -Besi ( Nonferrous )

OKurang lebih20% dari logam yang diolah

menjadi produk industri merupakan logam


bukan–besi. Indonesia merupakan negara
penghasil bukan besi meliputi: timah putih,
tembaga, nikel alumunium. Ciri logam bukan
besi ialah: daya tahan terhadap korosi, daya
hantar yang baik dan pengubahan bentuk yang
mudah.
O Sifat Logam Bukan Besi

O Salah satu sifat logam bukan besi yang menjadi ciri khas adalah

berat jenis. Kebayakan logam bukan besi tahan terhadap korosi( air atau
kelembaban). Magnesium tahan terhadap korosi dalam lingkungan
udara biasa akan tetapi dalam air laut ketahan korosinya dibawah baja
biasa. Secara umum dapat dikatakan bahwa makin berat suatu logam
bukan besi makin baik daya tahan korosinya. Alumunium merupakan
pengecualian, pada permukaan terbentuk lapisan oksida yang
melindungi alumunium dari korosi selanjutnya. Disamping itu warna
asli logam bukan besi ialah kuning, abu-abu perak menambah nilai
estetika logam tersebut. Logam bukan besi umumnya sulit di las, sedang
kemampuan pengecoran, pemesinan dan pembentukan berbeda-beda.
O Logam Bukan Besi

O Logam bukan besi, yaitu logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Adapun yang
termasuk logam bukan besi antara lain:
O a.Tembaga (Cu)
O Warna cokelat kemerah-merahan, sifatnya dapat ditempa, liat, baik untuk penghantar panas,
listrik, dan kukuh. Tembaga digunakan untuk membuat suku cadang bagian listrik, radio
penerangan, dan alat-alat dekorasi.
O b.Alumunium (Al)
O Warna biru putih, sifatnya dapat ditempa, liat, bobot ringan, penghantar panas dan listrik yang
baik, mampu dituang. Alumunium digunakan untuk membuat peralatan masak, elektronik,
industri mobil, dan pesawat terbang.
O c.Timbel (Pb)
O Warna biru kelabu, sifatnya dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi, air asam, dan bobot
sangat berat. Timbel digunakan sebagai bahan pembuat kabel, baterai, bubungan atap, dan
bahan pengisi.
O d.Timah (Sn)
O Warna bening keperak-perakan, sifatnya dapat ditempa, liat, dan tahan korosi. Timah
digunakan sebagai pelapis lembaran baja lunak (pelat timah) dan industri pengawetan.

O Logam Ferro
O Logam ferro adalah adalah logam besi(Fe). Besi
merupakan logam yang penting dalam bidang
teknik, tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh
sebagai bahan kerja, bahan konstruksi dlln. Oleh
karena itu besi selalu bercampur dengan unsur lain,
terutama zat arang/karbon (C). Sebutan besi dapat
berarti :
O 1.Besi murni dengan simbol kimia Fe yang hanya
dapat diperoleh dengan jalan reaksi kimia.
O 2.Besi teknik adalah yang sudah atau selalu
bercampur dengan unsur lain
O Pengelompokan Baja
O 1) Baja Karbon
O Baja karbon adalah paduan besi karbon di mana unsure karbon sangat
menentukan sifat-sifatnya, sedang unsur-unsur paduan lainnya yang biasa
terkandung di dalamnya terjadi karena proses pembuatannya. Sifat baja karbon
biasa ditentukan oleh persentase karbon dan mikrostruktur.
O 2) Baja Paduan
O Baja paduan adalah baja yang mengandung sebuah unsur lain atau lebih dengan
kadar yang berlebih daripada karbon biasanya dalam baja karbon.Menurut kadar
unsur paduan, baja paduan dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu baja paduan
rendah dan baja paduan tinggi. Baja rendah unsur paduannya di bawah 10%
sedangkan baja paduan tinggi di atas 10%.
O 3) Baja Khusus
O Baja khusus mempunyai unsur-unsur paduan yang tinggi karena pemakaian-
pemakaian yang khusus. Baja khusus yaitu baja than karat, baja tahan panas, baja
perkakas, baja listrik.Unsur utama dari baja tahan karat adalah Khrom sebagai
unsure terpenting untuk memperoleh sifat tahan terhadap korosi. Baja tahan karat
ada tiga macam menurut strukturnya yaitu baja tahan karat feritis, baja tahan karat
martensitas dan austenitis.
O Proses Pengolahan
O 1.Proses Bijih Logam
O Bijih-bijih logam yang yang diperoleh dari hasil penambangan
terlebih dahulu dipecah menjadi bagian-bagian kecil. Pecahan-
pecahan tersebut kemudian digiling halus, untuk selanjutnya
dicampur dengan minyak dan air diaduk hingga antara tepung,
minyak dan air tercampur dengan baik, kemudian ditenangkan.
Minyak akan mengikat logam dan belerang yang akan berada
di bagian atas adonan, sedangkan air akan mengikat lumpur dan
kotoran lain yang berada di bagian bawah adonan. Setelah
dipisahkan antara yang ada di bagian bawah dengan bagian
atas, campuran lumpur dan air dibuang. Campuran antara
minyak, logam dan belerang tersebut kemudian dipanasi
dengan udara panas untuk menghilangkan belerang hingga
diperoleh logam oksid.

Anda mungkin juga menyukai